45
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(JULI 2016)A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU
Berdasarkan data terkini, telah terdapat 141 perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d. Juni 2016.
Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 65 putusan atau 46,1 persen.
Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU adalah hukuman maksimal selama 18 tahun dan denda maksimal sebesar Rp15 Miliar.
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Korupsi, yakni sebanyak 40 putusan atau 28,4 persen dari total keseluruhan putusan TPPU.
Tabel 32
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Menurut Propinsi
Januari 2005 s.d. Juni 2016
Propinsi
Kumulatif 2005 s.d. 2016 (s.d. Juni 2016)
% Distribusi
Banda Aceh 4 2.8
Sumatera Utara 9 6.4
Lampung 1 0.7
Riau 3 2.1
Kepri 2 1.4
Sumatera Selatan 2 1.4
DKI Jakarta 65 46.1
Banten 3 2.1
Jawa Barat 10 7.1
Jawa Tengah 18 12.8
Jawa Timur 5 3.5
Bali 5 3.5
Sulawesi Utara 1 0.7
Kalimantan Timur 2 1.4
Kalimantan Barat 3 2.1
Kalimantan Selatan 5 3.5
Papua Barat 1 0.7
Sulawesi Tengah 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Jumlah 141 100.0
Grafik 39
Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2005 s.d. Juni 2016
1 1 1 1 2 2
5 6
13 16
17
36 40
Pencurian Penyuapan Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Kehutanan Psikotrapika Perjudian Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU Pemalsuan Surat Perbankan Penggelapan Penipuan Narkotika Korupsi
Tabel 33
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2005 s.d. Juni 2016
Tindak Pidana Asal
Kumulatif 2005 s.d. 2016 (s.d. Juni 2016)
% Distribusi
Penggelapan 16 11.3
Penipuan 17 12.1
Narkotika 36 25.5
Psikotrapika 2 1.4
Pencurian 1 0.7
Korupsi 40 28.4
Pemalsuan Surat 6 4.3
Perbankan 13 9.2
Perjudian 2 1.4
Penyuapan 1 0.7
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU
5 3.5 Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai 1 0.7
Kehutanan 1 0.7
Jumlah 141 100.0
47
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(JULI 2016)Tabel 34
Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman Januari 2005 s.d. Juni 2016
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
Sebelum Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010) *
Januari 2003 -
Desember 2010 38 5 (bulan) 17 5,000,000 15,000,000,000 72,555,000,000
2011 4 7 10 300,000,000 500,000,000 8,300,000,000 2012 51 1 13 50,000,000 10,000,000,000 12,600,000,000
2013 12 - - - - -
2014 22 - 18 - - -
2015 10 - - - - -
2016
(s.d. Juni 2016) 4 - - - - -
Jumlah 103 1 18 50,000,000 10,000,000,000 20,900,000,000 141 5 (bulan) 18 5,000,000 15,000,000,000 93,455,000,000 Total Denda (dalam rupiah)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Jumlah
Tahun Jumlah
Putusan
Hukuman Penjara (dalam Tahun)
Hukuman Denda (dalam Rupiah)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 40
Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2008 s.d. Juni 2016
93
105
127
137 141
51 12 22 10 4
0 20 40 60 80 100 120 140 160
2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif Putusan Jumlah Putusan
49
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(JULI 2016)Grafik 41
Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon Januari 2008 s.d. Juni 2016
102
332
236
7
86
1 1 2
BARESKRIM POLDA &
POLRES
KEJAKSAAN KPK BADAN
NARKOTIKA NASIONAL
(BNN)
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
PENGADILAN MILITER
DITJEN PAJAK
Grafik 42
Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU
Januari 2008 s.d. Juni 2016
348
513
646
767
99 110 165 133 121
93 105 127 137 141
- 200 400 600 800
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli Jumlah Keterangan Ahli per Tahun Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan
C. Audit
Berdasarkan data terkini, dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, selama tahun 2016 (s.d. Juni 2016), PPATK telah melakukan kegiatan 83 audit terhadap Pihak Pelapor, baik kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya.
Bila dilihat menurut jenis pihak Pelapor, sebagian besar audit yang dilakukan selama tahun 2016 (s.d. Juni 2016) dilakukan terhadap Perusahaan Properti/Agen Properti (39,8 persen), Bank (18,1 persen), Perusahaan Efek dan Manajer Investasi (15,7 persen), dan Pedagang Kendaraan Bermotor (15,7 persen).
Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ s.d. Juni 2016 telah mencapai 963 audit, atau meningkat 9,4 persen dibandingkan jumlah akumulasi audit Januari 2005 s.d. Desember 2015 (880 audit).
UU TPPU Pasal 43:
“Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang:
c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus;
d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Tabel 36
Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit*) Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor s.d. Juni 2016
Juni-2015 Tahun 2015
(s.d. Juni-2015) Des-2015 Jan-2015 s.d.
Des-2015 Mei-2016 Juni-2016 Tahun 2016
(s.d. Juni-2016) m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PENYEDIA JASA KEUANGAN:
Bank 0 8 0 19 4 0 15 18.1 n.a. n.a. 87.5
Perusahaan Pembiayaan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Perusahaan Asuransi dan Pialang
Asuransi 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Perusahaan Efek dan Manajer
Investasi 0 4 0 4 0 4 13 15.7 n.a. n.a. 225.0
Perposan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing 2 15 0 16 3 0 8 9.6 n.a. -100.0 -46.7
Koperasi Simpan Pinjam 0 1 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Pegadaian 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Penyelenggara Kegiatan Usaha
Pengiriman Uang 0 2 0 2 0 0 1 1.2 n.a. n.a. -50.0
PENYEDIA BARANG DAN JASA:
Perusahaan Properti/Agen
Properti 8 34 5 76 10 7 33 39.8 40.0 -12.5 -2.9
Pedagang Kendaraan Bermotor 0 6 0 7 2 3 13 15.7 n.a. n.a. 116.7
Pedagang Permata dan
Perhiasan/Logam Mulia 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pedagang Barang Seni dan Antik 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Balai Lelang 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total Audit 10 70 5 126 19 14 83 100.0 180.0 40.0 18.6
Perkembangan Juni-2016 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Audit
% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Juni-2016)
*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.
51
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(JULI 2016)Grafik 43
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor Januari 2012 s.d. Juni 2016
573 658 754
880 963
14,8%
14,6%
16,7%
9,4%
86 85 96 126 83
0 200 400 600 800 1.000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Perkembangan (%) Jumlah per-Tahun
Grafik 44
Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Januari 2005 s.d. Juni 2016
280 63
96 0
115 1
98 7
1 31
124 51
13 0 0
0 50 100 150 200 250 300
Bank Perusahaan Pembiayaan Perusahaan Asuransi dan …
Dana Pensiun Lembaga … Perusahaan Efek dan … Perposan Kegiatan Usaha Penukaran …
Koperasi Simpan Pinjam Pegadaian Penyelenggara Kegiatan … Perusahaan Properti/Agen … Pedagang Kendaraan … Pedagang Permata dan … Pedagang Barang Seni dan … Balai Lelang
D. Pertukaran Informasi
Selama Januari 2016 s.d. Juli 2016, terdapat 73 pertukaran informasi yang dilakukan antara PPATK dengan FIU lain.
Dengan demikian, jumlah pertukaran informasi sejak berlakunya UU TPPU pada tanggal 22 November 2010 s.d. Juli 2016 tercatat sebanyak 728 pertukaran informasi, dengan 307 kali atau 42,2 persen masing-masing merupakan penyampaian informasi Financial Intellegence Unit (FIU) lain kepada PPATK berdasarkan permintaan FIU lain (Outgoing Information).
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d Juli 2016, pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak 1.134 pertukaran informasi.
Sebagian besar pertukaran informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 505 informasi atau sebesar 44,5 persen.
Tabel 37
Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi Januari 2003 s.d. Juli 2016
Sebelum Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(s.d. Juli-2016) Jumlah 1 Outgoing Mutual Request
(Incoming Information) 163 32 9 36 15 15 6 113 276 24.3
2 Incoming Mutual Request
(Outgoing Information) 198 59 46 52 46 71 33 307 505 44.5
3 Spontaneous Incoming
Information 37 5 - 18 43 194 32 292 329 29.0
4 Spontaneous Outgoing
Information 8 - - 1 4 9 2 16 24 2.1
406 96 55 107 108 289 73 728 1,134 100.0
% Distribusi
Jumlah No. Jenis Pertukaran Informasi
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (Sejak Januari 2011)
Jumlah Tahun 2003 s.d. Juli 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Keterangan:
1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi yang diminta.
2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang diminta.
3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta).
4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta).
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.
UU TPPU
Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) :
“Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.”
“Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.”
Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) :
“Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.”
“Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas.
Pasal 90 Ayat (1):
“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”
53
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(JULI 2016)Grafik 45
Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi Januari 2012 s.d. Juli 2016
9
36
15 15 6
46 52 46
71
33
0
18
43
194
32
0 1 4 9
0 2 50 100 150 200 250
2012 2013 2014 2015 2016
Outgoing Mutual Request (Incoming Information) Incoming Mutual Request (Outgoing Information) Spontaneous Incoming Information Spontaneous Outgoing Information
Grafik 46
Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain Berdasarkan Jenis Informasi
Januari 2003 s.d. Juli 2016
Outgoing Mutual Request (Incoming Information), 276,
24%
Incoming Mutual Request (Outgoing Information), 505,
45%
Spontaneous Incoming Information, 329,
29%
Spontaneous Outgoing Information, 24, 2%
E. Nota Kesepahaman (MoU)
Selama Juli 2016, tidak terdapat penandatangan MoU baru antara PPATK baik dengan Lembaga/Instansi dalam negeri, maupun dengan FIU luar negeri.
Dengan tidak adanya penambahan MoU tersebut, maka sejak Januari 2003 s.d. Juli 2016, telah terdapat sebanyak 137 Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh PPATK, dengan 50 MoU diantaranya merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 87 MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.
Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya, 59 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU TPPU pada bulan November 2010, yang terdiri dari 13 MoU dengan FIU dan 46 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.
Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.
Di ASEAN, secara khusus hanya terdapat 1 (satu) negara anggota ASEAN yang belum terikat MoU dengan PPATK, yaitu: Laos.
Tabel 38
Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga, Januari 2003 s.d. Juli 2016
Internasional (FIU)
Nasional (Instansi/
Lembaga)
Jumlah % Distribusi
Sebelum Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010 37 41 78 56.9
2011 5 9 14 10.2
2012 2 11 13 9.5
2013 2 8 10 7.3
2014 3 7 10 7.3
2015 1 9 10 7.3
2016
(s.d. Juni 2016) 0 2 2 1.5
Jumlah 13 46 59 43.1
50 87 137 100.0
Tahun
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 UU TPPU
Pasal 88:
(1) Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.
(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Pasal 90 ayat (1):
“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi:
a. instansi penegak hukum;
b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.”