LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
C.2. Metode Penelitian 1. Usulan Metode
C.2.4. Kontrol Filter Aktif Shunt Ganda berdasarkan Metode Fuzzy Sugeno
Kontrol Filter Aktif Shunt pada UPQC tunggal telah dijelaskan secara rinci di [13]. Berdasarkan model rangkaian ini, rangkaian kontrol Filter Aktif Shunt UPQC ganda diatur dengan menduplikasi rangkaian kontrol pada Filter Aktif Shunt tunggal. Dengan menggunakan metode "p-q", tegangan dan arus dapat diubah menjadi sumbu πΌ β π½. . Sumbu ditunjukkan dalam Persamaan (7) dan (8) [23].
[π£πΌ
π£π½] = [1 β1 2β β1 2β 0 β3 2β ββ3 2β ] [
ππ
ππ ππ
] (7)
[ππΌ
ππ½] = [1 β1 2β β1 2β 0 β3 2β ββ3 2β ] [
ππ ππ
ππ
] (8)
Perhitungan daya nyata (π) dan daya imajiner (π) disajikan pada Persamaan (9) and (10) [22].
[π π] = [
π£πΌ π£π½
βπ£π½ π£πΌ] [ππΌ
ππ½] (9)
π = πΜ + πΜ ; π = πΜ + πΜ (10)
Daya total imajiner total (π) dan komponen berfluktuasi daya nyata (πΜ) dipilih sebagai referensi daya dan arus dan digunakan dengan menggunakan Persamaan (11) untuk menyeimbangkan nilai harmonisa dan daya reaktif [24].
[πππΌβ
πππ½β ] = 1
π£πΌ2+π£π½2[π£πΌ π£π½
π£π½ βπ£πΌ] [βπΜ + πΜ πππ π
βπ ] (11)
Parameter πΜ πππ π dihitung dari pengontrol tegangan dan digunakan sebagai daya nyata rata-rata. Arus kompensasi (πππΌβ , πππ½β ) digunakan untuk memenuhi konsumsi daya beban seperti yang disajikan pada Persamaan (6). Arus dinyatakan dalam koordinasi πΌ β π½.. Kompensasi arus diperlukan untuk mendapatkan arus sumber di setiap fasa dengan menggunakan Persaman (7). Arus sumber di setiap fasa (ππ π β , ππ πβ , ππ πβ ) dinyatakan dalam koordinat ABC yang diperoleh dari arus kompensasi dalam sumbu Ξ±Ξ² dan dinyatakan dalam Persamaan (12) [24].
[ ππ πβ ππ πβ ππ πβ
] = β2
3[
1 0
β1 2β β3 2β
β1/2 β β3 2β ] [πππΌβ
πππ½β ] (12)
Supaya mampu beroperasi normal, UPQC ganda harus mampu mempunyai tegangan DC-link (πππ) minimum yang dinyatakan pada Persamaan (13) [25]:
πππ=2β2ππΏπΏ
β3π (13)
Sistem yang diusulkan dari dari kendali filter aktif shunt ganda berdasarkan metode FS ganda disajikan oleh penulis pada Gambar 5.
Eq. 8 Eq. 7
Vsa
Vsb
Vsc
iΞ±
iΞ²
vΞ±
vΞ²
iLa
iLb
iLc
q p
LPF
-1 vΞ±Ξ²
IcΞ±*
Hysterisis Current Controller isa
*
isb
*
isc*
isa isb isc
Sensed Source Current
- +
vΞ±Ξ²
-q
Eq. 9 Eq. 11
IcΞ²* Eq. 12 -p
Eq. 8 Eq. 7
Vsa
Vsb
Vsc
iΞ±
iΞ²
vΞ±
vΞ²
iLa
iLb
iLc
q
p LPF
-1 vΞ±Ξ²
IcΞ±*
Hysterisis Current Controller isa
*
isb*
isc
*
Gating Signals Shunt-AF 1 isa isb isc
Sensed Source Current
Sensed Source Voltage Sensed
Load
Current -
+
vΞ±Ξ²
-q
Eq. 9 Eq. 11
IcΞ²* Eq. 12 -p
Gating Signals Shunt-AF 2 Database
Reason Mechanism
Rulebase Fuzzi-
fication
Fuzzy Sugeno 1
Defuzzi- fication 1
error
V
DCοο p
loss1Input
Variable Output
Variable 1
error
V
DCο* 1
VDC
ο
1
VDC
Database Reason Mechanism
Rulebase Fuzzi-
fication
Fuzzy Sugeno 2
Defuzzi- fication 2
error
VDCο
ο
p
loss2Input
Variable Output
Variable 2
error
V
DCο* 2
VDC
ο
2
V
DCGambar 5. Kendali filter aktif shunt menggunakan model FS ganda
Dengan menggunakan nilai modulasi (π) sebesar 1 dan tegangan sumber saluran ke saluran (ππΏπΏ) sebesar 380 V, πππ dihitung sama dengan 620,54 V dan ditetapkan pada 650 V. Input filter aktif shunt ganda yang ditunjukkan pada Gambar 5 adalah tegangan(ππ·πΆ1) dan referensi tegangan DC 1 (ππ·πΆ1β ) serta tegangan DC 2 (ππ·πΆ2) dan referensi tegangan DC 2 (ππ·πΆ2β ), sedangkan ππππ π 1 dan ππππ π 2 dipilih sebagai output masing-masing dari FS 1 dan FS 2. Selanjutnya ππππ π 1 dan ππππ π 2 akan menjadi variabel input untuk menghasilkan arus sumber referensi (ππ π β , ππ πβ , ππ πβ ) di pada filter aktif shunt 1 dan filter aktif shunt 2. Kemudian, output arus sumber referensi dibandingkan dengan sumber arus sources (ππ π, ππ π, ππ π) oleh pengatur arus histeresis untuk menghasilkan sinyal pemicu dalam rangkaian IGBT filter aktif shunt 1 dan filter aktif shunt 2.
Metode FS merupakan pengembangan dari Metode Fuzzy-Mamdani (FM) dalam sistem inferensi fuzzy yang direpresentasikan dalam aturan IF-THEN, dimana keluaran (konsekuen) dari sistem tersebut bukanlah himpunan fuzzy, melainkan persamaan konstanta atau linier. Metode FS menggunakan MF tunggal yang memiliki tingkat keanggotaan 1 pada nilai crisp tunggal dan 0 pada nilai crisp lainnya. Perbedaan antara FM dan FS adalah penentuan crip keluaran yang dihasilkan dari masukan fuzzy. FM menggunakan teknik keluaran defuzzifikasi, sedangkan FS menggunakan rata-rata tertimbang untuk menghitung keluaran crips. Kemampuan untuk mengekspresikan dan menginterpretasikan keluaran FM hilang pada FS karena konsekuensi aturan tidak kabur.
Dengan alasan tersebut, maka FS memiliki waktu pengerjaan yang lebih baik karena memiliki rata-rata tertimbang menggantikan fase defuzzifikasi yang memakan waktu relatif lama [26].
Penelitian ini dimulai dengan menentukan πΜ πππ π sebagai variabel input, menghasilkan arus sumber referensi pada kontrol arus histeresis dan membangkitkan sinyal trigger pada rangkaian filter IGBT aktif shunt dari UPQC dengan kontrol PI1 dan PI2 (πΎπ= 0.2 dan (πΎπΌ = 0.2). Dengan menggunakan prosedur yang sama, πΜ πππ π juga ditentukan menggunakan FS1 dan FS2. Bagian FS1 dan FS2 terdiri dari fuzzifikasi, decision making (rulebase, database, reason mechanism), dan defuzzifikasi masing-masing pada Gambar 5. fuzzy inference system (FIS) di FS1 dan FS2 menggunakan Metode Sugeno dengan max-min untuk variabel input dan [0,1] untuk variabel output. FIS terdiri dari tiga bagian yaitu rulebase, database, dan reason-mechanism [21]. Metode FS1 dan FS 2 diterapkan dengan menentukan variabel input yaitu masing-masing nilai VDC error (ππ·πΆβπππππ) and delta VDC error (βππ·πΆβπππππ) nilai untuk menentukan πΜ πππ π pada fase defuzzifikasi.
Nilai πΜ πππ π merupakan variabel input untuk mendapatkan arus kompensasi (πππΌβ , πππ½β ) pada Persamaan (11).
Selama proses fuzzifikasi, sejumlah variabel input dihitung dan diubah menjadi variabel linguistik yang disebut MFs. ππ·πΆβπππππ and βππ·πΆβπππππ diusulkan sebagai variabel input dengan variabel output πΜ πππ π . Untuk menerjemahkannya, setiap variabel input dan output dirancang menggunakan tujuh fungsi keanggotaan (MFs) yaitu Negative Big (NB), Negative Medium (NM), Negative Small (NS), Zero (Z), Positive Small (PS), Positif Sedang (PM) dan Positif Besar (PB) yang ditunjukkan pada Tabel 2. MF dari crip input dan output ditunjukkan dengan fungsi keanggotaan segitiga dan trapesium. ππ·πΆβπππππ berkisar dari -650 hingga 650, βππ·πΆβπππππ dari - 650 hingga 650, dan πΜ πππ π dari -100 hingga 100 masing-masing di FS 1 dan FS 2. Input, output, dan tampilan permukaan MF ditampilkan pada Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar 9.
Setelah ππ·πΆβπππππdan βππ·πΆβπππππ diperoleh, dua input MF kemudian diubah menjadi variabel linguistik dan digunakan sebagai fungsi input untuk FS 1 dan FS 2. Tabel 2 menyajikan output MF yang dihasilkan menggunakan blok inferensi dan aturan dasar FS 1 dan FS 2. Kemudian, blok defuzzifikasi akhirnya beroperasi untuk mengubah keluaran πΜ πππ π 1 dan πΜ πππ π 2 yang dihasilkan dari variabel linguistik menjadi numerik lagi. Nilai πΜ πππ π 1 dan πΜ πππ π 2 kemudian menjadi variabel input untuk kontrol histeresis arus untuk menghasilkan sinyal trigger pada IGBT 1 dan IGBT 1 dari filter aktif shunt UPQC ganda untuk mengurangi harmonisa arus sumber. Kemudian pada saat yang sama, mereka juga meningkatkan PQ 3P3W di bawah enam MO gangguan dari tiga konfigurasi yaitu masing-masing 2UPQC, 2UPQC-1PV, dan 2UPQC-2PV.
-600 -400 -200 0 200 400 600
0 0.5
1.0 NB NM NS Z PS PM PB
Membership functions of input variable
Degree of membership
error
VDCο
Gambar 6. MF masukan ππ·πΆβπππππ untuk Metode FS 1 dan FS 2
0 0.5
1.0 NB NM NS Z PS PM PB
Membership functions of input variable
Degree of membership
-600 -400 -200 0 200 400 600
error
VDCο
ο
Gambar 7. MF masukan βππ·πΆβπππππuntuk Metode FS 1 dan FS 2
-100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100
0 0.5 1.0
NB NS Z PS PM PB
Membership functions of output variable
Degree of membership
ploss NM
Gambar 8. MF keluaran πΜ πππ π untuk Metode FS 1 dan FS 2
Figure 9. Tampilan permukaan MF untuk Metode FS 1 dan FS 2 Tabel 2. Fuzzy Rule Base 1 dan 2
Vdc-error
NB NM NS Z PS PM PB
βVdc-error
PB Z PS PS PM PM PB PB
PM NS Z PS PS PM PM PB
PS NS NS Z PS PS PM PM
Z NM NS NS Z PS PS PM
NS NM NM NS NS Z PS PS
NM NB NM NM NS NS Z PS
NB NB NB NM NM NS NS Z