• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep asuhan keperawatan

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar bagi seorang perawat dalam melakukan pendekatan secara sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan pasien tersebut.

Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu menentukan status kesehatan dan pola pertahanan pasien serta memudahkan dalam perumusan diagnose keperawatan (Doengoes, 2009).

Pengkajian pada pasien dengan hipertensi (Muttaqin, 2008 ), yaitu :

2.3.2. Pengumpulan data

2.3.3. Identitas Meliputi nama,usia (kebanyakan terjadi pada usia muda), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku,bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, dan diagnose medis.

2.3.4 Keluhan Utama

Keluhan utama yang biasa dirasakan oleh penderita hiperkolesrolemia yaitu nyeri kakki, tengkuk terasa pegal-pegal, mudah leleh, suka mengantuk, nyeri dada, terjadi xanthomata, terjadinya xanthelasma, dan muncul gumpalan di urat.

2.3.5 Riwayat penyakit sekarang

Heperkolestrolemia tidak menunjukan gejala apapun, pada umumnya seseorang tidak menyadari kadar kolestrol dalam tubuhnya tinggi sampai muncul lomplikasi, seperti serangan janjung atau stroke. Oleh karena itu, pentin untuk melakukan skrenning kolestrol sejak usia din.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi berbahaya yang ditandai dengan tingginya kadar kolestrol dalam darah. Bila tidak ditangani, kolestrol dapat menumpuk serta mempersempit pembulu darah. Akibatnya, penderitSa beresiko terserang penyakit jantung korene.

2.3.6 Riwayat dahulu

Adanya riwayat penyakit diabetes mellitus, akibat gula darah yang tinggi meningkatnya LDL,Penyakit jantung, merokok, obesitas, pola makan yang tinngi lemak, dan kurang berolahraga.

2.3.7. Riwayat psikososial

Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan, dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggpan keluarga terhadap penyakit penderita.

2.3.8 Pemeriksaan fisik

1. Kepala : Penyebaran rambut merata, rambut memputih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,tidak ada luka pada kepala

2. Mata : tidak anemis, penglihatan kabur, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan disekitar mata

3. Telinga : tidak ada serumen, simetris kanan kiri, tidak ada alat bantu pendengaran, tidak ada perubahan pendengaran

4. Hidung dan sinus : tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, indra penciuman normal.

5. Mulut dan tenggorokan : Penyebaran gigi merata, tidak ada perdarahan pada gusi tidak ada lesi/ulkus, tidak kesulitann menelan, tidak serak, tidak mengalami sakit enggorokan.

6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran tonsil, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan/massa.

7. Payudara :tidak ada kelainan berupa warna kemerahan pada mammae, oedem, hiperpigmentasi aerola, tidak ada pengeluaran cairan pada putting susu, tidak ada benjolan atau nyeri tekan pada payudara.

8. Sistem pernafasan : tidak ada otot bantu nafasa, tidak terdapat bunyi nafas tambahan.

9. Kardiovaskuler : tidak ada nyeri tekan, bunyi suara jantung normal, tidak ada bunyi suara jantung tambahan

10. Gastrointestinal : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bnjolan/massa, tidak ada perubahan nafsu makan, tidak ada perdarahan pada rectum, bising usus normal (20x/menit)

11. Perkemihan : tidak ada nyeri saat berkermih dan BAK, tidak ada lesi.

12. Genitoreproduksi wanita :tidak ada lesi, infeksi, penyakit kelamin, masalah aktifitas seksual, riwayat mesntruasi dan menopouse.

13. Musculuskeletal :tidak ada pembengkakan sendi, kram, tidak ada nyeri punggung, ada nyeri persendihan (kadang-kadang), tidak ada masalah dalam berjalan, ada kelemahan pada oto.

14. Sistem syaraf pusat :Tidak ada cedera kepala, tidak ada masalah seperti sakit kepala, paresis, dan tremor.

15. Sistem endokrin :tidak ditemukan adanya pembesaran padakelenjar tiroid dan karotis, rambut memutih.

2.3.2 Diagnosa

2.3.2.1 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi 2.3.3 Intervensi

Tabel 2.1 Intervensi keperawatan N

o

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional 1 Setelah dilakukan

kunjungan keperawatan selama 1x 45 menit

1. Menjelaskan tentang

1. Agar

pengetahuan

diharapkan pengetahuan klien meningkat dengan kriteria hasil :

1. Klien mampu mengenal apa itu hiperkolestrole mia

2. Klien menjelaskan penyebab dan tanda dan gejala terjadinya hiperkolestrole mia

3. Klien mampu mendemosntrasi kan makanan yang harus dihindari

4. โ€“ tidak ada penurunan BB - Nafsu makan

meningkat

hiperkolestrole mia pada klien 2. Menjelaskan

penyebab dan tanda-gejala hiperkolstrole mia pada klien 3. Menganjurkan klien untuk mengindari makan yang sudah

dianjurkan oleh Dokter

4. Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai makanan yang dikonsumsi.

klien meningkat 2. Untuk

menambah pengetahun klien tarhadap hiperkolestrole mia

3. Agar klien tidak

mengkonsumsi makanan yang tidak

dianjurkan 4. Untuk

memenuhi kebutuhan gizi klien.

2.3.4 Implementasi

Implementsi merupakan tahap ketika pereawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan dalam bentuk intervensi keperawatan dengan membantu pasien mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2.3.5 Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang terhamati dan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan 2.3.5.1 Evaluasi formatif

Hasil observasi dan analisa perawat terhadap proses pasien segerah pada saat setelah dilakukan tindakan keperawatan ditulis pada cetatan perawat, dilakukan setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.

2.3.5.2 Evaluasi sumatif (SOAP)

Rekapitulasi dan kesimpulan dari observas dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan. Ditulis pada catatan prkembangan yang merupakan rekapan akhir secara paripurna, catatan narativ, penderita pulang atau pindah.

2.4 Pathways Hiperkolesterol

Makanan tinggi Penyakit Kurangnya

lemak jenuh (LDL)

Metabolisme lemak jenuh

(LDL)

Produksi lemak jenuh (LDL)

DM,

hioerkolesterol, hipotiroidisme, dsb

Lemak jenuh (LDL) pada hati

meningkat

Lipoprotein meningkat Hiperkolesterol

aktivitas

Menurunkan kadar lemak tak jenuh (HDL)

Inovasi Pemberian Extra Virgin Olive Oil (EVOO) Menyeimbangkan kadar HDL dan kadar LDL dalam

Atherosklerosis

Gangguan sirkulasi

Diet

hiperkolesterol

Faktor degeneratif

Kurangnya

darah Defisiensi

pengtahuan

olahraga

Pegal โ€“ pegal

Tidak patuh terhadap diet

Nyeri akut

]Gambar 2.2 Pathway (Sudiko, 2010), (Mumpuni &Ari, 2011), (Iva, Djoko,

&Dian, 2009

38

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, implementasi dan evaluasi pada tanggal 10 Maret 2021 โ€“ 18 Maret 2021 di Desa Rangkah Kidul, Kecamatan Sidoarjo.

3.1 Pengkajian 3.1.1 Identitas klien

3.1.1.1 Nama : Ny. H

3.1.1.2 Umur : 67 Tahun

3.1.1.3 Jenis kelamin : Perempuan

3.1.1.4 Agama : Islam

3.1.1.5 Pendidikan terakhir : SMA

3.1.1.6 Pekerjaan : Usaha

3.1.1.7 Alamat : Desa Rangkah Kidul

3.1.1.8 Tanggal pengkajian : 10 Maret 2021

3.2 Riwayat Kesehatan Saat Ini

Status kesehatan umum selama setahun yang lalu adalah Pasien mengatakan pernah mengalami diabetes. Keluhan-keluhan kesehatan utama adalah Pasien mengatakan nyeri persendian, tangan menjadi kaku saat digenggam. Pengetahuan tentang penatalaksanaan masalah kesehatan adalah Pasien mengatakan sering makan nanas dan buah asam untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan komplikasi yang lebih parah.

.

3.3 Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami terauma terhadap penyakit yang diderita. Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit Islam Siti hajar selama 1 minggu karena hiperkolestrolemia kambu dan Pasien mengatakan tidak pernah operasi.

3.4 Riwayat Keluarga

3.4.2 Keterangan gambar : Laki-laki : Perempuan :

Pasien :

Meninggal : Gambar 3.1 Genogram

3.5 Riwayat Pekerjaan

Status pekerjaan saat ini adalah Pasien mengatakan mempunyai swasta dan Pasien mengatakan sebelumnya tidak mempunyai pekerjaan atau usaha apapun. Pasien mengatakan sumber pendapatan sendiri dan cukup untuk memenuhi kebutuhan.

3.6 Riwayat Lingkungan Hidup

Jenis bangunan rumah adalah Permanen. Luas bangunan rumah 5,25 x 4 M2 Jumlah orang yang tinggal di rumah : Lima Orang . Derajat privasi:

memiliki tempat tidur yang nyaman. Tersedianya jamban duduk. Tidak tersedianya handrail pada kamar mandi, tidak tersedianya sandal antislip bagi lansia, Tersedianya keset antislip didepan kamar mandi. Lantai kamar mandi terbuat dari ubin.

3.7 Riwayat Rekreasi

pasien mengatakan hobinya berolahraga, pasien mengatakan tidak mengikuti keanggoraan organisasi apapun. pasien mengatakan biasanya berlibur 2x dalam setahun.

3.8 Sumber / Sistem Pendukung

Pasien mengatakan rutin kontrol ke rumah sakit siti hajar tetapi saat ini pasien mengatakan biasanya control di poskesdes karena pasien takut tertulat covid.

3.9 Obat-obatan ( Kalau Ada)

Paien mengatakan tidak alergi pada obat, makanan atau minuman.

3.10 Nutrisi

Pasien mengatakan tidak makan makanan yang mengandung lemak dan pasien mengatakan tidak mengalami penurunan berat badan dan pasien mengatakan makan 2x dalam sehari, pasien mengatakan tidak ada masalah yang mempengaruhi masukan makanan.

3.11 Tinjauan Sistem 3.11.1 Umum

Pasien mengatakan mengalami perubahan nafsu makan, dan tidak merasa kelelahan, tidak mengalami penurunan berat badan, tidak demam, tidak pilek atau infeksi dan tidak mengalami kesulitan tidur.

3.11.2 Integumen

Pada pemeriksaan integumen tidak terdapat lesi atau luka, tidak ada gatal dan memar, tidak terdapat perubahan pigmentasi pada kulit, kulit tampak kering dan rambut tampak memutih, perubahan tekstur pada kulit yaitu tidak elastis.

3.11.3 Hemopoietik

Pada pemeriksaan hemopoietik tidak terdapat perdarahan atau memar, tidak terdapat anemia, tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar limfa, dan tidak ada riwayat tranfusi darah.

3.11.4 Kepala

Pada pemeriksaan kepala tidak terdapat sakit kepala, tidak ada trauma pada masa lalu, dan tidak mengalami pusing

3.11.5 Mata

Pada pemeriksaan mata terdapat perubahan penglihatan dan penglihatan kabur, tidak menggunakan kaca mata atau lensa kotak, tidak terdapat nyeri, tidak terdapat air mata berlebihan, tidak terdapat pembengkakan pada sekitar mata, dan tidak mengalami foto pobia.

3.11.6 Telinga

Pada pendengaran tidak terdapat perubahan pendengaran pada pasien, tidak ada infeksi pada telinga, tidak ada kebiasaa perawatan telinga.

3.11.7 Hidung dan Sinus

Pada pemeriksaa hidung dan sinus tidak ada alergi, tidak ada riwayat infeksi, tidak terjadi penyempitan pernafasan, tidak ada nyeri pada sinus, tidak ada lesi atau luka.

3.11.8 Mulut dan Tenggorokan

Pada pemeriksaan mulut dan tenggorokan pasien menggosok gigi 2x dalam sehari, tidak ada lesi atau luka, tidak mengalami sakit tenggorokan, tidak ada riwayat infeksi.

3.11.9 Leher

Pada pemeriksaan leher tidak ada kekakuan pada leher, tidak ada benjolan atau massa, tidak ada nyeri, tidak ada keterbatasan gerak.

3.11.10 Payudara

Pada pemeriksaan payudara tidak terdapat benjolan atau massa, tidak ada cairan yang keluar dari putting susu, tidak ada perubahan pada putting susu, tidak ada nyeri tekan pada payudara.

3.11.11 Pernafasan

Pada pemeriksaan system pernafasan, tidak terdapat batuk, tidak terdapat sesak nafas, tidak terdapat sputum, dan tidak terdapat suara tambahan.

3.11.12 Kardiovaskuler

Pada pemeriksaan system kardiovaskuler, tidak ada edema, tidak terjadi perubahan pada warna kaki, tidak terjadi varieses, tidak terjadi kesemutan, tidak ada nyeri, Tidak terjadi sesak nafas, dan pada system kardiovaskuler tidak terjadi suara tambahan.

3.11.13 Gastro Intestinal

pada system gastro intestinal, tidak ada tidak ada perubahan nafsu makan, tidak terdapat diare, tidak terdapat mual dan munta, tidak terdapat nyeri ulu hati, tidak ada benjolan atau massa.

3.11.14 Perkemihan

Pada pemeriksaan system perkemihan, tidak ada polyuria (sering buang air kecil), tidak terdapat nyeri pada saat berkemih, tidak ada inferksi.

13.11.15 Genito Reproduksi Wanita

Pada system genito reproduksi tidak terdapat lesi atau luka, tidak terdapat nyeri pelvis, tidak mengalami penyakit kelamin, tidak ada infeksi.

13.11.16 Muskuloskeletal

Pada system musculoskeletal terdapat nyeri persendian, terdapat kelemahan otot, tidak terjadi kekakuan, tidak terdapat kram, tidak ada nyeri punggung, tidak ada masalah pada cara berjalan,

13.11.17 Sistem Saraf Pusat

Pada system saraf pusat tidak terdapat sakit kepala, tidak ada kejang, tidak ada cedera kepala, tidak terjadi paralisis (hilangnya separu/seluru fungsi otot), dan tidak terjadi masalah memori.

13.11.18 Sistem Endokrin

pada system endokrin terdapat perubahan barambut yaitu rambutnya memutih, tidak terdapat polifagia, tidak ada polidipsi, tidak terdapat polyuria.

3.12 Pengkajian Fungsional Klien

Tabel 3.1 Indeks katz Pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri akut Skore Kriteria

A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK/BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi

B Mandiri, semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas C Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain

D Mandiri, kecuali mandi berpakaian dan satu fungsi yang lain E Mandiri, kecuali mandi berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang

lain

F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain

G Ketergantungan untuk semua fungsi

H Lain-lain : tergantung pada sedikitnya dua fungsi tetapi tidak diklarifikasikan sebagai C, D, A atau F

Keterangan : A

Mandiri tanpa pengawasan pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.

Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi meskipun ia anggap mampu.

3.13 Barthel Indeks

Tabel 3.2 Barthel indeks Pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri akut

NO KRITERIA DENGAN

BANTUAN MANDIRI SKORE

1 Makan 5 10 10

2 Minum 5 10 10

3

Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya

5 15 15

4

Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi)

0 5 5

5

Keluar masuk toilet (mencuci pakaian.

Menyeka tubuh, menyiram)

5 10 10

6 Mandi 5 15 15

7 Jalan di permukaan

datar 0 5 5

8 Naiki turun tangga 5 10 10

9 Mengenakan pakaian 5 10 10

10 Kontrol Bowel (BAB) 5 10 10

11 Kontrol Bladder

(BAK) 5 10 10

12 Olahraga atau Latihan 5 10 10

13

Rekreasi atau pemantapan waktu luang

5 10 10

JUMLAH 130

Keterangan :

๐Ÿ—ธA. 130 : Mandiri

B. 65 โ€“ 125 : Ketergantungan Sebagian C. 60 : Ketergantungan Total

3.14 Pengkajian Status Mental Gerontik

Tablel 3.3 Short portabel mntal status questioner (SPMSQ) Pada Ny H dengan diagnosa nyeri akut

BENAR SALAH NO PERTANYAAN

๐Ÿ—ธ 01 Tanggal berapa hari ini ?

๐Ÿ—ธ 02 Hari apa sekarang ?

๐Ÿ—ธ 03 Apa nama tempat ini ?

๐Ÿ—ธ 04 Di mana alamat anda ?

๐Ÿ—ธ 05 Berapa umur anda ?

๐Ÿ—ธ 06 Kapan anda lahir ? ( minimal tahun lahir )

๐Ÿ—ธ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?

๐Ÿ—ธ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

๐Ÿ—ธ 09 Siapa nama ibu anda ?

๐Ÿ—ธ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun.

JUMLAH

Interpretasi Hasil

A. Salah 0 -3 : Fungsi Intelektual Utuh B. Salah 4 โ€“ 5 : Kerusakan Intelektuan Ringan C. Salah 6 โ€“ 5 : Kerusakan Intelektual Sedang D. Salah 9 -10 : Kerusakan Intelektual Berat

Sidoarjo, 10 Maret 2021

Agustina Mei Lerebula

Tabel 3.4 Analisa Data Pada Ny H dengan masalah nyeri akut

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

KEPERAWATAN 1 DS : pasien mengatakan nyeri

pada persendian P: Nyeri di

persindian(tangan sebela kiri)

Q: nyeri seperti tertusuk R: Nyeri di tangan

sebelah kiri S: skala 4 T: hilang timbul

Agens Cedera Biologis

Nyeri Akut

DO : klien terlihal menyeringai.

TTV :TD. 130/80 mmHg N. 88x/menit

R. 20x/menit S. 36,4 ยบC

INTERVENSI PROSES KEPERAWATAN

Tabel 3.6 Intervensi Keperawatan Pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri akut

No.

Dx

Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi

Rasional 1 Setelah dilakukan

tindakan keperaatan selama 2x kunjungan rumah diharapkan nyeri yang dirasakan

berkurang atau hilang dengan kriteria hasil

1 Pasien mampu menjelaskan penyebab nyeri 2 Pasien

menunjukan ekpresi wajah rileks

3 Pasien mengatakan nyerinya berkurang dari skala 4-2 4 Pasien tidak

mengeluh kesakitan.

1. bina huubungan saling percaya dengan pasien 2. jelaskan penyebab

nyeri pada pasien 3. Observas TTV

dan tingkat nyeri pasien

4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi 5. Berikan posisi

yang nyaman pada pasien

1 agar pasien dapat membangun hubungan saling percaya dengan perawat

2 Untuk menamba pengetahuan pasien 3 Mengetahui

keadaan umum pasien dan tindakan selanjutnya

4 Nafas dalam dapat merilekan pasien dan mengalihkan nyeri

5 Mengoptimalkan posisi pasien untuk beritirahat.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tabel 3.7 Implentasi Keperawatan Pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri akut

No

Dx Tanggal Jam Implementasi Nama/Tanda

tangan 1 12-03- 10:00 1 membina hubungan saling

2021 WIB percaya denganpasien 10:00- 1. Menjelaskan

10.05 penyebab nyeri pada

WIB pasien

10:05- 2. Mengobservasi TTV 10.15 dan tingkat nyeri

WIB pasien

10:15-

10.30 3. Mengajarkan teknik WIB distraksi dan relaksasi.

4. Memberikan posisi 10.30- yang nyaman pada

10.40 pasien.

WIB

13-03- 12.00 1. Mengobservasi TTV

2021 WIB dan tingkat nyeri

pasien.

12.00- 2. Mengajarkan teknik 12.15 distraksi dan relaksasi.

wib

12.15- 3. Memberikan posisi

12.25 yang nyaman pada

wib pasien.

14-03- 10.00 1. mengobservasi TTV dan 2021 wib tinkat nyeri pasien.

10.00- 2. Memberikan posisi yang 10.10 nyaman pada pasien.

wib

CATATAN PERKEMBANGAN

Tabel 3.8 Catatan Perkembangan Pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri akut

Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf 14-03-

2021

Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

S : pasien mengatakan nyeri pada persendian berkurang

P: nyeri pada persendian pada tangan berkurang.

Q: -

R: nyeri di tangan sebela kiri S: Skala 2

O: pasien terlihat rileks - TD: 130/80 mmHg - N: 88x/menit - R: 20x/menit - S:36,4ยฐC

A : masalah Teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

EVALUASI KEPERAWATAN

Tabel 3.9 Evaluasi Keperawatan Pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri akut.

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf

13-03- 2021

Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

S : pasien mengatakan nyeri pada persindian berkurang/hilang.

P: nyeri persendian pada tangan berkurang.

Q: -

R: pada tangan sebelah kiri.

S: Skala 1

O: wajah pasien tampak rileks.

- TD:120/80 mmHg - N: 88x/menit - R:20x/menit - S: 36,4ยบC A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan

52

BAB 4

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan yang terjadi antara Tinjauan Pustaka dan Tinjauan Kasus dalam asuhan keperawatan pada Ny.H dengan Diagnosa Medis Hiperkolesterol di Desa Rangkah Kidul Kecamatan Sidoarjo yang meliputi Pengkajian, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.

1.1 Pengkajian

Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak mengalami kesulitan karena penulis telah mengadakan perkenalan dan menjelaskan maksud penulis yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia sehingga lansia dan keluarga terbuka dan mengerti serta kooperatif.

1.1.1 Identitas klien

Pada tinjauan pustaka Lansia Hiperkolessterol umumnya ditemukan pada orang yang berusia 40 tahun ke atas. Beberapa faktor resiko di antaranya adalah makanan, kurangnya aktivitas fisik, kurangnya pengetahuan, kepatuhan, dan pada tinjauan kasus di dapatkan data klien berumur 63 7tahun dan jenis kelamin perempuan. Antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan. Karena pada tinjauan pustaka pada penyakit Hiperkolesterolemia terdapat beberapa fakto resiko diantaranya adalah makanan, kurangnya aktifitas fisik,dan kurangnya pengetahuan.

61

1.1.2 Riwayat kesehatan saat ini

Pada tinjauan pustaka didapatkan keluhan utama yang biasanya dirasakan oleh pasien hiperkolesterol yaitu nyeri kaki, tengkuk pegal- pegal,mudah lelah, suka mengantuk, nyeri dada, dan muncul gumpalan di urat. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat kesenjangan. Opini, pada tinjauan pustaka terdapat data pada Hiperkolesterol yaitu nyeri kaki, tengkuk terasa pegal-pegal, mudah lelah, suka ngantuk, nyeri dada dan gumpalan darah, dan pada tinjauan kasus hanya terdapat data pada klien yaitu tangan menjadi kaku saat digenggam. Maka terjadi kesenjangan pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

1.1.3 Riwayat kesehatan dahulu

Pada tinjauan pustaka di dapatkan adanya riwayat penyakit Hiperkolesterol atau penyakit-penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke.

Pada tinjauan kasus saat pengkajian klien mengatakan bahwa perna dirawat di Rumah sakit Siti Hajar selama 1 minggu kerena Hiperkolsterolnya meningkat. Pada tinjaun pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan.

1.1.4 Riwayat keluarga

Pada tinjauan pustaka didapatkan data pada keluarga klien penderita Hiperkolesterolemia, obesitas riwayat pankreatitis kronis. Pada tinjauan kasus di jelaskan bahwa pasien menderita Penyakit Hiperkolesterol dan bapak menderita penyakit asam urat. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan.

1.1.5 Obat-obatan

Pada tinjauan pustaka untuk penderita Hiperkolesterolemia mengkomsumsi obat Bie acid squestrant (Resin) yang berfungsi untuk menurunkan kadar klesterol, Derivat asam fibrat yang berfungsi untuk menurunkan trigliserida plasma, Ezetimibe obat ini termasuk penurun lipid yang terbaru dan bekerja sebagai penghambat selektif penyerapan kolesterol.

Pada tinjauan kasus di dapatkan obat Bie acid sequestrant (Resin) yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu dalam saluran cerna yang dapat mengganggu sirkulasi enterohepatic sehingga eksresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meninkat. maka pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasusu klien mengkonsumsi obat yang sama yaitu Bie acid Sequestrant. antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan.

1.1.6 Nutrisi

Pada tinjauan pustaka pola nutrisi berisi kebiasaan klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi meliputi diet, jenis dan jumlah makanan atau minuman yang mengandung lemak jenuh yang dapat menyebabkan penungkatan kolesterol . Dan pada tinjauan kasus di dapatkan pada data klien mengatakan bahwa dilarang sama Dokter untuk mengkomsumsi makanan yang berlemak, dan pasien mengatakan tidak mengalami penurnan berat badan yaitu 42 kg. pasien mengatakan makan 2x dalam dan tidak ada masalah yang mempengarhi masukan makanan. Antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan kesenjang terdapat kesenjangan.

1.2 Tinjauan Sistem 1.2.1 Umum

Pada tinjauan pustaka pada lansia yang menderita Hiperkolesterol biasanya nyeri kaki, tengkuk terasa pegal-pegal, mudah lelah, dan suka mengantuk. Pada tinjauan kasus di dapatkan data tangan pasien menjadi kaku saat digenggam. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat kesenjanjangan, Opini pada tinjauan pustaka terdapat pasien yang menderita hiperkolesterolemia biasanya mengalami nyeri kaki, tengkuk terasa pegal- pegal, dan suka mengantuk, sedangkan pada tinjauan kasus tangan pasien menjadi kaku saat digenggam.

1.2.2 Kepala

Pada tinjauan pustaka di dapatkan warna rambut jika hitam atau kemerahan menandakan nutrisi kurang, pada lansia penyebaran rambut mudah rontok, menipis, dan berwarna putih pada tinjauan kasus tidak di temukan data kasus Hiperkolesterol. Untuk itu tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan. Opini penulis yaitu pada tinjauan pustaka terdapat warna rambut pasien lansia.

1.2.3 Mata

Pada tinjauan pustaka pada Hiperkolesterol tidak anemis, penglihatan kabur, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan pada mata, sedangkan pada tinjauan kasus pasien tidak mengalami anemis, penglihatan kabur, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan disekitar maya. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan. Opini penulis adalah pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat data yang sama yaitu, tidak

anemis, pengllihatannkabur, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada pembengkakan pada mata.

1.2.4 Telinga

Pada tinjauan pustaka pada daera telinga tidak ada serumen, simetris kanan kiri, tidak ada alat bantu pendengaran, tidak ada perubahan pendengaran sedangkan di tinjauan kasus tidak ada serumen, simetris kanan kiri, tidak ada alat bantu pendengaran, tidak ada perubahan pendengaran maka pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan 1.2.5 Hidung dan Sinus

Pada tinjauan pustaka tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, indra penciuman normal sedangkan pada tinjauan kasus tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, indra penciuman normal maka tidak ada kesenjangan.

1.2.6 Mulut dan Tenggorokan

Pada tinjauan pustaka terdapat adanya peradangan pada mulut (mukosa mulut, gusi, uvula dan tonsil), adanya karies, air liur menjadi lebih kental, gigi mudah goyang, serta gusi mudah bengkak dan berdarah, tidak ada nyeri tekan . Pada tinjauan kasus terdapat perubahan suara dan klien mengatakan pola menggosok gigi 2 kali dalam sehari. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan ,kasus tidak terdapat kesenjangan.

1.2.7 Leher

Pada tinjauan pustaka tidak ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran tonsil, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan/massa sedangkan pada tinjauan kasus tidak ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran tonsil,

Dokumen terkait