Skripsi diploma sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijazah pada program studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosova. Pemberian Tepung Azolla (Azolla microphylla) hasil fermentasi pada pakan dengan konsentrasi yang berbeda sesuai dengan bobot badan akhir dan persentase karkas ayam Balitnak Unggul Kampung (KUB). Dibawah pimpinan Asmawati sebagai Inspektur Utama dan Muhammad Idrus sebagai Anggota Pembina). Ayam KUB bisa menjadi solusi lain untuk ayam pedaging, namun kendala dalam pengembangan ayam KUB adalah ketersediaan bahan pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung azolla fermentasi pada pakan terhadap bobot badan akhir dan persentase karkas ayam KUB. Pada umur 1 – 30 hari pakan yang digunakan berupa butiran BP-11, pada umur 31 – 60 hari pakan campuran ditambahkan tepung Azolla microphylla yang difermentasi sesuai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan tepung Azolla microphylla yang difermentasi hingga kadar 12% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot badan akhir dan persentase karkas.
Namun penambahan bungkil azolla fermentasi sebagai bahan pakan alternatif cenderung meningkatkan bobot badan akhir dan persentase karkas ayam KUB. Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penambahan Hasil Fermentasi Tepung Azolla (Azolla microphylla) Ke Dalam Pakan Dengan Konsentrasi Berbeda Pada Berat Badan Akhir Dan Persentase Karkas Ayam Unggul Balitnak Desa (KUB) )” Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan Program Sarjana pada Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa Makassar.
Rerata bobot badan akhir ayam KUB yang diberi tepung Azolla (Azolla microphylla) yang difermentasi pada konsentrasi berbeda dengan (Azolla microphylla) yang difermentasi pada konsentrasi berbeda dalam pakan.
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hipotesis
Gambaran Umum Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ciri-ciri ayam KUB menurut (Amanda et al., 2019) adalah warna bulu sebagian besar (64%) berwarna hitam, warna paruh kuning hingga hitam, warna kaki sebagian besar (74% ) % ) abu-abu sampai hitam, 90% tidak berkembang biak, masa inkubasi, umur pertama bertelur 20-22 minggu dan berat telur 36-45 gr. Azolla microphylla merupakan tumbuhan Pteridophyta dari ordo Salviniales dan famili Salviniaceae atau dikenal dengan paku air (Asrul et al., 2020). Beberapa marga dapat tumbuh di air payau, namun biota ini lebih sering disebut sebagai tumbuhan air tawar.
Jenis akar yang dimiliki adalah akar lateral, dimana bentuk akarnya runcing atau runcing dan tampak seperti rambut atau bulu di atas air (Effendi et al., 2018).Kandungan nutrisinya cukup tinggi dan asam aminonya cukup tinggi. lengkap, sehingga penggunaan azolla sebagai pakan alternatif semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dengan pemberian tanaman Azolla microphylla menunjukkan pertambahan berat badan ayam pedaging harian sebesar 13,37 gram (Winaya et al., 2010). Berdasarkan penelitian penyediaan tepung fermentasi Azolla microphylla terhadap produktivitas sapi persilangan domestik, diketahui bahwa penggunaan tepung fermentasi Azolla microphylla berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan (Raras et al., 2017).
Pada penelitian penggunaan bungkil Azolla microphylla fermentasi terhadap persentase karkas dan potongan karkas ayam persilangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan bungkil Azolla microphylla fermentasi tidak mempengaruhi persentase karkas tetapi berpengaruh terhadap persentase potongan karkas sayap. Mahardhika dkk)., 2019).
Pakan
Pakan yang berkualitas harus mengandung nutrisi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan umur dan tujuan pemeliharaan. Pakan yang sempurna dengan kandungan nutrisi yang seimbang akan memberikan hasil yang optimal. Selain kandungan protein dan energi, asam amino juga dibutuhkan karena kekurangan asam amino menyebabkan pertumbuhan tubuh lambat dan pertumbuhan rambut terganggu (Resnawati et al., 2014).
Produk berkualitas dihasilkan dari pemberian pakan yang berkualitas, laju pertumbuhan ayam didukung dengan penambahan feed additive pada pakan. Penggunaan feed additive dapat meningkatkan nilai kegunaan pakan dan meningkatkan penyerapan nutrisi (Anwar et al., 2019). Oleh karena itu dengan pemilihan bahan pakan yang tepat maka dimungkinkan untuk menghasilkan pakan yang memiliki kualitas yang dapat memenuhi kebutuhan ternak.
Fermentasi merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan nilai gizi pakan berkualitas rendah, berfungsi untuk mengawetkan pakan dan menghilangkan antinutrien dalam pakan (Suasari et al., 2019). Fermentasi dapat mengubah bahan pakan yang sulit dicerna menjadi mudah dicerna, fermentasi juga dapat meningkatkan kualitas bahan pakan terutama yang tinggi serat kasar, serta dapat meningkatkan daya cerna bahan pakan melalui revisi zat dalam pakan oleh enzim yang dihasilkan. oleh mikroba (Bidura et al., 2008).
Bobot Badan Akhir
Persentase Karkas
Materi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021 – Januari 2022 di Jannah's Farm House, Desa Paccerakang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kandang dan perlengkapannya, timbangan digital 5 kg, ember, gelas ukur.
Prosedur Penelitian
Selanjutnya ayam dipotong melalui urat lehernya, kemudian direndam dalam air panas, kemudian bulu, isi perutnya dibuang, kepala dan lehernya dipotong, dan kedua kaki atau cakarnya dipotong.
Perlakuan
Desain Penelitian
Parameter Penelitian
Analisis Data
Bobot Badan Akhir Ayam KUB
Bobot Badan Akhir
Persentase Karkas Ayam KUB
Data persentase rata-rata karkas ayam KUB yang diberi tepung azole terfermentasi selama penelitian 60 hari disajikan pada Grafik 2. Persentase Rata-rata Karkas Ayam KUB Fermentasi Tepung Azolla (Azolla microphylla) dengan Konsentrasi Pakan yang Berbeda. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan azollamel pada pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap
Persentase Karkas
Faktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi laju pertumbuhan antara lain bangsa atau bangsa ayam, bobot badan ayam, komposisi kimia dan komponen karkas (Anggitasari et al., 2016). Nuraini dkk. (2018) juga menunjukkan bahwa persentase karkas yang diawali dengan laju pertumbuhan yang ditunjukkan dengan pertambahan bobot badan akan mempengaruhi bobot karkas yang dihasilkan, sehingga bobot karkas akan mempengaruhi persentase karkas yang dihasilkan. Persentase karkas berhubungan dengan jenis kelamin, umur dan bobot hidup, sehingga persentase karkas meningkat seiring dengan bertambahnya umur dan bobot hidup.
Ayam pada fase awal masih dalam masa pertumbuhan, sehingga diperlukan asupan nutrisi yang optimal untuk mendukung pembelahan sel dan perkembangan organ ayam, karena asupan nutrisi tersebut akan digunakan oleh ayam untuk menunjang daya tahan tubuh, pembentukan organ pencernaan dan pembentukan massa otot/daging. Selama fase lepas landas, sel-sel penyusun organ tubuh ayam tumbuh menjadi hyperplasia (peningkatan jumlah sel yang sangat cepat), sehingga dapat dilihat pertumbuhan atau pertambahan berat badan ayam. Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap persentase karkas, namun secara biologis menunjukkan bahwa penambahan tepung azolla dalam pakan cenderung meningkatkan persentase karkas ayam KUB.
Meskipun tidak berpengaruh nyata, pemberian azolamel pada perlakuan P1, P2 dan P3 menunjukkan peningkatan bobot karkas yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan P0. Hal ini karena penyerapan protein berperan dalam pembentukan daging, sehingga asupan protein daging yang tinggi dalam tubuh terpenuhi. Sejalan dengan pandangan Suthama (2006) bahwa faktor yang mempengaruhi pengendapan protein adalah sintesis dan pemecahan protein di dalam tubuh.
Faktor yang mempengaruhi jumlah endapan protein dalam tubuh adalah adanya indikator perbedaan sintesis dan degradasi protein, asupan protein yang maksimal dalam ransum akan menghasilkan pertumbuhan yang baik sehingga persentase daging menjadi tinggi (Darma , 2016). Persentase rata-rata karkas ayam KUB yang diberi tepung Azolla selama penelitian ini berkisar antara. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan hasil penelitian (Putranto et al., 2021) bahwa persentase karkas ayam kampung umur 32-34 minggu yang diberi daun katuk.
PENUTUP
Saran
Optimalisasi Penggantian Tepung Azolla (Azolla Microphylla) Fermentasi dalam Pakan untuk Merangsang Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus) (Skripsi Doktor, Universitas Riau). Pengaruh penggunaan tepung Azolla microphylla yang difermentasi dalam pakan terhadap berat dan panjang saluran pencernaan ayam persilangan. Persentase karkas, bagian karkas dan lemak perut ayam pedaging yang diberi Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dalam ransum.
Pengaruh residu tahu fermentasi dengan Rhizopus Sp dalam ransum terhadap produktivitas ayam kampung (Gallus domesticus). Penggunaan Salvinia molesta yang difermentasi dengan Aspergillus niger dalam perbandingan tepung dengan tulang daging itik Magelang jantan. Pengaruh penggunaan diet enceng gondok (Eichornia crassipes) yang difermentasi terhadap persentase karkas, non-karkas dan lemak perut itik lokal jantan berumur delapan minggu.
Respon kinerja bertelur ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) terhadap perlakuan pakan protein selama masa pertumbuhan. Pengaruh Pemberian Larutan Asam Amino Lambung Berbasis Lambung BSF (Hermetia Illucens) Dengan Konsentrasi Berbeda Dalam Pakan Terhadap Bobot Akhir dan Persentase Karkas Ayam KUB. Persentase karkas dan potongan karkas ayam kampung akibat penggunaan bungkil Azolla Microphylla yang difermentasi dalam pakan.
Penggunaan tepung Azolla microphylla dan enzim selulase dalam ransum terhadap penampilan produksi dan nilai ekonomi itik jantan lokal Kerinci. Penampilan bobot badan akhir, bobot karkas dan persentase karkas ayam Merawang pada keturunan dan jenis kelamin yang berbeda. Performa ayam kampung super disamakan dengan penambahan tepung kulit kakao fermentasi (Theobroma cacao, L) dalam ransum.
Pergantian pakan pokok dengan pakan inkonvensional fermentasi dalam ransum terhadap kualitas fisik daging ayam. Persentase karkas, bagian karkas dan lemak perut itik lokal (Anas sp.) yang diberi pakan kunyit (Curcuma domestica Val.). Pengaruh penggunaan bungkil fermentasi Azolla microphylla dalam ransum terhadap bobot potong dan bobot karkas ayam kampung.
Pemanfaatan bungkil kecambah kelapa sawit (Aspergillus niger) yang difermentasi dalam ransum terhadap penampilan ayam pedaging umur 0 ± 8 minggu. Uji hipotesis nol bahwa varian kesalahan dari variabel dependen adalah sama di seluruh kelompok.