• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. KIMIA

8. pH - 6.5-8.5 6.88

Alumunium Mg/l 0.2 -

Besi (Fe) Mg/l 0.3 -

Kesadahan (CaCo3) Mg/l 500 53.4

Sumber : Zulkarnain dkk., 2021

Perencanaan Campuran Beton

Penelitian ini merujuk pada SNI 032847 2002 Tentang Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan, berikut adalah Langkah pembuatan beton ringan:

Tabel 4. 8 Perencanaan Campuran Beton

Sumber : penelitian 2023

No Tabel Grafik Perhitungan Nilai

1 MPa 20

2 - -

3 - -

4 - -

5 PCC Tipe 1

6 Diketahui Alami/Pecah

7 Grafik 1 0,64

8 - -

9 Ditetapkan 60-180 mm

10 Ditetapkan 20 mm

11 Diketahui 205

12 Diketahui 320,31

13 - -

14 - -

15 - -

16 Ditetapkan Zona 2

17 - -

40%

60%

19 Ditetapkan 2,54

20 Grafik 3 2300

21 20 - 12 - 11 1774,69

22 18 x 21 709,88

23 21 - 22 1064,81

24

25 Tiap m3 320,31 205 709,88 1064,81

Tiap campuran uji 0.0159 6,11 3,91 13,54 16,93

26 Koreksi proporsi campuran - - - -

18

Semen (kg) Air (L)

Grafik 2

Jumlah Silinder 3

Volume / Adukan 0.0053 x 3 = 0,0159 Agregat Halus (kg) Agregat Kasar (kg) 0,0159 x 1,2

Kadar agregat gabungan Kadar agregat halus Kadar agregat kasar

Proporsi campuran

Volume/ Silinder 0.0053 Agregat Kondisi Jenuh Kering

Persen agregat Agreagat Halus Agregat Kasar

Berat jenus relative, agregat (kering permukaan) Berat isi beton

Jumlah Semen maksimum Jumlah semen minimum Faktor air semen yang disesuaikan Susunan besar butir agregat halus Susunan agregat kasar atau gabungan Faktor air semen maksimum Slump

Ukuran agregat maksimum Kadar air bebas Jumlah semen Nilai tambah (m)

Kuat tekan rata-rata yang direncanakan Jenis semen

Jenis agregat (HALUS/KASAR) Faktor air semen

Uraian Kuat tekan yang diisyarakatkan (benda uji silinder) Deviasi standar (s)

Dalam hal ini peneliti akan menganalisa data – data yang telah diperoleh saat penelitian berlangsung sehingga didapatkan campuran beton yang diinginkan sesuai persentase limbah ban yang direncanakan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%.

Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 9 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 0%

Bahan Karet Ban 0%

Pasir 13,54 Kg

Semen 6,11 Kg

Laterit 14,612 Kg

Air 3,91 L

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 10 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 5%

Bahan Karet Ban 5%

Pasir 12,86 Kg

Karet Ban 114 g

Semen 6,11 Kg

Laterit 14,612 Kg

Air 3,91 L

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 11 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 10%

Bahan Karet Ban 10%

Pasir 12,19 Kg

Karet Ban 227 g

Semen 6,11 Kg

Laterit 14,612 Kg

Air 3,91 L

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 12 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 15%

Bahan Karet Ban 15%

Pasir 11,51 Kg

Karet Ban 341 g

Semen 6,11 Kg

Laterit 14,612 Kg

Air 3,91 L

Sumber : penelitian 2023

Adapun perencanaan campuran beton diatas merupakan pembuatan 3 benda uji untuk sekali pencampuran bahan material. Maka, dilakukan 5 kali pencampuran disetiap persentase material.

Pembuatan Benda Uji

Pada penelitian ini pembuatan beton dilakukan di laboratorium rekayasa Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dengan menggunakan cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm yang berjumlah 60 buah. Pembuatan beton menggunakan karet ban sebagai agregat halus pada campuran beton ringan.

Adapun tahapan pembuatan beton menggunakan karet ban sebagai agregat halus sebagai berikut:

4.7.1 Pengadukan Beton

Beton diaduk menggunakan mesin pengaduk (molen). Untuk pengadukan beton yang pertama dilakukan memasukan material agregat halus, dilanjutkan dengan memasukan agregat kasar, setelah tercampur rata maka dilanjutkan dengan memasukan semen, selanjutnya untuk penggunaan air dituangkan secara berkala dengan cara 1/3 agar campuran diaduk dengan rata dan homogen.

4.7.2 Slump Test

Slump test dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi atau kualitas campuran beton. Pengujian slump dilakukan menggunakan kerucut abrams dengan cara mengisi kerucut abrams dengan beton segar pengisian tersebut dilakukan 3 lapis disetiap lapis diperkirakan 1/3 dari isi kerucut pada tiap lapisan dilakukan rojokan / penusukan sebanyak 25 kali, besi rojokan harus masuk sampai bagian bawah setiap lapisan, setelah kerucut abrams penuh kemudian ratakan permukaan kerucut kemudian kerucut diangkat perlahan, jika kerucut sudah terlepas ukur tinggi adukan dengan tinggi kerucut. Maka selisih tinggi kerucut dengan adukan adalah nilai slump.

Tabel 4. 13 Hasil Pengujian Nilai Slump

kode Nilai Slump (cm) dan Umur Beton

3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari

BN 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm

BR 5% 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm

BR 10% 11 cm 11 cm 11 cm 11 cm 11 cm

BR 15% 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm

4.7.3 Mencetak Beton

Beton yang sudah diuji slump kemudian dimasukkan kedalam cetakan silinder menggunakan cetokan yang sudah diberi oli, adukan beton ke dalam cetakan dengan cara mengisi cetakan silinder 1/3 lalu dilakukan pemadatan dengan cara dirojok / ditusuk menggunakan sebatang besi yang berdiameter 16 mm dengan jumlah rojokan / tusukan 25 kali, lakukan hal ini hingga pengisian cetakan silinder 2/3 dan 3/3 atau sampai dengan cetakan silinder terisi penuh lalu bagian luar cetakan dipukul – pukul menggunakan palu karet agar udara yang terperangkap didalam adukan dapat keluar, setelah itu ratakan bagian permukaan cetakan dan ditunggu mengering selama ±24 jam disarankan tidak lebih dari 48 jam untuk pelepasan cetakan.

4.7.4 Pemeliharaan Beton (Curing)

Setelah cetakan dibuka kemudian beton tersebut dilakukan pemeliharaan beton dengan cara direndam didalam pada kolam yang berada di lab kampus Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur hingga umur yang telah ditentukan dengan umur rencana rendaman 7, 14, 21, dan 28 hari.

Pengujian Berat Volume Beton

Setelah beton sudah kering dari kadar air perendaman, kemudian dilakukan pengujian berat beton, didapat hasil pengujian berat beton pada tabel sebagai berikut:

4.8.1 Pengujian Berat Volume Beton Normal

Tabel 4. 14 Pengujian Berat Volume Beton Normal

Grafik 4. 1 Pengujian Berat Volume Beton Normal

2.114 2.111 2.092

1.9072.1182.0902.123 2.1302.1252.094 2.1102.1082.089

2.429 2.466

00 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000

1 2 3

Berat Volume Beton (Kg/m3)

Berat Volume Beton Normal (Kg/m3)

3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari

Prosentase Umur Berat Volume Beton

(Kg/m3) Rata-rata

0%

3

2.114

2.106 2.111

2.092 7

1.907

2.049 2.130

2.110 14

2.118

2.117 2.125

2.108 21

2.090

2.091 2.094

2.089 28

2.123

2.339 2.429

2.466

4.8.2 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 5% Karet Ban Dalam Tabel 4. 15 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 5% Karet Ban Dalam

Prosentase Umur Berat Volume Beton

(Kg/m3) Rata-rata

5%

3

2.028

2.008 2.002

1.994 7

2.018

2.023 2.032

2.019 14

2.070

2.073 2.078

2.071 21

2.028

2.070 2.094

2.089 28

2.033

2.034 2.027

2.042

Grafik 4. 2 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 5% Karet Ban Dalam

2.028

2.002 1.994

2.018 2.032

2.019

2.070 2.078 2.071

2.028

2.094 2.089

2.033 2.027

2.042

1.940 1.960 1.980 2.000 2.020 2.040 2.060 2.080 2.100 2.120

1 2 3

Berat Volume Beton (Kg/m3)

Berat Volume Beton Presentase 5% Karet Ban

3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari

4.8.3 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 10% Karet Ban Dalam Tabel 4. 16 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 10% Karet Ban Dalam

Prosentase Umur Berat Volume Beton

(Kg/m3) Rata-rata

10%

3

2.013

2.002 1.992

2.000 7

2.007

2.006 2.024

1.986 14

2.007

2.000 2.005

1.987 21

2.002

1.996 1.975

2.010 28

2.007

2.018 2.015

2.030

Grafik 4. 3 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 10% Karet Ban Dalam

2.013

1.992 2.000

2.008

2.025

1.987

2.008 2.006

1.987 2.002

1.975

2.010

2.008 2.015

2.030

1.940 1.950 1.960 1.970 1.980 1.990 2.000 2.010 2.020 2.030 2.040

1 2 3

Berat Volume Beton (Kg/m3)

Berat Volume Beton Presentase 10% Karet Ban

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

4.8.4 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 15% Karet Ban Dalam Tabel 4. 17 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 15% Karet Ban Dalam

Prosentase Umur Berat Volume Beton

(Kg/m3) Rata-rata

15%

3

1.955

1.961 1.962

1.969 7

1.964

1.958 1.966

1.944 14

1.955

1.970 1.981

1.983 21

1.977

1.952 1.953

1.927 28

1.958

1.946 1.953

1.927

Grafik 4. 4 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 15% Karet Ban

1.955 1.962 1.969

1.964 1.966

1.944 1.955

1.981 1.983

1.977

1.953

1.927 1.958

1.953

1.927

1.890 1.900 1.910 1.920 1.930 1.940 1.950 1.960 1.970 1.980 1.990

1 2 3

Berat Volume Beton (Kg/m3)

Berat Volume Beton Presentase 15% Jaret Ban

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

Tabel 4. 18 Hasil Pengujian Berat Rata-Rata Volume Beton Kode Umur berat Volume Beton

(MPa) Rata-Rata

0%

3 2106

2140

7 2049

14 2117

21 2091

28 2339

5%

3 2008

2042

7 2023

14 2073

21 2070

28 2034

10%

3 2002

2004

7 2006

14 2000

21 1996

28 2018

15%

3 1962

1958

7 1958

14 1973

21 1953

28 1946

Grafik 4. 5 Berat Volume Beton Umur 28 Hari 2339

2034 2018 1946

0 500 1000 1500 2000 2500

0% 5% 10% 15%

Berat isi beton kg/m3

Berat Volume Beton Umur 28 Hari

Pada tabel diatas menunjukkan hasil pengujian berat volume beton, didapat berat volume beton dengan rata-rata Prosentase agregat halus karet ban 0%, 5%, 10%, dan 15% memiliki berat melebihi batas beton ringan SNI-03-3449-2002 yaitu <1850 kg/m3. Jika melebihi berat beton ringan termasuk kedalam beton normal.

Grafik 4. 6 Berat Rata-Rata Volume Beton

Pada grafik berat rata-rata volume beton didapat hasil pada prosentase 0%

karet ban dalam sebesar 2.140 kg/m3, pada prosentase 5% karet ban dalam didapat hasil 2.042 kg/m3, terjadi penurunan sebesar 4%. Pada prosentase 10%

agregat halus karet ban dalam didapat hasil 2.004 kg/m3, terjadi penurunan sebesar 2%. Pada prosentase 15% agregat halus karet ban dalam didapat hasil 1.950 kg/m3, terjadi penurunan sebesar 3%.

Pengujian Kuat Tekan Beton

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat beton telah mencapai umur rencana 3, 7, 14,21 dan 28 hari, pengujian kuat tekan beton menggunakan alat kuat tekan dengan kapasitas 3000 kN. Hasil pengujian kuat tekan beton didapat pada tabel sebagai berikut:

2140

2042

2004

1958

1850 1900 1950 2000 2050 2100 2150 2200

0% 5% 10% 15%

Berat isi beton Kg/m3

Berat Rata-Rata Volume Beton

4.9.1 Pengujian Kuat Tekan Beton Normal

Tabel 4. 19 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal

Prosentase Hari Kuat Tekan

(MPa) Rata-rata

0%

3

7,41

7,22 7,62

6,64 7

9,45

9,32 9,65

9,82 14

10,63

11,34 12,89

10,50 21

11,40

11,94 12,09

12,32 28

12,71

14,77 16,22

15,38

Grafik 4. 7 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal

Pada beton normal umur 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 7,22 MPa, pada umur 7 hari kuat tekan rata-ratanya 9,32 MPa, 14 hari kuat tekan rata-ratanya 11,34 MPa, umur 21 hari kuat tekan rata-rata 11,94 MPa, dan untuk umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya 14.77 MPa.

7,41 7,62 6,64

9,4510,63 9,65 9,82

12,89

10,50

11,4012,71 12,09 12,32

16,22 15,38

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00

1 2 3

Kuat Tekan (MPa)

Pengujian Kuat Tekan Beton Normal

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

4.9.2 Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 5% Karet Ban

Tabel 4. 20 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 5% Karet Ban

Grafik 4. 8 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 5% Karet Ban Pada Prosentase agregat halus 5% didapat hasil kuat tekan beton pada umur rencana 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 4,91 MPa, pada umur 7 hari didapat hasil kuat tekan rata-rata 10,69 MPa, pada umur 14 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 11,25 MPa, pada umur 21 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 11,51, dan untuk umur rencana beton 28 didapat kuat tekan rata-rata 12,73.

4,89 5,13 4,73

14,56

11,08

6,44 12,62

11,04

10,10

12,64 11,79

10,10

12,52 12,10 13,58

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

1 2 3

Kuat Tekan (MPa)

Pengujian Kuat Tekan Beton 5% Karet Ban

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

Prosentase Hari Kuat Tekan

(MPa) Rata-rata

5%

3

4,89

4,91 5,13

4,73 7

14,56

10,69 11,08

6,44 14

12,62

11,25 11,04

10,10 21

12,64

11,51 11,79

10,10

28 12,52

12,73 12,10

13,58

4.9.3 Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 10% Karet Ban Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 10% Karet Ban

Prosentase Hari Kuat Tekan

(MPa) Rata-rata

10%

3

4,10

4,03 3,97

4,01 7

9,32

8,56 8,75

7,61 14

8,62

9,00 10,19

8,19

21 11,19

10,83 11,00

10,30 28

12,41

12,44 13,85

11,06

Grafik 4. 9 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Prosentase 10% Karet Ban Pada Prosentase agregat halus 10% didapat hasil kuat tekan beton pada umur rencana 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 4,03 MPa, pada umur 7 hari didapat hasil kuat tekan rata-rata 8,56 MPa, pada umur 14 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 9,00 MPa, pada umur 21 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 10,83, dan untuk umur rencana beton 28 didapat kuat tekan rata-rata 12,44.

4,10 3,97 4,01

9,32 8,75

8,62 10,19 7,61

8,19

11,19 11,00 10,30

12,41 13,85

11,06

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

1 2 3

Kuat Tekan (MPa)

Pengujian Kuat Tekan Beton 10% Karet Ban

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

4.9.4 Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 15% Karet Ban Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 15% Karet Ban

Prosentase Hari Kuat Tekan

(MPa) Rata-rata

15%

3

3,46

3,53 3,93

3,21 7

8,51

7,91 7,97

7,25 14

8,58

8,43 7,96

8,76 21

8,62

9,00 10,19

8,19 28

10,46

11,85 13,92

11,19

Grafik 4. 10 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Prosentase 15% Karet Ban Pada Prosentase agregat halus 15% didapat hasil kuat tekan beton pada umur rencana 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 3,53 MPa, pada umur 7 hari didapat hasil kuat tekan rata-rata 7,91 MPa, pada umur 14 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 8,43 MPa, pada umur 21 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 9,00, dan untuk umur rencana beton 28 didapat kuat tekan rata-rata 11,85.

3,46 3,93 3,21

8,518,588,62 7,977,9610,19 7,258,76 8,19 10,46

13,92

11,19

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

1 2 3

Kuat Tekan (MPa)

Pengujian Kuat Tekan Beton 15% Karet Ban

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-Rata Kode Umur Kuat Tekan Rata-rata(MPa)

0%

3 7,22

7 9,32

14 11,34

21 11,94

28 14,77

5%

3 4,91

7 10,69

14 11,25

21 11,51

28 12,73

10%

3 4,03

7 8,56

14 9,00

21 10,83

28 12,44

15%

3 3,53

7 7,91

14 8,43

21 9,00

28 11,85

Grafik 4. 11 Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-Rata 3,53

7,91 8,43 9,00

11,85

4,03

8,56 9,00

10,83

12,44

4,91

10,69 11,25 11,51 12,73

7,22

9,32

11,34 11,94

14,77

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

3 7 14 21 28

Kuat Tekan (Mpa)

Kuat Tekan Beton Rata-Rata

15%

10%

5%

0%

Pada grafik kuat tekan beton rata-rata untuk prosentase agregat halus karet ban 0% pada umur 7 hari memiliki kuat tekan yang lebih rendah dari 5%. Hal ini dikarenakan batu yang digunakan dari hasil pemecahan manual tiap sampel berbeda-berbeda sehingga dapat mempengaruhi kuat tekan.

Grafik 4. 12 Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari 14,77

12,73 12,44 11,85

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

0% 5% 10% 15%

Kuat Tekan (MPa)

Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari

Jenis Pola Keruntuhan

Pada pengujian kuat tekan beton terdapat pola kehancuran beton dimana terdapat garis rambut yang merupakan jenis dari kehancuran apakah pola kehancuran tersebut masuk kedalam bentuk kehancuran kerucut atau masuk kedalam bentuk kehancuran sejajar sumbu tegak (kolumnar) dari ke lima jenis pola kehancuran yang terdapat pada SNI 1974:2011 “ Cara uji kuat beton dengan benda uji silinder ”

Gambar 4. 1 Sketsa Gambar Tipe Kehancuran Pada Benda Uji Keterangan;

1. Bentuk kehancuran kerucut

2. Bentuk kehancuran kerucut dan belah 3. Bentuk kehancuran kerucut dan geser 4. Bentuk kehancuran geser

5. Bentuk kehancuran sejajar sumbu tegak (kolumnar)

dari pengujian kuat tekan di laboratorium sampel beton prosentase 5%, 10%

dan 15%. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada gambar 4.2.

A B C

Gambar 4. 2 Pola Kehancuran Prosentase Karet Ban Dalam 5%, 10%, 15%

Keterangan

Pada gambar 4.1 didapat pola kehancuran yang sama terdapat pada SNI 1974;2011 dengan jenis keretakan sebagai berikut.

a. Gambar (A) menunjukan pola kehancuran = Bentuk kehancuran sumbu tegak (kolumnar)

b. Gambar (B) menunjukan pola kehancuran = Geser

c. Gambar (C) menunjukan pola kehancuran = Bentuk kehancuran sumbu tegak (kolumnar)

Penyebab keretakan pada benda uji

a. Pada gambar (A) menunjukan bentuk pola kehancuran sumbu tegak (kolumnar) bisa terjadi akibat permukaan benda uji yang tidak rata sehingga pembebanan distribusi tidak merata.

b. Pada gambar (B) menunjukan bentuk pola kehancuran geser tipe retakan ini mengidentifikasi bahwa pembebanan yang diberikan oleh mesin uji tekan tidak merata.

c. Pada gambar (C) menunjukan bentuk pola kehancuran sumbu tegak (kolumnar) bisa terjadi akibat permukaan benda uji yang tidak rata sehingga pembebanan distribusi tidak merata.

Jenis Pola Kehancuran Belah Dua

Pola kehancuran belah dua kuat tekan pada prosentase agregat halus karet ban dalam 5%, 10%, dan 15% sebagai berikut:

Gambar 4. 3 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 5%

Gambar 4. 4 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 10%

Gambar 4. 5 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 15%

Dapat dilihat pada gambar diatas partikel karet lunak tidak mampu mengisi rongga dalam beton, sebagai mana fungsi pasir sebagai agregat halus. Sehingga dapat mempengaruhi kuat tekan apabila prosentase agregat halus karet ban semakin tinggi. Perlunya pemanasan karet ban dalam pada suhu tertentu selama

±1 jam agar bahan kimia yang terkandung dalam karet ban yaitu alkali dapat mengikat agregat pada campuran beton.

60

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Dari pengujian berat volume beton pada umur 28 hari prosentasi 0% didapat sebesar 2.339 Kg/m3, prosentase 5% sebesar 2.034 Kg/m3, terjadi penurunan berat pada beton normal sebesar 13%, prosentase 10% sebesar 2.018 Kg/m3, terjadi penurunan berat sebesar 0,8%, prosentase 15% sebesar 1.946 Kg/m3, terjadi penurunan berat sebesar 3%. Pada tabel hasil pengujian berat volume beton, didapat berat volume beton prosentase agregat halus karet ban dalam 0%, 5%, 10%, dan 15% tidak termasuk kedalam beton ringan karena memiliki berat melebihi batas beton ringan SNI-03-3449-2002 yaitu <1850 kg/m3.

2. Dari hasil pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari prosentasi 0%

didapat hasil kuat tekan sebesar 14,77 MPa, prosentase 5% sebesar 12,73 MPa, terjadi penurunan kuat tekan dari beton normal sebesar 13%, prosentase 10% sebesar 12,44 MPa, terjadi penurunan kuat tekan sebesar 2%, prosentase 15% sebesar 11,85 MPa, terjadi penurunan kuat tekan sebesar 5%. Dari hasil pengujian karet ban dalam sebagai campuran beton ringan didapat nilai kuat tekan termasuk kedalam beton ringan SNI 03-3449-2002 yaitu memiliki kuat tekan minimum 6,89 MPa dan kuat tekan maksimum pada 17,24 MPa.

Saran

Adapun saran masukan pada penelitian ini:

1. Untuk hasil yang maksimal perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai variasi penggunaan karet ban dalam dengan cara dimortar sebagai campuran agregat halus.

2. Perlu dikaji lebih lanjut atau membuat alat pencacah ban sehingga pada saat pemotongan karet ban dapat lebih efisien.

3. Dalam pembuatan sampel permukaan beton harus diratakan agar mempermudah pada saat pengujian dan cara merojok harus merata agar udara yang ada pada campuran beton dapat keluar.

63

Dokumen terkait