• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Sistem Manajemen SMK3

2.5.4 Kewajiban Rumah Sakit

Menurut Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (dalam Djojodibroto, 1997), beberapa kewajiban rumah sakit adalah sebagai berikut:

1. Rumah Sakit sebagai suatu institusi harus:

a. Mentaati Kode Etik Rumah Sakit Indonesia.

b. Dapat mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua kejadian di Rumah Sakit (corporate liability).

c. Memberi pelayanan yang baik (duty of due care).

d. Memberikan pertolongan emergency tanpa mengharuskan pembayaran uang muka lebih dahulu.

e. Memelihara Rekam Medik dengan baik.

f. Memelihara peralatan dengan baik dan agar selalu dalam keadaan siap pakai.

g. Merujuk kepada Rumah Sakit lain jika tidak tersedianya peralatan atau tenaga spesialis yang dibutuhkan pasien

2. Kewajiban rumah sakit terhadap masyarakat adalah:

a. Berlaku jujur dan terbuka.

b. Peka terhadap saran dan kritik masyarakat dan berusaha menjangkau pasien di luar dinding Rumah Sakit (extramural).

3. Kewajiban rumah sakit terhadap pasien adalah:

a. Mengindahkan hak-hak asasi pasien.

b. Memberikan penjelasan apa yang diderita pasien dan tindakan apa yang hendak dilakukan.

c. Meminta persetujuan pasien (informed consent) sebelum melakukan suatu tindakan medik.

d. Mengindahkan hak pribadi (privacy) pasien.

e. Menjaga rahasia pasien.

29

4. Kewajiban rumah sakit terhadap tenaga staf adalah:

a. Mengadakan seleksi tenaga staf dokter.

b. Mengadakan koordinasi serta hubungan yang baik antar seluruh tenaga di Rumah Sakit

c. Mengawasi agar segala sesuatu dilakukan berdasarkan standar profesi yang berlaku.

d. Berlaku adil tanpa pilih kasih.

5. Kewajiban rumah sakit yang lain adalah:

a. Selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan.

b. Mengikuti perkembangan dunia perumahsakitan.

c. Memelihara hubungan yang baik antar Rumah Sakit dan Menghindarkan persaingan yang tidak sehat.

d. Menggalang kerja sama yang baik dengan instansi atau badan lain yang bergerak di bidang kesehatan.

e. Berusaha membantu untuk mengadakan penelitian demi perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran.

2.6 Kerangka Teori

Dari penjelasan diatas, maka diperoleh kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Teori

2.7 Kerangka Konsep

pelasanaan SMK3

Data dan informasi

faktor penghambat pelaksanaan SMK3 Faktor

keberhasilan SMK3

Langkah- langkah proses penyelenggra SMK3 RS Faktor Penghambat

1. Kualitas SDM 2. Tingkat upah dan

jaminan sosial 3. Pengelolaan data dan

informasi yang berkaitan dengan K3.

4. Pelaksanan law enforcement

Tahap persiapan 1. Menyatakan

komitmen.

2. Menetapkan cara penerapan K3 RS.

3. Pembentukan pelaksanaan K3 RS.

4. Menetapkan sumber daya yang

diperlukan.

1. Perbandingan antara angka pertambahan angkatan kerja baru dengan

31

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

DI TELITI

TIDAK DI TELITI

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian sehingga memerlukan bukti-bukti dan faktor-faktor untuk dapat dinyatakan kebenarannya. Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara kualitas SDM dengan pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih .

2. Ada hubungan antara tingkat upah dan jaminan sosial dengan pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih ..

3. Ada hubungan antara pengelolaan data dan informasi yang berkaitan dengan K3 dengan pelaksanaan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan data dan informasi terkait K3 dengan Pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam Tahun 2023.Pada penelitian ini dilakukan pengukuran sesaat terhadap variabel independen dan variabel dependen, dimana pengumpulan data dilakukan sekaligus pada waktu yang bersamaan (Point ti.me approach)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSU Patar Asih Lubuk Pakam. Adapun pertimbangan peneliti memilih RSU patar asih sebagai lokasi penelitian adalah sebagai berikut:

a. Belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan data dan informasi terkait dengan K3 dengan Pelaksanaan SMK3 diRSU Patar Asih Lubuk Pakam.

b. Berdasarkan survey awal yang dilakuakn oleh peneliti, diperoleh informasi bahwadi RSU Patar Asih Lubuk Pakam belum mempunyai panitia K3RS.

Meskipun ada program-program atau kegiatan terkait K3 yang dilaksanakan, namun tidak terkoordinir atau tidak tertata sebagai suatu manajemen K3RS karena program-program tersebut dibuat dan

32

dilaksanakan oleh masing-masing instalasi. Diasumsikan salah satu penyebabnya adalah data dan informasi terkait K3 yang kurang lengkap.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2023.

Dimana survei awal telah dilakukan di bulan mei dan dilanjutka penelitian akhir serta penyusunan skripsi pada bulan juni. Uraian kegiatan penelitian dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian No. Uraian Kegiatan

Bulan Jan

2023 Feb 2023

Mar 2023

April 2023

Mei 2023

Jun 2023

Jul 2023 1234123412341234123412341234 1. Pengajuan Judul

2. Bimbingan Proposal

3. Persentase dan Seminar Proposal 4. Perbaikan Proposal

5. Pengumpulan Data 6. Analisa Data

7. Penulisan Hasil penelitian 8. Sidang Skripsi

9. Pengumpulan Skripsi

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di RS Patar Asih Lubuk Pakam, baik karyawan medis maupun non medis yang berjumlah 207 Orang, tetapi sampel dalam penelitia ini hanya 30 karyawan medis di RSU patar asih Lubuk Pakam.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi, yaitu sebagian karyawan di RS Patar Asih Lubuk Pakam, baik karyawan medis maupun non medis.

34

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

3.4.1. Data primer

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum. Kuesioner ini dilakukan dengan mengedarkan daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya. Dalam penelitiain ini data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner (Notoatmodjo,2022).

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung kepada karyawan RSU Patar Asih, baik karyawan medis maupun non medis.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang tidak didapat langsung dari sumbernya, melainkan didapat dari pihak lain. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh data dari RSU patar asih. Selain itu, diperoleh dari jurnal penelitian sebelumnya dan perpustakaan buku yang digunakan sebagai refrensi dalam penyusunan penelitian ini.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari RSU Patar Asih Lubuk Pakam dan dari literatur-literatur yang mendukung penelitian ini.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi, yaitu data dan informasi terkait K3.Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi, yaitu pelaksanaan SMK3.

1. Variabel Independen

Materi yang akan diteliti dan telah disiapkan untuk dipelajari agar pada saat melakukan penelitian, peneliti memperoleh informasi dari hal tersebut, kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono,2022). Variabel stimulus, prediktor, antecedent atau variabel bebas yaitu variabel yang menjadi pengaruh atau sebab dari perubahan variabel terikat (sugiyono,2022)

2. Variabel Dependen

Variabel output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat yaitu variabel yang telah dipengaruhi atau menjadi sebuah akibat dikarenakan adanya variabel bebas.(Sugiyono,2022) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hubungan data dan informasi mengenai smk3 di RSU patar asih..

3.5.2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah mengartikan makna dalam penelitian. Berikut adalah penjelasan variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

36

Tabel 3.2 Definisi Operasional No

. Variabel Definisi Alat Ukur Skala

Ukur Hasil Ukur 1. Data dan

Informasi terkait K3

Kelengkapan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pencatatan dan

pelaporan bila terjadi masalah K3 pada tiap bagian/instalasi di rumah sakit.

Kuesioner Ordinal 1) Baik, jika Nilai Mean >6 2) Buruk, jika

Nilai Mean <6

2. Pelaksana

an SMK3 Pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit sesuai dengan standar Depkes.

Kuesioner Ordinal 1) Baik, jika Nilai Mean >10 2) Tidak Baik,

jika Nilai Mean 0-10

3.6. Metode Pengukuran Data

3.6.1. Data dan Informasi Terkait K3

Data dan Informasi terkait K3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam dapat diketahui melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 3 pernyataan dengan pilihan jawaban “selalu”, “kadang-kadang” dan “tidak pernah”. Jika responden menjawab “selalu” maka diberi skor 2, jika responden menjawab “kadang-kadang” diberi skor 1 dan jika responden menjawab “tidak pernah” diberi nilai 0. Selanjutnya berdasarkan total skor, pengetahuan responden dikategorikan menjadi:

1) Baik, jika > Mean (6) 2) Buruk, jika <Mean (6) 3.6.2. Pelaksanaan SMK3

Pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam dapat diketahui melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner.Kuesioner terdiri dari 15

pernyataan dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”.Jika responden menjawab

“ya” maka diberi skor 1, dan jika responden menjawab “tidak” diberi nilai 0.

Selanjutnya berdasarkan total skor, pengetahuan responden dikategorikan menjadi:

1) Baik, jika >Mean (10) 2) Buruk, jika <Mean (0-10) 3.7. Metode Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh, dianalisis melalui proses pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Editing, penyuntingan data dilakukan untuk menghindari kesalahan atau kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi.

b. Coding, yaitu pemberian kode atau scoring pada tiap jawaban untuk memudahkan entry data.

c. Entry data, data yang telah diberi kode tersebut kemudian dimasukkan dalam program komputer untuk selanjutnya akan diolah.

d. Cleaning, dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data yang masuk sebelum data dianalisis. Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry untuk melihat apakah ada kesalahan atau tidak.

3.8. Analisis Data

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis data univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing – masing variabel yang diteliti secara sederhana dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Pada penelitian ini analisa data univariat dilakukan untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi variabel bebas

38

(independen) yaitu data dan informasi terkait K3, serta variabel terikat (dependen) yaitu pelaksanaan SMK3.

3.8.2. Analisis Bivariat

Analisis data bivariat bertujuan untuk melihat hubungan data distribusi atau data proporsi antara variabel independen dan variabel dependent.Pada penelitian ini analisis data bivariat dilakukan untuk melihat apakah adahubungandata dan informasi terkait K3 dengan pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini, yaitu: jika nilai p value ≤ 0,05, maka hipotesis diterima yang artinya ada hubungan data dan informasi terkait K3 dengan pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam Tahun 2023.

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Gambaran rumah sakit patar asih, RSU Patar Asih adalah rumah sakit umum swasta yang berada di kabupaten deli serdang Jl.Dusun Manggis, Desa Tumpatan,Kec.Beringin,Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Rumah sakit patar asih berdiri sejak 9 Mei 2006. Memiliki visi terang kasih menyembuhkan semua orang dengan Misi mengedepankan pelayanan kesehatan dengan biaya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, selalu siap sedia melayani dan merawat pasien dengan tulus,menyelenggarakan pelayanan yangg berorientasi pada kepuasan konsumen,aman dan nyaman serta ramah lingkungan dan membangun kerja sama dengan semua individu dan instirusi yang berkehendak baik.

4.2 Analisis Bivariat

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,Pendidikan,Dan Masa Kerja Peagwai RSU Patar Asih Lubuk Pakam Tahun 2023

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Pegawai RSU Patar Asih Lubuk Pakam Tahun 2023

Umur n %

25-30 Tahun 9 30.0

31-35 Tahun 17 56.7

>35 Tahun 4 13.3

Total 30 100.0

Pendidikan n %

Diploma 5 16.7

Sarjana 23 76.7

SMA/SMK 2 6.7

Total 30 100.0

Masa Kerja n %

1-3 Tahun 8 26.7

4-5 Tahun 19 63.7

>5 Tahun 3 10.0

Total 30 100.0

Sumber Data Primer,2023

39

40

Berdasarkan data tabel dari 30 responden dimana diketahui responden dengan Kategori Umur Paling Banyak yakni responden dengan umur 31-35 Tahun ada 17 orang (56.7%) dan umur 25-30 Tahun ada 9 orang (30.0%) sedangkan umur >35 Tahun ada 4 orang (13.3%). Berdasarkan tingkat pendidikan responden diketahui mayoritas responden dengan tingkat pendidikan yakni Sarjana ada 23 orang (76.7%) dan pendidikan Diploma ada 5 orang (16.7%) sedangkan pendidikan SMA/SMK ada 2 orang (6.7%), berdasarkan masa kerja responden di ketahui mayoritas responden dengan masa kerja 4-5 Tahun yakni ada 19 orang (63.7%) dan masa kerja 1-3 Tahun ada 8 orang (26.7%) dan Masa kerja >5 Tahun ada 3 orang (10.0%).

4.2.2 Data dan Informasi Terkait K3 di Rumah Sakit

Data dan informasi terkait K3 di Rumah Sakit Patar Asih sudah dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui kecelakaan kerja ataupun kejadian- kejadian yang terjadi di rumah sakit. Yang nantinya akan menjadi bahan diskusi bagi Manajemen Sistem Keselamatan dan Kesehatan kerja untuk pelaksanaan K3 di Rumah Sakit.

Tabel 4.2 Distribusi Data dan Informasi K3 Di RS. Patar Asih Lubuk Pakam

Data dan Informasi K3 n %

Baik 16 53.3

Buruk 14 46.7

Total 30 100.0

Sumber data Primer,2023

Pada hasil data tabel menujukan bahwa sumber data dan informasi di Rs.

Patar Asih Lubuk Pakam dari 30 Responden mayoritas dengan kategori Baik yakni berjumlah 16 (53.3%) dan kategori Buruk berjumlah 14 (46.7%).

4.2.3 Pelaksanaan SMK3 Terkait K3 di Rumah Sakit

Tabel 4.3 Distribusi Pelaksanaan SMK3 DI RSU Patar Asih Lubuk Pakam

Pelaksanaan SMK3 n %

Baik 16 53.3

Tidak Baik 14 46.7

Total 30 100.0

Sumber data Primer,2023

Pada tabel hasil dikertahui bahwa Sistem Pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam dari 30 Responden Menunjukan Pelaksanaan SMK3 Mayoritas di Kategori Baik Yakni berjumlah 16 (53.3%) sedangkan dengan kategori Tidak Baik berjumlah 14 (46.7%).

4.3 Hasil Analisis Bibariat

4.3.1 Hubungan Data dan Informasi K3 Terhadap Pelaskasanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam

Tabel 4.4 Distribusi Hubungan Data dan Informasi K3 dengan Pelaksaanaan SMK3 Di RSU Patar Asih Lubuk Pakam

Variabel Independ

ent

Pelaksanaan SMK3

Baik Tidak Baik Jumlah p- valu

e

n % n % n %

Data dan Informasi

Baik 2 12.5 14 87.5 16 100.0 0,00

0

Buruk 14 100.0 0 0.0 14 100.0

Jumlah 16 53.3 14 46.7 30 100.

0 Sumber Data Primer,2023

Berdasarkan data hasil dari 30 responden terkait penyampain Data dan Informasi terhadap Pelaksanaan SMK3 diketahui mayoritas dengan Penyampaian Data dan Informasi K3 kategori Baik Terhadap Pelaksanaan SMK3 Kategori Tidak Baik berjumlah 14 (87.5%) sedangkan Penyampaian Data dan Informasi Kategori Baik terhadap Pelaksanaan SMK3 Kategori Baik yakni Berjumlah 2

42

(12.5%) dan Penyampain Data dan Informasi K3 kategori Buruk Terhadap Pelaksanaan SMK3 kategori Baik berjumlah 14 (87.5%) Hasil uji statistik antara data dan informasi dengan pelaksanaan SMK3 diperoleh p

= 0,000. Hasil tersebut menunjukan bahwa p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara data dan informasi dengan pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam.

5.1 Data dan Informasi Terkait K3 di Rumah Sakit

Beberapa tahun kebelakang kejadian kecelakaan kerja di Rumah Sakit sering terjadi seperti perawat yang tertusuk jarum dan terkena percikan obat sesuai dengan data yang ada di isi sendiri oleh kepala ruangan perawat. Sistem manajemen K3 di Rumah Sakit Patar Asih adalah mencatat bila ada kejadian kecelakaan kerja di Rumah Sakit. Hal ini peneliti cantumkan di lampiran data kecelakaaan kerja pegawai rumah sakit. Proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk memberdayakan K3 di rumah sakit.

Informasi terkait K3 juga disiarkan melalui media sosial kepada para pegawai dan untuk kepala ruangan setiap perawat disampaikan secara langsung informasi terkait K3 seperti temuan dengan kepala K3 dan Manajemen SMK3 di Rumah Sakit setiap bulannya sebagai bahan diskusi pelaksanaan SMK3 di Rumah Sakit.

Pada hasil data tabel menujukan bahwa sumber data dan informasi di Rs.

Patar Asih Lubuk Pakam dari 30 Responden mayoritas dengan kategori Baik yakni berjumlah 24 (80.0%) dan kategori Buruk berjumlah 6 (20.0%).

Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh bahwa dari 30 responden, sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka mencatat apabila dilaksanakan program-program K3.

Selain itu, responden juga sebagian besar menyatakan bahwa apabila mengalami kecelakaan kerja selalu melaporkan

43

44

sedangkan bagi responden yang menyatakan bahwa mereka tidak mencatat dan melaporkan kejadian kecelakaan kerja yang dialami disebabkan mereka lupa atau mereka mengganggap bahwa kecelakaan seperti tertusuk jarum atau terpleset merupakan insiden kecil yang tidak perlu dicatat dan dilaporkan serta beberapa responden lainnya tidak mencatat dan melaporkan terkait kecelakaan kerja disebabkan responden tersebut tidak pernah mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

5.2 Pelaksanaan SMK 3

Pada tabel hasil dikertahui bahwa Sistem Pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam dari 30 Responden Menunjukan Pelaksanaan SMK3 Mayoritas di Kategori Baik Yakni berjumlah 26 (86.7%) sedangkan dengan kategori Tidak Baik berjumlah 4 (13.3%).

Beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada responden melalui kuisioner, mereka berpendapat bahwa hingga saat ini penyuluhan/seminar dibidang K3 pernah dilakukan tapi tidak secara rutin mereka mengikuti seminar tersebut, penyuluhan/seminar K3 dalam pelaksanaannya hanya beberapa utusan dari setiap ruangan yang mengikuti sehingga penyuluhan/seminar K3 tidak didapatkan oleh semua karyawan.

Selain itu, responden juga menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan hanya dilakukan pada pertama masuk bekerja. tetapi pemeriksaan kesehatan berkala hingga saat ini rata-rata pekerja

menjawab bahwa tidak pernah melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala, padahal dalam peraturan perundang- undangan tertuang bahwa pemeriksaan kesehatan berkala pada pekerja dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.

Pembangunan komitmen dalam K3 merupakan suatu kesatuan suatu perusahaan untuk menjamin keselamatan dann kesehatan seluruh personil dibawah kendli pihak-pijak yang berkitan atau berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan atau suatu organisasi tersebut. Untuk menetapkan suatu komiteman dan kebijakan , harus sesuai berdasarkan sistem manajemen maupun peraturan yang berlaku. Agar kebijakan keselamatan nkerja, beserta tertib pendukungnya efektif kita harus memiliki beberapa sarana untuk pemeriksaan bahwa prosedur-prosedur dan metode yang disetujui telah diikuti dan metode tersebut telah efektif mengimplementasikan setiap perubahan dan pemeriksaan (Ridley,2021).

5.3 Hubungan Data dan Informasi K3 Terhadap Pelaskasanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam

Pada hasil data tabel menujukan bahwa sumber data dan informasi di Rs.

Patar Asih Lubuk Pakam dari 30 Responden mayoritas dengan kategori Baik yakni berjumlah 16 (53.3%) dan kategori Buruk berjumlah 14 (46.7%). Pada tabel hasil dikertahui bahwa Sistem Pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam dari 30 Responden Menunjukan Pelaksanaan SMK3 Mayoritas di Kategori Baik Yakni berjumlah 16 (53.3%) sedangkan dengan kategori Tidak Baik berjumlah 14 (46.7%).

46

Peninjauan serta evaluasi diperlukan untuk mengetahui penerapan SMK3 yang telah berjalan, serta evaluasi jika didapat perbaikan atau masukan dan saran.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan menyebutkan bahwa Komite K3 telah melakukan tinjauan dan evaluasi, hasil yang didapat kemudian dilaporkan kepada Direktur Peninjauan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk yang dilakukan dengan wakil Direktur Administrasi.

Berdasarkan data hasil dari 30 responden terkait penyampain Data dan Informasi terhadap Pelaksanaan SMK3 diketahui mayoritas dengan Penyampaian Data dan Informasi K3 kategori Baik Terhadap Pelaksanaan SMK3 Kategori Tidak Baik berjumlah 14 (87.5%) sedangkan Penyampaian Data dan Informasi Kategori Baik terhadap Pelaksanaan SMK3 Kategori Baik yakni Berjumlah 2 (12.5%) dan Penyampain Data dan Informasi K3 kategori Buruk Terhadap Pelaksanaan SMK3 kategori Baik berjumlah 14 (87.5%) Hasil uji statistik antara data dan informasi dengan pelaksanaan SMK3 diperoleh p

= 0,000. Hasil tersebut menunjukan bahwa p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara data dan informasi dengan pelaksanaan SMK3 di RSU Patar Asih Lubuk Pakam.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2018) di RSU Bina Kasih Medan didapatkan bahwa P value = 0,007 < 0,05. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Aeni, dkk (2022) didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara data dan informasi dengan pelaksanaan SMK3 dengan P value = 0,014 < 0,05..

Said (2018) mengatakan bahwa lemahnya data dan informasi yang berkaitan dengan K3 mampu menyulitkan untuk menerapkan prioritas dan kosentrasi penanganan masalah kecelakaan kerja. Secara umum, Kelengkapan data dan informasi berkaitan dengan K3 ini sangat penting karena dari data dan informasi K3 yang ada sehingga mampu dijadikan sebagai sarana untuk mengukur keberhasilan suatu program K3 dan menilai apakah pelaksanaan program tersebut mencapai target yang diharapkan.

5.4 Faktor yang Mempengaruhi Penerapan K3 di RSU Patar Asih

Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat dilapangan, terdapat beberapa faktor dalam pelaksanaan K3 di rumah sakit. Adapun faktor tersebut adalah :

1. Kepatuhan staf/karyawan.

2. Kurangnya kesadaran dalam melaporkan kejadian kecelakaan kerja.

3. Kurangnya tenaga dibagian Komite K3.

4. Sarana yang belum tercukupi dan belum merata.

5. Kurangnya dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program-program K3 di RSU Patar Asih.

5.5 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak

Tangggung jawab dan wewenang untuk bertindak ini adalh bertanggung jawab bahwa sistem manajemen K3 telah bejalan dengan baik dengan memberikan komitmen dan menetapkan kebijakan termasuk memberikan sumber daya yang diperlukan. Melakukan tinjauan manajemen secara berkala untuk

48

melihat kinerja pelaksanaan SMK3 serta memberikan arahan dan peningkatan yang diperlukan secara berkesinambungan.

1. Bertanggung jawab terjaganya dokumentasi sistem manajemen K3.

2. Menerima tanggung jawab untuk memastikan sistem berjalan dengan efektif dan tetap sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

3. Bertanggung jawab menetapkan informasi peraturan yang terbaru 4. Bertanggung jawab untuk mengaudit sistem dan pelaporan.

5. Bertanggung jawab melaksanakan komunikasi dengan eksternal.

6. Bertanggung jawab mengevaluasi bahaya-bahaya dari proses yang ada atau yang baru dan untuk menekan resiko-resikonya.

7. Bertanggug jawab menetapkan dan mengembangkan rencana tanggap darurat.

8. Berwenang untuk mengeluarkan laporan kecelakaan, laporan ketidaksesuian dan tindakan perbaikan.

RSU Patar Asih telah membentuk organisasi yang bertanggung jawab tentang pelaksanaan K3 di area rumah sakit yaitu Komite K3, Komite K3 memiliki tanggung jawab dibidang K3. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan menyampaikan bahwa komite K3 telah menjalankan tugas dan bertanggung jawab dalam setiap keadaan yang menyangkut dengan K3.contohnya terdapat penanggung jawab (PJ) di setiap Unit kerja.

5.6 Tinjauan dan Evaluasi

Peninjauan serta evaluasi diperlukan untuk mengetahui penerapan SMK3 yang telah berjalan, serta evaluasi jika didapat perbaikan atau masukan dan saran.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan menyebutkan bahwa Komite K3 telah melakukan tinjauan dan evaluasi, hasil yang didapat kemudian dilaporkan

Dokumen terkait