• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Gelagar (Girder) Sebelum Komposit a. Beban Sebelum Komposit

4.6. Kondisi Gelagar (Girder) Sebelum Komposit

No. Jenis Beban

1 Berat sendiri profil baja WF 912.302.18.34 2 Berat diafragma

3 Slab beton

Total berat sendiri QMS =

Total beban pada girder sebelum komposit,

Panjang bentang Girder, L =

Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri,

MMS = 1/8 * QMS* L^2 = VMS = 1/2 * QMS* L =

b. Beban Mati Tambahan (MA)

No. Jenis Beban

1 Tebal lapisan aspal ta 0.1 m

2 Tebal air hujan th 0.05 m

Total beban mati tambahan QMA =

Total beban pada girder sebelum komposit,

Panjang bentang Girder, L =

Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri,

MMS = 1/8 * QMA* L^2 = VMS = 1/2 * QMA* L = c. Beban Lajur "D"

Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada Gambar.

UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani lalu-lintas atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

q = 8 kPa untuk L ≤30 m

q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m

KEL mempunyai intensitas, p = 44 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :

DLA = 0.4 m untuk L ≤ 50 m

DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) m untuk 50 < L < 90 m

DLA = 0.3 m untuk L ≥ 90 m

Panjang bentang Girder, L =

q = 8 kPa

DLA = 0.4 m

s = 1 m

Beban lajur "D", QTD = q * s = PTD = (1 + DLA) * p * s =

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",

MTD = 1/8 * QTD * L^2 + 1/4 * PTD *L = 708 VTD = 1/2 * QTD * L + 1/2 * PTD = 110.8 d. Gaya Rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sbg gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m dari permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :

Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m

Gaya rem, TTB = 250 + 2.5 * ( Lt - 80 ) kN untuk 80 < Lt < 180 m

Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m

Panjang bentang girder, L =

jumlah girder, n =

besarnya gaya rem, TTB = 250/n =

Lengan terhadap pusat tampang girder y = ytc + ta + 1.80 =

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",

MTB = 1/2 * TTB * y 57.45

VTB = TTB * y/L 5.74

e. Beban Angin (EW)

Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :

TEW = 0.0012 * Cw * Vw^2 (kN)

Cw = koefisien 1.2

Vw = kecepatan angin rencana 35

TEW = 1.764

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi

2.00 m di atas lantai jembatan : h = 2

Jarak antara roda kendaraan x = 1.75

Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2 * h / x * TEW ]

QEW = 1.008

Panjang bentang girder, L = 20 Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,

MEW = 1/8 * QEW * L^2 50.40

VEW = 1/2 * QEW * L 10.08

f. Beban Gempa (EQ)

Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi.

Gaya gempa vertikal rencana : T EW= 0.10 * Wt

Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan.

Beban berat sendiri, QMS = 9.099

Beban berat sendiri, QMA = 2.690

Beban gempa vertikal, QEQ = 0.10 * ( QMS + QMA ) = 1.179

Panjang bentang girder, L = 20

Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,

MEQ = 1/8 * QEQ * L^2 58.95

VEQ = 1/2 * QEQ * L 11.79

4.8. Tegangan Pada Girder Komposit

Wtc = 12536135.6 mm2 Wts = 33735538.8 mm2 Wbs = 6526511.47 mm2

n = Es/Ec 8.2899

Tegangan pada sisi atas beton, ftc = M * 10^6 / ( n * Wtc ) Tegangan pada sisi atas baja, fts = M * 10^6 / Wts Tegangan pada sisi bawah baja, fbs = M * 10^6 / Wbs

Tegangan yang terjadi pada sisi : atas beton

No. Jenis Beban Momen (kNm) ftc (Mpa)

1 Berat sendiri (MS) 454.950 4.3778

2 Beban Mati tambahan (MA) 134.500 1.2942

3 Beban lajur "D" (TD) 708.000 6.8127

4 Gaya rem (TB) 57.446 0.5528

5 Beban angin (EW) 50.400 0.4850

6 Beban gempa (EQ) 58.945 0.5672

Total : 14.0897

KOMBINASI - 1 Tegangan ijin beton : 100% * Fc = 12

Tegangan ijin baja : 100% * Fs = 128

Tegangan yang terjadi pada sisi : atas beton

No. Jenis Beban Momen (kNm) ftc (Mpa)

1 Berat sendiri (MS) 454.950 4.3778

2 Beban Mati tambahan (MA) 134.500 1.2942

3 Beban lajur "D" (TD) 708.000 6.8127

4 Gaya rem (TB) - -

5 Beban angin (EW) - -

6 Beban gempa (EQ) - -

Total : 12.4847

ftc harus < 100% * Fc ---> ok < 12 Mpa (ok) fts harus < 100% * Fs ---> ok

KOMBINASI - 2 Tegangan ijin beton : 125% * Fc = 15

Tegangan ijin baja : 125% * Fs = 160

Tegangan yang terjadi pada sisi : atas beton

No. Jenis Beban Momen (kNm) ftc (Mpa)

1 Berat sendiri (MS) 454.950 4.3778

2 Beban Mati tambahan (MA) 134.500 1.2942

3 Beban lajur "D" (TD) 708.000 6.8127

4 Gaya rem (TB) - -

5 Beban angin (EW) 50.400 0.4850

6 Beban gempa (EQ) - -

Total : 12.9697

ftc harus < 125% * Fc ---> ok < 15 Mpa (ok) fts harus < 125% * Fs ---> ok

KOMBINASI - 3 Tegangan ijin beton : 140% * Fc = 20

Tegangan ijin baja : 140% * Fs = 224

Tegangan yang terjadi pada sisi : atas beton

No. Jenis Beban Momen (kNm) ftc (Mpa)

1 Berat sendiri (MS) 454.950 4.3778

2 Beban Mati tambahan (MA) 134.500 1.2942

3 Beban lajur "D" (TD) 708.000 6.8127

4 Gaya rem (TB) 57.446 0.5528

5 Beban angin (EW) 50.400 0.4850

6 Beban gempa (EQ) - -

Total : 13.5225

ftc harus < 140% * Fc ---> ok < 20 Mpa (ok) fts harus < 140% * Fs ---> ok

KOMBINASI - 4 Tegangan ijin beton : 150% * Fc = 31

Tegangan ijin baja : 150% * Fs = 336

Tegangan yang terjadi pada sisi : atas beton

No. Jenis Beban Momen (kNm) ftc (Mpa)

1 Berat sendiri (MS) 454.950 4.3778

2 Beban Mati tambahan (MA) 134.500 1.2942

3 Beban lajur "D" (TD) 708.000 6.8127

4 Gaya rem (TB) 57.446 0.5528

5 Beban angin (EW) 50.400 0.4850

6 Beban gempa (EQ) 58.945 0.5672

Total : 14.0897

ftc harus < 150% * Fc ---> ok < 31 Mpa (ok) fts harus < 150% * Fs ---> ok

4.9. Lendutan Pada Girder Komposit Lendutan max. pada girder akibat :

1. Beban merata Q : δ max = 5/384 * Q * L^4 / ( Es * Icom ) 2. Beban terpusat P : δ max = 5/48 * P * L^3 / ( Es * Icom )

3. Beban momen M : δ max = 1 / ( 72 √3 ) * M * L^2 / ( Es * Icom )

Panjang bentang girder, L = 20

Modulus elastis, Es = 210000000

Momen inersia, Icom = 0.0049873254

Es * Icom = 1047338.341104

No. Jenis Beban Q (kNm) P (kN)

1 Berat sendiri (MS) 9.099 0

2 Beban Mati tambahan (MA) 2.690 0

3 Beban lajur "D" (TD) 8.000 0

4 Gaya rem (TB) 0 0

5 Beban angin (EW) 1.008 0

6 Beban gempa (EQ) 1.179 0

Batasan lendutan elastis, L/240 = 0.083 m

Kombinasi Beban : Kom-1 Kom-2

No. Jenis Beban δmax δmax

1 Berat sendiri (MS) 0.0181 0.0181

2 Beban Mati tambahan (MA) 0.0054 0.0054

3 Beban lajur "D" (TD) 0.0159 0.0159

4 Gaya rem (TB) - -

5 Beban angin (EW) - 0.0020

6 Beban gempa (EQ) - -

δ total = 0.0394 0.0414

< 0.083 (ok) < 0.083 (ok) 4.10. Gaya Geser Maksimum Pada Girder Komposit

Kombinasi Beban : Kom-1 Kom-2

Gaya Geser Gaya Geser Gaya Geser

No. Jenis Beban V (kN) V (kN) V (kN)

1 Berat sendiri (MS) 90.99 90.99 90.99

2 B.Mati tambahan (MA) 26.90 26.90 26.90

3 Beban lajur "D" (TD) 110.80 110.80 110.80

4 Gaya rem (TB) 5.74 0.00 0.00

5 Beban angin (EW) 10.08 0.00 10.08

6 Beban gempa (EQ) 11.79 0.00 0.00

228.69 238.77

100% 125%

Vmax = 228.69 298.46

Total Vmax =

Dokumen terkait