• Tidak ada hasil yang ditemukan

the role of the counselor to increase the interest

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "the role of the counselor to increase the interest"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

THE ROLE OF THE COUNSELOR TO INCREASE THE INTEREST INFORMATION LEARNED TO THE SCHOOL LIBRARY

(Study on Class VII of MTsN 12 Coastal South the Southern Coastal District)

Mega Novita Sari, Fitria Kasih, Rici Kardo

Program Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat Meganovita84@gmail.com

ABSTRACT

This research background is still, the learners only learn to the library when there is a task that is given by the counselor, the learner less use the time sengang by reading the textbook in the library. The purpose of this study to describe: (1) The role of counselor to increase the interests of learners viewed from the attention. (2) The role of counselor to increase the interest of learners is seen from the will. (3) The role of counselor to increase the interest of learners viewed from the power of thought. The type of this research is descriptive quantitative with the population of learners who have followed the group guidance in class VII of 70 people. Sampling using total sampling technique, with a total sample of 70 people. The type and source of data is obtained directly from the research object and the counselor. Instrument to be used in this research is questionnaire then do validity test by using formula of pearson product moment and reliability test with coefficient alpha cronbach method. While to carry out data analysis using interval score. The results of this study reveal that: (1) The role of counselor to increase the interest of learners seen from the attention included in the category very well.

(2) The role of counselor to increase the interest of learners is seen from the willingness including good category. (3) The role of counselor to increase the interest of learners is seen from the power of thinkers including in the category of very good. Based on this research, it is recommended to counselor to increase the interest of learners to the school library by providing services and motivation to the students to further increase the interest to learn to the school library.

Keywords:, Increasing Interest, Library, The Role of the Conselor

PENDAHULUAN

Peran guru BK adalah suatu komplek pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Pendapat ahmadi dapat dipahami bahwa peranan

adalah tindakan yang dilakukan seseorang sesuai kedudukan dan kemampuan yang dimiliki dalam menjalankan aktifitas, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik belajar keperpustakaan sekolah

(2)

adalah guru BK diharapkan menjaga agar peserta didik tetap memiliki motivasi yang tinggi sehingga peserta didik akan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Guru BK juga sebagai motivator harus memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Kemudian menurut Imam Wahyudi (2012:120) ”Peran guru BK adalah sebagai seorang pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Guru melaksanakan pembelajaran, dan membantu peserta didiknya yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari”.

Selanjutnya menurut Syamsu Yusuf (2011:139) ”Peran guru BK adalah guru sebagai pelaku utama dalam implementasi atau penerapan pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan”.

Berikutnya menurut Khairani (2013:135) “Minat adalah bersumber dari hasil pengenalan dengan lingkungan, atau hasil berinteraksi dan belajar dengan lingkungannya”.

Peserta didik yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan peserta didik yang kurang berminat dalam belajarnya.

Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku.

Kemudian menurut Bafadal (2015:16)“ Belajar ke perpustakaan merupakan suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif”.

Peserta didik belajar keperpustakaan untuk menambah wawasan pembelajar yang lebih luas dan menambah pengalaman yang lebih luas lagi.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

(3)

perubahan pada diri seseorang.

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri peserta didik.

Sedangkan menurut Bafadal (2015:3) “Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan dan lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya”.

Selanjutnya menurut Sutarno (2006:11) “Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku.

Setelah mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan, yang berarti kitab, kitab perimbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka”. Istilah itu berlaku untuk perpustakaan yang masih bersifat tradisional atau perpustakaan konvensional. Untuk perpustakaan modern, dengan paradigma baru (kerangka berfikir atau model teori

ilmu pengetahuan), koleksi perpustakaan tidak hanya terbatas terbentuk buku-buku, majalah, koran, atau barang tercetak.

Belajar ke perpustakaan merupakan suatu proses belajar mengajar sangat tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya usaha peserta didik untuk memperoleh informasi melalui perpustakaan karena adanya hubungan timbal balik antara peserta didik dan perpustakaan.

Perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan yang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efisien. Jika dilihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sedemikian pesatnya, maka peranan perpustakaan sebagai sumber informasi sangat kuat dan mutlak diperlukan di sekolah-sekolah.

Pentingnya perpustakaan sehingga diibaratkan sebagai jantung pendidikan yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang langsung mempengaruhi hasil pendidikan.

(4)

Kemudian menurut Hartono (2016:283) “Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik belajar ke perpustakaan sekolah adalah untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya peserta didik untuk melakukan proses belajar ke perpustakaan sekolah”. guru BK akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengolah sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan sehingga peserta didik lebih berminat untuk belajar keperpustakaan sekolah. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari.

Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Dilihat dari perhatian peserta didik untuk belajar di perpustakaan yaitu peserta didik mempunyai keinginan atau kesadaran sendiri untuk belajar di perpustakaan. Guru BK harus selalu berusaha untuk memancing dan mendorong peserta didik agar tertarik dengan penuh perhatian untuk belajar di perpustakaan sekolah.

Kemauan adalah dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri dan mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya. Kemauan peserta didik untuk belajar di perpustakaan adalah peserta didik mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar di perpustakaan tanpa ada paksaan dari siapapun. Dengan kemampuan peserta didik untuk belajar di perpustakaan memiliki usaha untuk mencapai suatu kebutuhan atau tujuan yang lebih baik.

Daya pikir adalah fungsi jiwa yang sudah aktif, kalau fungsi ini baru siap aktif atau masih pasif biasanya disebut pemikiran. Daya pikir peserta diidk untuk belajar di perpustakaan adalah peserta didik harus bisa berpikir apa manfaat dan fungsi perpustakaan, dan mengapa kita harus belajar di perpustakaan.

Dengan adanya pemikiran yang reaktif peserta didik akan berpikir kalau perpustakaan sekolah sangat penting untuk proses belajar, perpustakaan sangat membantu peserta didik untuk mencari tugas- tugas.

(5)

Peserta didik berperan aktif belajar keperpustakaan menyediakan kebutuhan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan melayani peminjaman buku yang bermanfaat bagi peserta didik dan meringankan beban peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Peran aktif peserta didik tersebut seharusnya ditimbulkan oleh guru, yaitu dengan cara memberi pemahaman kepada peserta didik tentang arti penting perpustakaan dalam dunia pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 20 April 2017 terlihat di MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, adanya Peserta didik hanya belajar ke perpustakaan ketika ada tugas yang diberikan oleh guru BK, adanya peserta didik yang belajar keperpustakaan hanya untuk menyelesaikan urusan bebas pustaka, adanya peserta didik jarang atau kurang memanfaatkan sumber informasi lain yang ada di perpustakaan, adanya peserta didik kurang memanfaatkan waktu sengang dengan membaca buku pelajaran di perpustakaan, adanya peserta didik hanya bercerita-cerita

keperpustakaan, adanya peserta didik hanya membaca majalah keperpustakaan.

Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian tentang

”Peran Guru BK untuk Meningkatkan Minat Peserta Didik Belajar Ke perpustakaan Sekolah (Studi Pada Kelas VII MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan)”.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan:

1. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari perhatian.

2. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari kemauan.

3. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari daya fikir.

METOD PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Lufri (2005:56) menjelaskan “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang

(6)

atau sudah terjadi”. Penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkap sebagaimana adanya tanpa manipulasi. Sedangkan Menurut Sugiyono (2011:14) “Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sambil pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini akan mengungkap dan mendeskripsikan tentang peran guru BK dalam meningkatkan minat peserta didik untuk belajar ke perpustakaan sekolah (Studi Pada Kelas VII MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan).

Penelitian ini telah dilaksanakan pada 07 Februari 2018

di sekolah MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Alasan peneliti memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian karena masalah yang akan diteliti dalam penelitian ditemukan di sekolah MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga peneliti memutuskan melaksanakan penelitian di kelas VII MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, tentang peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik belajar ke perpustakaan sekolah (Studi Pada Kelas VII MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan). Kemudian untuk sampel, Menurut Arikunto (2010: 174)

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sejalan dengan itu, Yusuf (2005:186) berpendapat bahwa “Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut”.

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling yaitu yaitu semua populasi yang ditetapkan diambil dengan Jumlah sampel sebanyak 70 orang.

Jenis dan sumber data yaitu data primer dan data skunder.

(7)

Menurut Bungin (2005:122) “Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian”.

Menurut Bungin (2005:122)

“Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber data yang kita butuhkan”.

Data diperoleh langsung dari objek penelitian dan guru BK. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemudian melakukan uji validitas dengan menggunakan rumus pearson product momen dan uji reliabilitas dengan metode koefisien alfa cronbach. Sedangkan untuk melaksanakan analisis data dengan menggunakan teknik analisis persentase yang dikemukakan Sudijono (2010: 43), sebagai berikut:

P %

Menurut Sturges

(Mangkuatmodjo, 2003: 38) mencari interval skor sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, maka peran guru BK untuk

meningkatkan minat peserta didik belajar ke perpustakaan sekolah dapat dilihat sebagai berikut:

1. Peran Guru BK untuk Meningkatkan Minat Peserta Didik Belajar ke Perpustakaan Sekolah Secara Umum

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dideskripsikan peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik belajar ke perpustakaan sekolah secara umum lebih dominan pada kategori sangat baik dengan jumlah 43 orang peserta didik dengan 61,43%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik belajar ke perpustakaan sekolah secara umum bisa dikatakan dalam kategori sangat baik.

Sedangkan menurut

Syamsu Yusuf

(2011:139) ”Peran guru BK adalah guru sebagai pelaku utama dalam implementasi atau penerapan pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat

(8)

strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan”.

Selanjutnya menurut Makmun Khairani (2013:145)

“Minat belajar adalah minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi”. Konsentrasi adalah aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu peserta didik secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikikan pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2. Peran Guru BK untuk Meningkatkan Minat Peserta Didik Dilihat dari Perhatian

Hasil penelitian menunjukkan peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari perhatian bahwa lebih dominan pada kategori sangat baik yang berjumlah 51 orang peserta didik dengan 72,86%, dan tidak ada peserta didik yang memiliki cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Hal ini

menunjukkan bahwa peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari perhatian berada pada kategori sangat baik.

Kemudian menurut Jalaludin Rahmat, 2000 (Makmun Khairani (2013:154)

“Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah”. Perhatian juga keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik dalam maupun diluar diri.

Perhatian dapat didefinisikan sebagai proses pemusatan unsur- unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainnya.

3. Peran Guru BK untuk Meningkatkan Minat Peserta Didik Dilihat dari Kemauan

Berdasarkan hasil peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari kemauan lebih dominan pada kategori baik dengan 55,71 % yang berjumlah 39 orang peserta didik dan tidak adanya peserta didik yang memiliki cukup baik,

(9)

kurang baik dan sangat kurang baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari kemauan termasuk pada kategori baik.

Menurut Makmun

Khairani (2013:170) “Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.

Kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, di samping itu juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Oleh kemauan, timbullah dinamika dan aktivitas manusia yang diarahkan pada pencapaian tujuan hidup tertentu”.

4. Peran Guru BK untuk Meningkatkan Minat Peserta Didik Dilihat dari Daya Fikir

Berdasarkan hasil peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari daya fikir lebih dominan pada kategori sangat baik dengan 58,57 % yang berjumlah 41 orang peserta didik dan tidak

adanya peserta didik yang memiliki cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari daya fikir termasuk pada kategori sangat baik.

Sedangkan menurut Sujanto Agus (2004:56) “Daya fikir adalah sebagai kemampuan kognitif sering diartikan sebagai daya atau kemampuan peserta didik untukberfikir dan mengamati, melihat hubungan- hubungan, kegiatan yang mengakibatkan peserta didik memperoleh pengetahuan baru”.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kelas VII MTsN 12 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan mengenai peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik belajar ke perpustakaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta

(10)

didik dilihat dari perhatian berada pada kategori sangat baik.

2. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari kemauan berada pada kategori baik

3. Peran guru BK untuk meningkatkan minat peserta didik dilihat dari daya fikir berada pada kategori sangat baik.

KEPUSTAKAAN

Bungin, Burhan, M. (2005).

Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dimyati dan Mudjiono. 2009.

Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja grafindo persada.

Hartono. 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ibrahim, Bafadal. 2015. Pengolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Bumi Aksara

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Yusuf Syamsu. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo.

Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Khairani Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja grafindo persada.

Referensi

Dokumen terkait

The clause above is categorized as a statement that states Raja Ampat as a good place that scuba divers and snorkelers can enjoy.. clause presents information to the

For evaluation of learning in the form of exams, lecturers should choose Live Quiz; 12 Select Exam mode; 13 Click Next after setting some advanced settings according to the needs of