• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsumsi Pakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Konsumsi Pakan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hipotesis

TINJAUAN PUSTAKA

  • Gambaran umum tentang Ayam KUB
  • Kebutuhan zat-zat gizi Ayam KUB
  • Azolla (mycrophylla)
  • Fermentasi
  • Performa
  • Konsumsi Pakan
  • Pertambahan Bobot Badan
  • Konversi Pakan

Ayam KUB memiliki keunggulan dalam produksi telur yang lebih tinggi dibandingkan ayam kampung biasa (Hidayat dkk., 2011). Ayam KUB mempunyai prospek yang menjanjikan baik secara ekonomi maupun sosial karena dapat memenuhi kebutuhan pangan bergizi tinggi serta mempunyai kemampuan menyerap pasar lokal dan regional (Noferdiman et al., 2014). Ayam ini memiliki beberapa keunggulan antara lain ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit, pemberian pakan yang lebih efisien karena konsumsinya lebih sedikit, angka kematian yang rendah dan produksi telur yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung lainnya (Urfa et al., 2017).

EM-4 bersifat fermentatif (fermentatif) dan sintetik, terdiri dari lima kelompok mikroorganisme mulai dari khamir, laktobasilus, jamur fermentasi, bakteri fotosintesis dan aktinomisetes (Paramita et al., 2002). Performance adalah istilah untuk nilai ekonomi dari karakteristik ternak seperti produksi susu, bobot, persentase, karkas, konversi pakan, efisiensi pakan, pendapatan biaya pakan (IOFC) (Kartini et al., 2014). Kandungan energi pakan sangat mempengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi, semakin tinggi kandungan energi pakan maka konsumsi pakan akan semakin rendah dan sebaliknya.

Faktor yang mempengaruhi jumlah pangan yang dikonsumsi adalah ternak, lingkungan fisik dan pakan ternak (Rahayu et al., 2011; Rusdiansyah 2014). Wahyuni ​​dkk., (2011) menyatakan konsumsi pangan dipengaruhi oleh rasa pangan, suhu dan iklim setempat, peternakan. Menurut Koni et al., (2013), faktor konsumsi pangan juga dipengaruhi oleh rasa, aroma, warna, serta kekasaran dan lemak kasar.

Rata-rata konsumsi pakan ayam KUB berkisar 101-105 g/ekor/hari, mendekati konsumsi pakan ayam kampung lainnya. Rata-rata konsumsi pakan ayam KUB lebih tinggi berkisar antara 81-85 g/ekor/hari dengan tingkat konversi pakan lebih tinggi (5,06) (Hidayat et al., 2011). Rata-rata bobot ayam pelung hasil persilangan dengan ayam kampung pada umur 12 minggu adalah 1020 gram untuk jantan dan 979 gram untuk betina (Iskandar et al., 1998).

Konversi pakan (Ratio Conversion) adalah perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dalam seminggu dengan pertambahan bobot badan yang dicapai pada minggu tersebut. Konversi pakan yang rendah menentukan kualitas pakan yang baik dan dapat digunakan sebagai pakan yang efisien. Hal ini dipengaruhi oleh bobot badan, jenis ternak dan kandungan energi dalam pakan (Rasyaf, 2000).

Tabel 1.  Kebutuhan Zat-zat Gizi Ayam KUB Pedaging
Tabel 1. Kebutuhan Zat-zat Gizi Ayam KUB Pedaging

METODE PENELITIAN

  • Waktu Dan Tempat
  • Materi Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Perlakuan
  • Desain Penelitian
  • Parameter Penelitian
  • Analisis Data

Data konsumsi pakan ayam KUB yang menggunakan tepung Azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi pada pakan terhadap produktivitas ayam KUB fase pertumbuhan (gram/ekor/hari). Data pertambahan bobot badan ayam KUB yang diberi pakan tepung azolla fermentasi (Azolla microphylla), performa ayam KUB fase pertumbuhan (gram/ekor/hari). Data konversi pakan ayam KUB terhadap tepung Azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi pada pakan terhadap produktivitas ayam KUB fase pertumbuhan (gram/ekor/hari).

Data rata-rata konsumsi pakan ayam KUB yang diberi tepung Azolla (Azolla microphylla) fermentasi dalam pakan terhadap performa ayam KUB pada fase pertumbuhan (gram/ekor/hari). Data rata-rata pertambahan bobot badan ayam KUB yang diberi pakan tepung Azolla fermentasi (Azolla microphylla) terhadap performa ayam KUB fase pertumbuhan (gram/ekor/hari). Data rata-rata konversi pakan Ayam KUB yang diberi Tepung Azolla Fermentasi (Azolla microphylla) dalam pakan terhadap performa Ayam KUB Fase Grower (Gram/Ekor/Hari).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsumsi Pakan

Pemberian tepung azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot karkas dan persentase isi perut pada Ayam Kampung Super serta perlakuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Raras (2017) menunjukkan bahwa penggunaan tepung azoline yang difermentasi pada pakan mempengaruhi pertambahan bobot badan, hal ini dipengaruhi oleh kandungan protein pakan azoline yang dapat memenuhi kebutuhan protein pakan untuk pertambahan berat badan. berat. Pertambahan bobot badan biasanya berbanding lurus dengan konsumsi pakan, semakin tinggi bobot badan maka semakin tinggi pula konsumsi pakannya dan sebaliknya.

Pemberian tepung fermentasi Azolla microphylla pada makanan pada kadar berdasarkan penelitian Herlina dan Novita (2021), pemberian tepung Azolla microphylla sampai kadar 10%, pada kadar 4% diperoleh nilai tertinggi dan tingkat kenikmatan yang baik. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan performa ayam Desa Balitnak Unggul (KUB) pada tahap pembiakan dengan pemberian tepung fermentasi Azolla microphylla dalam pakan guna meningkatkan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan. dapat ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung fermentasi Azolla mycrophyla dalam pakan dengan konsentrasi berbeda terhadap performa (konsumsi, pertambahan bobot badan, konversi pakan) ayam Tahap Peternak KUB.

Penambahan tepung Azolla mycrophyla yang difermentasi pada pakan diduga dapat mempengaruhi performa (konsumsi, pertambahan bobot badan, konversi pakan) ayam KUB Fase Grower. Konsumsi pakan diukur setiap minggu berdasarkan selisih jumlah pakan yang diberikan pada awal minggu (g) ​​dengan sisa pakan pada akhir minggu (Rasyaf, 2011). Nilai suatu pakan tidak hanya ditentukan oleh nilai konsumsi pakan dan laju pertumbuhan bobot badan, namun juga oleh laju pergantian pakan, dimana konvensi pakan menggambarkan jumlah pakan yang digunakan untuk pertumbuhan.

P0: 0% tanpa penambahan tepung fermentasi Azolla microphylla P1: 4% tepung fermentasi Azolla microphylla dalam pakan campuran P2: 8% tepung fermentasi Azolla microphylla dalam pakan campuran P3: 12% tepung Azolla microphylla fermentasi dalam pakan. Data konsumsi pakan ayam kampung Unggul Balitnak (KUB) yang diberi pakan tepung fermentasi Azolla (Azolla microphylla) pada pakan yang dipelihara selama 30 hari pada umur 67-97 hari dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1. Hasil analisis varian sesuai Lampiran 2, menunjukkan bahwa pemberian tepung azolla (Azolla microphylla) fermentasi pada makanan menunjukkan hasil yang signifikan. P<0,05) pada rata-rata konsumsi pakan ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB).

Hal ini dikarenakan penambahan tepung azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi pada pakan akan meningkatkan kecernaan dan palatabilitas pakan, karena tepung azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi pakan ayam KUB. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyuni ​​et al., (2011) bahwa konsumsi pangan juga dipengaruhi oleh rasa makanan, suhu dan iklim setempat, serta peternakan. Penggunaan tepung azol yang difermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi pangan, hal ini disebabkan adanya mikroorganisme pada EM-4 yaitu Actinomycetes.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Yuniwati et al., (2012) bahwa mikroorganisme Actinomycetes dapat menghasilkan zat antimikroba dari asam amino yang dihasilkan oleh bakteri fotosintetik dan bahan organik serta meminimalkan pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga meningkatkan konsumsi pakan. Ayam KUB dengan penambahan tepung azolla fermentasi 12% menunjukkan rata-rata konsumsi pakan lebih tinggi, sedangkan pada ayam KUB yang diberi perlakuan P0 (tanpa penambahan tepung azolla fermentasi), P1 (4%) tepung azolla fermentasi dan P2 (8%) tepung azolla fermentasi. azolla menunjukkan rata-rata konsumsi pakan yang lebih rendah.

Tabel  Teks  Halaman
Tabel Teks Halaman

Pertambahan Bobot Badan Ayam KUB

Hal ini sesuai dengan pendapat Tobing (2005), bahwa konsumsi pakan merupakan aspek terpenting dalam pembentukan jaringan tubuh yang meningkatkan pertambahan bobot badan. Kondisi ini sesuai dengan pendapat Amrullah (2004) bahwa pembentukan bobot badan berhubungan dengan konsumsi pakan: semakin tinggi konsumsi pakan maka bobot badan semakin berat, sebaliknya: semakin rendah konsumsi pakan maka bobot badan semakin kecil. Hal ini didukung oleh Rasyaf (2011), bahwa pertambahan bobot badan ayam dipengaruhi oleh faktor genetik dan non genetik, antara lain jumlah pakan yang dikonsumsi dan kesehatan ayam itu sendiri.

Faktor utama yang mempengaruhi pertambahan bobot badan juga adalah jumlah pakan ayam yang dikonsumsi serta kandungan energi dan protein pakan, karena energi dan protein sangat penting dalam mempengaruhi kecepatan pertambahan bobot badan. Berdasarkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan bahwa P3 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P2, sedangkan P1 dan P2 mempunyai persamaan menurut Lampiran 4. Hal ini sejalan dengan pendapat Jaelani (2011), pertumbuhan mencakup 'peningkatan pembentukan jaringan bangunan seperti tendon, tulang, jantung, otak dan seluruh jaringan tubuh lainnya.

Konversi Pakan

Hal ini sejalan dengan pendapat Nova et al., (2002) yang menyatakan bahwa nilai konversi pakan dipengaruhi oleh pertambahan bobot badan akibat satu unit pakan yang dikonsumsi. Konversi pakan adalah pembagian antara konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan yang dicapai selama periode tertentu. Sesuai dengan pendapat Usman (2009), nilai turnover pakan sangat dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi dan pertambahan bobot badan.

Tingginya nilai konversi pakan terjadi karena peningkatan konsumsi pakan tanpa diimbangi dengan peningkatan bobot badan. Hal ini sejalan dengan pendapat Kartasudjana et al., (2006) yang menyatakan bahwa tingkat konversi pakan yang kecil berarti jumlah pakan yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging lebih sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik pemberian pakan tepung Azola tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan.

Artinya pakan yang dikonsumsi lebih efisien dalam mengubah pakan menjadi daging atau meningkatkan pertambahan bobot badan. Hal ini sesuai dengan pandangan (Wirapati, 2008 dalam Razak et al., 2016) bahwa konversi pakan merupakan perbandingan antara pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan yang diakibatkannya. Tingkat perputaran pakan menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan pakan, artinya semakin rendah tingkat perputaran pakan maka semakin tinggi nilai efisiensi pakan dan semakin ekonomis.

Konversi pakan digunakan untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan pakan pada ternak atau bisa dikatakan efisiensi konversi pakan menjadi produk akhir yaitu pembentukan daging. Penentuan kebutuhan nutrisi pada pakan ayam Desa Unggul Balitnak (KUB) selama masa penggemukan (0-12 minggu). Persentase karkas dan bagian karkas ayam kampung hasil persilangan akibat penggunaan tepung fermentasi Azolla Microphylla dalam pakan.

Penyediaan berbagai tingkat energi dan protein dalam konsumsi pakan dan air serta konversi pakan untuk ayam kampung pada tahap petelur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi pada pakan menunjukkan hasil yang memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan, sedangkan konversi pakan tidak. mempunyai pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Evaluasi pemberian pakan bahan tambahan pakan alami berupa campuran herba, probiotik dan prebiotik terhadap performa, lemak karkas dan perut serta HDL dan LDL pada ayam broiler. Respon performa ayam kampung petelur Balitnak (KUB) terhadap perlakuan protein pada masa pertumbuhan.

Kinerja ayam pedaging yang diberi enzim beta-mannanase dalam pakan berbasis bungkil inti sawit. Pemberian pakan lengkap berbahan dasar lokal yang difermentasi berdasarkan konsumsi, pertambahan bobot badan dan bobot telur itik lokal Sumatera Selatan. Peningkatan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan ayam broiler yang diberi pakan tepung daun sirih (Piper Betle Linn) sebagai feed additive.

Pengembangan Balitbangtan (Kub) Ayam Desa Unggul di Kalimantan Selatan. Taksonomi tumbuhan: Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Beternak ayam kampung pada masa pertumbuhan dengan pemberian tepung biji buah merah (Pandanus conoideus lamk) sebagai pakan alternatif. Kecernaan protein pakan, kandungan protein daging dan pertambahan bobot badan ayam broiler setelah pakan difermentasi dengan mikroorganisme efektif-4 (EM-4).

Gambar

Tabel  Teks  Halaman
Grafik  Teks  Halaman
Tabel 1.  Kebutuhan Zat-zat Gizi Ayam KUB Pedaging
Tabel 2. Pemberian Tepung Azolla Microphylla Terfermentasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak jarak transportasi terhadap kondisi DOC dan pemberian gula aren dengan konsentrasi yang berbeda terhadap performa ayam broiler yang