• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran

7) Potensi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran

4.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.2. Kualitas Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran

Pada pembahasan ini, penulis akan menjelaskan Kualitas Pelayanan Publik Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran. yang dilaksanakan penelitiannya sejak diterbitkan SK Bimbingan pada bulan Februari 2021 sampai dengan bulan September 2021 dengan melakukan kegiatan wawancara dan pengambilan data sekunder berupa profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran, Visi dan Misi, Kualitas Pelayanan Publik Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran dan data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Terkait penelitian mengenai Kualitas Pelayanan Publik Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandarandan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran peneliti menggunakan 5 (lima) variabel kualitas pelayanan menurut Zeithaml (dalam Hardiyansyah 2011: 63) yang di dalamnya terdapat 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan (Serviqual) yaitu:

11)Tangible (bukti fisik)

i) Penampilan Petugas/aparatur dalam melayani masyarakat j) Kenyamanan tempat melakukan pelayanan

k) Kemudahan proses pelayanan

l) Kedisiplinan petugas/aparatur melakukan pelayanan 12)Realiability (kehandalan)

g) Kecermatan petugas dalam melayani pelanggan h) Memiliki standar pelayanan yang jelas

i) Kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan

13)Responsiveness (daya tanggap)

g) Merespon setiap pelanggan/pemohon yang ingin mendapatkan pelayanan.

h) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat, tepat dan cermat.

i) Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas 14)Assurance (jaminan),

g) Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan h) Petugas memberikan jaminan biaya dalam pelayanan i) Petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan 15)Empathy (empati)

g) Mendahulukan kepentingan pemohon/pelanggan h) Petugas melayani dengan sopan santun

Petugas melayani dengan tidak diskriminatif (membeda-bedakan)

Untuk lebih jelasnya penulis uraikan hasil penelitian terkait dengan Kualitas Pelayanan Publik Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran.

1) Tangible (bukti fisik)

Kualitas pelayanan merupakan upaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran untuk menciptakan kepuasan bagi para pengguna pelayanan, jika pengguna pelayanan merasa puas dengan pelayanan yang telah diterima dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah memberikan pelayanan yang sesuai degan tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten . Kualtias pelayanan publik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran dapat diukur dengan dimensi tangible.

Untuk mengukur dimensi tangible (bukti fisik) dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan publik di Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran, adalah sebagai berikut:

a) Penampilan Petugas/aparatur dalam melayani masyarakat

Penampilan petugas dalam melayani masyarakat merupakan indikator yang dapat mempengaruhi penilaian kualitas pelayanan. Penampilan petugas pelayanan dapat menjadi tolak ukur baik atau bruknya kualitas pelayanan. Penampilan yang baik dapat ditunjukan oleh kelengkapan atribut pakaian dinas yang digunakan juga pakaian dinas yang digunakan bersih dan rapih.

Untuk lebih jelasnya peneliti menguraikan hasil wawancara dengan beberapa informan terkait penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran. Dalam wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana penampilan petugas dalam melayani masyarakat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran (informan ke- 1) menyatakan bahwa:

“ Dalam hal penampilan menurutPeraturan Bupati Pangandaran Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pakaian Dinas Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran, yang memuat tentang aturan pakaian dinas. Jadi disini

petugas dituntut untuk memakai seragam dinas yang rapi dengan atribut yang lengkap”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian (informan ke- 2) menyatakan bahwa:

“kalau masalah penampilan, petugas pelayanan disini pakaiannya sudah rapih dan penampilan yang harus sopan.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil (informan ke- 3) menyatakan bahwa:

“saya kira kewajiban bagi para petugas untuk memakai seragam yang rapuh dan atribut yang lengkap”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Seksi Kelahiran (informan ke- 4) menyatakan bahwa:

“saya kira dalam hal berpakaian selama masih jam dinas mau itu didalam kantor saat melayani masyarakat atau diluar kantor pakaian harus rapih.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk (informan ke- 5) menyatakan bahwa:

“sudah menjadi kewajiban kami untuk memakai seragam yang rapih dengan atribut yang lengkap. Tapi ya kadan tidak semua pegawai bisa begitu ya, kadang ada juga yang suka asal – aslan”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 6) menyatakan bahwa:

“menurut saya sih sudah baik, walaupun tadi saya lihat ada yang pakai sandal jepit”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 7) menyatakan bahwa:

“Kalau saya liat sih rapih – rapih ya, tapi tadi saya liat ada yang atributnya tidak lengkap. Kalau gak salah tidak pakai nama”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke-8) menyatakan bahwa:

“sudah baik, saya lihat penampilan petugas disini sudah baik”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 9) menyatakan bahwa:

“menurut saya sih sudah baik.”

Berdasarkan hasil wawancara terkait indikator penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran, dapat diketahui bahwa penampilan petugas dalam melayani masyarakat belum dapat dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban seluruh informan menyatakan belum dapat dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi terkait indikator penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran dapat diketahui bahwa masih ada petugas yang atribut pakaiannya kurang lengkap, seperti contoh tidak pakai nama pada pakaian. Hal lain juga terlihat ada beberapa orang yang memakai sandal pada saat melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Hal tersebut menunjukan bahwa penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran belum dapat dilaksanakan secara optimal.

Berdasarkan hasil studi dokiumentasi bahwa penampilan petugas dilahat dari kerapihan pakaian dan atribut lengkap yang digunakan oleh petugas.

Kerapihan berpakaian dan penggunaan atribut lengkap pada pakaian merupakan standar prosedur yang harus diterapkan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara, khususnya dilingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran sebagaimana yang telah di atur dalam Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pakaian Dinas Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran.

Menurut Zeithaml, dkk. (dalam Hardiyansyah, 2011: 46-47), menyatakan bahwa:

Penampilan adalah suatu bentuk citra diri yang terpancar pada diri seseorang dan merupakan sarana komunikasi diri dengan orang lain. Berpenampilan menarik adalah salah satu kunci sukses dalam bekerja, terutama bidang pekerjaan yang sering berhubungan dengan orang banyak. Contohnya memiliki inner beauty yang baik, self control terkendali, memperhatikan ekspresi, body language, cara berbicara, menjaga kesehatan tubuh, berpakaian sesuai dengan ketentuan, bersih dan rapi.

Dalam indikator penampilan penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran tetntu saja akan mengalami banyak hambatan. Untuk itu peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan terkait hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran (informan ke- 1) menyatakan bahwa:

“memang suka ada saja pegawai yang atributnya kurang lengkap, ya meskipun sudah di anjurkan tapi mungkin mereka belum punya kesadaran”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian (informan ke- 2) menyatakan bahwa:

“Penggunaan atribut atau seragam dalam jam kerja sudah ditetapkan sesuai aturan. Namun masih ada saja petugas yang kadang tidak menaati peraturan."

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil (informan ke- 3) menyatakan bahwa:

“ada juga sih yang masih yang atribut pakaianya kurang lengkap”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Seksi Kelahiran (informan ke- 4) menyatakan bahwa:

“ya kadang masih ada yang pakainnya kurang rapih, atributnya tidak dipakai, sering juga de kalu saya lihat sih”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk (informan ke- 5) menyatakan bahwa:

“hambatannya ya kesadaran pegawai itu sendiri, kan pakaian seragam itu beda – beda tiap harinya. Tapi masih ada juga yang kuranng memperhatikan aturannya, ada yang tidak lengkap atributnya ada juga yang kurang rapih cara berpakaiannya.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 6) menyatakan bahwa:

”tadi saya lihat ada yang pake sandal jepit, harusnya sih kalo lagi jam kerja pakai sepatu”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 7) menyatakan bahwa:

“tadi saya lihat atribut pakaianya tidak lengkap, kalau tidak salah tidak pake nama”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke-8) menyatakan bahwa:

“kayaknya ga ada de! Saya lihat sudah rapih penampilannya saudah bagus”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 9) menyatakan bahwa:

“saya liat semuanya sudah rapih de pakaiannya”

Berdasarkan hasil wawancara terkait hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran yaitu terdapat hambatan pada penampilan petugas dalam melayani masyarakat. Hal tersebut dapat diketahui pada rata – rata jawaban informan menyatakan terdapat hambatan pada penampilan petugas dalam melayani masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi terkait indikator hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat yaitu kurangnya kesadaran petugas dalam memakai atribut lengkap yang sesuai dengan peraturan. Penampilan dapat berpengaruh dalam proses pelayanan. Jika penampilan petugas baik, maka akan menimbulkan kesan yang baik, begitu juga sebaliknya. Petugas pelayanan diharapkan dapat memaksimalkan penampilannya demi pelayanan yang berkualitas.

Selanjutnya adanya upaya yang dilakukan untuk menangani hambatan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran untuk menanggulangi hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat. Untuk itu peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan terkait upaya dalam menanggulangi hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat.

Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan pada penampilan petugas dalam melayani masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran (informan ke- 1) menyatakan bahwa:

“kalo memang ada pegawai yang penampilannya kurang baik dan atributnya kurang lengkap, ya harus ada sanksi dari mulai teguran sampai ke surat peringatan”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian (informan ke- 2) menyatakan bahwa:

“Penggunaan atribut atau seragam dalam jam kerja sudah ditetapkan sesuai aturan. Jadi kalau ada yang melanggar aturannya sanksi nya juga harus ditetapkan dong."

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil (informan ke- 3) menyatakan bahwa:

“harus ada sanksi tegas, jadi pegawai bisa lebih baik lagi penampilannya”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Seksi Kelahiran (informan ke- 4) menyatakan bahwa:

“kan memang sudah ada aturannya, jadi sanksi nya kalau ada yang melanggar harus idterapkan juga”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk (informan ke- 5) menyatakan bahwa:

“jadi memang untuk memacu pegawai untuk berpenampilan baik harus ada sanksi”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 6) menyatakan bahwa:

“kalau menurut saya sih, kan sudah adat aturannya ya kalau pakaian ASN itu, jadi buat yang melanggar harus ada sanksi”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 7) menyatakan bahwa:

“kurang tau sih de, tapi menurut saya harus ada sanksi minimal ditegur lah”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke-8) menyatakan bahwa:

“menurut saya sih sudah seharusnya kalau ada yang kurang rapih penampilannya harus segera ditegur”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 9) menyatakan bahwa:

“harusnya ada teguran kalau menurut saya”

Berdasarkan hasil wawancara terkait upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Pangandaran yaitu, rata – rata jawaban informan menyatakan terdapat upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa untuk menanggulangi hambatan penampilan petugas dalam melayani masyarakat, yaitu dengan menerapkan sanksi dari mulai sanksi teguran sampai dengan sanksi surat peringatan.

b) Kenyamanan tempat melakukan pelayanan

Dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, kenyamanan tempat merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut dapat ditunjukan oleh ruang tunggu yang nyaman, rapih dan bersih. Selain kenyamanan di ruang tunggu, hal lainnya seperti tempat parkir juga harus diperhatikan. Untuk lebih jelasnya peneliti menguraikan hasil wawancara dengan beberapa informan terkait kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran. Dalam wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran (informan ke- 1) menyatakan bahwa:

“Menurut saya ruang pelayanan itu harus nyaman ya, bisa adek lihat sendiri ruangannya sudah bersih, wangi dan nyaman. Namun memang karena kondisi gedung yang terbatas jadi tidak bisa menampung banyak orang didalam. Jadi ketika banyak orang datang bisa tidak tertampung dan tertampung jadi terpaksa menunggu antrian diluar.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian (informan ke- 2) menyatakan bahwa:

“sudah nyaman dilengkapi fasilitas yang baiik, dan pastinya bersih dan rapih, tapi memamng ruang pelayanannya cukup kecil dek!”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil (informan ke- 3) menyatakan bahwa:

“ya memang kan untuk kenyamanan masyarakat memang harus dipentingkan, jadi kenyamanan ruangan harus diutamakan.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Seksi Kelahiran (informan ke- 4) menyatakan bahwa:

“Ruangan nya sih bersih, rapih, nyamanlah. Namun ruangan tunggu nya kecil”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk (informan ke- 5) menyatakan bahwa:

“Ruang tunggunya memang kecil tapi sudah nyaman dan bersih”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 6) menyatakan bahwa:

“suah nyaman, namun ruangan tunggunya terlalu kecil”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 7) menyatakan bahwa:

“ruangan tunggunya kecil, kursi tunggunyapun sedikit”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke-8) menyatakan bahwa:

“Saya rasa ruangan tunggunya terlalu kecil”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 9) menyatakan bahwa:

“Kalau saya lihat sih sudah bersih, nyaman dan wangi tapi ruangan tunggunya terlalu kecil”

Berdasarkan hasil wawancara terkait indikator kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran, dapat diketahui bahwa pada indikator kenyamanan tempat melakukan pelaynan diketahui belum dapat dilaksanakan dengan baik, hal tersebut ditunjukan oleh rata – rata jawaban informan menyatakan belum baik.

Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran

terlihat bersih dan rapih, akan tetapi kapasitas ruangan yang cukup kecil tidak bisa menampung masyarakat yang datang. Hal tersebut dapat diketahui dari kursi yang disediakan di dalam rung tunggu hanya bisa memuat beberapa orang saja, jadi apabila masyarakat yang datang cukup banyak maka kursi yang ada di ruang tunggu tidak akan cukup menampung masyarakat yang datang. Hala lain juga ditunjukan oleh kondisi tempat parker yang kurang tertata dengan baik. Tempat parkir yang disediakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran yang kurang besar sehinngga kendaran yang tidak tertampung di tempat parkiran terpaksi harus diparkirkan di bahu jalan depan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran.

Kenyamanan tempat melakukan pelayanan tidak hanya ditunjukan oleh tempat yang bersih, wangi dan rapih. Akan tetapi fasilitas pendukung lainnya seperti ruang tunggu yang besar dan fasilitas pendukung lainnya seperti tempat parkir. Hal tersebut selaras dengan pendapat Zeithaml, dkk. (dalam Hardiyansyah, 2011: 46-47), menyatakan bahwa:

Kenyamanan yaitu limgkungan prlayanan harus tertip, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman dengan menggunakan pendingin ruangan agar pengguna layanan nyaman dalam melakukan pelayanan, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung layanan.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan terkait hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran (informan ke- 1) menyatakan bahwa:

“ini kan gedung kantor sudah cukup lama, jadi memang belum ada perubahan total pada gedung ini, ya paling cuma perbaikan – perbaikan kecil saja. Jadi untuk ruang pelayanan sendiri tempatnya memang kecil dan terbatas ”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian (informan ke- 2) menyatakan bahwa:

“ya memang ruang pelayanannya kecil dek! Juga tempat parkirnya terbatas”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil (informan ke- 3) menyatakan bahwa:

“ruang pelayanannya memang kecil, jadi adek bisa lihat sendiri kursi di tempat ruang tunggunya pun hanya sedikit. Kalau dihitung itu kurang dari 15 kursi”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Seksi Kelahiran (informan ke- 4) menyatakan bahwa:

“Ruangan nya sih bersih, rapih, nyamanlah. Namun ruangan tunggu nya kecil”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk (informan ke- 5) menyatakan bahwa:

“Ruang tunggunya memang kecil, kalau adek lihat kursi antriannya sedikit”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 6) menyatakan bahwa:

“ruangan tunggunya terlalu kecil, jadi hanya bisa beberapa orang saja yang bisa masuk untuk antri disini”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 7) menyatakan bahwa:

“ruangan tunggunya kecil, kursi tunggunyapun sedikit”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke-8) menyatakan bahwa:

“Saya rasa ruangan tunggunya terlalu kecil”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 9) menyatakan bahwa:

“Kalau saya lihat sih sudah bersih, nyaman dan wangi tapi ruangan tunggunya terlalu kecil”

Berdasarkan hasil wawancara terkait hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran yaitu, rata – rata jawaban informan menyatakan bahwa terdapat hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran.

Berdasarkan obsevasi langsung terkait hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran yaitu, ruangan pada tempat pelayanan yang kecil, hal ini menyebabkan ruang tunggu pada tempat melakukan pelayanan tidak bisa menampung masyarakat dengan jumlah banyak. Maka ketika masyarakat yang berkinjung banyak terpaksa harus mengantri di luar ruangan.

Selanjutnya adanya upaya untuk menanggulangi hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran (informan ke- 1) menyatakan bahwa:

“ya memang sudah saatnya harus ada perehaban total gedung ini, saya bersama Kepala Dinas nanti akan terus mengupayakan untuk anggaran nanti supaya bisa merehab total seluruh gedung di Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran ”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian (informan ke- 2) menyatakan bahwa:

“menurut saya sih sudah segarusnya ada perubahan total pada gedung kantor ini, mudah – mudahan nanti anggaran untuk perubahan gedung kantor bisa cepat direalisasi”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil (informan ke- 3) menyatakan bahwa:

“harus segera direhab, jadi ruang pelayanan bisa lebih nyaman”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Seksi Kelahiran (informan ke- 4) menyatakan bahwa:

“sudah seharusnya gedung kantor ini direhab total dek, kan gedungnya juga gedung lama jadi harus secepatnya diperbaharui”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk (informan ke- 5) menyatakan bahwa:

“harusnya anggaran unutk perubahan gedung kantor segera direalisasi, jadi ruangannya nanti semakin nyaman dan diperbesar anti ruangnnya”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 6) menyatakan bahwa:

“menurut saya sih harus diupayakan untuk memperbaharui seliuruh gedungnya, yang saya tau gedung ini kan cukup lama juga”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 7) menyatakan bahwa:

“belum tau ya dek, tapi menurut saya ruangannya perlu diperbesar”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke-8) menyatakan bahwa:

“kalau saya lihat belum ada upayanya, kalau mau diperbesar juga kan gedungnya juga terbatas”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat (pengunjung) (informan ke- 9) menyatakan bahwa:

“menurut saya sih harus diperbaharui gedungnya, jadi ruang pelayanannya bisa diperbesar”

Berdasarkan hasil wawancara terkait upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran, dapat diketahui bahwa rata – rata jawaban informan menyatakan terdapat upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan

Berdasarkan hasil obsevasi langsung terkait upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan dalam kenyamanan tempat melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran yaitu, akan menganggarkan perubahan total pada gedung kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran.

Dokumen terkait