PENDAHULUAN
KONSEP GURU DI ABAD 21
- Hakekat mengajar Guru
- Kompetensi Guru dan Ranah Kompetensi
- Pembelajaran Abad 21
- Teknologi di Abad 21
Diakui atau tidak, siswa abad 21 seringkali menerima lebih banyak informasi terkini dibandingkan dengan materi yang disampaikan oleh guru. Bishop (2006) mengemukakan orientasi pembelajaran abad 21 ditinjau dari berbagai keterampilan abad 21 yang penting dikuasai siswa agar menjadi warga negara.
KONSEP DASAR TIK
Pengertian Teknologi
Peralatan ini (berdasarkan prinsip cybernetic yang menggantikan fungsi kontrol: manusia) mampu mengambil keputusan dan mengatur dirinya sendiri. 2) Teknologi sebagai aktivitas manusia. Barang buatan hanyalah hasil akhir dari suatu proses atau rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sebelumnya.
Hakikat Teknologi Informasi
Sumber informasi yang dapat dan layak untuk diselidiki sangat bervariasi, dan hal ini sangat bergantung pada pengambilan keputusan apa yang akan didukung dan untuk tujuan apa informasi tersebut akan digunakan. Mesin pengolah merupakan bagian penting dari teknologi informasi dan berfungsi mengingat data/program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi program (berupa komponen CPU).
Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Oleh karena itu, teknologi yang berkaitan langsung dengan pembelajaran adalah teknologi informasi dan komunikasi (Information Communication and Technology). Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan.
Ruang lingkup TIK
PEMBELAJARAN INOVATIF
Pembelajaran STEAM
Dalam hal ini, Anda dapat mengeksplorasi bagaimana STEAM merupakan pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat diintegrasikan ke dalam model pembelajaran yang relevan seperti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran penemuan. Penelitian oleh akademisi dan organisasi pemerintah tentang pengaruh pembelajaran STEAM terhadap kompetensi siswa telah dilakukan. dilakukan dan dipublikasikan secara luas. Pembelajaran STEAM juga dapat membantu siswa berpikir lebih kritis, menghargai kearifan lokal, dan bereksplorasi secara bebas (Indri, 2017; Farah, 2017; Nailul, 2018). Literasi STEAM mengacu pada kemampuan individu untuk memahami bagaimana ketatnya persaingan bekerja di dunia nyata, yang membutuhkan empat bidang STEAM yang saling berhubungan (Asmuniv, 2015). Pusat Praktik Terbaik Asosiasi Gubernur Nasional Amerika (dalam Asmuniv, 2015) mendefinisikan literasi STEAM menurut masing-masing dari lima bidang STEAM.
Agar masyarakat kita memiliki kapasitas pendidikan STEAM, maka pendidikan saat ini harus menerapkan pendekatan pembelajaran STEAM. Karena pembelajaran STEAM diposisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan secara terpadu, maka berikut ini cara STEAM dapat diintegrasikan.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi/HOTS
Dalam proses pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi tidak dilihat dari tingkat kompetensi dasar (KD), apakah KD tersebut berada pada level C1, C2, C3, C4, C5 atau C6. Keterampilan berpikir tingkat tinggi erat kaitannya dengan keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan satu kesatuan dalam proses belajar mengajar. Dua jenis pengetahuan faktual tersebut adalah: • Pengetahuan terminologis mencakup nama-nama dan simbol-simbol verbal dan non-verbal tertentu (misalnya kata, angka, tanda dan gambar).
Pengetahuan konseptual mencakup tiga jenis: • Pengetahuan klasifikasi dan kategori mencakup kategori, kelas, subdivisi, dan pengaturan khusus yang digunakan. dalam mata pelajaran yang berbeda; • Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah dalam disiplin tersebut; dan • Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur mencakup pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan generalisasi, serta hubungan di antara keduanya, yang memberikan pandangan yang sistematis, jelas, dan terpadu mengenai suatu fenomena, masalah, atau subjek yang kompleks. Keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk pemecahan masalah sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran yang dirancang dengan pendekatan pembelajaran berbasis keterampilan tingkat tinggi tidak lepas dari perpaduan antara keterampilan berpikir dan keterampilan kreativitas untuk pemecahan masalah.
Pembelajaran Berbasis NEROSAINS
Yang harus disadari adalah periode perubahan antara otak kanan dan kiri satu sama lain, antara siswa dan guru mungkin tidak sama. Guru dapat mengganti lampu dengan mematikan lampu sejenak ketika siswa diminta melakukan introspeksi diri. Proses pembelajaran akan lebih optimal jika siswa mendapat nutrisi dan asupan gizi yang cukup, sehingga anak memiliki kadar hemoglobin dalam darah (HB) yang tinggi.
Emosi menimbulkan perubahan kimiawi dalam tubuh yang dapat mengubah suasana hati dan perilaku siswa. Keadaan emosi positif siswa sama pentingnya dengan kandungan kognitif materi pembelajaran yang disajikan.
Pembelajaran DIGITAL dalam praktek pembelajaran di kelas
PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING
Blended Learning
Alasan terpenting diperkenalkannya 'blended learning' adalah agar siswa belajar secara maksimal sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, tujuan penerapan strategi pembelajaran blended learning adalah untuk memadukan antara manfaat pembelajaran tatap muka dan manfaat pembelajaran daring. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif, perencanaan blended learning hendaknya dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah perencanaan yang sistematis.
Di bawah ini adalah langkah-langkah perencanaan pembelajaran “blended learning” yang perlu Anda lakukan untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif. Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mendefinisikan model pembelajaran “blended learning”.
Pemanfaatan teknologi e-learning untuk pembelajaran online
Jika Anda sudah memutuskan model pembelajaran “blended learning” yang akan Anda terapkan, maka langkah selanjutnya adalah memikirkan aplikasi e-learning mana yang dapat diakses dengan mudah dan lancar oleh siswa, baik melalui smartphone maupun melalui jaringan komputer mereka. memiliki. Senada dengan Stockley, dalam bukunya Teaching Materials E-Learning – A Guidebook of Principles, Procedures, and Practices, Som Naidu (2006) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan jaringan ICT secara sengaja dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah suatu proses pembelajaran atau pembelajaran yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik untuk menciptakan proses belajar mengajar, membantu dalam pengembangan, penyampaian, penilaian dan fasilitasi suatu proses belajar mengajar. proses di mana siswa berada di pusat. dan dilakukan secara interaktif kapan saja dan dimana saja.. pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berbagai model, yaitu :.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan maraknya penggunaan jejaring sosial (SN), khususnya Facebook, muncullah aplikasi jejaring pembelajaran sosial (SLN) sebagai salah satu alternatif bentuk kelas virtual. Learning Management System (LMS) menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran, menyampaikan konten (content delivery system) dan melacak aktivitas online, seperti memastikan kehadiran di kelas virtual, memastikan waktu tugas dan melacak hasil kinerja siswa. Sebab dalam pembelajaran konvensional kesempatan yang ada atau diberikan guru untuk berdiskusi atau bertanya sangat terbatas.
Project Based Learning (PBjL)
Hal ini mengurangi interaksi antara guru dan siswa sehingga menyulitkan Anda menerima penjelasan lebih lanjut tentang materi yang sulit dipahami. Materi e-learning direspon dengan tingkat pemahaman yang berbeda-beda tergantung kemampuan pengguna. Bahkan ada pula yang memerlukan penjelasan dari orang lain untuk memahami materi yang dipelajari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk merencanakan pembelajaran PjBL sebelum melaksanakan PjBL agar dapat dihasilkan pembelajaran yang efektif. Pada kesempatan kali ini kami akan merancang langkah-langkah perencanaan pembelajaran PjBL yang perlu dilakukan untuk mencapai pembelajaran yang efektif.
Problem Based Learning (PBL)
Merancang Pwmbelajaran Inovatif
EVALUASI KETERAMPILAN MENGAJAR
Evaluasi Mengajar
Evaluasi Pendidikan, Lembaga Administrasi Negara (1987), memberikan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan, antara lain sebagai berikut: . 1) Evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Pengukuran menurut Cangelosi adalah suatu proses pengumpulan data melalui observasi empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Namun jika diperhatikan penjelasannya (Depdiknas, 2006), bahwa: 1) Evaluasi” merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncanakan telah tercapai atau belum, bernilai atau tidak, dan dapat pula digunakan. untuk melihat tingkat efektivitas pelaksanaannya 2) Evaluasi berkaitan dengan penilaian nilai.
Suatu kebijakan yang berhasil dapat dikatakan ada apabila memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sebelum kebijakan tersebut dilaksanakan. Yang dimaksud dengan “memberdayakan” adalah bahwa siswa tidak hanya menguasai ilmu yang diajarkan oleh gurunya saja, tetapi ilmu tersebut juga telah menjadi isi hati nurani siswa, diinternalisasikan, dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan yang terpenting siswa tersebut mampu. terus belajar. (mampu mengembangkan diri). 4) Evaluasi hasil/produk.
Keterampilan mengajar Guru
Perhatian siswa terhadap pembelajaran akan meningkat, seiring dengan meningkatnya perhatian guru terhadap siswa. Sesuai, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar, sehingga memudahkan pembelajaran dan proses pemahaman belajar siswa. Untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada peserta didik terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses pembelajaran dan hasil yang telah dicapai siswa.
Keterampilan Mengajar Guru PTIK
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara kita belajar, sifat pekerjaan yang dapat dilakukan dan makna hubungan sosial. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga menyatakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah segala teknologi yang berkaitan dengan pencarian, pengumpulan (perolehan), pengolahan, penyimpanan, pendistribusian, dan penyajian.
Hal ini mendorong siswa untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, mengeksplorasi, mengolah dan menggunakan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar melalui E-Learning antara lain: E-Book, E-Libraries, interaksi dengan pakar, email, mailing list, News Group, dll.
METODOLOGI PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN …
Metodologi Penelitian
Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung aktivitas guru informatika kejuruan (TKJ, Multimedia dan RPL) selama berada di sekolah atau di kelas. Wawancara dilakukan untuk mewawancarai kepala sekolah mengenai pembelajaran teknologi informasi di sekolahnya dan juga untuk mewawancarai guru-guru yang menjadi sampel dalam penelitian.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Lulusan PTIK terserap di sekolah menengah kejuruan (SMK) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Sebagian besar guru merupakan lulusan PTIK yang mengajar di 10 kabupaten dan kota Sulut mengajar sesuai kompetensi didukung dengan status PNS, THL, PPPK. 2) Sarana dan prasarana di sekolah secara umum mendukung pembelajaran daring dengan tetap menyediakan fasilitas internet dan peralatan komputer yang diperlukan. ) Rancangan instrumen yang dihasilkan masih dalam proses pembuatan berdasarkan observasi lapangan.
PENUTUP
Kesimpulan
Keterampilan tersebut akan diperoleh apabila guru dan siswa sebagai pelaku utama pendidikan mempunyai kualifikasi yang sesuai, sehingga kualitas guru dan siswa harus menjadi perhatian utama semua pihak guna mencapai tujuan pendidikan abad 21 yang optimal.
Saran
Ariana Yoki, dkk. (2021), Buku Panduan Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi., Materi Pembelajaran P3 Pdf-Modul Pedagogi, https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Modul%20Bahan % 20Učenje%20-. Manusia di Era Teknologi (Seri Perspektif Eropa) (Judul asli: Die Seele Im Technischen Zeihalter). Diperoleh dari: www.edu.gov.on.ca/eng/document/reports/FullanReport_EN_07.pdf Hawlay, Willis D dan Donald L.
Pustekom Dinas Miyarso, E. (2019) Modul 4 Desain Pembelajaran Inovatif, Program Profesi Guru Munawaroh, I. (2019) Modul 1 Konsep Dasar Pendidikan, Program Profesi Guru Muhtadi, A. 2019), Modul 3 Program Guru Inovatif, Guru Besar. Komisi Pendefinisian Pembelajaran Lebih Dalam dan Keterampilan Abad 21, Dewan Pengujian dan Penilaian, dan Dewan Pendidikan Sains, Divisi Ilmu Perilaku dan Sosial serta Pendidikan.