BAB III METODE PENELITIAN
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada perusahaan infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017 - 2020. Data yang di peroleh dapat diakses melalui web resmi Bursa Efek Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya suatu penelitian atau saat penelitian tersebut di lakukan. Penelitian ini di laksanakan bulan Agustus 2021 sampai bulan November 2021.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen
a. Sustainability Report
30
Sustainability report menurut global intiatives (GRI) adalah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau organisasi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari dari perusahaan tersebut.
Variabel dalam penelitian ini menggunakan kelengkapan volundatery disclousure. Volundatery disclousure merupakan pengungkapan yang tidak diwajibkan peraturan, dimana perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan yang sekiranya dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.
Menurut Globar Reporting Initiative (GRI) tahun 2016 butir pengungkapan sukarela terdiri dari 76 butir informasi yang diungkapkan, dan dihitung melalui indek Wallace. Adapun kriteria kelengkapan pengungkapan dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1. Memberikan skor pengungkapan secara dikotomi, apabila perusahaan mengungkapkan suatu item maka diberi nilai 1, apabila perusahaan tidak mengungkapkan item tersebut maka dibeli 0.
2. Skor yang dimiliki perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor total.
3. Menghitung indeks kelengkapan volundatery disclousure dengan membagi skor yang diperoleh perusahaan dengan jumlah semua butir pengungkapan yang seharusnya dipenuhi.
Berikut ini merupakan item yang diungkapkan dalam laporan sustainability report.
Rumus perhitungan Sustainability Report yaitu:
���� = �
�
Keterangan:
SRVD = Suistainability Report
K = Jumlah item yang diungkapkan
N = Jumlah item yang diharapkan diungkapkan
b. Kinerja Ekonomi
Dalam konteks standar GRI, dimensi ekonomi dari keberlanjutan terkait dampak organisasi pada kondisi ekonomi dari pemangku kepentingannya, dan pada sistem ekonomi pada tingkat lokal, nasional, dan global. Dalam standar ini membahas aliran modal antara pemangku kepentingan yang berbeda, dan dampak utama ekonomi dari sebuah organisasi di seluruh masyarakat. Topik yang dibahas dalam dimensi ini adalah topik kinerja ekonomi, keberadaan pasar sosial organisasi, dampak ekonomi tidak langsung, praktik pengadaan, anti korupsi, dan perilaku anti persaingan.
Rumus perhitungan sustainability report aspek kinerja ekonomi yaitu:
���� = �
�
Keterangan:
EcDI = Idikator pengungkapan kinerja ekonomi K = Jumlah indeks yang diungkapkan
N = Jumlah indeks yang diharapkan diungkapkan
c. Kinerja Lingkungan
Dalam konteks standar GRI, dimensi keberlanjutan lingkungan menyangkut dampak organisasi pada sistem alami yang hidup dan tak hidup, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Input yang digunakan untuk membuat dan mengemas produk dan jasa sebuah organisasi dapat berupa material tak terbarukan, seperti mineral, metal, minyal, gas, dan batu bara, serta material terbarukan seperti kayu, dan air.
Rumus perhitungan sustainability report aspek kinerja lingkungan yaitu:
���� = �
�
Keterangan:
EnDI = Indikator pengungkapan kinerja lingkungan
K = Jumlah indeks yang diungkapkan
N = Jumlah indeks yang diharapkan diungkapkan
d. Kinerja Sosial
Dimensi sosial menyangkut keberlanjutan sebuah organisasi telah berdampak di dalam sistem sosial yang beroperasi.
Indikator kinerja sosial pada GRI ini mengindentifikasi kunci
aspek kinerja yang mencakup praktek/ tenaga kerja, hak asasi manusia, masyarakat/ sosial, dan tanggung jawab produk.
Rumus perhitungan sustainability report aspek kinerja sosial yaitu:
���� = �
�
Keterangan:
SoDI = Indikator pengungkapan kinerja sosial
K = Jumlah Indeks yang diungkapkan
N = Jumlah indeks yang diharapkan diungkapkan
Tabel 3.1
Daftar item Volundatery Disclousure Sustainability Report Komponen
Laporan Berkelanjutan
Item KODE
ASPEK EKONOMI
Kinerja Ekonomi
Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan
didistribusikan G4-EC1
Implikasi finansial serta risiko dan peluang lain
akibat dari perubahan iklim G4-EC2
Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan
program pensiun lainnya G4-EC3
Bantuan finansial yang diterima dari
pemerintah G4-EC4
Keberadaan Pasar
Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis kelamin terhadap upah
minimum regional G4-EC5
Proporsi manajemen senior yang berasal dari
masyarakat local G4-EC6
Dampak
ekonomi tidak Langsung
Investasi infrakstruktur dan dukungan layanan
G4-EC7 Dampak ekonomi tidak langsung yang
signifikan G4-EC8
Parktik
pengadaan Proporsi pengeluaran untuk pemasok local
G4-EC9
Anti korupsi
Operasi-operasi yang dinilai memiliki resiko
terkait korupsi G4-SO3
Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan
dan prosedur anti-korupsi G4-SO4
Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan
yang diambil G4-SO5
Perilaku anti persaingan
Langkah-langkah hukum untuk perilaku anti
persaingan, parktik anti trust dan monopoli G4-SO7 ASPEK LINGKUNGAN
Material
Material yang digunakan berdasarkan berat
atau volume G4-EN1
Material input dari daur ulang yang digunakan
G4-EN2 Produk reclaimed dan material kemasannya
G4-EN3
Energy
Komsumsi energy dalam organisasi
G4-EN4 Komsumsi energy diluar organisasi
G4-EN5 Intensitas energy
G4-EN6 Pengurangan konsumsi energy
G4-EN7 Pengurangan pada energi yang dibutuhkan
untuk produk dan jasa G4-EN8
Air
Pengambilan air berdasarkan sumber
G4-EN9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi
oleh pengambilan air G4-EN10
Daur ulang dan penggunaan air kembali
G4-EN11 Keanekaragam
an Hayati
Lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola, atau berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan
lindung G4-EN12
Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan
jasa pada keanekaragaman hayati G4-EN13 Habitat yang dilindungi atau direstorasi
G4-EN14 Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies
daftar konservasi nasional dengan habitat
dalam wilayah yang terkena ef ek operasi G4-EN15
Emisi
Emisi GRK (cakupan 1) langsung
G4-EN16 Emisi energy GRK (cakupan 2) tidak langsung
G4-EN17 Emisi GRK (cakupan 3) tidak langsung lainnya
G4-EN18 Intensitas emisi GRK
G4-EN19 Pengurangan emisi GRK
G4-EN20 Emisi zat perusak ozon (ODS)
G4-EN21 Nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx),
dan emisi udara signifikan lainnya G4-EN22
Air limbah (enfluen) dan limbah
Pelepasan air berdasarkan kualitas dan tujuan
G4-EN23 Limbah berdasarkan jenis dan metode
pembuangan G4-EN24
Tumpahan yang signifkan
G4-EN25 Pengangkutan limbah berbahaya
G4-EN26 Badan air yang dipengaruhi oleh pelepasan
dan limpahan air G4-EN27
Kepatuhan lingkungan
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan tentang lingkungan hidup G4-EN28 Penilaian
lingkungan pemasok
Seleksi pemasok baru dengan menggunakan
kriteria lingkungan G4-EN29
Dampak lingkungan negatif dalam rantai
pasokan dan tindakan yang telah diambil G4-EN30 ASPEK SOSIAL
Kepegawaian
Perekrutan karyawan baru dan pergantian
karyawan G4-LA1
Tunjangan yang diberikan kepada karyawan purnawaktu yang tidak diberikan kepada
karyawan sementara atau paruh waktu G4-LA2
Cuti melahirkan
G4-LA3 Hubungan
tenaga kerja/
Manajemen
Periode pemberitahuan minimum terkait
perubahan operasional G4-LA4
Kesehatan dan keselamatan kerja
Perwakilan pekerja dalam komite resmi gabungan manajemen-pekerja untuk
kesehatan dan keselamatan G4-LA5
Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat pekerjaan, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah
kematian terkait pekerjaan G4-LA6
Para pekerja dengan risiko kecelakaan atau penyakit berbahaya tinggi terkait dengan
pekerjaan mereka G4-LA7
Topik kesehatan dan keselamatan tercakup
dalam perjanjian resmi dengan serikat buruh G4-LA8
Pelatihan dan pendidikan
Rata-rata jam pelatihan per tahun per
karyawan G4-LA9
Program untuk meningkatkan keterampilan
karyawan dan program bantuan peralihan G4-LA10 Persentase karyawan yang menerima tinjauan
rutin terhadap kinerja dan pengembangan
karier G4-LA11
Keanekaragam
an dan
Kesempatan Setara
Keanekaagaman badan dan tata kelola dan
karyawan G4-LA12
Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan
dibandingkan laki-laki G4-LA13
Non-
Diskriminasi
Insiden dikriminasi dan tindakan perbaikan
yang dilakukan G4-HR3
Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif
Operasi dan pemasok dimana hak atas kebebasan berserikat dan perundingan
kolektif mungkin beresiko G4-HR4
Pekerja anak Operasi dan pemasok yang beresiko
signifikan terhadap insiden pekerja anak G4-HR5 Kerja paksa
atau Wajib Kerja
Operasi dan pemasok yang beresiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau
wajib kerja G4-HR6
Praktik Keamanan
Petugas keamanan yang dilatih mengenai
kebijakan atau prosedur hak asasi manusia G4-HR7 Hak-Hak
Masyarakat Adat
Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak
masyarakat adat G4-HR8
Penilaian hak asasi manusia
Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan
hak asasi manusia atau penilaian dampak G4-HR9
Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia G4-HR10
Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui penyaringan
hak asasi manusia G4-HR11
Masyarakat Lokal
Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program
pengembangan G4-SO1
Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negating
signifikan terhadap masyarakat local G4-SO2 Penilaian Sosial
Pemasok
Seleksi pemasok baru dengan menggunakan
kriteria sosial G4-SO10
Dampak sosial negatif dalam rantai pasokan
dan tindakan yang telah diambil G4-SO11 Kebijakan
Publik Kontribusi politik
G4-SO6 Kesehatan dan
Keselamatan Pelanggan
Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori produk
dan jasa G4-PR1
Insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan keselamatan dari
produk dan jasa G4-PR2
Pemasaran dan Pelabelan
Persyaratan untuk pelabelan dan informasi
produk dan jasa G4-PR3
Insiden ketidakpatuhan terkait pelabelan dan
inforamsi produk dan jasa G4-PR4
Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasi
pemasaran G4-PR5
Privasi Pelanggan
Pengaduan yang berdasar mengenai pelanggan terhadap privasi pelanggan dan
hilangnya data pelanggan G4-PR8
Kepatuhan Sosial Ekonomi
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan di bidang sosial dan ekonomi G4-PR9
Tabel diatas adalah 76 item dari indikator pengungkapan Sustainability Report yang telah disusun oleh Standar GRI yang dijadikan perusahaan dalam mengungkapkan seluruh aspek kinerja dalam Sustainability Report.
2. Variabel Dependen (Variabel Endogen)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur melalui analisis rasio. Analisis rasio yang digunakan adalah rasio aktivitas yang diproksikan dalam Total Asset Turnover (TATO). Total Asset Turnover (TATO) adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan total aktiva yang dimiliki. Rasio ini digunakan para analisis dan para investor serta stakeholders lainnya untuk melihat efektivitas penggunaan total aktiva. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya.
Rumus perhitungan TATO yaitu:
����� ������ �������� = ���������
�����
������
�100
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah sebagai wilayah generalisisi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitin untuk dipelajari dam kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2018) Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sub Sektor Konstruksi non bangunan periode 2017-2020 sejumlah 14 Perusahaan.
Tabel 3.2
Perusahaan Infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)
No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor Energi
1. KEEN Kencana Energi Lesteri Tbk.
2. KOPI
Mitra Energi Persada Tbk d.h korpora persada InvestamaTbk d.h Kopitime Dot Com Tbk
3. LAPD
Leyand International Tbk d.h Lapindo International Tbk d.h Lapindo Packaging Tbk.
4. MPOW Megapower Makmur Tbk.
5. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
6. POWR Cikarang Listrindo Tbk.
7. RAJA Rukun Raharja Tbk.
8. TGRA Terregra Asia Energy Tbk.
Sub Sektor Jalan Tol, Bandara , Pelabuhan & Sejenisnya 1. CMNP Cipta Marga Nusaphala Persada Tbk.
2. IPCC Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.
3. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
4. META
Nusantara Infrastructure Tbk d.h Metamedia Technologies Tbk
5. TEBE Dana Brata Luhur Tbk.
Sub Sektor Telekomunikasi
1. BTEL Bakrie Telecom Tbk.
2. EXCL XL Axiata Tbk (d.h Exelcomindo Pratama Tbk) 3. FREN Smartfren Telecom Tbk (d.h Mobile-8 Telecom Tbk)
4. ISAT
Indosat Tbk d.h Indonesian Satellite Corporation (Persero) Tbk
5. JAST Jasnita Telekomindo Tbk.
6. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Sub Sektor Transportasi
1. APOL Arpani Pratama Ocean Line Tbk.
2. ASSA Adi Sarana Armada Tbk.
3. BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.
4. BIRD Blue Bird Tbk.
5. BLTA Berlian Laju Tanker Tbk.
6. BPTR Batavia Prosperindo Trans Tbk.
7. BULL Buana Listya Tama Tbk.
8. CANI Capitol Nusantara Indonesia Tbk.
9. CASS Cardig Aero Services Tbk.
10. CMPP
Air Asia Indonesia Tbk d.h Rimau Multi Putra Pratama Tbk d.h Centris Multipersada Pratama Tbk.
11. DEAL Dewata Freightinternational Tbk.
12. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
13. HELI Jaya Trishindo Tbk.
14. HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
15. IATA
Indonesia Air Transport & Infrastruktur Tbk d.h Indonesia Air Transpotrt Tbk.
16. INDX Tanah Laut Tbk d.h indoexchange Tbk.
17. IPCM Jasa Armada Indonesia Tbk.
18. JAYA Armada Berjaya Trans Tbk.
19. KARW
ICTSI Jasa Prima Tbk d.h Maharlika Indonesia Tbk d.h Karwell Indonesia Tbk.
20. KJEN Krida Jaringan Nusantara Tbk.
21. LEAD Logindo Samuderamakmur Tbk.
22. LRNA Ekasari Lorena Transport Tbk . 23. MBSS Mitra Bantera Segara Sejati Tbk.
24. MIRA Mitra Internasional Resources Tbk d.h Mitra Rajasa Tbk.
25. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.
26. PURA PT. Putra Rajawali Kencana Tbk.
27. PORT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk.
28. PTIS Indo Straits bk.
29. RIGS Rig Tenders Indonesia Tbk 30. SAFE Steady Safe Tbk.
31. SAPX Satria Antaran Prima Tbk.
32. SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
33. SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk . 34. SMDR Samudera Indonesia Tbk.
35. SOCI Soechi Lines Tbk.
36. TAMU Pelayaran Tamarin Samudra Tbk.
37. TAXI Express Transindo Utama Tbk.
38. TCPI Transcoal Pucific Tbk.
39. TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk.
40. TNCA Trimuda Nuansa Citra Tbk.
41. TPMA Trans Power Marine Tbk.
42. TRAM Trada Maritime Tbk.
43. TRUK Guna Timur Raya Tbk.
44. WEHE
Wehe Transportasi Indonesia Tbk d.h Panorama Transportasi Tbk.
45. WINS Wintermar Offshore Marine Tbk 46. ZBRA Zebra Nusantara Tbk.
Sub Sektor Konstruksi Non Bangunan
1. BALI Bali Towerindo Sentra Tbk.
2. BUKK Bukaku Teknik Utama Tbk.
3. IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk.
4. GHON Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk.
5. GOLD
Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk d.h Golden Retailindo
Tbk.
6. INDY Indika Energy Tbk.
7. LCKM LCK Global Kedaton Tbk.
8. MTPS Meta Epsi Tbk.
9. OASA Protech Mitra Perkasa Tbk.
10. PPRE PP Presisi Tbk.
11. PTPW Pratama Widya Tbk.
12. SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk.
13. TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
14. TOWR Sarana Merana Nusantara Tbk.
Sumber : Publikasi Sahamok.com 2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Metode penggunaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria sampel yaitu teknik pengambilan sempel berdasarkan kriteria sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria yang dimaksud adalah :
1. Perusahaan Infrastruktur sub sector konstruksi non bangunan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut- turut pada tahun 2017-2020.
2. Perusahaan Infrastruktur sub sektor konstruksi non bangunan yang tidak melampirkan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit berturut-turut tahun 2017-2020.
3. Perusahaan Infrastruktur sub sektor konstruksi non bangunan yang tidak melaporkan laporan keuangannya dalam mata uang rupiah (IDR)
4. Perusahaan Infrastruktur yang tidak memiliki laba berturut-turut pada tahun 2017-2020.
Tabel 3.3
Kriteria Sampel Penelitian
No Kriteria Sampel Jumlah
Jumlah Populasi 14 Perusahaan
1 Perusahaan Infrastruktur sub sektor konstruksi non bangunan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut pada tahun 2017-2020.
4 Perusahaan
2 Perusahaan Infrastruktur sub sektor konstruksi non bangunan yang tidak melampirkan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit berturut-turut tahun 2017-2020.
0 Perusahaan
3 Perusahaan Infrastruktur sub sektor konstruksi non bangunan yang tidak melaporkan laporan keuangannya dalam mata uang rupiah (IDR).
0 Perusahaan
4 Perusahaan Infrastruktur sub sektor energi yang tidak memiliki laba berturut-turut pada tahun 2017-2020.
0 Perusahaan
Jumlah Yang Diteliti 10 Perusahaan
Tabel 3.4
Daftar Sampel Penelitian
No KODE Nama Perusahaan Tanggal
IPO 1 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk 13/03/2014 2 BUKK PT. Bukaka Teknik Utama Tbk 09/01/1995
3 GOLD PT. Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk 07/07/2010 4 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk 31/08/2012 5 OASA PT. Protech Mitra Perkasa Tbk 18/07/2016
6 PPRE PT. PP Presisi Tbk 24/11/2017
7 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk 11/11/2011 8 TBIG PT. Tower Bersama Infrasucture Tbk 26/10/2010 9 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara, Tbk 08/03/2010 10 INDY PT. Indika Energy, Tbk 11/06/2008
Sumber : Publikasi Sahamok.com
E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang akan dianalisis adalah indikator pengungkapan Sustainability Report (indikator SR) pada masing- masing aspek berdasarkan standar GRI-G4 Guidelines yang dilaporkan pada Sustainability report, serta Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel. Sebagai panduan, digunakan instrumen penelitian berupa check list yang berisi item-item pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode content analysis (analisis isi). Dalam teknik analisis isi, penilaian tanggung jawab sosial berdasarkan pada pengungkapan dalam media publikasi perusahaan terutama dalam annual report dan sustainability report.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa sustainability report tahun 2017-2020 dan laporan keuangan tahun 2018-2020, studi pustaka atau literatur berupa
buku, jurnal, artikel, situs internet serta data-data terkait lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini (www.idx.co.id).
F. Metode Analisis Data a. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bertujuan untuk menguji hipotesis, melainkan hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan.
Pengukuran yang digunakan dalam statistic despkriptif ini meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata (mean), dan standar deviasi (Nur insani, 2019).
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model dalam penelitian ini.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data yang diperoleh dalam penelitian ini harus diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik P.Plot dan uji statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji Garfik P.Plot.
Pada prinsipnya normalitas bisa dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dan dengan melihat histogram dari residualnya. Untuk bisa mengasumsikan data normalitas dapat dilihat pada grafik berikut:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengkuti arah garis diagonal dan grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal dan grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
2. Uji multikolinieritas
Menurut Nur Insani 2019), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
3. Uji Autokorelasi
Menurut Singgih Santoso (2012:241), “tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Santoso, 2012: 242):
a. Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b. Bila nilai D-W terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c. Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokoreasi negatif.
4. Uji heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan Grafik Scatterplot. Data tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Nur insani, 2019).
c. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh sustainability report terhadap kinerja keuangan serta pengaruh masing-masing aspek kinerja (kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial) terhadap kinerja keuangan. berikut:
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi linear berganda dengan dua variabel . Model analisis dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
KK = α + β1EcDI + β2EnDI + β3SoDI +e Keterangan :
KK = Kinerja Keuangan α = konstanta
EcDI = Economic Disclosure Index EnDI = Environment Disclosure Index SoDI = Social Disclosure Index e = standard error
d. Uji Signifikansi a. Uji F
Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama akan memiliki pengaruh yang signifikan kepada variabel dependen. Jika F-
Statistik lebih besar dari F-tabel maka persamaan regresi tersebut signifikan. Pengujian parsial dilihat dari nilai signifikansi dari setiap variabel bebas dengan menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi sebesar 5%
(0,05). Dan apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 artinya hipotesis diterima (Angrelia, 2018). Hipotesis dalam uji F ini sebagai berikut :
1. H0 : β = 0; Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Ha : β ≠ 0; Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Kaidah pengambilan keputusan :
1. Jika probabilitas < Sig (α = 0,05) atau nilai Fhitung > Ftabel
maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan.
2. Jika probabilitas > Sig (α = 0,05) atau nilai Fhitung < Ftabel
maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang bearti terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara simultan.
b. Uji t (Parsial)
Pengujian ini untuk mengetahui variabel indpenden dalam menjelaskan perilaku variabel dependen dengan uji statistik t.
pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (alpha = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: