• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 35-39)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Komunikasi

memahami perbedaan yang pasti ada ketimbang sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau, menurut istilah Carl Rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ‘penghargaan positif tak bersyarat’

kepada orang lain.

19

proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Hovland, Janis dan Kelley (1953) mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata – kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak). Berelson dan Steiner juga mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain – lain melalui pengunaan simbol – simbol seperti kata – kata, gambar, angka – angka, dan lain – lain.

Berdasarkan penjelasan di atas, komunikasi merupakan suatu kegiatan yang kita lakukan setiap saat, sadar maupun tidak sadar. Setiap stimulus dan gerakan yang kita tampilkan merupakan bagian dari komunikasi yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang saling melakukan interaksi dan transaksi pesan kepada orang lain. Berkaitan dengan hal tesebut, maka komunikasi adalah suatu proses sosial.

2.4.2 Karakteristik Komunikasi

Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

Komunikasi adalah suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada atahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

Komunikasi merupakan upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, Komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar, dan spontan, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

Pengertian sadar di sini menunjukkan bahwa kegiatan proses komunikasi yang berlangsung ketika seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikologis yang terkendali atau terkontrol, bukan

dalam keadaan tidak sadar. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan diri sendiri. Sementara tujuan dilihat pada hasil atau akibat yang diinginkan.

Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari pelaku yang terlibat, kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak– pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) terlibat secara aktif dan mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.

Komunikasi bersifat simbolis, Komunikasi pada dasarnya adalah sebuah proses yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.

Lambang yang dimaksud merupakan yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia yaitu bahasa verbal dalam bentuk kata- kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan merintah atau memaksa. Selain bahasa verbal, juga ada lambang- lambang yang bersifat nonverbal yang dapat digunakan dalam komunikasi seperti gesture (gerak tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk, berdiri, dan berbagai bentuk lambang lainnya. Biasanya lambang-lambang tersebut dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan yang disampaikan. Komunikasi bersifat transaksional, komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima yang dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh tiap – tiap pelaku yang terlibat dalam komunikasi.

Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, artinya adalah para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi, seperti telepon, faksmili, telex, video teks, dan lain – lain tidan menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.

21

2.4.3 Unsur–Unsur Komunikasi

Dalam prosesnya komunikasi dibangun oleh beberapa unsur yaitu : 1. Komunikator pelaku/orang yang menyapaikan pesan kepada orang

lain atau bisa juga disebut sebagai pihak yang memulai proses komunikasi.

2. Pesan suatu gagasan/ide, informasi, pengalaman yang telah dituangkan untuk disebarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pesan harus disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang mudah dipahami, kata – kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu.

3. Destination adalah tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi.

4. Komunikan orang yang menerima pesan dari komunikator. Dengan kata lain komunikan adalah rekan komunikator dalam berkomunikasi 5. Source/sumber adalah seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi/institusi yang mengambil inisiatif menyampaiakan pesan.

6. Media/Channel adalah alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi, agar hasil komunikasi dapat mencapai sasaran yang lebih banyak dan luas, secara sederhana media dalam komunikasi adalah perantara dalam menyampaikan informasi dari pihak komunikator ke pihak komunikan yang bertujuan untuk penyebaran informasi yang efesien.

7. Umpan balik/Feedback adalah tanggapan atau jawaban komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan. Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi akan mendeskripsikan kepada komunikator tentang hasil komunikasi yang dilakukannya.

8. Efek/Hasil adalah tahap akhir dari proses komunikasi yang dimana perubahan yang terjadi di pihak komunikan sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui komunikasi.

2.4.4 Hambatan–Hambatan Komunikasi

Dalam konteks komunikasi, hambatan merupakan suatu hal yang menghalangi kelancaran proses komunikasi. Pada hakikatnya hambatan yang terjadi muncul bukan berasal dari sumber atau salurannya, melainkan dari audiens (penerima) karena manusia sebagai komunikan memiliki peluang untuk salah menafsirkan, tidak mampu mengingat dengan jelas yang diterimanya dari komunikator, berikut hambatan/

gangguan yang terjadi dari proses komunikasi : 1. Hambatan dari Pengirim Pesan

Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi pengirim pesan. Hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 35-39)

Dokumen terkait