BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Konsep Dan Teori
7. Proses Manajemen Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM Sebagi Lembaga Penyelenggara Satuan Pendidikan Luar Sekolah.
Pembangunan pendidikan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berlangsung dalam proses budaya, sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Manusia Indonesia yang berkualitas itu harus diselaraskan dengan upaya mewujudkan pembentukan identitas bangsa. Dengan demikian manusia Indonesia yang berkualitas adalah
manusia yang mempunyai kapabilitas dan kemandirian dalam kehidupan berbagsa dan bernegara. Di samping itu, pelaksanaan pendidikan tidak sederhana.
Keragaman letak geografis bangsa dengan aneka ragam budaya, adat istiadat, dan bahasa, menuntut adanya isi dan pola pelaksanaan pendidikan yang tidak seragam.Keragaman keperluan orang Indonesia yang berlatar-belakang lingkungan alam dan pekerjaan yang berbeda menuntut pula adanya isi dan pola layanan yang berbeda. Karakteristik pendidikan serupa itu, menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan memerlukan dukungan sumber daya yang memiliki kompetensi manajerial kependidikan. Orang yang melakukan tugas mengelola pendidikan perlu dibekali dengan ilmu manajemen pendidikan. Ilmu manajemen pendidikan merupakan kajian terhadap pendayagunaan berbagai potensi dalam upaya pengembangan potensi sumber daya manusia untuk tumbuh secara optimal melalui proses belajar, dengan memanfaatkan kurikulum, dan mempergunakan metodologi dan media pendidikan yang selalu berkembang dan dikembangkan.
Kekhasan tersebut, merupakan proses yang sangat berbeda dari proses pengelolaan kegiatan lainnya.
Dalam beberapa hal mungkin memiliki kesamaan dengan pengelolaan lembaga yang lain, bahkan mengadopsi dan atau mengadaptasi teori dan prinsip dari ilmu-ilmu lain, misalnya dari sosiologi dan psikologi, tetapi secara hakiki tetap berbeda dari sistem pengelolaan yang lain tersebut.
Dalam UU.No.2 Tahun 1989 dan PP No.38 Tahun 1992 jo UU.No.20 Tahun 2003, ditemukan istilah-istilah pengelolaan pendidikan, pengelola pendidikan, penyelenggaraan pendidikan, pengawasan, dan peniliaian pendidikan.
Pada dasarnya istilah-istilah tersebut adalah merupakan penjabaran dan pengimplementasian konsep-konsep administrasi pendidikan dalam pelaksanaan semua komponen sistem pendidikan ke arah tercapainya tujuan pendidikan nasional. Berpijak pada ketentuan perundangan dapat dibedakan adanya dua macam pengelolaan pendidikan, yaitu: (1) Pengelolaan sistem pendidikan nasional. Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri Pendidikan Nasional. Karena Diknas mempunyai susunan organisasi sampai ke tingkat bawah, maka keseluruhan jajaran Diknas tersebut termasuk pengelola pendidikan sesuai dengan posisinya dalam organisasi Diknas.dalam hal ini pengelolaan pendidikan sebagai suatu sistem dalam skala nasional. dalam skalakecil terdapat satuan-satuan pendidikan sebagai sub sistem dalam pengelolaan pendidikan yang disebut;. (2) Pengelolaan satuan pendidikan.
Satuan Pendidikan adalah satuan pelaksana kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah.Yang termasuk satuan pendidikan ini adalah Sekolah, Perguruan Tinggi, Lembaga Pendidikan Keterampilan/kursus, Kelompok Belajar, dan sebagainya.
Berkenaan dengan pengelolaan satuan pendidikan pada jalur luar sekolah, khususnya pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam sistem pendidikan nasional tersurat dalam Undang-undang Sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) No.73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah. Dalam Bab IV UU.No.2 Tahun 1989 yang menyatakan mengenai satuan jalur dan jenis pendidikan; Pasal 9 ayat 1 menyiratkan bahwa satuanpendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah atau di
luar sekolah. Satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dan satuan pendidikan sejenis.
Dalam PP.No.73, Bab III, pasal 3 ayat 1, bahwa “jenis pendidikan luar
sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan keagamaan, pendidikan jabatan, pendidikan kedinasan dan pendidikan kejuruan”.
B. Kerangka Berpikir
Dalam Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Makassar menfasilitsai masyarakat yang untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, Hal ini dibuktikan dengan adanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Makassar namun permasalahan tersebutmaka yang menjadi masalah pokok dalam manajemen PKBM Amanah Ummat Borong Raya Makassar yakni Manajemen belum memiliki kreaktivitas dalam pelaksanaan berbagai program kegiatan untuk memenuhi keinginan masyarakat. Dari masalah ini dapatlah dipahami bahwa PKBM menjalankan aktivitasnya menerapkan manajemen yang efektif, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Manajemen PKBM seperti ini hanya menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap keberadaan PKBM sebagai lembaga pendidikan nonformal. Manajemen yang diharapkan adalah manajemen yang memiliki perencanaan yang matang, pengorganisasian yang terstruktur, terdapatnya jalinan komunikasi dan pemberian motivasi kerja yang kontinu, sistem pengawasan yang baik dan dilakukan evaluasi, sehingga akan jelas tingkat tercapainya program dan kegiatan yang dilaksanakan. Maka dari itu penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul “ Manajemen
Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Makassar”. Kerangka berfikir merupakan paparan dimensi-dimensi tentang pengkajian utama, faktor kunci, variabel dan hubungan-hubungan dimensi-dimensi yang tersusundalam bentuk narasi atau grafis.
Gambar 1. Skema Kerangka Fikir Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Borong Raya Makassar
Fungsi Manajemen
Perencanaan
Pengorganisa sian
Pelaksanaan
Pengawasan
pelaksanaan pembelajaran
Kelender Akademik
Jadwal pembelajaran
Faktor Penghambat MASYARAKAT
Terjadinya Tujuan atau Manajemen yang
efektif Faktor Pendukung
SDM
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan kerangka fikir diatas maka yang menjadi fokus penelitian adalah Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Borong Raya Makassar dan aspek yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah bagaimana manajemen pedidikan kesetaraan kejar paket c pusat kegiatan belajar masyarakat.
D. Deskripsi Fokus
1. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoodinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien
2. Fungsi Manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
a. Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubung fakta – fakta serta pembuatan dan penggunaan perkataan untuk mencapai hasil yang diinginka.
b. Pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokan, dan penyusunan macam macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
c. Pelaksanaan adalah membangkitkan semua anggota kelompok untuk mencapai tujuan.
d. Pengawasan adalah penentuan yang harus dicapai.
3. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), merupakan suatu lembaga pendidikan yang
nyatakan dari pemikiran tentang kesadaran pentingnya kedudukan masyarakat pada proses pembangunan pendidikan non formal.
4. Faktor faktor yang mempengaruhi dalam manajemen pendidikan kesetaraan kejar paket c pusat kegiatan belajar masyarakat amanah ummat borong raya makassar
5. Efektivitas seperti hasil yang diharapkan terjadinya tujuan atau manajemen yang efek.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan dan objek penelitian dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Makassar dan sekitarnya.maka yang menjadi masalah pokok dalam manajemen PKBM Amanah Ummat Borong Raya Makassar yakni Manajemen belum memiliki kreaktivitas dalam pelaksanaan berbagai program kegiatan untuk memenuhi keinginan masyarakat. Dari masalah ini dapatlah dipahami bahwa PKBM menjalankan aktivitasnya menerapkan manajemen yang efektif, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Manajemen PKBM seperti ini hanya menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap keberadaan PKBM sebagai lembaga pendidikan nonformal. Manajemen yang diharapkan adalah manajemen yang memiliki perencanaan yang matang, pengorganisasian yang terstruktur, terdapatnya jalinan komunikasi dan pemberian motivasi kerja yang kontinu, sistem pengawasan yang baik dan dilakukan evaluasi, sehingga akan jelas tingkat tercapainya program dan kegiatan yang dilaksanakan. Maka dari itu penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul “ Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah UmmatMakassar”
B. Jenis dan Tipe Penelitian
1. Berkaitan dengan tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran mengenai manajemen pendidikan kesetaraan kejar paket C pusat kegiatan belajar masyarakat amanah ummat borong raya makassar, maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu objek fenomena, dansetting sosial terjewantah pada suatu tulisan yang bersifat narati. Artinya, data, fakta dengan himpun yang berbentuk kata atau gambar dari pada angka. Mendeskripsikan suatu kejadian terjadi yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan tentang Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan BelajarAmanah Ummat Borong Raya Makassar
2. Tipe penelitian ini adalah tipe fenomenologi dimaksudkan untuk memberi gambaran secara jelas mengenai masalah –masalah yang diteliti berdasarkan pengalaman yang dialami informan.
Adapun masalah yang diteliti adalah mengenai Manajemen Pendidikan Kesetaraan Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Unhas Borong Raya Makassar
C. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu :
1. Data Primer yaitu data yang didapatkan oleh peneliti dengan hasil wawancara observasi atau pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu
Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Amanah Ummat Borong Raya Makassar
2. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai laporan – laporan atau dokumen – dokumen yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam penelitian. Adapun laporan atau dokumen yang bersifat informasi tertulis yang dikumpulkan peneliti adalah data dokumentasi dan data–data lainnya.
D. Informan Penelitian
Informan adalah orang atau seorang yang dapat memberikan informasi pada saatpenelitian.Untuk memperoleh data secara respensif, maka yang diperlukan informan kunci yang dapat memahami dan mempunyai kaitan permasalah yang sedang dikaji.
Tabel 1 Informan Penelitian
NO Nama Informan Jabatan Inisial
1. MATTAWANG, S.Pd Sekretaris PKBM MT
2. ZAKIATUL FITRI, S.Pd Kepala Tata Usaha PKBM ZK
3. KAMSAR, S.Pd Pengawas PKBM KS
4. HASTY Peserta TY
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian,untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data menurut sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi adalah suatu proses secara sistematis dalam pengumpulan data.
Teknik yang dilakukan secara langsung dan situasi yang ada dalam lembaga yang akan diteliti. Metode ini dilakukan agar penulis memperoleh data manajemen pendidikan kesetaraan kejar paket c yang terjadi di lapangan.
2. Interview (wawancara)
Teknik wawancara adalah data yang dilakukan agar mendapatkan informasi yang akurat, penelitimelakukan wawancara kepada beberapa informan yang diambil diantara lain, Kepala PKBM, Ketua Tata Usaha PKBM, Pengawas PKBM ,dan Peserta Belajar.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data – data yang melalui beberapa objek penelitian yang diambil dari beberapa sumber seperti buku, arsip, table, maupun data yang tersimpan dalam website.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif yang dilakukandengan cara interaktif atau data yang diperoleh dari lapangan.
Aktivitas dalam analisis data, terdiri dari tiga jenis yaitu sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data yaitu reduksi data yang dapat dilakukan dengancara peninjauan yang tertulis dilapangan.Melalui diskusi tersebut sangat diharapkan wawasan peneliti yang akan berkembang, data hasil reduksi lebih bermakna dalam menjawab pertanyaan peneliti.
2. Penyajian Data
Penyajian data yaitu dilakukan dengan cara mengecek gambaran secara totalitas atau bagian yang khusus dari penelitian. Penyajian data digambarkan dalam bentuk data, foto atau gambar.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga pada analisis data kualitatif , kesimpulan adalah hasil dari akhir pemilihan data dan penyampaian data. Kesimpulan penelitian perlu divalidasi agar benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
G. Pengabsahan Data
Pengabsahan data bentuk batasan berkaitan suatu kepastian, bahwa yang berukur benar – benar merupakan variabel yang diukur.Teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian dengan cara membanding– bandingkan antara sumber, teori, maupun metode,teknik penelitian. Pemeriksaan keabsahan data ini adalah 2 teknik triagulasi : triagulasi sumber dan triagulasi teknik.
1. Triagulasi Sumber
Triagulasi sumber berarti membandingkan dengan cara mengecek ulang derajat yang dipercayakanpada informasi yang sudah diperoleh dengan cara sumber yang berbeda. Seperti membandingkan hasil pengamatan dengan
wawancara : yang dibandingkan dengan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan dengan pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.
2. Triagulasi Teknik
Triagulasi teknik dilakukan untuk mengetahui kreadibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berberda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kounsioner.
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dapat menggunakan validas data yang berkaitan dengan pengecekan data berbagai sumber dengan cara dan berbagai waktu. Perubahan suatu proses dan perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu kewaktu.
Agar mendapatkan data yang sah melalui observasi penelitian perlu diadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Profil Singkat PKBM
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini masih berada dibawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini berupa tingkat Desa ataupun Kecamatan. Untuk mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bisa dari unsur oleh apapun dan siapapun yang tentunya telah memenuhi syarat – syarat kelembagaan yaitu akta notaris, NPWP, Susunan Badan Pengurus, Sekretariat dan Izin Operasional dari Dinas Pendidikan Kab/Kota.
Pada mulanya PKBM Amanah Ummat Borong Raya Makassar merupakan salah satu kepedulian masyarakat terhadap upaya pemerintah mewujudkan masyarkat yang responsif terhadap perkembangan transformasi dan informasi, Hal tersebut diwujudkan, seiring dengan upaya pemerintah yang terus menuntaskan wajib belajar dan untuk membekali penerus bangsa khusunya kaum remaja dengan berbagai ilmu pengetahuan. Maka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Amanah Ummat merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal berupaya melakukan pendekatan dengan masyarakat dan pemerintah setempat agar dapat bersama – sama membangkitkan semangat dan motivasi masyarakat untuk dapat belajar kembali meskipun usia mereka bukan usia formal.
49
Fungsi dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) meliputi : 2. Sebagai tempat kegiatan belajar masyarakat
3. Sebagai tempat bertemunya berbagai potensi yang ada dan berkembang dimasyarakat
4. Sebagaimana sumber informasi bagi masyarakat yang membutuhkan keterampilan fungsional
5. Sebagai ajang tukar menukar berbagai pengetahuan
6. Sebagai tempat berkumpulnya masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan
2. Visi dan Misi PKBM Amanah Ummat Borong Raya Makassar Visi :
PKBM AMANAH UMMAT adalah menjadikan PKBM AMANAH UMMAT sebagai pendidikan non formal unggulan yang profesional.
Misi :
1. Melaksanakan kurikulum non formal standar nasional 2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan 3. Memacu tutor dan staf untuk profesional dalam bidangnya 4. Meningkatkan kesejahteraan tutor dan staf
5. Menjalin kerja sama dengan pihak luar yang saling menguntungkan Tujuan :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan non formal agar dapat memacu peserta didik untuk mengembangkan potensi minat dan bakat
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi dan informasi peserta didik dalam melaksanakan tugas secara efektif dan efesien
3. Struktur OrganisasiPusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Amanah Ummat Borong Raya Makassar
YP.PANRITA AL MAKASSAR HJ. EKA SUWASTI, S.Pd
DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR
PEMBINA LEMBAGA DRS. H. ASHABUL KAHFI,
M.Ag
BENDAHARA MEGA, S.IP
SEKRETARIS MATTAWANG, S.Pd
PESERTA DIDIK Ketua PKBM SIRMAN, S.Pd
STAF TATA USAHA ERNI AZIS, S.IP DIAN ANGRAENI, AMD.Kep
MARDATILLAH, S.IP IRA ANGRAENI
Hj. NIKMAH RISNA, S.IP PENANGGUNG JAWAB
LOKASI
TUTOR
OPERATOR/ADMIN HASYIRUDDIN, S.Pd KEPALA TATA USAHA
ZAKIATUL FITRI, S.Pd
4. Peran Semua Pengurus Organisasi
Pengurus PKBM Amanah Ummat Memiliki peran khusu dalam masyarakat meliputi sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikankebutuhan masyarakat, masalah yang dihadapi masyarakat, dan sumber daya yang ada dalam masyarakat.
b. Menentukan prioritas kebutuhan masyarakat yang tepat sebagaimana dasar untuk pelaksanaan kegiatan serta melakukan kordinasi dengan jaringan kerja yang terkait.
c. Menyelenggarakan pertemuan untuk berdiskus dan bekerjasama dalam rangka pengerahan sumber daya yang dibutuhkan (tenaga, dana dan bahan bahan) untuk pengembangan.
d. Mensosialisasikan kegiatan dan memberi kesempatan kepada warga untuk berpartsipasi melalui konstribusi pemikiran maupun dukungan memusyawarahkan rencana kegiatan PKBM.
e. Melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan (mengorganisasikan kegiatan PKBM).
f. Mendukung, memantau, menindak lanjuti dan memecahkan masalah (Jika ada masalah, pengurus harus turut serta dalam mencarikan solusinya).
1. Ketua
Sebagai ketua dalam pengurusan PKBM Amanah Ummat Makassar mempunyai peran dalam lembaga dan masyarakat sebagai berikut :
a. Mengelola PKBM secara profesional, demokratis dan bermartabat
b. Bersama – sama pengurus lainnya merumuskan visi dan misi, tujuan dan kegiatan PKBM
c. Memimpin rapat–rapat pengurus
d. Menghadiri undangan kegiatan atas nama lembaga
e. Bertanggung jawab secara internal dan eksternal atas penyelenggara PKBM
f. Melakukan pengawasan terhadap jalannya seluruh program kegiatan baik pada kegiatan internal PKBM maupun kemitraan kegiatan dengan pihak lain
2. Sekretaris
Sebagai sekretaris dalam pengurusan PKBM Amanah Ummat Makassar mempunyai peran dalam lembag
a dan masyarakat sebagai berikut : a. Menata administrasi kesekretariatan
b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar c. Membuat konsep surat–surat
d. Mengiventaris sarana dan prasarana serta kegiatan PKBM
e. Menyusun data dan laporan bulanan, semester dan tahunan PKBM 3. Bendahara
Sebagai bendahara dalam pengurusan PKBM Amanah Ummat Makassar memiliki peran khusus untuk lembaga dan masyarakat meliputi :
a. Bersama ketua membuka rekening bank atas nama PKBM b. Menerima dan mengelola keuangan
c. Menyusun rencana kebutuhan anggaran PKBM
d. Mengeluarkan dan mendistribusikan keuangan PKBM sesuai kebutuhan dan atas persetujuan ketua
e. Mencatat transaksi keuangan pada pembukuan keuangan PKBM f. Menyusun laporan keuangan bulanan, semester dan tahunan PKBM
B. Hasil Penelitian
Manajemen pendidikan kesetaraan kejar paket c pusat kegiatan belajar masyarakat adalah dimana merupakan salah satu lembaga yang berfungsi sebagai wadah dalam memberikan kesempatan penuh kepada seluruh masyarakat agar mampu, memberdayakan masyarakat agar mandiri dan berswadaya , meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan pengembangan atau pembangunan masyarakatnya. Program ini bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat dimana mampu memberi solusi yang tepat, melalui proses pembelajar masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup, untuk itu maka sangat diperlukan manajemen pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) agar mampu atau terampil untuk melakukan suatu kegiatan bersama orang lain atau melalui orang lain agar tercapai tujuan, oleh karena itu pengelola PKBM dapat berkerja sama sebagaimana pengelolaan atau manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya menerapkan fungsi – fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1. Fungsi Perencanaan dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Fungsi perencanaan ini adalah proses mempersiapkan rangkaian keputusan untuk mengambil tindakan pada waktu yang akan datang agar tercapainya tujuan.
perencanaan ini dilakukan untuk menyusun rangkaian tindakan atau kegiatan agar mencapai tujuan yang diawali dengan kegiatan identifikasi dimana dijelaskan identifikasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan warga masyarakat. Manajemen pusat kegiatan belajar masyarakat juga dilakukan dengan langkah langkah atau sumber sumber agar menentukan yang diharapkan tercapai dan dapat dilihat juga sebagaimana pentingnya perencanaan dalam pusat kegiatan belajar masyarakat dimana pada hakikatnya bahwa perencanaan sebagai penetapan sasaran yang ingin dicapai dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Sekretaris PKBM Amanah Ummat Borong Raya Makassar mengatakan bahwa:
“Dalam melakukan perencanaan pusat kegiatan belajar masyarakat, terlebih dahulu direncanakan dengan langkah langkah, seperti dibenahi sumber daya manusia atau sumber daya manusia yang ditunjang oleh sarana/prasarana.Perencanaan dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana tentang pusat kegiatan belajar masyarakat yang ada diamanah ummat sehingga perlu diperjelas bedasarkan apa pusat kegiatan belajar masyarakat dilakukan sehingga perlu melakukan perencanan membenahi sumber daya manusia” (Hasil wawancaraMT, 3 Agustus 2019).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, maka sangatlah jelas bahwa perencanaan untuk kegiatan belajar masyarakat dilakukan dengan langkah – langkah sumber daya manusia agar dapat memperjelas tentang bagaimana kegiatan belajar masyarakat.
Lanjut, hasil wawancara dengan MT selaku sekretaris pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Perencanaan yang mengatakan bahwa:
“Dalam perencanaan agar mencapai tujuan yang diinginkan maka perlu strategi dalam pengembangan sumber daya manusia yang dimana halnya melalui tutor atau pengurus pkbm dalam bentuk kegiatan yang direncanaan dan penjelasan ini menguatkan alasan tentang perencanaan yang harus dikerjakan oleh seorang ketua PKBM dalam usaha untuk mengarahkan segala kegiatan dalam rangka meraih visi dan misi serta tujuan lembaga tersebut” (Hasil Wawancara dengan MT, 3 Agustus 2019).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas maka dapat dikemukakan bahwa perencanaan agar tercapainya tujuan dalam pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui tutor atau pengurus PKBM dan yang harus mengerjakan perencanaan oleh ketua PKBM untuk mengarah pada visi dan misi agar tercapainya tujuan lembaga.
Kemudian lanjut wawancara oleh MT selaku Sekretaris Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Amanah Ummat Borong Raya Makassar yang mengatakan bahwa:
“Dalam perencanaan yang dimaksud PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang kita butuhkanrencanakan untuk mewujudkan manajemen PKBM yang baik, karena perencanaan merupakan fungsi utama dalam mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan”.(Hasil Wawancara dengan MT, 3 Agustus 2019)
Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka dapat dikemukakan bahwa pusat kegiatan belajar masyarakat di dasarkan pada proses perencanaan, agar mewujudkan manajemen PKBM yang baik, karena perencanaan fungsi paling utama dalam mencapai tujuan kegiatan belajar masyarakat.
Lanjut, hasil wawancara dengan MT selaku Sekretaris Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang mengatakan bahwa: