• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografis Kecamatan Sekampung Udik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Geografis Kecamatan Sekampung Udik

Kecamatan Sekampung Udik merupakan dataran dengan ketinggian rata-rata 50 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Kecamatan adalah 1.698,85 . Berdasarkan kondisi geografisnya, Kecamatan Sekampung Udik memiliki batas-batas: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Margatiga, Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marga Sekampung, Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandar Sribawono dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sekampung Udik tidak memiliki pulau namun terdapat lima sungai utama, yaitu sungai Way Sekampung, Way Tulung Buyut, Way Kandis, Way Kenali dan Way Batu Keting.1

Sampai dengan tahun 2019,Kecamatan Sekampung Udik terdiri dari 15 Desa, 110 Dusun dan 394 RT. Seluruh desa di Kecamatan ini berstatus pedesaan. Seluruh perangkat desa di Kecamatan Sekampung Udik berjumlah 260 orang yang terdiri dari 15 kepala desa, 15 sekretaris desa, 90 bendahara, dan 110 kepala dusun serta 465 pegawai desa lainnya.

1 BPS Lampung Timur, “Kecamatan Sekampung Udik Dalam Angka”, Lampung Timur 2020, 7.

2. Struktur Organisasi Kecamatan Sekampung Udik

Berikut adalah struktur organisasi pegawai Kecamatan Sekampung Udik pada tahun 2021:

Gambar 1

Struktur Pegawai Kecamatan Sekampung Udik2

2 Dokumentasi Struktur Organisasi Pegawai Kecamatan Sekampung Udik Tahun 2020 CAMAT

DWI GIYARTI, S.Pi., M.M

Sekretaris Kecamatan Putu Ardiana, S.Sos., M.M

Kasi Keamanan dan Ketertiban

Umum Amsuri, S.Sos Kasi

Pemasyarakatan Nunuk Istyaningsih, S.IP

Kasi Perkekonomian

Swidayati, S.E Kasi Pemerintahan

Indah Purbawanti, S.IP

Kelompok Jabatan Fungsional

Kasubag Umumdan Kepegawaian Ni Wayan Manah

Sudiyanti, S.TP

Kasubag Keuangan Febta Yuliza, S.E

3. Sejarah KUA Kecamatan Sekampung Udik

Kementerian Agama memiliki misi untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat muslim di Indonesia dan menciptakan keluarga muslim yang mencapai tujuan dari perkawinan yaitu sakinah, mawaddah dan rahmah. Kerukunan hidup beragama dirasakan masyarakat di Kecamatan Sekampung Udik, masyarakat tersebut terdiri dari berbagai suku dan agama hidup berdampingan secara rukun, saling bertoleransi dan harmonis.

Keberadaan Kecamatan Sekampung Udik tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor: 01 Tahun 2001 Tanggal 1 mei 2001, tentang pembentukan sebelas Kecamatan definitive di wilayah Kabupaten Lampung Timur, dan surat keputusan Bupati Lampung Timur nomor: 13 tahun 2001 tanggal 31 Mei, tentang peresmian pembentukan sebelas Kecamatan di wilayah Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Sekampung Udik merupakan pemekaran dari Kecamatan Jabung yang pada awalnya berstatus Kecamatan pembantu.3

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor: 111 Tahun 2001 Tentang Perubahan Nomor Klatur 1 (satu) Kantor Urusan Agama Kecamatan dan Pembentukan 111 (Seratus Sebelas) Kantor Urusan Agama Kecamatan, pada Tanggal 18 April 2001 Kantor Urusan Agama

3 Dokumentasi Laporan Tahunan KUA Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten

Lampung Timur 2019

Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur secara resmi dibentuk, sehingga saat ini telah berusia kurang lebih 21 tahun.

4. Lokasi dan Gedung Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekampung Udik terletak di Jalan Monalisa Gang Sarno, Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Batas wilayah Kecamatan Sekampung Udik di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Waway Karya, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Marga Tiga, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur. Gedung kantor Urusan Agama Kecamatan Sekampung Udik dibangun pada tahun 2004 berukuran 10 X 12 M, Berbentuk permanen dengan kondisi saat ini perlu mendapat bantuan rehab kantor.4

5. Visi dan Misi KUA Kecamatan Sekampung Udik a. Visi

Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin

b. Misi

1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama 2. Meningkatkan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

4 Dokumentasi Profil KUA Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020

3. Meningkatkan Kualitas Raudhatul Atfal, Madrasah, Perguruan Tinggi Agama, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan 4. Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji

5. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih dan Berwibawa.

6. Daftar Nama Pegawai KUA Kecamatan Sekampung Udik

Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekampung Udik adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kepala KUA Kecamatan Sekampung Udik dari Masa ke Masa

No Nama Masa Tugas

1. Mulyono, S.Ag 2002 s.d 2004

2. Edi Efrizal, S.Ag 2004 s.d 2008

3. Muhammad Hidayat, S.Ag 2008 s.d 2010

4. Badirin, S.Ag, MH 2010 s.d 2013

5. Drs. Herizal Aspar, M.Sy 2013 s.d 2016 6. Ma’ruf Syarwo Edi, R.S.Ag 2016 s.d 2021 7. H. Feri Prastiana, S.Ag 2021 s.d Sekarang

Pegawai KUA Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur terdiri dari pegawai Negeri dan pegawai Honorer. Daftar nama pegawai sebagai berikut:

a. Nama : H. Feri Prastiana, S.Ag NIP : 197112102000121002 TTL : 10 Desember 1971

Jabatan : Kepala KUA Kecamatan Sekampung Udik Alamat : Kecamatan Metro Kibang

b. Nama : Hasbulloh, S.Pd.I NIP : 197809232002121004 TTL : 23 September 1978

Jabatan : Penghulu KUA Kecamatan Sekampung Udik Alamat : Mulyojati, Kota Metro

c. Nama : Kartini, S.Ag

NIP : 1976040120110120018 TTL : Pugung Raharjo 01 April 1976

Jabatan : Penyuluh Fungsional KUA Kecamatan Sekampung Udik

Alamat : Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik d. Nama : Sunani, A.Ma

TTL : Metro 15 November 1983

Jabatan : TKS KUA Kecamatan Sekampung Udik Alamat : Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik e. Nama : Ayu Puji Rahayu

TTL : Pugung Raharjo 04 Meret 1983

Jabatan : TKS KUA Kecamatan Sekampung Udik Alamat : Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik

7. Struktur Organisasi KUA Kecamatan Sekampung Udik

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sekampung Udik merupakan sebuah lembaga yang berada dibawah naungan Kementerian Agama yang paling dekat dengan masyarakat. Lembaga ini berfungsi

membantu masyarakat dalam mewujudkan keluarga sakinah. KUA Kecamatan Sekampung Udik juga memiliki struktur organisasi pegawai dalam rangka mewujudkan visi dan misi KUA Kecamatan Sekampung Udik.

Gambar 2

Struktur Pegawai KUA Kecamatan Sekampung Udik5

f. Susunan Organisasi Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

8. Struktur Organiasai Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) yang memiliki tugas dalam pemberian pembinaan dan nasihat perkawinan, adapun anggotanya terdiri dari pegawai KUA Kecamatan Sekampung Udik dan tokoh masyarakat. Berikut struktur organisasi BP4 di KUA Kecamatan Sekampung Udik:

5 Dokumentasi Struktur Organisasi Pegawai KUA Kecamatan Sekampung Udik Tahun 2020

Kepala KUA Feri Prastiana

PAI

Pelaksana TU HASBOLAH Was PGHDAIS

Pembinaan Masjid Wakaf

Baitul Mal KARTINI Bimbingan

Pelayanan NR

HASBOLAH

Pelaksana Ibadah Sosial dan Zakat

KARTINI Pengembangan

dan Keluarga

KARTINI Dokumen

dan Statistik

HASBOLAH

Gambar 3

Strukur BP4 Kecamatan Sekampung Udik.6

A. Hasil Penelibahasan 1. Upaya Badan Pe

B. Upaya Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan dalam Meminimalisir Faktor-Faktor Penyebab Perceraian di Kecamatan Sekampung Udik

Perceraian dilakukan sebagai pilihan akhir dari pasangan suami istri ketika sudah tidak bisa mengatasi masalah rumah tangganya. Tujuan perceraian itu bukanlah untuk menghancurkan kehidupan rumah tangga yang di jalani oleh pasangan suami istri. Perceraian dipilih untuk menyelamatkan

6Dokumentasi Struktur Organisasi BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik Tahun 2020 USPIKA

PEMBINA CAMAT

KETUA DARMA

WANITA

KETUA TP PDK

KEC. KECAMA

PENASEHAT KETUA

FERI PRASTIANA

BENDAHARA SUNANI

SEKRETARIS HASBOLAH BIDANG-BIDANG

PENASEHAT PERNIKAHAN NUR FUAD & HASBOLAH

PENDIDIKAN IBRAHIM MUHER, S.Pd.I

USAHA MUALIMIN, S.H.I

PENERANGAN YUSUF, S.Pd.I

IBU TELADAN KARTINI, S.Ag

mereka dari permasalahan yang berat, sehingga mereka dapat memperoleh suasana yang lebih baik setelah lepas dari masalah tersebut.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sekampung Udik memiliki suatu badan organiasai yang jangkauannya sangat dekat dengan masyarakat yaitu Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4).

Fungsi dari BP4 untuk membantu keluarga muslim Indonesia mewujudkan keluarga sakinah. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Bapak Feri Prastiana selaku Kepala KUA sekaligus Ketua BP4 Kecamatan Sekampung Udik, beliau menjelaskan bahwa BP4 menjaga fungsinya sebagai badan yang bergerak dalam bidang penasihatan, pembinaan dan pelestarian perkawinan.

BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik mengupayakan pasangan suami dan istri serta calon pasangan pengantin yang mengikuti kursus calon pengantin (suscatin) menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah termasuk mengupayakan usaha terbaik dalam mencari solusi terhadap permasalahan rumah tangga suami dan istri sehingga terhindar dari perceraian.7

Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Bapak Feri Prastiana berkaitan dengan peran BP4 di KUA Kecamatan Sekampung Udik beliau memberikan jawaban sebagai berikut:

―Peran Badan Penasihat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) diantaranya dengan menyampaikan materi yang berhubungan dengan perkawinan dalam pelaksanaan suscatin tentang bagaimana hak dan kewajiban suami dan istri, bagaimana mendidik anak sehingga pasangan catin tersebut memahami bagaimana pertumbuhan

7 Wawancara dengan Bapak Feri Prastiana, S.Ag selaku Kepala BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 11 Januari 2022

anak dan pola asuhnya akan bagaimana. Kami juga sampaikan dalam suscatin ini bagaimana cara meminimalisir pertengkaran dengan menjaga komunikasi dan menjaga kepercayaan pasangan.‖8

Peneliti mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan peran BP4 sebagai badan penasihat dan pelestarian perkawinan, yaitu membantu pasangan suami istri yang berselisih ataupun pasangan yang memutuskan akan bercerai maka peran BP4 dalam hal tersebut Bapak Feri Prastiana memberikan jawaban sebagai berikut:

―BP4 ini juga memiliki peran sesuai namanya jadi penasihat lalu kami juga memberikan pembinaan sehingga menjaga kelestarian hubungan perkawinan pasangan suami dan istri dengan melakukan upaya-upaya yang semaksimal mungkin kami bantu supaya pasangan yang bermasalah ini menemukan solusi berdamai dan terhindar dari perceraian karena tujuan kita menjaga kelestarian hubungan perkawinan tersebut. Untuk keberadaan BP4 ini ada disetiap KUA karena KUA adalah bagian Kementerian Agama yang paling dekat dengan masyarakat dan menangani permasahalan nikah rujuk, untuk bagian perceraian itu dari BP4 di mana anggota BP4 tersebut terdiri dari pegawai KUA dan sebagian melibatkan tokoh masyarakat‖.9 Jawaban yang disampaikan oleh Bapak Feri Prastiana, BP4 memiliki peran dengan memberikan penasihatan, pembinaan dan dalam pelestarian perkawinan. BP4 bertujuan meminimalisir terjadinya perselisihan dalam rumah tangga, khususnya perselisihan antara suami dan istri. BP4 berperan sebagai lembaga konsultasi dan mediasi terhadap pasangan suami istri yang menghadapi masalah rumah tangga, melalui peran dari anggota BP4 dalam memberikan penasihatan dan membantu mengarahkan pasangan suami istri

8 Wawancara dengan Bapak Feri Prastiana, S.Ag selaku Kepala BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 11 Januari 2022

9 Wawancara dengan Bapak Feri Prastiana, S.Ag selaku Kepala BP4 KUA Kecamatan

Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 11 Januari 2022

untuk mendapatkan solusi dalam mengatasi permasalahan rumah tangganya.

Permasalahan dalam perkawinan ini semaksimal mungkin dibantu upaya penyelesaiannya, sehingga tidak berakhir dengan perceraian.

Bapak Feri Prastiana menjelaskan jika kasus yang berhubungan dengan permasalahan rumah tangga di Kecamatan Sekampung Udik, disebabkan berbagai faktor. Adapun faktor pertama karena permasalahan ekonomi keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sehingga dari faktor ekonomi ini, menyebabkan masalah lain seperti perginya salah satu pihak ke luar negeri dan ada yang memiliki banyak hutang hingga akhirnya pasangan suami istri memilih berpisah. Faktor penyebab perceraian berikutnya adalah hadirnya orang ketiga. Faktor-faktor tersebut yang sering menjadi permasalahan rumah tangga di Kecamatan Sekampung Udik sehingga pasangan suami istri memutuskan untuk berpisah.10

Pertanyaan peneliti tentang bagaimana upaya BP4 dalam meminimalisir perceraian. Bapak Feri Prastiana menjelaskan bahwa sebagai ketua BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik, ketika beliau dan anggota BP4 lainnya diminta bantuan untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga, maka beliau dan seluruh bagian dari BP4 selalu siap membantu dengan upaya yang maksimal. Peranan BP4 dalam meminimalisir perceraian hanya bersifat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pasangan suami istri yang berselisih untuk berdamai. Dari banyaknya pasangan yang memutuskan untuk berpisah hanya beberapa pasangan saja yang meminta bantuan kepada

10 Wawancara dengan Bapak Feri Prastiana, S.Ag selaku Kepala BP4 KUA Kecamatan

Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 11 Januari 2022

BP4. Pada umumnya bagi pasangan yang sudah tidak bisa dibina untuk berdamai oleh pihak keluarga, pasangan tersebut akan langsung memutuskan untuk mendaftarkan perceraian ke pengadilan agama.11

Hasil wawancara dengan Bapak Hasbollah selaku anggota dari BP4 dan penghulu di KUA Kecamatan Sekampung Udik, beliau menjelaskan BP4 berperan menyampaikan materi dalam bimbingan pra nikah atau disebut dengan suscatin. Dari pertanyaan peneliti tentang bagaimana isi materi yang disampaikan dalam suscatin berikut jawaban yang disampaikan beliau:

―Suscatin ini kami sampaikan yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga. Materi tentang kekerasan dalam rumah tangga kami sampaikan materi ini mulai dari bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga sampai hukum perundang-undangannya. Untuk yang mengisi materi dari BP4 ini anggotanya bergantian jadi kita jadwalkan yang akan mengisi materi itu, di KUA ini kegiatan suscatin diadakan setiap hari kamis.‖12

Jawaban yang disampaikan Bapak Hasbollah, menjelaskan bahwa tugas BP4 bukan hanya sebagai badan pelestarian perkawinan, BP4 memiliki peran penting untuk membina calon pengantin yang akan menikah. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada pasangan yang akan menikah berkaitan dengan kehidupan perkawinan seperti: kewajiban dan hak suami istri, cara mengasuh anak dan cara menjaga keharmonisan rumah tangga.

11 Wawancara dengan Bapak Feri Prastiana, S.Ag selaku Kepala BP4 KUA Kecamatan

Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 11 Januari 2022

12 Wawancara dengan Bapak Hasbollah, S.Pd.I selaku anggota BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 13 Januari 2022

Jawaban dari Bapak Hasbollah ini dibenarkan oleh Ibu Kartini selaku anggota BP4 yang bertugas dalam menyampaikan materi suscatin. Dari hasil wawancara peneliti dengan Ibu Kartini dan hasil dokumentasi yang peneliti dapatkan berupa isi materi untuk suscatin, bahwa materi yang disampaikan bukan hanya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban suami istri saja melainkan ada juga materi tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga disampaikan dalam suscatin ini. Isi materi tentang kesehatan reproduksi disampaikan, apabila pasangan calon pengantin lebih dari tiga pasang maka yang akan mengisi materi tersebut adalah bidan yang bertugas di puskesmas Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik. Ibu Kartini juga menjelaskan kegiatan suscatin ini wajib sekali untuk di ikuti, untuk pasangan calon pengantin yang sudah diberikan pembinaan saja masih bisa melakukan kesalahan apalagi bagi pasangan yang tidak diberikan pembinaan yang berkaitan dengan bimbingan pra nikah.13

Berdasarkan hasil observasi peneliti, kegiatan suscatin yang dilakukan oleh BP4 berjalan kurang maksimal, disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kegiataan dilakukan hanya satu kali dalam seminggu. Menanggapi hasil observasi peneliti, Bapak Hasbollah menjelaskan jika penyampaian materi suscatin yang dilakukan oleh BP4 kurang maksimal karena waktu pelaksanaan yang cukup singkat. Akibat dari keterbatasan waktu ini anggota BP4 yang bertugas memberikan bimbingan kepada calon pengantin, harus berupaya memberikan materi dengan baik meskipun tidak semua materi bisa

13 Wawancara dengan Ibu Kartini, S.Ag selaku anggota BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik sekaligus Penyuluh Fungsional, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 14 Januari 2022

disampaikan. Adapun materi pokok yang harus disampaikan meliputi tentang ilmu fikih pernikahan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban suami istri, cara mengasuh anak, kesehatan reproduksi, dan pesan yang selalu disampaikan kepada calon pengantin apabila dalam suatu hari dalam pernikahan mereka memiliki masalah ekonomi jangan sampai suami atau istri pergi mencari nafkah ke luar negeri. Karena melalui faktor tersebut berpotensi terjadinya ketidakharmonisan dalam rumah tangga sehingga pasangan akan memilih untuk berpisah.14

Menanggapi penjelasan dari Bapak Hasbollah, hal ini juga dibenarkan oleh Ibu Kartini selaku anggota BP4 yang bertugas dalam mengisi materi.

Beliau menjelaskan penyampaian isi materi bimbingan pra nikah dengan keterbatasan waktu memang kurang efektif sehingga tidak semua materi bisa tersampaikan dengan baik. Namun, beliau juga menyampaikan dengan keterbatasan waktu tersebut BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik berusaha memanfaatkan waktu yang ada untuk menyampaikan isi materi dengan semaksimal mungkin.15

Hasil wawancara dengan Bapak Ibrahim Muher selaku anggota dari BP4, beliau menjelaskan faktor yang menjadi penyebab perceraian di Kecamatan Sekampung Udik adalah faktor ekonomi. Keadaan ekonomi yang rendah dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam

14 Wawancara dengan Bapak Hasbollah, S.Pd.I selaku anggota BP4 KUA Kecamatan

Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, di Kantor KUA Kecamata Sekampung Udik 13 Januari 2022

15 Wawancara dengan Ibu Kartini, S.Ag selaku anggota BP4 KUA Kecamatan

Sekampung Udik sekaligus Penyuluh Fungsional, di Kantor KUA Kecamatan Sekampung Udik 14 Januari 2022

menafkahi anak dan istri menyebabkan sering terjadi perselisihan antara suami dan istri. Penyebab perceraian lain yaitu hadirnya orang ketiga sehingga menjadi pemicu tidak harmonisnya hubungan suami istri. Salah satu faktor yang sering terjadi di masyarakat, karena desakan kebutuhan ekonomi mengharuskan suami bekerja jauh dari rumah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Akibat pekerjaan suami yang cukup jauh dari rumah ini sering menyebabkan terjadinya perselingkuhan. Faktor-faktor tersebut yang umumnya menjadi alasan suami istri memutuskan untuk berpisah.16

Jumlah angka perceraian di Kecamatan Sekampung Udik berdasarkan data yang peneliti temukan dari Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2019, 2020 dan 2021. Data perceraian itu sebagai berikut:

Tabel 2 Data Perceraian

No Tahun

Jumlah Perceraian Kecamatan Sekampung Udik17

1. 2019 74

2. 2020 118

3. 2021 115

Berdasarkan hasil wawancara peneliti Ibu Nurhayati warga Kecamatan Sekampung Udik yang telah resmi bercerai beliau menjelaskan bahwa peceraian dengan suaminya terjadi karena perselisihan terus menerus yang disebabkan oleh faktor ekonomi. Akibat dari perselisihan itu

16 Wawancara dengan Bapak Ibrahim Muher selaku anggota BP4 di kediaman beliau di Desa Gunung Sugih Besar, 1 Februari 2022

17 Dokumentasi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2019 - 2021

menyebabkan faktor lain muncul menambah masalah baru dalam kehidupan rumah tangganya seperti penjelasan beliau:

―pernikahan saya sama suami sudah sekitar enam tahun dan sampai bercerai kami punya satu anak laki-laki. Kami cukup sering berselisih satu tahun sebelum bercerai, masalahnya itu karena ekonomi. Uang dari kerjaan suami saya yang jadi buruh bangunan tidak cukup buat kebutuhan. Bukan itu saja suami saya ini juga punya hutang yang saya ini gak tahu, jadi dia ini meminjam uang sama orang itu tanpa sepengetahuan saya. Saya berpikir rumah tangga ada perselisihan terus ribut hampir tiap hari dan hal paling bikin saya kaget suami saya selingkuh sama perempuan lain dan udah punya anak, ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi sehingga pada awal tahun 2019 saya resmi bercerai‖.18

Faktor perceraian ini terjadi, berawal dari faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya perselisihan hingga hadirnya orang ketiga yang membuat Ibu Nurhayati memutuskan untuk tidak lagi mempertahankan pernikahannya. Beliau juga menjelaskan ada upaya dari keluarga untuk mendamaikan beliau dengan suami karena mempertimbangkan keadaan anak yang masih membutuhkan kedua orang tuanya, akan tetapi Ibu Nurhayati tetap memilih untuk berpisah dengan suaminya. Sedangkan untuk konsultasi dengan BP4 KUA Kecamatan Sekampung Udik beliau mengakui jika tidak mengetahui keberadaan BP4 ini.

Berdasarkan pertanyaan peneliti tentang bagaimana dampak perceraian, beliau menjelaskan bahwa kehidupannya setelah bercerai menjadi lebih baik dikarenakan tidak ada lagi perselisihan yang dihadapinya hampir setiap hari. Berkaitan dengan hak asuh anak sepenuhnya diserahkan kepada beliau, sedangkan untuk hubungan dengan mantan suami dan keluarganya

18 Wawancara dengan Ibu Nurhayati warga Kecamatan Sekampung Udik yang resmi bercerai di kediaman beliau di Desa Gunung Sugih Besar, 3 Februari 2022

beliau menjelaskan jika sudah tidak terlalu dekat seperti sebelumnya. Adapun komunikasi yang dijalani dengan mantan suaminya, Ibu Nurhayati menjelaskan hal terebut dilakukan untuk kepentingan anaknya yang masih membutuhkan ayahnya.19

Warga Kecamatan Sekampung Udik yang peneliti wawancarai yaitu Ibu Anggun. Beliau menikah pada awal tahun 2019 dan bercerai pada tahun 2020 yaitu Ibu Anggun beliau menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab perceraiannya. Seperti yang dijelaskan oleh beliau sebagai berikut:

―Saya menikah di bulan Februari 2019 jadi sekitar tiga bulan sejak menikah sudah banyak masalahnya dan saya resmi bercerai itu di awal tahun 2020. Awalnya saya ikut tinggal bersama mertua jadi suami saya ini pedagang tapi Ibu mertua saya selalu ikut campur urusan saya sama suami. Sekitar satu bulan pernikahan saya dan suami pindah ke rumah orang tua saya atas permintaan suami jadi suami saya yang minta pindah ke rumah Ibu sama Bapak saya. Pekerjaan suami saya ini pedagang jadi setiap hasil dari berdagang itu uangnya dikasih ke mertua semua jadi uang nya ini mertua saya yang ngatur gitu.‖20 Penjelasan yang disampaikan oleh Ibu Anggun faktor pertama yang menjadi permasalahan rumah tangganya adalah masih adanya campur tangan pihak orang tua dalam pernikahannya, sehingga beliau tidak merasakan kebebasan dalam kehidupan rumah tangganya. Adapun masalah lain yang menjadi faktor penyebab perceraiannya, Ibu Anggun menjelaskan:

―Perabotan rumah tangga seperti kompor dan lain-lain itu kan suami saya yang beli dan itu suami saya beli duitnya dapat meminjam gitu jadi saya tidak tau suami saya ini punya hutang saya tahu waktu sudah ada yang nagih aja kerumah. Jadi karena masalah ini kami sering sekali bertengkar terutama masalah pokok seperti bahan untuk

19 Wawancara dengan Ibu Nurhayati warga Kecamatan Sekampung Udik yang resmi bercerai di kediaman beliau di Desa Gunung Sugih Besar, 3 Februari 2022

20 Wawancara dengan Ibu Anggun warga Kecamatan Sekampung Udik yang resmi bercerai di kediaman beliau di Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik, 3 Februari 2022.

Dokumen terkait