1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan kebenaran bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel.
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel.
Kompetensi Inti
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Kompetensi Dasar
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan cerita sejarah tentang tokoh- tokoh nasional dan internasional.
2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami dan menyampaikan berita politik, ekonomi, sosial, dan kriminal.
2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami dan menyampaikan iklan yang bersifat deskriptif, persuasif, maupun eksposisi.
2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memaparkan editorial/opini tentang kon ik sosial, politik, ekonomi, kebijakan publik, dan lingkungan hidup.
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memahami dan menyajikan novel.
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/
opini, dan novel baik melalui lisan maupun tulisan.
3.2 Membandingkan teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik melalui lisan maupun tulisan.
3.3 Menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
3.4 Mengevaluasi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun tulisan.
Kompetensi Inti
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
4.1 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik secara lisan maupun tulisan.
4.2 Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan.
4.3 Menyunting teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
4.4 Mengabstraksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel, baik secara lisan maupun tulisan.
4.5 Mengonversi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
Peran Guru Bahasa Indonesia
Kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA dalam kurikulum 2013 telah disebutkan di depan. Dari kompetensi dasar tersebut, sekiranya guru perlu lebih meningkatkan kreativitas dan daya inovasi untuk mengembangkan proses pembelajaran. Peran tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek. Di antaranya sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran seperti RPP dan silabus masih diperlukan dan penting untuk disusun. Dalam menyusun RPP dan silabus perlu disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran, metode dan media pembelajaran yang akan digunakan.
2. Materi Pembelajaran
Untuk memahami kompetensi dasar bahasa Indonesia SMA buku yang digunakan pada kurikulum sebelumnya masih dapat digunakan karena telah banyak menyajikan materi pelajaran berita, iklan, opini, pantun dan cerita pendek. Sebaiknya guru bahasa Indonesia memiliki banyak buku dan pengalaman dalam bidang bahasa dan sastra agar materi yang akan diberikan kepada siswa dapat dikemas secara menarik dan menyenangkan. Materi sastra hendaknya membahas tentang karya sastra angkatan 2000-an, karena karya sastra tersebut tidak kalah bagus dengan karya sastra lama. Namun, sangat disayangkan karena dalam kurikulum 2013 ada beberapa materi baru yang mungkin baru diketahui oleh para guru, misalkan materi cerita ulang dan cerita sejarah. Materi ini perlu dipelajari dan dikaji ulang jika kurikulum 2013 benar-benar akan diterapkan.
3. Metode Pembelajaran
Pada kurikulum sebelumnya guru telah mengenal beberapa metode pembelajaran inovatif. Metode tersebut masih tetap akan digunakan.
Metode pembelajaran inovatif seperti metode kontekstual, metode quantum learning, metode peta konsep, metode jigsaw, metode brain storming, metode inquiry, metode role playing, dsb. Sesungguhnya kegagalan dalam pembelajaran salah satunya adalah karena guru hanya mengutamakan aspek pengetahuan tanpa memperhatikan aspek sikap dan aspek keterampilan.
Seharusnya dalam pembelajaran tertentu yang memerlukan praktik, guru dapat memberikan model/contoh terlebih dahulu. Misalkan pembelajaran puisi, drama, dan berita.
4. Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui media VCD, dapat disuguhkan contoh pembacaan puisi, drama, ataupun cara pembacaan berita yang baik. Selain itu, karya siswa juga dapat dipublikasikan melalui VCD seperti pembacaan puisi, drama pendek yang divideokan, maupun dibukukan dalam bentuk kumpulan puisi dan kumpulan cerpen.
5. Penilaian Hasil Belajar
Dalam kurikulum 2013, penilaian hasil belajar dilakukan melalui tes (untuk mengukur kompetensi pengetahuan) dan penilaian otentik (untuk mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan). Penilaian yang dilakukan guru diharapkan tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL. Selain hal tersebut, diharapkan dalam kurikulum 2013 dapat lebih mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa agar dapat digunakan sebagai instrumen utama dalam penilaian.
6. Mengadakan Ekstrakurikuler
Bagi beberapa sekolah ekstrakurikuler pramuka, OSIS, PMR, UKS sudah dipinggirkan. Akan tetapi dalam kurikulum 2013 ekstrakurikuler pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib, karena ada beberapa kompetensi dasar yang dapat dicapai melalui kegiatan tersebut. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, hendaknya guru bahasa Indonesia perlu mengembangkan ekstrakurikuler teater yang dapat berfungsi dalam meningkatkan kepekaan siswa.
Penutup
Selain sebagai fasilitator, guru bahasa Indonesia juga mempunyai peran penting dalam pembentukan sikap dan perilaku siswa. Dalam hal ini penulis berharap jika kurikulum 2013 akan diterapkan, sebaiknya diadakan perubahan kompetensi inti/kompetensi dasar dan materi ajar, karena kompetensi inti/kompetensi dasar tersebut sulit dipahami oleh guru dan siswa. Selain hal tersebut, ada beberapa materi yang menurut pandangan penulis kurang perlu diajarkan karena akan menyebabkan tumpang tindih dengan mata pelajaran lain seperti cerita sejarah dan cerita laga.
Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN).
Kemendikbud. 2012. Pengembangan Kurikulum 2013.