BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
B. Penyajian Data
1. Komoditi Perhiasan/Permata (HS 71)
Tabel 4.1
Neraca Perdagangan Jawa Timur Tahun 2013-2017
Tahun Ekspor Impor Neraca
Perdagangan 2013
15.508,41 25.046,10 -9.537,69
2014
18.767,26 25.210,96 -6.443,70
2015
17.120,19 19.286,53 -2.166,34
2016
18.953,02 18.594,38 358,64
2017
19.613,91 22.115,75 -2.501,84
Sumber : Data BPS (yang telah diolah)
Tabel diatas menunjukkan neraca perdagangan Jawa Timur dari tahun 2013-2017. Neraca perdagangan mengalami defisit dalam lima tahun terakhir, kecuali pada tahun 2016. Neraca perdagangan defisit karena nilai impor yang lebih besar dari ekspor sehingga neraca pedagangan menjadi minus.
Angka ini mengalami kemerosotan yang menyebabkan penurunan nilai ekspor sebesar-15,21% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Melemahnya perekonomian AS menyebabkan “Tapering” Bank Sentral AS dengan mengurangi pembelian obligasi untuk mengurangi uang yang beredar.
Gejolak emas dunia mempengaruhi ekspor perhiasan Jawa Timur ke sejumalah negara.42 Tahun 2014 ekspor perhiasan meningkat naik hingga 140,80% dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 2.929,91 Juta USD karena perekonomian dunia sudah mulai stabil dan kembali normal.
Tahun 2015 terus naik hingga 3.290,01 Juta USD, dan ditahun 2016 nilai ekspor perhiasan mencapai 4.161,75 Juta USD yang merupakan nilai ekspor tertinggi selama lima tahun terakhir karena ditahun 2017 turun menjadi 3.088,39 Juta USD.
Tabel 4.2
Perkembangan Nilai Ekspor Komoditi Perhiasan/Permata Jawa Timur Tahun 2013 -2017
Tahun Nilai Perubahan %
2013 1.216.370,68 -15,21
2014 2.929.915,92 140,87
2015 3.290.014,18 12,29
2016 4.161.756,90 26
2017 3.088.392,46 -25,79
Sumber : BPS Jawa Timur
Negara tujuan ekspor perhiasan/permata antara lain; Swiss, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan India.Daerah penghasil industri perhiasan
42https://economy.okezone.com/read/2013/10/08/320/878595/gara-gara-rupiah-ekspor-perhiasan- emas-jatim-turun-30
ekspor Jawa Timur seperti; Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Lamongan, Lumajang, Jombang, Mojokerto, Gresik serta Pacitan.43
2. Lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15)
Lemak dan minyak nabati/hewani merupakan komoditas ekspor kedua yang menyumbang total ekspor Jawa Timur. Tahun 2013 ekspor lemak dan minyak hewani/nabati mencapai 1.264,95 Juta USD naik 3,94% dari tahun sebelumnya. Tahun 2014 naik menjadi 1.666,9 Juta USD, namun tahun 2015 turun -27% dari tahun sebelumnya yaitu 1.206,51. Tahun 2016 mengalami sedikit kenaikan sebesar 6,29% sebesar 1.282,42 Juta USD. Kemudian naik lagi ditahun 2017 menjadi 1.391,11 Juta USD naik 8,48% dari tahun sebelumnya. Kelompok komoditi ini utamanya dikirim ke Tiongkok, india dan Benin.
Tabel 4.3
Perkembangan Nilai Ekspor Lemak & Minyak hewani/nabati Jawa Timur Tahun 2013 -2017
Tahun Nilai Perubahan %
2013 1.364.956,91 3,94
2014 1.666.900,02 22,12
2015 1.206.516,73 -27,62
2016 1.282.425,64 6,29
2017 1.391.116,18 8.48
Sumber : BPS Jawa Timur
3. Komoditi Bahan Kimia Organik (HS 29)
Bahan organik dapat diartikan sebagai akumulasi dari senyawa organik yang telah mengalami pelapukan baik secara alami maupun buatan. Bahan kimia organik merupakan bahan kimia yang dibuat dengan
43chttp://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/ekspor-perhiasan-jatim-naik-1000-persen
menggunakan campuran bahan-bahan organik. Bahan kimia organik berasal dari campuran hewan atau tumbuhan yang kemudian diolah menjadi bahan kimia seperti pupuk, pewarna, obat-obatan, minyak wangi, karet buatan, lem, arang kayu dll.
Tabel 4.4
Perkembangan Nilai Ekspor Komoditi Bahan Kimia Organik Jawa Timur Tahun 2013 -2017
Tahun Nilai Perubahan %
2013 1.051.647,26 -6,07
2014 1.395.668,05 32,72
2015 865.977,90 -38
2016 841.061,04 -2,88
2017 902.561,28 7,31
Sumber : BPS Jawa Timur
Tahun 2013 karena krisis ekonomi AS dan Eropa nilai ekspor Jawa Timur menurun termasuk bahan kimia organik yang mencapai 1.051,64 Juta USD. Tahun 2014 perekonomian dunia mulai stabil dan terbukti naiknya nilai dari beberapa komoditas ekspor termasuk bahan kimia organik yang mencapai 1.295,66 Juta USD. Namun dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2015 dan 2016 nilai ekspor komoditas bahan kimia organik mengalami penurunan 865 USD dan 841 USD. tahun 2017 mengalami kenaikan meskipun hanya 7,31% dari tahun sebelumya yaitu 902 USD.
4. Komoditi Kayu & Barang dari kayu (HS 44)
Meskipun tidak kaya akan sumber daya kehutanan, Jawa Timur memiliki industri kayu kecil menegah (IKM) yang mencapai 648 perusahaan. Industri ini menyerap banyak tenaga kerja karena merupakan industri padat karya. Kayu yang digunakan didatangkan dari kalimantan,
sulewesi dan papua yang kemudian diolah oleh para pengrajin kayu untuk dijadikan beberapa kerajinan kayu. Kayu diolah menjadi barang yang bernilai lebih seperti furniture, handicraft, alat kebutuhan rumah tangga dll. Furniture merupakan olahan kayu yang paling banyak ditemukan di daerah Jawa Timur. Pada umumnya merupakan furnitur Jawa Timur berbahan baku kayu padat, kayu panel dan rotan. Indonesia merupakan salah satu pemasok produksi kayu dunia selain Brazil, Thailand dan Myanmar.
Tabel 4.5
Perkembangan Nilai Ekspor Komoditi Perhiasan/Permata Jawa Timur Tahun 2013 -2017
Tahun Nilai Perubahan %
2013 928.335,26 0,26
2014 1.076.092,47 15,92
2015 1.074.994,84 -0,10
2016 1.148.298,43 6,82
2017 1.289.529,73 13,08
Sumber : BPS Jawa Timur
Tahun 2013 nilai ekspor kayu dan barang dari kayu mencapai 928 USD karena imbas dari melemahnya perekonomian dunia. Tahun 2014 mengalami kenaikan 15,92% menjadi 1.076,09 Juta USD. tahun berikutnya pada 2015 mengalami penurunan namun tidak begitu tajam menjadi 1.074,99 Juta USD. Tahun 2016 dan 2017 industri kayu dan pengolahan kayu mengalami perkembangan yang positif. Tahun 2016 sebesar 1.148,29 Juta USD dan tahun 2017 sebesar 1.289,52 Juta USD.
5. Komoditi Ikan dan Udang (HS 03)
Secara ekonomi, bisnis perikanan non komsumsi di Jawa Timur memiliki prospek yang menjanjikan. Kondisi tersebut bisa dilihat dari
tren ekspor produk industri perikanan olahan ikan dan udang dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2013 nilai ekspor ikan dan udang mencapai 810,86 Juta USD. Lalu meningkat ditahun 2014 mejadi 970,02 Juta USD, tahun 2015 juga mengalami peningkatan meski hanya 1,92%
yaitu 988,97 Juta USD. Tahun 2016 meningkat sebesar 7,21% menjadi 1.059,86 Juta USD. Terakhir tahun 2017 meningkat menjadi 1.160,97 Juta USD.
Tabel 4.6
Perkembangan Nilai Ekspor Komoditi Ikan dan Udang Jawa Timur Tahun 2013 -2017
Tahun Nilai Perubahan %
2013 810.869,32 4,13
2014 970.020,24 21,02
2015 988.975,26 1,92
2016 1.059.863,41 7,21
2017 1.160.972,38 9,54
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Ekspor produk-produk perikanan paling banyak ke Asia, Asia Timur yakni Jepang, Korea, Taiwan dan ke Amerika Serikat serta ke negara-negara Eropa. Dengan jumlah ekspor komoditi perikanan Jawa Timur yang cukup besar karena di daerah ini terdapat lebih dari 100 Industri perikanan yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur seperti Gerbang Kertasusila Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik.
Juga Malang, Banyuwangi serta Tuban dan di daerah Madura. Sedangkan bahan baku industri perikanan di Jawa Timur berasal dari para nelayan di Indonesia Timur dan sebagian dari para nelayan Jawa Timur. Karena para
nelayan Jawa Timur sendiri belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku industri untuk menunjang ekspor.44
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Daya Saing RCA (Revealed Comparative Advantage) a. Komoditi Perhiasan/Permata (HS 71)
Komoditi perhiasan/permata merupakan komoditi dengan daya saing ekspor terkuat dengan nilai RCA rata-rata 5,22. Nilai RCA terbesar selama kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi ditahun 2014 yang mencapai 5,9 dan terendah pada tahun 2017 hanya mencapai 4,7.
Nilai RCA mengalami penurunan tiap tahunnya semenjak tahun 2014- 2017. Namun komoditas ini tetap menjadi komoditas dengan daya saing terkuat hingga saat ini.
Tabel 4.7
Nilai RCA Komoditi Perhiasan/Permata Tahun 2013-2017 Tahun RCA Komoditi Perhisan/Permata Daya saing
2013 5,20416 Kuat
2014 5,91065 Kuat
2015 5,25879 Kuat
2016 5,00577 Kuat
2017 4,73979 Kuat
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Jawa Timur memiliki keunggulan komparatif seperti kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk yang jikalau dikelola dengan benar akan berkembang, tetapi jika tidak dikelola akan habis. Industri perhiasan/permata di Jawa Timur merupakan industri kreatif yang
44 http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/39429. Diakses pada 1 Agustus 2018 pukul 18.39 WIB.
mempunyai peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Ini dibuktikan dengan permintaan perhiasan/permata khususnya emas yang menunjukkan tren yang semakin meningkat pesat. Hal ini dikarenakan perhiasan/permata selain berfungsi sebagai karya seni yang mampu memperindah penampilan tetapi juga merupakan sarana untuk berinfestasi yang menjanjikan.
Industri perhiasan/permata Jawa Timur mempunyai kontribusi sekitar 25 persen terhadap produksi perhiasan nasional. Hal tersebut didukung dengan keberadaan 26 unit industri perhiasan berskala besar dan menengah serta 1854 unit industri kecil yang lokasinya tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Produk perhiasan UMKM Jawa Timur banyak mempunyai keunikan yang mempunyai nilai seni tinggi dan berbasis budaya lokal.
Budaya lokal yang menjadi kearifan lokal perlu tetap dipelihara karena memiliki karakteristik yang unik ditengah kemajuan peradaban bangsa.
Seperti adanya lomba desain produk hasil karya anak bangsa dan pemerhati model desain perhiasan Jawa Timur yang mengambil dari budaya kearifan lokal dari kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur.
Selain itu dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) memungkinkan kebebasan arus barang, jasa, tenaga kerja serta arus modal antar negara ASEAN semakin terbuka yang memudahkan perdagangan
bebas antar negara ASEAN termasuk Indonesia untuk memasuki pasar ASEAN. 45
b. Lemak dan Minyak hewani/nabati (HS 15)
Komoditi lemak dan minyak hewani/nabati memiliki nilai RCA kurang dari 1. Nilai RCA lemak dan minyak hewani/nabati dari tahun 2013 sampai 2017 cenderung menurun setiap tahunnya. Nilai RCA tertinggi pada tahun 2013 yang mencapai 0,83 dan nilai RCA terendah pada tahun 2017 dengan nilai RCA 0,52. Hal ini menunjukkan bahwa selama Jawa Timur melakukan ekspor komoditi tersebut, menunjukkan bahwa komoditi lemak dan minyak hewani/ nabati memiliki daya saing yang lemah dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Tabel 4.8
Nilai RCA Komoditi Lemak & Minyak hewani/nabati Tahun 2013-2017
Tahun RCA Komoditi Lemak & Minyak hewan/nabati
Daya saing
2013 0,83574 Lemah
2014 0,74221 Lemah
2015 0,56573 Lemah
2016 0,53878 Lemah
2017 0,52138 Lemah
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Salah satu contoh komoditi lemak hewani yang di ekspor keluar negeri adalah produk olahan susu. Susu Jawa Timur merupakan susu dengan kualitas terbaik nasional berdasarkan TPC (Total Plate Count). Produksi susu Jawa Timur tahun 2016 mencapai 481.399 ton
45http:// Kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/wagub-industri-perhiasan-jadi-andalan-jatim.
dan dengan angka sebanyak itu Jawa Timur menyumbang 52 persen dari total kebutuhan susu nasional. Jumlah sapi perah Jawa Timur pada tahun 2016 sebanyak 265.152 ekor. 46 Varian produk olahan susu yang diekspor adalah mozzarela cheese block, riccota cheese dan bocconcini cheese block. Produk olahan susu ini diekspor ke negara Asia seperti Singapura, Hongkong, Malaysia, Kamboja, Macau, Filipina, Myanmar dan Brunei Darussalam.47
Selain lemak hewani, Jawa Timur juga mengekspor minyak nabati yang berasal dari olahan kelapa sawit dan kelapa. Banyak ditemui industri di Jawa Timur yang mengolah minyak goreng dan margarin. Salah satunya PT. Smart Tbk yang merupakan perusahaan minyak goreng terkemuka yang mengekspor kurang lebih 60 persen produknya ke luar negeri. Beberapa diantara produknya seperti minyak goreng filma, kunci mas dll. Selain itu PT. Salim Ivomas yang memproduksi minyak goreng Bimoli, Bimoli spesial, Delima dan Happy (minyak kedelai). Produk margarin seperti palmia, amanda dan bimoli. Produk shortening seperti palmia, simas, amanda, malinda dan delima. Sekitar 10 persen produknya dieskpor ke negara Tiongkok, Singapura, Nigeria, Timor Timur, Korea Selatan dll.48
46https://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/03/125746726/jatim.sumbang.52
persen.kebutuhan.susu.nasional
47Kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/ekspor-susu-ke-singapura-bbkp-surabaya-periksa-1-824- karton-susu
48 www.simp.co.id/productSIMP/ProductReview.aspx
Namun meskipun memiliki beberapa produk unggulan lemak dan minyak hewani/nabati. Nilai RCA Jawa Timur akan produk tersebut masih lemah karena produk lebih banyak dipasarkan didalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Ada beberapa daerah di Indonesia yang memang memiliki keunggulan lebih jika dibandingkan Jawa Timur dalam ekspor lemak dan minyak hewani/nabati, seperti Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat yang mengekspor minyak kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan bagian kehidupan masyarakat Indonesia. pada tahun 2016 saja devisa kelapa sawit mencapai 239 triliun. Minyak nabati yang berasal dari kelapa sawit mendominasi ekspor Riau sepanjang tahun. Tahun 2016 kinerja ekspor Riau 61,47%
adalah minyak dan lemak nabati, dimana 91,20% di dalamnya adalah minyak mentah kelapa sawit yang di ekspor ke Tiongkok, India dan negara-negara ASEAN dan MEE.49
c. Komoditi Bahan Kimia Organik (HS 29)
Komoditi bahan kimia organik mempunyai nilai RCA lebih dari 1. Nilai RCA komoditi bahan kimia organik tahun 2013 memiliki nilai RCA tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir (2013- 2017) sebesar 4,48 dan kemudian terus mengalami penurunan ditahun selanjutnya menjadi 4,14 yang kemudian terus mengalami penurunan
49https://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20170321/78638991/3931-ekonomi-riau- ditopang-sawit
hingga tahun 2017 menjadi 2,77. Komoditi ini masih memiliki daya saing yang kuat karena memiliki RCA diatas 1, namun tingkat kekuatan daya saingnya melemah setiap tahunnya karena nilai RCA yang terus menurun setiap tahunnya.
Tabel 4.9
Nilai RCA Komoditi Bahan Kimia Organik Tahun 2013-2017 Tahun RCA Komoditi Bahan Kimia
Organik
Daya saing
2013 4,48487 Kuat
2014 4,14382 Kuat
2015 3,50856 Kuat
2016 2,70205 Kuat
2017 2,77141 Kuat
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Industri bahan kimia organik banyak ditemui di Provinsi Jawa Timur. Beberapa pabrik di Jawa Timur memproduksi bahan kimia organik untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan kimia yang atau sebagai bahan penunjang industri yang digunakan hampir disetiap proses produksi. Bahan kimia organik diperlukan untuk industri makanan, obat-obatan, bahan bakar, pewarna, tekstil, parfum dan lain sebagainya. Meskipun sudah ada beberapa pabrik yang memproduksi bahan kimia organik untuk menunjang proses produksi, namun suplainya masih kurang sehingga mengharuskan impor.50
Beberapa perusahaan yang bergerak di industri bahan kimia organik seperti PT. Petrokimia Gresik, PT. Lautan Luas Tbk, PT.
Arjuna Utama Kimia (ARUKI), PT. Aneka Kimia Inti, PT. Perdana
50 https://surabaya.tribunnews.com/amp/2016/01/13/pelaku-usaha-khawatir-jawa-timur-masih- tergantung-impor-bahan-baku
Chemindo Perkasa, dll. Produk bahan kimia yang di produksi seperti;
granualted gypsum, purifed gypsum, alumunium flourida, asam chlorida, oksigen, nitrogen, hidrogen, polyvinyl chloride (polimer), enginnering polymer, dll.51 Bahan kimia organik banyak di ekspor Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan dan India.
d. Komoditi Kayu, Barang dari kayu (HS 44)
Komoditi kayu, barang dari kayu mempunyai nilai RCA lebih dari 1. Pada tahun 2013 nilai RCA komoditi kayu, barang dari kayu mempunyai nilai RCA 3 kemudian mengalami penurunan ditahun berikutnya menjadi 2,47. Ditahun 2015 dan 2016 mencapai nilai RCA 2,35 dan 2,27. Tahun 2017 mengalami peningkatan hanya sebesar 2,77 namun lebih baik dari tiga tahun sebelumnya.
Tabel 4.10
Nilai RCA Komoditi Kayu & Barang dari kayu Tahun 2013-2017 Tahun RCA Komoditi kayu, barang dari kayu Daya saing
2013 3,00629 Kuat
2014 2,47855 Kuat
2015 2,35701 Kuat
2016 2,27156 Kuat
2017 2,77141 Kuat
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Industri pengolahan kayu Jawa Timur memiliki potensi yang cukup baik dalam ekspor internasional. Salah satu ekspor yang paling banyak dilakukan adalah ekspor kayu olahan berbentuk mebel. Jawa
51 www.petrokimia-gtesik.com
Timur menyumbang 60 persen dari total ekspor mebel furniture kayu nasional. Jawa Timur adalah daerah yang sangat kuat akan industri furniture. Itu sangat terbukti dengan melimpahnya bahan baku kayu yang digunakan.52
Para pelaku industri mebel Jawa Timur terus gencar mencari pasar-pasar baru, seperti Jordan dan negara-negara yang secara ekonomi sedang tumbuh. Selama ini hasil produksi kayu Jawa Timur banyak di ekspor ke negara Eropa, Amerika, Asia dan Australia da sedikit ke Timur Tengah. Permintaan akan ekspor mebel Jawa Timur terus mengalami peningkatan terutama ke negara Amerika, namun di Asia Tenggara Jawa Timur sendiri bersaing dengan Vietnam yang juga unggul dalam ekspor industri olahan kayu.53
e. Komoditi Ikan dan Udang
Komoditi ikan dan udang mempunyai nilai RCA diatas 1.
Nilai RCA komoditi ikan dan udang dalam kurun waktu 2013 sampai 2017 cenderung mengalami fluktuasi, akan tetapi nilai RCA tertinggi ialah pada tahun 2013 yang nilainya sebesar 3,34 dan RCA terendah pada tahun 2016 yaitu 2,77. Nilai RCA diatas 1 menunjukkan komoditi ikan dan udang memiliki daya saing yang kuat dalam kurun lima tahun terakhir.
52 www.enciety.co/komoditas-furniture-bakal-jadi-andalan-ekspor/
53https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2018/04/26/68096/himki-jatim-incar-pertumbuhan- mebel-7-persen
Tabel 4.11
Nilai RCA Komoditi Ikan dan Udang Tahun 2013-2017 Tahun RCA Komoditi Ikan dan Udang Daya saing
2013 3,34163 Kuat
2014 2,92290 Kuat
2015 3,26590 Kuat
2016 2,77695 Kuat
2017 3,05292 Kuat
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya kelautan karena memang wilayah perairan lebih luas daripada daratan Indonesia. begitupun dengan Jawa Timur sebagai salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang kaya akan sumber daya perikanan laut yang terdiri dari ikan pelagis dan demersal. Wilayah pengelolaan perikanan laut besar karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan memiliki potensi ikan khususnya kelompok pelagis besar seperti tuna dan cakalang. Selain perikanan laut, potensi perikanan budidaya juga cukup besar. Luas tambak dan kolam budidaya ikan mencapai 72.000 Ha.
Pada awal 2015 produksi ikan laut mencapai 39.000 ton dan ikan tambak mencapai 71.200 ton. Jumlah nelayan bisa jadi berkurang, namun tapi justru pembudidaya dalam sektor perikanan menigkat. Berarti nelayan mulai melakukan budidaya sendiri dirumah- rumah mereka. Keunggulan sektor perikanan dan kelautan di Jawa Timur seperti, Pacitan tidak hanya terletak pada potensi sumber daya ikan yang melimpah khususnya ikan tuna, tetapi juga keamanan dan
stabilitas sosial nelayan yang cukup kondusif.54 Selain itu perkembangan industri UMKM produk perikanan juga maju didaerah Blitar dan Tulungagung yaitu produksi abon lele yang nilai tambahnya meningkat 40 persen dibandingkan ikan lele mentah. 55
Selain itu, udang tambak seperti Vannemei dan Windu banyak dibudidayakan di Jawa Timur. Kabupaten/Kota pengahasiil udang Jawa Timur seperti, Tuban, Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan kawasan pantai Timur Banyuwangi.
Negara tujuan ekspor seperti Amerika, Jepang dan beberapa negara Eropa.
2. Analisis Daya Saing ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan) a. Komoditi Perhiasan/Permata (HS 71)
Komoditi perhiasan/permata memiliki nilai ISP lebih dari 0 (nol). Nilai ISP tertinggi pada tahun 2013 yaitu 0,99 dan nilai ISP terendah ditahun 2014 yaitu 0,41. Pada tahun 2013 nilai ISP mencapai 0,99 yang menunjukkan tingkat kematangan ekspor komoditi tersebut.
Namun tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 0,41 lalu naik kembali tahun 2015 naik kembali menjadi 0,8. Tahun 2016 kembali menurun menjadi 0,62 dan naik kembali tahun 2017 menjadi 0,71.
Secara umum selama lima tahun terakhir Jawa Timur cenderung menjadi negara pengekspor komoditi perhiasan/permata.
54 Seafoodservicecenter.com/?p=3463
55 http//sinarpos.co.id/2018/05/05/ekspor-ikan-jatim-akan-meningkat/
Tabel 4.12
Nilai ISP Komoditi Perhiasan/Permata Tahun 2013-2017 Tahun ISP Komoditi Perhiasan/Permata Daya saing
2013 0,99112 Kuat
2014 0,99605 Kuat
2015 0,8029 Kuat
2016 0,62212 Kuat
2017 0,71235 Kuat
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Selain melakukan kegiatan ekspor, Jawa Timur juga melakukan kegiatan impor perhiasan dari negara lain. Nilai ISP komoditi perhiasan/permata Jawa Timur selalu diatas 0 (nol) yang menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki keunggulan ekspor atas komoditas ini karena nilai ekspor tidak pernah kalah dengan impor atas komoditi yang sama. Namun terlihat ditahun 2016 nilai ISP terendah atas komoditi ini karena memang pada tahun 2016 perhiasan/permata mendominasi impor ke Jawa Timur. Namun, meskipun nilai impor meningkat, diimbangi dengan nilai ekspor yang juga meningkat.56
Bahan baku yang di impor berupa bahan baku yang berbentuk gumpalan, ingot atau batang tuangan untuk keperluan industri perhiasan. Bahan baku industri perhiasan/permata sebagian masih impor dan diperoleh dari dalam negeri. Bahan baku tersebut didadatangkan dari Swiss dan Amerika Serikat.57
b. Komoditi Lemak & Minyak hewani/nabati (HS 15)
56Ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2016/181867-November-2016,-Jatim-Lebih-Berat- Impor-dari-Ekspor
57 Kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/juli-2017-impor-jatim-didominasi-perhiasan-permata
Komoditi lemak & minyak hewani/nabati mempunyai nilai ISP yang cukup stabil dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Nilai ISP komoditi lemak & minyak hewani/nabati berada pada nilai ISP 0,9. Hal ini menunjukkan bahwa komoditi ini memiliki tingkat kematangan ekspor dan daya saing yang cukup kuat dipasar domestik.
Hal ini menunjukkan bahwa suplai domestik lebih besar daripada permintaan domestik.
Tabel 4.13
Nilai ISP Komoditi Lemak & Minyak hewani/nabati Tahun 2013-2017
Tahun ISP Komoditi Lemak & Minyak hewani/nabati
Daya saing
2013 0,91810 Kuat
2014 0,94530 Kuat
2015 0,93666 Kuat
2016 0,93023 Kuat
2017 0,94673 Kuat
Sumber : BPS Jawa Timur (data diolah)
Indonesia merupakan pengahasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia yaitu sebesar 55 persen karena kelapa sawit hanya tumbuh di negara yang dilewati garis khatulistiwa dan penggunaannya, minyak kelapa sawit juga banyak digunakan daripada minyak-minyak lainnya yaitu sebesar 37 persen.58 Meskipun Jawa Timur tidak memiliki perkebunan kelapa sawit seperti beberapa Provinsi di Sumatera dan Kalimantan, namun Jawa Timur memiliki beberapa perusahaan besar yang begerak dibidang pengolahan minyak
58 https://m.detik.com/news/beritajatim/d.4147001/potensi-ekspor-besar-ini-yang-dibutuhkan- industri-minyak-kelapa-sawit.
kelapa sawit. Salah satunya PT. Smart Tbk yang memiliki beberapa perkebunan sawit yang ada di Indonesia. hal ini terbukti dengan nilai ekspor minyak kelapa sawit yang cukup besar. Komoditi ini mempunyai daya saing yang kuat karena tidak terlalu banyak mengimpor dari luar negeri. Tahun 2016 nilai impor komoditi ini hanya mencapai 39,6 Juta USD dan tahun 2016 sebesar 46,35 Juta USD.59
c. Komoditi Bahan Kimia Organik (HS 29)
Komoditi bahan kimia organik mempunyai nilai ISP diatas 0 (nol). Pada tahun 2013 nilai ISP mencapai 0,24 lalu meningkat ditahun 2014 menjadi 0,48 yang merupakan nilai ISP tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 nilai ISP kembali menurun menjadi 0,20 dan kembali meningkat meskipun hanya mencapai 0,23. Tahun 2017 mencapai nilai ISP terendah yang hanya sebesar 0,17. Nilai ISP selama kurun waktu lima tahun terakhir mencapai tingkat pertumbuhan karena nilai ISP berkisar antara 0,01 sampai 0,80. Di pasar domestik, penawaran untuk komoditi bahan kimia organik lebih besar daripada permintaan.
59m.tribunews.com/amp/bisnis/2017/06/07/perusahaan-besar-yang-mempunyai-kebun-kelapa- sawit-luas-ternyata-tak-berkantor-di-Indonesia.