BAB 5 KORUPSI
B. Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, tindak pidana korupsi adalah secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Gambar 60 Kategori Korupsi
C. Latihan
1. Sebutkan 5 poin kategori korupsi!
Pengadaan Barang dan Jasa
105
D. Rangkuman
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, tindak pidana korupsi adalah secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
106 Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan Barang dan Jasa
107
BAB 6
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
BARANG/ JASA
108 Pengadaan Barang dan Jasa
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN BARANG/
JASA
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu mengetahui mengenai Pengendalian dan Pengawasan Barang dan Jasa.
B. Pengendalian Ketentuan pengendalian:
1 Pimpinan K/L/D/I dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa
2 Pimpinan K/L/D/I wajib melaporkan secara berkala realisasi pengadaan barang/jasa kepada LKPP
3 Pimpinan K/L/D/I wajib memberikan pelayanan hukum kepada PA/
KPA/ PPK/ ULP/ Pejabat Pengadaan/ PPHP/ PPSPM/ Bendahara/ APIP dalam menghadapi permasalahan hukum dalam lingkup Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Khusus untuk tindak pidana dan pelanggaran persaingan usaha, pelayanan hukum sebagaimana dimaksud pada butir di atas, hanya diberikan hingga tahap penyelidikan.
C. Pengawasan Ketentuan pengawasan:
Pimpinan K/L/D/I wajib melakukan pengawasan terhadap PPK dan Pokja ULP/Pejabat Pengadaan dan menugaskan APIP untuk melakukan audit sesuai ketentuan.
D. Pengaduan Ketentuan pengaduan:
1 Penyedia/masyarakat dapat mengajukan pengaduan atas indikasi penyimpangan prosedur, KKN dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang ditujukan kepada APIP K/L/D/I yang bersangkutan dan/atau LKPP disertai bukti-bukti yang kuat
Pengadaan Barang dan Jasa
109
2 APIP K/L/D/I dan LKPP menindaklanjuti pengaduan tersebut dan hasilnya dilaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
3 Jika terdapat indikasi KKN, dengan persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi dapat dilaporkan kepada instansi yang berwenang dengan tembusan kepada LKPP dan BPKP E. Sanksi
1. Sanksi untuk Penyedia Barang/Jasa
a. Sanksi administratif dan/atau daftar hitam dan/atau gugatan secara perdata dan/atau pelaporan secara pidana dapat diberikan pada penyedia yang melakukan perbuatan atau tindakan sebagai berikut:
Berusaha mempengaruhi ULP/PP/pihak lain yang berwenang untuk melanggar ketentuan
Melakukan persekongkolan dengan penyedia lain untuk mengatur proses pengadaan
Membuat dan/atau menyampaikan dokumen yang tidak benar/palsu
Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat diterima oleh ULP/PP
Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
b. Sanksi administratif dan daftar hitam serta finansial dapat diberikan pada penyedia jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri.
c. Sanksi denda keterlambatan sebesar 1/1000/hari dari harga kontrak atau bagian kontrak dapat diberikan pada penyedia jika terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
d. Sanksi menyusun kembali perencanaan dengan biaya sendiri dan/atau tuntutan ganti rugi dapat diberikan jika konsultan perencana tidak cermat sehingga merugikan negara.
110 Pengadaan Barang dan Jasa
2. Sanksi pada ULP
Sanksi administratif, dituntut ganti rugi dan/atau dilaporkan secara pidana sesuai Peraturan Perundang-undangan dapat diberikan jika terjadi:
Pelanggaran dan/atau kecurangan dalam proses pengadaan
Kecurangan dalam pengumuman pengadaan 3. Sanksi pada PPK
Sanksi membayar bunga terhadap nilai tagihan yang belum dibayar, atau membayar kompensasi sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dapat dikenakan apabila PPK melakukan cedera janji terhadap ketentuan yang termuat dalam kontrak (misalnya keterlambatan pembayaran).
F. Latihan
1. Sebutkan ketentuan pengendalian, pengawasan, dan pengaduan!
G. Rangkuman
Ketentuan pengendalian dilakukan berdasarkan larangan pungutan liar, wajib melaporkan secara berkala, dan wajib memberikan pelayanan hukum.
Ketentuan pengawasan yaitu wajib melakukan pengawasan terhadap PPK dan Pokja ULP/Pejabat Pengadaan dan menugaskan APIP untuk melakukan audit sesuai ketentuan.
Ketentuan pengaduan yaitu masyarakat/ penyedia dapat mengajukan pengaduan atas indikasi penyimpangan prosedur, KKN dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa . Kemudian sanksi-sanksi dapat diberikan kepada penyedia barang/ jasa, ULP, dan PPK.
Pengadaan Barang dan Jasa
111
BAB 7
PENUTUP
112 Pengadaan Barang dan Jasa
Penutup
A. Simpulan
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 pasal 1 ayat 1, pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya (K/L/D/I) yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh barang/jasa. Kedudukan pengadaan terdapat di tahapan keempat kegiatan pembangunan.
Dalam pengadaan, terdapat aktivitas perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia (tender), pelaksanaan kontrak dan pembayaran (contract implementation and payment), serta penyerahan pekerjaan/barang (handover).
Pengadaan barang dan jasa dapat melalui penyedia maupun swakelola.
Pengadaan barang dan jasa perlu adanya sistem pengendalian, pengawasan, pengaduan, dan sanksi agar keberjalanan kegiatan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
B. Tindak Lanjut
Dengan metode pembelajaran substansi materi yang disampaikan dengan jumlah pembelajaran sebanyak 3 JP, kegiatan latihan, dan diskusi dirasakan sangat terbatas, sehingga masih perlu pendalaman supaya peserta dapat meningkatkan kemampuan tidak saja dari pengingkatan pengetahuan teknis, juga masih perlu ditingkatkan keterampilannya melalui pendalaman diskusi dan latihan.
Pengadaan Barang dan Jasa
113
DAFTAR PUSTAKA
Modul Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP)
Peraturan Presiden RI No 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah beserta perubahannya
114 Pengadaan Barang dan Jasa
GLOSARIUM
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah (LKPP)
lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
pejabat yang bertanggung jawab ata pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa
Pengadaan Barang/
Jasa
kegiatan untuk memperoleh barang/ jasa oleh Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/ jasa Pengguna Anggaran Pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/ APBD
Pengguna Jasa orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/ proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi
Penyedia Barang/ Jasa badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultasi/ Jasa Lainnya.
Unit Layanan Pengadaan
unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Barang/ Jasa di K/ L/ D/ I yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada