• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PERSYARATAN KEMASAN PANGAN

4.1 KEAMANAN KEMASAN

4.1.8 LOGAM

Gambar 21. Contoh Implementasi Botol Gelas Saus

Gambar 22. Diagram Persyaratan Keamanan Kemasan Pangan Jenis Logam

Persyaratan keamanan kemasan pangan jenis logam sebagaimana terlihat pada gambar 22 yang terdiri dari:

1) Pada Lampiran I mengatur jenis tinta yang dilarang digunakan yang tercetak langsung pada kemasan, yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya meliputi:

pewarna, penstabil dan pelarut, sebagaimana tertuang di halaman 12.

2) Zat kontak pangan yang diizinkan digunakan tertuang dalam Lampiran II yang dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu zat kontak pangan yang diizinkan digunakan dengan persyaratan batas migrasi; dan zat kontak pangan tanpa persyaratan batas migrasi.

a. Zat kontak pangan yang diizinkan digunakan dengan persyaratan batas migrasi (Lampiran II.A) (halaman 18).

b. Zat kontak pangan tanpa persyaratan batas migrasi (Lampiran II.B.2) (halaman 68 – 70), dikelompokkan berdasarkan bahan kemasan dan fungsi zat kotaknya.

FUNGSI ZAT KONTAK PANGAN YANG DIIZINKAN DIGUNAKAN DENGAN

PERSYARATAN BATAS MIGRASI

▪ Pemlastis

▪ Antioksidan

▪ Antistatik

▪ Penstabil

▪ Katalis

▪ Degradan

▪ Perekat (Adhesive)

Carrier for colourants

Acetaldehyde scavenger.

3) Bahan kontak pangan yang diizinkan digunakan sebagai kemasan pangan telah diatur dalam Lampiran III yang dibedakan berdasarkan bahan baku kemasannya. Persyaratan umum yang berlaku untuk logam diatur batas migrasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran III.I (halaman 140 – 141).

4) Persyaratan batas migrasi ditetapkan berdasarkan tipe pangan dan kondisi penggunaan kemasan yang dibedakan berdasarkan bahan kontak pangan. Untuk kemasan logam tidak tertuang dalam Lampiran IV.

5) Contoh implementasi a. Kaleng

FUNGSI ZAT KONTAK PANGAN UNTUK LOGAM YANG DIIZINKAN DIGUNAKAN TANPA BATAS

MIGRASI

▪ Antikorosi

▪ Pelumas Permukaan dalam Pembuatan Barang Terbuat dari Logam

▪ Pemodifikasi

▪ Bahan Pembentuk Rantai Berikat Silang untuk Pelapis Poliester pada Substrat Logam

▪ Lain – lain

Gambar 23. Contoh Implementasi Kaleng Susu

b. Peralatan Makan

Gambar 24. Contoh Implementasi Peralatan Makan

Kemasan pangan berfungsi sebagai wadah, pelindung, memberikan kenyamanan kepada konsumen, transportasi serta sebagai sarana promosi dan informasi. Sehingga industri kemasan dituntut untuk selalu menciptakan inovasi kemasan dengan bentuk yang menarik, ekonomis, mudah diproduksi, mudah digunakan oleh konsumen serta ramah terhadap lingkungan. Inovasi kemasan tersebut dapat berupa gabungan beberapa bahan kontak pangan, kemasan degradable (mudah terurai di lingkungan), kemasan aktif, dan lainnya. Berikut dijelaskan persyaratan keamanan kemasan yang menggunakan lebih dari satu bahan kontak pangan.

1. KEMASAN KARTON LAMINAT (LIQUID CARTON)

Kemasan karton laminat biasanya digunakan untuk produk minuman/ pangan berbentuk cair, seperti susu UHT, minuman sari buah, dan santan. Sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini

Kemasan ini termasuk jenis kemasan fleksibel yang terdiri dari beberapa lapisan, umumnya terdiri dari 7

Gambar 25. Contoh Kemasan Karton Laminat (Liquid Carton)

lapisan (sebagaimana terlihat pada gambar di samping), yaitu:

(1) Lapisan terdalam adalah lapisan yang kontak dengan pangan seperti plastik polyethylene (PE)

(2) Lapisan untuk merekatkan lapisan pertama dengan aluminium foil umumnya seperti plastik polyethylene (PE)

(3) Lapisan yang digunakan sebagai barrier, seperti aluminium foil.

(4) Lapisan keempat digunakan untuk merekatkan antara aluminium foil dengan lapisan kelima, umumnya seperti plastik polyethylene (PE).

(5) Lapisan tengah yang berupa karton untuk memudahkan membentuk kemasan.

(6) Lapisan untuk mencetak label pada kemasan (7) Lapisan terluar untuk melindungi tinta cetak

biasanya digunakan plastik polyethylene (PE).

Persyaratan keamanan kemasan jenis ini (tidak termasuk tutup), sebagai berikut:

2. KEMASAN KALENG KOMPOSIT (CAN COMPOSITE) Kemasan kaleng komposit adalah jenis kemasan yang masuk dalam kelompok kemasan kaku (rigid). Kemasan ini umumnya berbentuk tabung, mirip seperti kaleng logam namun bahannya terbuat dari kombinasi kertas, plastik dan dapat juga dikombinasikan dengan logam.

Sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

Gambar 26. Contoh Implementasi Kemasan Karton Laminat

Kaleng komposit biasanya merupakan karton yang dilapisi polimer dengan atau tanpa lapisan aluminium foil, namun umumnya pada bagian tengah kemasan diberi lapisan aluminium foil jika pangan yang dikemas memerlukan perlindungan yang tinggi dari gas dan uap air.

Karena bahan dasarnya adalah kertas, kemasan ini tidak tahan air dan tidak dapat disterilisasi dengan panas sehingga makanan yang dapat dikemas dengan kemasan ini hanya makanan kering yang awet (misalnya abon, makanan ringan ekstrudat) atau masakan yang tidak terlalu basah (misalnya gudeg).

Sebagai contoh berikut dijelaskan persyaratan keamanan kemasan can composite dengan PE sebagai lapisan terdalamnya. Keamanan dari kemasan ini mengacu kepada persyaratan migrasi untuk bahan yang kontak dengan pangan yaitu plastik dari bahan polyethylene (PE) (tidak termasuk tutup), sebagai berikut:

Gambar 27. Contoh Kemasan Kaleng Komposit

Gambar 28. Contoh Implementasi Kemasan Can Composite

3. KEMASAN FLEKSIBEL MULTI LAPIS (MULTILAYER) Kemasan fleksibel multi lapis (multilayer) adalah jenis kemasan yang dapat berubah bentuk setelah diisi dan mengandung lebih dari 2 jenis material berbeda.

Misalnya kombinasi antara plastik dengan aluminium foil/

metalized film atau kombinasi antara kertas dengan aluminium foil/ metalized film.

Disebut kemasan fleksibel karena dapat ditekuk, dilipat, dan mempunyai karakteristik yang sangat ringan, tipis, bentuknya lunak/ tidak rigid.

Fungsi penggunaan aluminium foil/ metalized film adalah sebagai barrier film. Barrier film berfungsi mencegah atau meminimalkan transfer gas, kelembapan, aroma dari satu sisi ke sisi lainnya (dua arah) sehingga produk yang

dikemas tetap dalam keadaan baik sampai umur produk/

shelf life yang dijamin.

Kemasan fleksibel ada beberapa macam dan pada umumnya dibedakan berdasarkan ukuran dan bentuk seal-nya serta penggunaannya. Yang umum adalah sachet, pouch dan polybag (Gambar 29).

Gambar 29. Contoh Kemasan Fleksibel Multi lapis

Sebagai contoh berikut dijelaskan persyaratan keamanan kemasan fleksibel multi lapis dengan PE sebagai lapisan terdalamnya. Keamanan dari kemasan ini mengacu kepada persyaratan migrasi untuk bahan yang kontak dengan pangan yaitu plastik dari bahan plastik (Polypropylene/PP), sebagai berikut:

Dokumen terkait