• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ÿ Logbook

Pengumpulan KRS ke bagian pengajaran

sebagai syarat pengambilan kartu

ujian (diserahkan sebelum UTS).

25

Dalam penyusunan KRS mahasiswa dak diperbolehkan mengambil matakuliah yang memiliki jadwal perkuliahan yang

sama. Permohonan/konsultasi KRS kepada dosen pembimbing akademik (DPA) dak boleh diwakilkan, mahasiswa harus

bertemu langsung dengan DPA-nya. Ke ka akan berkonsultasi, mahasiswa wajib membawa Kartu Hasil Studi (KHS) semester sebelumnya, logbook pembimbingan akademik (diambil di bagian administrasi/ pengajaran), serta ga lembar form KRS yang sudah dicetak dari palawa. DPA berhak untuk menyetujui atau menolak se ap pengambilan matakuliah, dengan didasarkan pada per mbangan potensi akademik dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan. Jumlah beban SKS minimum yang boleh diambil untuk mahasiswa semester I dan II sesuai dengan beban paket. Sedangkan untuk semester selanjutnya beban SKS yang dapat diambil didasarkan atas Indeks Prestasi (IP) semester sebelumnya dengan aturan mengiku pedoman universitas, seper yang dituliskan dalam tabel berikut.

Setelah DPA memberikan persetujuan, mahasiswa mengumpulkan satu lembar form KRS untuk DPA, satu lembar form KRS

untuk bagian Administrasi/Pengajaran,

dan satu lembar form KRS disimpan oleh mahasiswa.

Perubahan/Pembatalan Kartu Rencana Studi (KRS)

Mahasiswa dapat melakukan perubahan/pembatalan mata kuliah yang tertulis di Kartu Rencana Studi (KRS) pada masa yang telah ditentukan. Jika perubahan/pembatalan tersebut dilakukan melebihi masa yang ditentukan maka dianggap dak sah.

Kelalaian atau kesalahan mahasiswa dalam melakukan perubahan KRS menjadi tanggung jawab mahasiswa sepenuhnya.

Mekanisme perubahan/pembatalan KRS sama dengan penda aran KRS dimana mahasiswa harus melakukan perubahan di palawa kemudian disetujui oleh DPA, mahasiswa mencetak KRS yang baru dan wajib meminta pengesahan kepada DPA.

Untuk dapat mengiku Ujian Akhir Semester (UAS) prosentase kehadiran mahasiswa di dalam perkuliahan minimal 75%.

Mahasiswa dapat mengajukan perizinan dak mengiku kuliah jika:

Lelayu/meninggalnya anggota keluarga in (ayah/ibu/kakak/adik/

anak)

Surat harus acc orang

tua/wali.

Sakit Surat keterangan sakit harus asli (bukan fotocopy)

dari dokter/rumah sakit.

Tugas dari kampus berupa kegiatan akademik (misal terkait posisi sebagai asisten

matakuliah) Surat harus di acc dosen

pembimbing kegiatan/matakuliah.

Tugas dari kampus berupa kegiatan kemahasiswaan

yang mewakili ins tusi Departemen/ Fakultas Teknik/ Universitas

Gadjah Mada Surat harus di acc Ketua/Sekretaris Prodi.

3.5. KETENTUAN PERIZINAN KULIAH

Surat sakit diterima di bagian administrasi/pengajaran PALING LAMBAT ga (3) hari SETELAH tanggal sakit yang tertera di surat.

Begitu pula dengan surat izin karena lelayu diterima di bagian administrasi/pengajaran PALING LAMBAT ga (3) hari SETELAH

peris wa. Sedangkan surat izin lainnya diterima di bagian adminisrasi/pengajaran PALING LAMBAT ga (3) hari SEBELUM waktu

untuk izin. Pengajaran TIDAK menerima klaim lupa-presensi. Verifikasi lupa-presensi hanya dapat dilakukan oleh dosen

pengampu matakuliah (jika dosen yang bersangkutan bersedia) dalam waktu

ga (3) hari sejak terjadi lupa presensi.

Untuk melihat hasil pembelajaran dari perkuliahan maka dilakukan ujian dan penilaian, berupa ujian tertulis, lisan, presentasi/display. Selain itu penilaian juga dapat dilakukan atas dasar hasil tugas, par sipasi dalam kelas, dan sebagainya. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik oleh pani a khusus yang ditetapkan oleh departemen.

TATA TERTIB PELAKSANAAN UJIAN

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FT UGM

1. Peserta menunjukkan

kartu ujian ( menggunakan foto terbaru) dan KTM

a.

Kartu ujian dan KTM diambil maksimal sebelum hari H ujian ( dak pada saat ujian).

b. Jika kartu ujian dan KTM ter nggal, wajib diambil dan dak ada tambahan waktu.

c. Jika hilang melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian (maksimal satu hari).

2. Peserta

dak boleh ikut ujian jika:

a. Presensi < 75% (dari total 16 pertemuan) dengan jumlah pertemuan dosen minimal 14 kali. Jika jumlah pertemuan dosen < 14 kali, maksimal ke dakhadiran mahasiswa sebanyak 4 kali.

b. Terlambat > 30 menit.

Tidak boleh ikut ujian susulan.

3. Peserta berpakaian sopan dan rapi:

a.

Memakai kemeja/baju berkerah.

b. Jaket hanya boleh dipakai saat sakit.

c. Jaket korsa boleh dipakai dan dikancingkan.

d. Rok/celana minimal menutupi lutut.

e. Bersepatu (bukan sandal/sepatu sandal).

4.

Selama ujian, peserta ujian wajib:

a. Menonak

an HP dan menaruh jam tangan di dalam tas. Tas ditaruh di depan kelas baik ujian terbuka maupun tertutup.

b. Tidak diperkenankan ke kamar kecil selama ujian.

c. Tidak membuka buku, laptop, dan kalkulator, kecuali jika diizinkan oleh pengampu mata kuliah.

d. Tidak diperkenankan menggunakan HP sebagai penggan kalkulator.

5. Peserta diperbolehkan ujian susulan jika:

a.

Sakit, wajib menyerahkan surat keterangan dari dokter/RS maksimal 3 hari setelah ujian.

b. Mengiku perlombaan, wajib menyerahkan surat keterangan resmi dari pani a dan surat izin dari prodi maksimal 3 hari sebelum ujian.

c. Keluarga terdekat meninggal (ayah/ibu/saudara kandung/suami/istri/anak), wajib menyerahkan

surat izin maksimal 3 hari setelah ujian.

6. Hal-hal yang dak tercantum di atas akan diputuskan oleh pani a ujian.

3.6. UJIAN

Mahasiswa yang memenuhi syarat untuk ujian susulan

menda arkan diri ke pengajaran, dengan menyerahkan surat ijin*

Pengajaran menjadwalkan pelaksanaan ujian susulan

Ujian Susulan

Ujian susulan dapat dilakukan apabila dosen menghendaki adanya ujian susulan. Ada atau daknya ujian susulan disampaikan dosen di kelas pada saat awal perkuliahan. Persyaratan mahasiswa yang diperbolehkan mengiku ujian susulan dapat dilihat pada bagian tata ter b di atas. Ujian susulan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:

*sakit (surat dokter), ada keluarga yang meninggal (surat/buk ), atau mengiku perlombaan (surat/buk )

27

Dengan menggunakan nilai bobot ini maka penghitungan IP dapat dilakukan melalui rumus berikut :

IP = Jumlah (besarnya SKS x nilai bobot untuk masing-masing kegiatan yang diambil) Jumlah SKS kegiatan pendidikan yang diambil.

Angka Indeks Prestasi (IP) berkisar antara 0 dan 4. Untuk menghitung IP, nilai huruf harus diubah menjadi nilai yang bobotny dalam bentuk bilangan. Berikut adalah tabel bobot nilai:

Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot

A 4.00 B/C 2.50 A 4.00 C 2.00

A- 3.75 C+ 2.25 A- 3.75 C- 1.75

A/B 3.50 C 2.00 B+ 3.25 D 1.00

B+ 3.25 C- 1.75 B 3.00 E 0.00

B 3.00 D 1.00 B- 2.75

B- 2.75 E 0.00 C+ 2.25

PWK ARSITEKTUR

3.7. PENGULANGAN MATA KULIAH

3.8. INDEKS PRESTASI (IP)

3.9. CUTI KULIAH DAN PENGUNDURAN DIRI

Cu kuliah dapat diajukan oleh mahasiswa karena dak dapat mengiku kegiatan akademik pada semester tertentu. Ketentuan cu kuliah ini diatur menurut ketentuan yang berlaku di universitas. Batas waktu cu kuliah adalah dua semester berturut-turut dengan menda arkan diri ke pengelola program studi dan Fakultas Teknik (biasanya sebelum masa penda aran ulang).

Mahasiswa yang masih berada dalam dua tahun pertama perkuliahan dak dapat mengambil cu kuliah. Cu juga dak dapat dilakukan jika ditujukan untuk mengambil program akademik di universitas luar negeri karena berakibat dak dapat dilakukan transfer nilai.

Se ap mahasiswa yang berniat mengundurkan diri dari status mahasiswa dengan alasan apapun, diwajibkan melaporkan diri ke pengelola program studi secara tertulis. Mahasiswa tersebut akan mendapatkan surat pengantar pengunduran diri dari bagian administrasi/pengajaran DTAP untuk mengurus pengunduran diri ke Fakultas Teknik.

Berdasarkan keputusan rapat senat Fakultas Teknik (Agustus 2013) nilai yang digunakan untuk perhitungan Indeks Prestasi adalah nilai terbaik yang mahasiswa dapatkan. Menyesuaikan dengan kebijakan tersebut, Departemen menetapkan pengulangan suatu mata kuliah hanya diperbolehkan untuk mata kuliah yang nilainya dibawah B. Nilai B- dak dianjurkan untuk diulang.

Cuti Kuliah

Pengunduran Diri

3.10. EVALUASI HASIL STUDI

3.11. KONTROL CAPAIAN STUDI

3.12. EVALUASI HASIL STUDI AKHIR JENJANG SARJANA

Evaluasi hasil studi mahasiswa dilakukan dengan menghitung Indeks Prestasi (IP). Evaluasi harus dilakukan pada akhir semester.

Selain itu, evaluasi dilakukan pada dua tahun pertama (akhir semester IV), dan empat tahun setelah terda ar (akhir semester VIII), dengan ketentuan yang disusun oleh Fakultas.

1. Evaluasi Akhir Semester

Evaluasi akhir semester dilakukan ap akhir semester secara ru n melipu semua mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa selama semester yang berlaku. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya.

2. Evaluasi Hasil Studi Empat Semester Pertama

Evaluasi hasil studi empat semester pertama digunakan sebagai evaluasi penentu apakah mahasiswa boleh melanjutkan studinya atau dak. Mahasiswa boleh melanjutkan studinya bila memenuhi syarat-syarat:

a. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 SKS (dengan nilai minimal D) b. Mencapai IP kumula f minimal 2,00.

Mahasiswa yang dak memenuhi persyaratan tersebut akan dikeluarkan (Drop Out).

3. Evaluasi Akhir

Batas waktu maksimum lama masa studi adalah 14 semester. Perpanjangan masa studi hanya diperkenankan apabila mahasiswa telah menyelesaikan seluruh kegiatan akademik kecuali Tugas Akhir dengan per mbangan pengelola prodi, departemen, dan fakultas. Perpanjangan diberikan untuk satu semester (semester 15). Jika diperlukan dapat diberikan satu kali lagi perpanjangan masa studi (semester 16) dengan per mbangan pengelola prodi, departemen, dan fakultas. Apabila setelah semester 16 mahasiswa dak dapat menyelesaikan seluruh kegiatan akademik, maka mahasiswa tersebut otoma s dikeluarkan drop-out.

Departemen akan melaporkan capaian studi mahasiswa ap semester dengan mengirimkan Kartu Hasil Studi (KHS) via pos ke alamat orangtua/wali. Departemen akan menggunakan alamat orangtua yang telah diverifikasi pada pertemuan orangtua atau alamat yang tercatat pada Database mahasiswa baru di Direktorat Administrasi Akademik ( D A A ) U G M . No fikasi/pemberitahuan pergan an alamat pengiriman KHS dapat disampaikan melalui nomor telepon DTAP (+62-274- 580092), nomor fax DTAP (+62-274-580854), atau email

archiplan@ugm.ac.id

.

Jumlah SKS minimum yang harus dikumpulkan untuk program sarjana adalah 144 SKS. Mahasiswa yang telah menyelesaikan sekurang-kurangnya sejumlah SKS minimum tersebut dinyatakan telah menyelesaikan jenjang studi apabila memenuhi persyaratan:

1. Indeks prestasi kegiatan pendidikan kumula f > 2.

2. Tidak ada nilai E.

3. Nilai matakuliah Pancasila, Agama, Kewarganegaraan, dan Kuliah Kerja Nyata minimal C.

4. Jumlah SKS dengan nilai D dak lebih dari 25% dari jumlah SKS total.

5. Telah menyelesaikan Tugas Akhir.

Jumlah kredit matakuliah pilihan adalah 16 SKS (8 matakuliah) untuk Program Studi S1 Arsitektur dan 14 SKS (7 mata kuliah) untuk Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, yang akan diperhitungkan dalam IPK, tetapi semua matakuliah pilihan yang telah diambil akan ditampilkan dalam transkrip nilai.

29

Memuaskan

lulus dengan IPK antara 2,76 - 3,00

Sangat Memuaskan

lulus dengan IPK antara 3,01-3,50

Dengan Pujian

lulus dengan IPK lebih dari 3,50 dan masa studi kurang dari 11 semester

Yudisium merupakan kegiatan penetapan kelulusan didasarkan pada persyaratan akademik dan administra f mahasiswa (lihat sub Evaluasi Hasil Studi di atas). Yudisium dilakukan di se ap bulan bersamaan dengan Rapat Kerja Departemen (RKD) di akhir bulan, atau Rapat Kerja Departemen khusus jika diperlukan. Persyaratan yudisium adalah sebagai berikut:

3.13. YUDISIUM

Yudisium dapat dibatalkan jika mahasiswa belum menyelesaikan sanksi/ hukuman yang diberikan Pengelola Departemen/Prodi (jika mahasiswa pernah tersangkut masalah pelanggaran) atau belum memenuhi persyaratan yudisium.

3.14. PREDIKAT KELULUSAN

, atau UKT

11. Menyerahkan sertifikat lulus PPSMB

n

wisuda.ugm.ac.id disahkan

PERATURAN DAN

PROSEDUR

Dokumen terkait