• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Saluran Distribusi

Dalam dokumen Manajemen Pemasaran: Konsep dan Teori (Halaman 174-179)

Umumnya yang diketahui, saluran distribusi merupakan kegiatan untuk menyalurkan atau menyebarkan barang dagang kepada konsumen agar kebutuhan pokok maupun primer dan sekunder masyarakat dapat terpenuhi.

Konsumen dalam hal ini termasuk kedalam semua golongan masyarakat. Baik itu pelanggan individu, kelompok tertentu, atau pelanggan yang menjual kembali barang yang sudah didistribusikan. Saluran distribusi ini bertujuan agar kegiatan perdagangan dapat berjalan dengan lebih mudah. (Asy- Syakukani, 2006)

Pengertian mengenai distribusi oleh Oentoro di tahun 2018, disebutkan bahwa distribusi yaitu sebuah kegiatan yang memasarkan barang atau produk. Distribusi dilakukan agar semua aktifitas pasar dapat berjalan dengan lancar dimulai dari barang yang awalnya dimiliki oleh pedagang hingga sampai menjadi barang milik konsumen.

Pendistribusian barang disesuaikan dengan jenis barang, harga barang dan lain-lain. Distributor adalah pelaku yang melaksanakan pendistribusian barang.

Ada aspek yang memengaruhi proses pendistribusian yang berkaitan dengan pemindahan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain seuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen harus berperan dalam pemilihan baranng yang dijual oleh pedagang. Berikut adalah pendukung terjadinya sebuah aktifitas distribusi yaitu:

1. Pedagang

Merupakan sebuah lembaga atau individu pendistribusian barang yang menjual serta membeli suatu produk barang namun tidak mengubah bentuk barang

tersebut demi mendapatkan keuntungan tertentu dari pihak konsumen. Adapun beberapa macam pedagang, antara lain:

(Kunarjo, 2003) a. Grosir.

Dapat juga disebut sebagai pedagang besar, tugasnya adalah membeli produk tertentu dengan kuantitas tinggi kemudian menjual kembali barang tersebut kekonsumen secara langsung.

b. Pedagang eceran atau Retailer

yaitu pedagang yang tugasnya membeli suatu produk kemudian menjual kembali produk tersebut langsung ke konsumen. Dilihat dari aktivitas pedagang, biasanya suatu pihak pedagang eceran ini membeli barang dari produsen dalam jumlah yang lumayan banyak kemudian baru menjual barang tersebut dalam jumlah yang lebih kecil.

c. Perantara Khusus

Dalam kasus ini, perantara khusus memiliki peran yang sama dengan pedagang yaitu melaksanakan aktifitas jual beli. Namun perantara khusus dalam hak ini tidak memiliki tanggung jawab apabila barang yang ditawarkan tidak laku. Ada beberapa jenis dari perantara khusus yaitu:

1) Agen, biasanya agen adalah perantara khusus dalam pemasaran yang resmi dengan atas nama perusahaan di daerah.

2) Broker, adalah perantara pemasaran khusus yang sifatnya mempertemukan penjual dan pembeli suatu barang dalam tujuannya menyetujui suatu kontrak yang diperlukan.

3) Komisioner merupakan perantara yang sifatnya menggunakan namanya sendiri sebagai penjual dan

bertanggung jawab atas dirinya sendiri pula dalam aktifitas jual beli.

4) Eksportir yaitu perantara yang tugasnya melakukan distribusi barang ke luar negeri.

5) Importir yaitu perantara melakukan pemasaran produk dengan cara menyalurkan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri dengan persyaratan yang ada.

Terdapat beberapa fungsi dari saluran distribusi di antara lain:

1. Informasi, pada fungsi ini saluran distribusi tujuannya mampu mengumpulkan hal-hal penting terkait dengan informasi pemasaran serta produk-produk tertentu untuk disampaikan kepada konsumen. Fungsi ini memudahkan konsumen dalam pemilihan produk untuk dibeli. Informasi diharapkan dapat memuat hak secara spesifik dan aktual.

2. Negosiasi, fungsi ini digunakan saluran distribusi untuk membuat usaha agar kesepakatan harga terhadap konsumen bisa disesuaikan dengan syarat serta ketentuan yang berlaku.

3. Pembayaran, dalam fungsi ini pembayaran yang dimaksud biasanya dapat berbentuk ke dalam bukti pembelian suatu barang yang dinamakan sebagai invoice. Bukti transaksi ini merupakan tagihan yang bisa digunakan konsumen dalam mengonfirmasi aktifitas pembeliannya.

4. Pemesanan, fungsi ini banyak dimanfaatkan oleh konsumen. Dengan menggunakan alur pemesanan suatu barang dengan cara yang tepat maka produk akan diproses sesuai dengan estimasi waktu yang cepat pula.

5. Promosi, fungsi ini sangat direkomendasikan untuk pedagang dalam memasarkan produknya. Promosi sebaiknya digunakan dengan cara yang tepat dan menggunakan teknik yang unik sehingga menarik konsumen juga akan jauh lebih mudah dilakukan.

6. Tanggungan risiko. Hak ini tidak lepas dari kegiatan saluran distribusi. Pasti ada konsekuensi dalam aktifitas pemasaran, agar kestabilan bisnis tetap terjaga maka perusahaan harus berani menanggung risiko apapun dari aktifitas saluran distribusinya. Masalah harus dihadapi dengan sabar agar konsumen tidak memilih untuk meninggalkan produk yang ditawarkan.

Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi 1. Faktor Pasar

Membicarakan faktor ini erat kaitannya dengan kegiatan saluran distribusi di pasar yang melibatkan pola beli oleh konsumen terhadap produk yang disediakan. Faktor ini dipengaruhi jumlah konsumen, letak pasar pendistribusian barang terhadap kebutuhan rumah tangga konsumen, jumlah kebutuhan produk yang diperlukan konsumen, dan pola kebiasaan dalam proses jual beli terhadap produk tersebut.

2. Faktor Barang

Faktor barang dikaitkan dengan penilaian konsumen terhadap nilai guna barang yang ada dipasaran.

Penilaian tersebut akan mempengaruhi konsumen dalam bentuk perilaku membeli. Standar penilaian konsumen terhadap suatu produk yaitu produk dinilai dari manfaatnya, kuantitasnya dalam kemasan, ketahanan produk, pengemasan produk dan lain-lain.

3. Faktor Perusahaan

Faktor perusahaan yaitu faktor yang berkaitan dengan distributor barang. Perusahaan akan melalui banyak pertimbangan ketika akan melakukan pendistribusian produknya. Pertimbangan tersebut meliputi jumlah pendanaan, sumber dana, kemampuan dalam memanajemeni distribusi, kemampuan dalam pengawasan distribusi, kemudian pelayanan terhadap konsumen.

4. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

Adapun faktor ini meliputi alur kebiasaan konsumen dalam membeli suatu barang kebutuhannya. Dilihat dari kegunaan barang, guna dari perantara, sikap yang ditunjukkan perantara distribusi kepada pedagang, sikap perantara terhadap kebijakan yang diberi pedagang, ulasan, sampai kepada biaya kirim untuk pendistribusian suatu barang hingga sampai ketangan konsumen.

Strategi Distribusi

Agar suatu perusahaan mencapai hasil dan keuntungan yang maksimal, perlu adanya suatu strategi yang digunakan untuk promosi terhadap barang yang diproduksinya.

Promosi tidak boleh biasa-biasa saja, untuk menarik pelanggan maka dibutuhkan strategi unik yang tidak pernah perusahaan lain gunakan. Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan suatu perusahaan agar

Produknya dapat menarik konsumen dan aktifitas saluran distribusi hanya dapat berjalan dengan baik antara lain: (Fuad, 2006)

1. Strategi Distribusi Intensif

Strategi ini akan mendistribusikan barang nya kepada pengecer diberbagai tempat berbeda. Produk yang di ecerkan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehari-hari seperti kebutuhan sembako, kebutuhan pokok lainnya seperti sabun, rokok hingga barang kain yang manfaatnya dibutuhkan konsumen dalam waktu berkepanjangan.

2. Strategi Distribusi Selektif

Strategi ini berfokus kepada beberapa pengecer saja.

Distributor dipilih berdasarkan kriteria perusahaan yang nantinya baik dari pihak perusahaan pendistribusian barang maupun pihak distributor akan timbul persaingan sehat dalam mempromosikan barang uang sama namun dengan teknik berbeda. Strategi ini banyak digunakan untuk barang elektronik, dan alat transportasi.

3. Strategi Distribusi Eksklusif

Strategi ini memberikan keuntungan untuk pengecer, mereka diberikan hak khusus untuk produk yang akan dipromosikan ya kepada konsumen. Strategi tersebut lumrah digunakan untuk menjual produk yang harganya relatif mahal dengan kualitas terjamin seperti showroom mobil.

Dalam dokumen Manajemen Pemasaran: Konsep dan Teori (Halaman 174-179)

Dokumen terkait