BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Konversi Pakan
27
28
dapat meningkatkan konsumsi pakan yang diimbangi dengan peningkatan bobot badan, sehingga memberikan hasil konversi pakan yang relatif sama.
Hal ini sesuai dengan pendapat Nova dkk., (2002) menyatakan bahwa nilai konversi pakan dipengaruhi oleh pertambahan berat badan yang dihasilkan dari satu unit pakan yang dikonsumsi.
Konversi pakan adalah pembagian antara konsumsi pakan dan pertambahan berat badan yang dicapai selama periode waktu tertentu.
Persentase yang kecil berarti bahwa peternak memperoleh cukup berat badan atau ayam kampung mengkonsumsi lebih sedikit. Konversi ini juga mencakup bobot dan konsumsi pakan dan harus digunakan sebagai pedoman produksi (Rasyaf, 2005).
Sesuai dengan pendapat Usman (2009) nilai konversi pakan sangat dipengaruhi oleh jumlah konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan.
Nilai konversi pakan yang tinggi terjadi disebabkan oleh konsumsi pakan mengalami peningkatan tanpa diimbangi dengan pertambahan bobot badan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kartasudjana dkk., (2006), menyatakan bahwa angka konversi pakan yang kecil berarti banyaknya pakan yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit. Selain konsumsi pakan, konversi pakan juga dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan, serta kesehatan ternak. Selaras dengan pendapat Hakim (2005), menyatakan bahwa besar kecilnya angka konversi
29
pakan yang diperoleh dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, sanitasi, jenis pakan serta manajemen pemeliharaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistic pemberian tepung azolla tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan.
Namun demikian, ada kecenderungan pemberian azolla ke dalam pakan sebanyak 12% (P3) paling rendah dibanding perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pakan yang dikonsumsi oleh ternak pada perlakuan (P3) lebih efesien dibanding perlakuan yang lain. Semakin kecil nilai konversi pakan, maka nilai konversi pakan tersebut semakin baik. Artinya pakan yang dikonsumsi lebih efisien dalam mengkonversi pakan menjadi daging atau penigkatan pertambahan bobot badan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Wirapati, 2008 dalam Razak dkk., 2016) bahwa konversi pakan merupakan perbandingan antara pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan yang dihasilkan. Angka konversi pakan menunjukkan tingkat efesiensi penggunaan pakan, artinya semakin rendah angka konversi pakan, semakin tinggi nilai efesiensi pakan dan semakin ekonomis. Konversi pakan digunakan untuk melihat efesiensi penggunaan pakan oleh ternak atau dapat dikatakan efesiensi pengubahan pakan menjadi produk akhir yakni pembentukan daging.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung azolla (Azolla microphylla) fermentasi ke dalam pakan menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan, sedangkan konversi pakan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian disarankan menggunakan tepung azolla fermentasi dengan tingkat konsentrasi 12% ke dalam pakan untuk ayam KUB karena dapat meningkatkan konsumsi pakan, nilai pertambahan bobot badan yang tinggi dan nilai konversi yang menurun.
31
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, Ibnu Katsir. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Cetakan ke-II. Lembaga Satu Gunung Budi :Penebar Swadaya. Bogor
Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2021. Analisis Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok di Pasar Domestik dan Internasional.
Christenhusz, Maarten J.M. & Chase, Mark W. (2014). "Trends and concepts in fern classification. Annals of Botany 113 (9): 571–594.
Gandjar, I. 1983. Perkembangan mikrobiologi dan bioteknologi di Indonesia. Mikrobiologi di Indonesia. PRHIMI, hlm. 422-424
Ghofoer. 2013. Pemanfaatan Azolla Terhadap Pakan Unggas. Diktat Kuliah.Universitas Brawijaya Press.
Hakim, L. 2005. Evaluasi pemberian feed additive alami berupa campuran herbal, probiotik, dan prebiotik terhadap performans, karkas dan lemak abdominal serta HDL dan LDL daging broiler. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Hanafiah, K. A, 2000. Rancangan percobaan Teori dan Aplikasi. PT, Raja Grapindo Persada Jakarta.
Herlina, B dan R. Novita. 2021. Penggunaan Tepung Azolla (Azolla microphylla) dalam Pakan terhadap Organ Pencernaan Ayam Kampung Super. Universitas Musi Rawas. Sumatera Selatan. Jurnal Sain Peternakan Indonesia 16 (2) 2021 Edisi April-Juni.
Hidayat C, Iskandar S, Sartika T. 2011. Respon kinerja perteluran ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) terhadap perlakuan protein pakan pada masa pertumbuhan. JITV 16:83-89.
Hidayat, C., A. Faninidi., S. Sopiyana dan Komarudin. 2011. Peluang pemanfaatan tepung Azolla sebagai bahan pakan sumber protein untuk ternak ayam. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 678 – 683.
Husmaini. 2000. Pengaruh peningkatan level protein dan energi pakan saat refeeding terhadap performans ayam buras. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. Vol.6(01).
I. Adelina. Boer, I. Suharman. 2009. Pakan Ikan Budidaya dan Analisis Formulasi Pakan. Pekanbaru. Unri Press. 102 hlm.
32
Iskandar, S., D, Zaenuddin., S. Sastrodihardjo., T, Sartika., P. Setiadi dan T. Susanti. 1998. Respon pertumbuhan ayam kampong dan ayam silangan pelung terhadap pakan berbeda kandungan protein.JITV 3(1): 8 – 14
Iskandar, S.,T.Sartika, C. Hidayat, Kadiran. 2010. Penentu kebutuhan zat- zat gizi dalam pakan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) masa penggemukan (0-12 minggu). Laporan Penelitian. Balitnak, Bogor.
Jaelani, A. 2011. Performans Ayam Pedaging yang diberi Enzim Beta Mannanase dalam Ransum yang Berbasis Bungkil Inti Sawit. Skripsi Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Islam Kalimantan. Kalimantan.
Kartasudjana dan Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta
Kartono dan Kartini, 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Koni, T.N.I., J. Bale-Therik dan P.R. Kale. 2013. Pemanfaatan kulit pisang hasil fermentasi Rhyzopus oligosporus dalam pakan terhadap pertumbuhan ayam pedaging. Fakultas Peternakan. Universitas Nusa Cendana, NTT. J. Vet. 14 (3) : 365 ± 370.
Kusumanto, D. 2008. Manfaat Tanaman Azolla. Kolam Azolla blogspot.com (Diakses pada tanggal 25 mei 2019 pukul 14.00 WIB).
Lacy, M. dan R. Vest, L. 2000. Improving feed conversion in broiler : a guide for growers.http://www.ces.uga.edu/pubed/c:793-W.html. [6 Januari 2007].
Mahardhika, M. F., R. Muryani dan D. Sunarti. 2019. Persentase Karkas dan Potongan Bagian Karkas Ayam Kampung Persilangan akibat Penggunaan Tepung Azolla Microphylla Difermentasi pada Pakan.
Universitas Diponegoro. Semarang. Agromedia, September 2019.
Vol. 37,No.2
Muhammad. N, E. Sahara, S. Sandi, F. Yosi. 2014. Pemberian pakan komplit berbasis bahan lokal fermentasi terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan berat telur itik lokal sumatera selatan.
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang. 3 (2) : 20 ± 27.
Muharlien, 2011. Ilmu Ternak Tropika Vol. 17, No.2: 50-57, 2016
Noferdiman, Fatati, Handoko, H. 2014. Penerapan teknologi pakan lokal bermutu dan pembibitan ayam kampung menuju kawasan village
33
poultry farming (VPF) di Desa Kasa Lopak Alai Kabupaten Muaro Jambi (Indonesia). J Pengabdian Masyarakat. 29:60-70.
Nova, K., T. Kurtini, dan Riyanti. 2002. Buku Ajar. Menejemen Usaha Ternak unggas. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Pamungkas. 2011. Teknologi fermentasi, alternative solusi dalam upaya pemanfaatan bahan pakan lokal. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar. Sukamandi, Subang.
Paramita, P., M. Shivitri, dan N. D. Kuswytasari. 2002. Biodegradasi limbah organik pasar dengan menggunakan mikroorganisme alami tangki septic. Jurnalis sains dan seni ITS 1: 23-26.
Rahayu, I., T, Sudaryani., H. Santosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Raja, W., Rathaur, P., John, S. A., & Ramteke, W. (2012). Azolla: an Aquatic Pteridophyte With Great Potential. International Journal of Research in Biological Sciences, 2(2), 68–72.
Raras, A., R. Muryani dan W. Sarengat. 2017. Pengaruh Pemberian Tepung Azolla Fermentasi (Azolla microphylla) Terhadap Performa Ayam Kampung Persilangan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2017. Vol. 19 (1): 30-36.
Rasyaf, M 2005. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rasyaf, M. 2000. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rasyaf, M. 2011. Beternak Ayam Kampung. PT Penbar Swadaya, Jakarta.
Razak, A. D., Kiramang, K., & Hidayat, M. N. (2016). Pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum ayam ras pedaging yang diberikan tepung daun sirih (Piper Betle Linn) sebagai imbuhan pakan. Jurnal ilmu dan industri peternakan, 3(1).
Rusdiansyah, M. 2014. Pemberian level energi dan protein berbeda terhadap konsumsi pakan dan air serta konversi pakan ayam buras fase layer. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Suprijatno, E. Atmomarsono, U dan Kartosudjono, R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suriyadi. 2007. Pemanfaatan tepung umbut kelapa sawit fermentasi (Aspergillus niger) dalam pakan terhadap performans ayam broiler
34
umur 0 ± 8 minggu. Fakultas Pertanian. Universita Sumatera Utara, Medan. .
Suryana. 2017. Pengembangan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Kub) Di Kalimantan Selatan. J. Wartazoa. Vol. 27(1): 045-052.
Tjitrosoepomo G. 2014. Taksonomi Tumbuhan: Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press. Cetakan ke- 10. 309 halaman.
Tobing, V.2005. Beternak Ayam Broiler Bebas Anti Biotika Murah dan Bebas Residu. Penebar Swadaya. Jakarta
Triyastuti, A. 2005. Pengaruh Penambahan Enzym Dalam Pakan Terhadap Performan Ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) Jantan. [Pdf].
Tersedia di https://core.ac.uk>download>pdf//. (Online). Diakses 17 maret 2020.
Urfa, S., H. Indijani, dan W. Tanwiriah. 2017. Model kurva pertumbuhan ayam kampung unggul balitnak (KUB) umur 0- 12 minggu. Jurnal Ilmu Ternak 17(1):59– 66.
Usman. 2009. Pertumbuhan ayam buras periode grower melalui pemberiantepung biji buah merah (Pandanus conoideus lamk) sebagai pakan alternatif. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.599—604
Wahyu. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Revisi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Wahyuni, S. H. S., Budinuryanto, D. C., Supratman, H. dan Suliantari. 2011.
Respon Broiler terhadap pemberian pakan mengandung dedak padi fermentasi oleh kapang aspergillus ficuum. Jurnal Ilmu Ternak.
Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran dan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian, Bogor. 10 (1) : 26 -31.
Wicaksono, D. 2015. Perbandingan Fertilitas, Susut Tetas, Daya Tetas, danBobot Tetas Ayam Kampung pada Peternakan Kombinasi. 1 (2) 1- -6.
Winedar, Hanifiasti. 2006. Daya Cerna Protein Pakan, Kandungan Protein Daging, dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan Effective Microorganisms-4 (EM-4). Bioteknologi.
35
Wiradisastra, D. H. 2001. Pengaruh tingkat metionin dalam pakan terhadap prestasi ayam broiler umur 3-6 minggu. Fakultas Peternakan.
Universitas Padjajaran Jatinangor, Bandung
Yuniwati, M., F. Iskarima dan A. Padulemba. 2012. Optimasi kondisi proses pembuatan kompos dari sampah organik dengan cara fermentasi menggunakan EM4. Fakultas Teknologi Industri. Institut Sains dan Teknologi AKPRINDO, Yogyakarta. J. Teknologi. 5 (2) : 172 – 181.
36
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Rataan Konsumsi Pakan Ayam KUB yang Diberi Tepung Azolla (Azolla microphylla) Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Performa Ayam KUB Fase Grower (Gram/Ekor/Hari).
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 48.68 62.91 100.1 86.72
2 71.47 79.77 95.79 81.71
3 58.78 59.42 69.05 98.43
4 78.00 71.21 72.31 85.65
Jumlah 256.93 273.31 337.25 352.51
Rataan 64.23 68.33 84.3125 88.1275
SD 13.08 9.09 15.89 7.19
Sumber : Data primer yang diolah (2022)
Lampiran 2. Analisis Ragam (ANOVA) Konsumsi Pakan Ayam KUB Between-Subjects Factors
Value Label N
TEPUNGAZOLLA 1.00 P0 4
2.00 P1 4
3.00 P2 4
4.00 P3 4
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: KONSUMSIPAKAN
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Partial Eta Squared
Corrected Model 1653.061a 3 551.020 3.948 .036 .497
Intercept 93025.000 1 93025.000 666.490 .000 .982
PERLAKUAN 1653.061 3 551.020 3.948 .036 .497
Error 1674.895 12 139.575
Total 96352.956 16
Corrected Total 3327.956 15
a. R Squared = .497 (Adjusted R Squared = .371)
37
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KONSUMSIPAKAN LSD
(I)
TEPUNGAZOLLA (J)
TEPUNGAZOLLA
Mean Difference (I-
J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
P0 P1 -4.0950 8.35388 .633 -22.2965 14.1065
P2 -20.0800* 8.35388 .033 -38.2815 -1.8785
P3 -23.8950* 8.35388 .014 -42.0965 -5.6935
P1 P0 4.0950 8.35388 .633 -14.1065 22.2965
P2 -15.9850 8.35388 .080 -34.1865 2.2165
P3 -19.8000* 8.35388 .035 -38.0015 -1.5985
P2 P0 20.0800* 8.35388 .033 1.8785 38.2815
P1 15.9850 8.35388 .080 -2.2165 34.1865
P3 -3.8150 8.35388 .656 -22.0165 14.3865
P3 P0 23.8950* 8.35388 .014 5.6935 42.0965
P1 19.8000* 8.35388 .035 1.5985 38.0015
P2 3.8150 8.35388 .656 -14.3865 22.0165
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 139.575.
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Lampiran 3. Data Rataan Pertambahan Bobot Badan Ayam KUB yang diberi Tepung Azolla (Azolla microphylla) Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Performa Ayam KUB Fase Grower (gram/ekor/hari).
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 7.36 8.66 14.06 15.57
2 6.16 10.86 13.33 13.99
3 10.19 12.84 7.79 13.13
4 10.01 12.56 13.21 16.23
Jumlah 33.72 44.92 48.40 58.91
Rataan 8.43 11.23 12.10 14.73
SD 1.98 1.92 2.89 1.42
Sumber : Data primer yang diolah (2022)
38
Lampiran 4. Analisis Ragam (ANOVA) Pertambahan Bobot Badan Ayam KUB
Between-Subjects Factors
Value Label N
TEPUNGAZOLLA 1.00 P0 4
2.00 P1 4
3.00 P2 4
4.00 P3 4
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: PBB
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Partial Eta Squared
Corrected Model 80.913a 3 26.971 5.969 .010 .599
Intercept 2161.088 1 2161.088 478.289 .000 .976
PERLAKUAN 80.913 3 26.971 5.969 .010 .599
Error 54.220 12 4.518
Total 2296.221 16
Corrected Total 135.134 15
a. R Squared = .599 (Adjusted R Squared = .498)
39
Multiple Comparisons
Dependent Variable: PBB LSD
(I)
TEPUNGAZOLLA (J)
TEPUNGAZOLLA
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
P0 P1 -2.8000 1.50306 .087 -6.0749 .4749
P2 -3.6675* 1.50306 .031 -6.9424 -.3926
P3 -6.3000* 1.50306 .001 -9.5749 -3.0251
P1 P0 2.8000 1.50306 .087 -.4749 6.0749
P2 -.8675 1.50306 .575 -4.1424 2.4074
P3 -3.5000* 1.50306 .038 -6.7749 -.2251
P2 P0 3.6675* 1.50306 .031 .3926 6.9424
P1 .8675 1.50306 .575 -2.4074 4.1424
P3 -2.6325 1.50306 .105 -5.9074 .6424
P3 P0 6.3000* 1.50306 .001 3.0251 9.5749
P1 3.5000* 1.50306 .038 .2251 6.7749
P2 2.6325 1.50306 .105 -.6424 5.9074
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 4.518.
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Lampiran 5. Data Rataan Konversi Pakan Ayam KUB Yang Diberikan Tepung Azolla (Azolla microphylla) Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Performa Ayam KUB Fase Grower (Gram/Ekor/Hari).
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 6.61 7.26 7.12 5.57
2 11.60 7.35 7.19 5.84
3 5.77 4.63 8.86 7.50
4 7.79 5.67 5.47 5.28
Jumlah 31.77 24.91 28.64 24.19
Rataan 7.94 6.23 7.16 6.05
SD 2.57 1.31 1.38 0.99
Sumber : Data primer yang diolah (2022)
40
Lampiran 6. Analisis Ragam (ANOVA) Konversi Pakan Ayam KUB
Between-Subjects Factors
Value Label N
TEPUNGAZOLLA 1.00 P0 4
2.00 P1 4
3.00 P2 4
4.00 P3 4
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: KONVERSI
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Partial Eta Squared
Corrected Model 9.284a 3 3.095 1.099 .387 .215
Intercept 749.528 1 749.528 266.079 .000 .957
PERLAKUAN 9.284 3 3.095 1.099 .387 .215
Error 33.803 12 2.817
Total 792.615 16
Corrected Total 43.087 15
a. R Squared = .215 (Adjusted R Squared = .019)
41
Lampiran 7. Hasil Analisis Proksimat