• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Keabsahan Data

Dalam pengujian keabsahan data peneliti menggunakan tehnik triangulasi sumber dan metode, yaitu menguji kredibelitas data dilakukan

67Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 91.

68Ibid., 92.

69Ibid., 95.

70Ibid., 99.

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dan metode.71

G. Tahap-tahap Penelitian

Proses ini menguraikan pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya dan sampai pada penulisan laporan.72

1) Tahap pra penelitian lapangan

a) Menemukan masalah di lokasi penelitian b) Menyusun rencana penelitian (proposal) c) Pengurusan surat ijin meneliti

d) Menyiapkan perlengkapan penelitian 2) Tahap penelitian lapangan

a) Memahami latar belakang dan tujuan penelitian b) Memasuki lokasi penelitian

c) Mencari sumber data yang telah ditentukan/obyek penelitian d) Mengumpulkan data

e) Menganalisa data dengan menggunakan prosedur penelitian yang telah ditetapkan

3) Tahap akhir penelitian lapangan a) Penarikan kesimpulan

b) Menyusun data yang telah ditetapkan c) Kritik dan saran

71Ibid., 127.

72STAIN,Pedoman Penulisan, 44.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Masuknya kebudayaan barat yang di bawah oleh penjajah,menyebabkan akhlak masyarakat semakin berkurang, hal ini di sebabkan karena tingkat pendidikan mereka masih sangat rendah khususnya dalam pendidikan agama islam, sehingga pada tahun 1930 KH Imam nawawi kafrawi membuat kegiatan pengajian dan ceramah ceramah keagamaan. Cara seperti ini ternyata di terima oleh masyarakat. Hal ini di buktikan dengan semakin banayaknya masyarakat yang berdatangan ingin menimba ilmu.

Karena semakin banyak peminat atau masyarakat yg dating untuk menimba ilmu, pada tahun 1942 atas permintaan dan kerja sama masyarakat KH.Imam nawawi kafrawi membangun asrama untuk santri putra dan putrid dan kemudian berdirilah pesantren yang di beri nama Al-hidayah.

Dalam proses pengembangan pesantren Al hidayah ternyata pada tahun 1991 pendiri ponpes Al hidayah yakni KH.Imam nawawi kafrawi meninggal dunia dengan meninggalkan dua putra yaitu huzaimah dan imam

haromain. Setelah wafatnya beliau maka ponpes Al hidayah diasuh oleh putra kedua yaitu KH.Imam haromain.73

2. Kondisi Pendidikan Pondok Pesantren74

Dalam setiap tahunnya pendidikan santri pondok pesantren Al hidayah mengalami perkembangan yang sangat pesat seperi:

a. Pendidikan Non Formal

1) Madrasah Diniyah Al-Hidayah

Madrasah Diniyah Al hidayah ini berdiri pada tahun 1980, setiap santri wajib mengikuti pendidikan Madrasah Diniyah dengan jenjang pendidikan mulai dari tingkat i’dadi, ibtida’i, tsanawi dan tahassus.

2) Pengajian Kitab Kuning

Pengajian kitab kuning di Pondok Pesantren Al hidayah menerapkan beberapa tipikal yaitu: pengajian sorogan, wetonan, bahtsul masail pengajian wetonan adalah pengajian kitab yang sifatnya umum wajib diikuti oleh setiap santri, sedangkan pengajian sorogan hanya diikuti oleh santri yang tingkatannya paling tinggi yaitu tahassus sedangkan bahtsul masail membahas suatu persoalan berkenaan dengan agama yang leteratur merujuk pada Ihya’ Ulumuddin, kegiatan ini dilaksanakan satu bulan sekali. 75

73 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

74 Observasi, PP. Al-Hidayah Silo, 13 Februari 2018.

75 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

3. Struktur Penunstadz Pondok Pesantren Al Hidayah

Agar mekanisme aktivitas pondok pesantren berjalan dengan efektif dan dinamis serta terorganisir maka wadah struktur keorganisasian mempunyai peran penting dalam merealisasikan program dan aktifitas sebagai activing control. Adapun struktur organisasi Pondok Pesantren Al-Hidayah adalah sebagai berikut:

Bagan I

Struktur Kepenustadsan Pondok Pesantren Al Hidayah Kecamatan Silo Kabupaten Jember Tahun 2016/2017

Keterangan:

=Garis Komando

=Garis Koordinasi

Sumber Data:Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Hidayah Pengasuh

K.H. Imam Haromain

Ketua Pondok Putri Sya’rani

SANTRI. Sekretaris Umum

ALI MUFI Bendahara Umum Malihatul Fiqhiyah Humas

Hosen

Pendidikan Aqil Aziz

Keamanan Kholili Ketua Pondok Putra

Abdul Mun’im

4. Keadaan Santri Pondok Pesantren Al-Hidayah76

Keadaan santri Pondok Pesantren Al hidayah saat ini berjumlah 362 santriwan dan santriwati, untuk lebih memudahkan pendataan, jumlah santri dengan cara pendataan tingkatan dalam Madrasah Diniyah, untuk lebih jelasnya akan dikemukakan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Keadaan Santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Desa Karang Harjo Kecamatan silo Kabupaten jember

Tahun 2016/2017.

NO KELAS TINGKATAN PUTRA PUTRI JUMLAH

1 - I’dadi 20 20 40

2 I Ibtida’i 20 18 38

3 II Ibtida’i

28 12 40

4 III Ibtida’i

19 15 34

5 I Tsanawi

21 20 41

6 II Tsanawi

25 24 49

7 III Tsanawi

20 10 30

8 I Tahassus

30 10 40

9 II Tahassus

25 25 50

Jumlah 208 154 362

Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Tahun 2004/2005

76 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

5. Keadaan Tenaga Penustads / Asatidz77

Tenaga pengajar atau asatidz dari Pondok Pesantren Al-Hidayah, untuk lebih jelaskan akan dikemukakan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Keadaan Tenaga Pengajar / Asatidz dan Bidang Studi Pondok Pesantren Al-Hidayah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Tahun 2016/2017

No Nama Bidang Studi.

1 Wahyudi Hadits, Falaq, Balaghoh

2 Aqil Aziz Tauhid, Aqidah

3. Abdurrahman Shaleh. Nahwu, Sharrof

4 Susila Tajwid, Akhlak

5 Khoirul Umam Bahasa Arab, Tafsir

6 Mukri Fiqih, Mahfudlot

7 Abdul Qodir Akhlak

8 Ali Mufi. Fiqih

9 Hadid Bahroni Tajwid

10. Juli Santoso. Mahfudlot

Sumber Data:Kantor Pondok Pesantren Al-Hidayah Tahun 2016/2017

77 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

6. Deskripsi Keadaan Bidang Studi dan Literatur78

Bidang studi dan literatur yang dijadikan pegangan dan dipakai Pondok Pesantren Al-Hidayah di pilah dalam dua macam yaitu bidang studi dan literatur dalam pesantren (pengajian kitab kuning). Bidang studi dan literatur dalam tingkatan madrasah untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3

Literatur Pengajian Kitab Kuning

Pondok Pesantren Al-Hidayah Desa Karang Harjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Tahun 2015/2016 No Bidang studi Literatur / Nama kitab

1 Tafsir Khassiyah asshawi

2 Hadits Riyadus shalihin

3 Fiqih At-Targhib Wa Tarhib

4 Tasawuf Ihya’ al-Ulumuddin.

Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren Al-Hidayah 7. Kegiatan Pondok Pesantren Al-Hidayah79

Adapun kegiatan santri baik kegiatan harian, mingguan, maupun kegiatan bulanan sebagaimana yang ada dalam tabel dibawah ini:

78 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

79 Observasi, PP. Al-Hidayah Silo, 13 Februari 2018.

Tabel 3.4

Jadwal Kegiatan Harian Pondok Pesantren Alhidayah Desa Karangharjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Tahun 2016/2017

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan 1 Shalat jama’ah subuh 04.00 Semua santri 2 Pengajian kitab kuning

(pengajian sorogan)

04.30-06.00 Semua santri 3 Shalat Dhuha 06.15-18.00 Semua santri

4 Istirahat 08.00-11.00 Semua santri

5 Shalat dhuhur (berjama’ah) 12.00-12.30 Semua santri 6 Sekolah diniyah 13.00-15.00 Sesuai dengan

tingkatannya 7 Shalat Ashar (berjama’ah) 15.30-16.00 Semua santri 8 Pengajian wetonan 16.00-17.00 Tingkat tahassus 9 Shalat Magrib 17.30-18.15 Semua santri 10 Pengajian Al-Qur’an 18.15-1900 Tingkatan sesuai

kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an 11 Shalat Isya’ (berjama’ah) 19.00-19.30 Semua santri

12 Pengajian sorogan 19.30-12.00 Semua santri

13 Muthola’ah 21.00-22.15 Sesuai dengan tingkatan

14 Istirahat 22.15-03.30 Tidur

15 Shalat tahajjud 03.30-04.00 Semua santri Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren alhidayah

Tabel 3.5

Jadwal Kegiatan Mingguan Pondok Pesantren Al-Hidayah Desa Karang Harjo Kecamatan Kabupaten Jember

Tahun 2016/2017

NO Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan 1 Diskusi

umum/munadzarah

Selasa siang Mikanisme

pelaksanaan secara bergiliran menjadi nara sumber yang ditunjuk oleh asatidz 2 Praktek khitobah Malam minggu Bergantian tiap santri 3 Pembacaan tahlil dan

sholat sunnah

Malam jum’at Diikuti seluruh santri

4 Jum’at bersih Jum’at Kerja bakti

Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren alhidayah Tahun 2015/2016.

Tabel 3.6

Jadwal Kegiatan Bulanan Pondok Pesantren al hidayah Desa karangharjo Kecamatan silo Kabupaten jember

Tahun 2015/2016

NO Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan 1 Sama’an Al-Qur’an

Khotaman

Malam minggu (pon)

Diikuti oleh santri dan masyarakat setempat

Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren al hidayah Tahun 2016/2017

B. Penyajian Data dan Analisis Data

Setiap penelitian haruslah disertai dengan penyajian data sebagai penguat dalam penelitian. Sebab data inilah yang akan dianalisis, sehingga dari data yang dianalisis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan dalam setiap penelitian.

Sesuai dengan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti akan menyajikan tiga macam pengumpulan data yaitu hasil observasi yang dilakukan peneliti yang kemudian akan diperkuat dengan data hasil dokumentasi dan wawancara.

Berdasarkan sumberdata dan wawancara maka akan disajikan hasil penelitian tentang “Penguatan Materi Fikih Melalui Kajian Kitab At-targhib Wa atarhib Pada Santri Di Pondok Pesantern Al – Hidayah Karang Harjo Silo Jember”.

Sebagaimana perumusan masalah, maka penelitian ini difokuskan kepada tiga hal yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu: (1) Bagaimana penguatan materi fikih bentuk fakta melalui kajian kitab at-targhib wa tarhib pada santri di pondok pesantren al-hidayah karang harjo silo jember? (2) Bagaimana penguatan materi fikih bentuk konsep melalui kajian kitab at-targhib wa atarhib pada santri di pondok pesantren al-hidayah karang harjo silo jember? (3) Bagaimana penguatan materi fikih bentuk prinsip melalui kajian kitab at-targhib wa atarhib pada santri di pondok pesantren al-hidayah karang harjo silo jember?.

Untuk memperjelas hasil penelitian ini, maka akan disajikan data-data yang diperoleh baik yang melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi adalah sebagai berikut:

1. Penguatan materi fiqh bentuk fakta melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember.

Pondok Pesantren Al-Hidayah sebagai mana pondok pesantren pada umumnya adalah sebagai lembaga pendidikan Islam dalam rangka pembinaan kualitas umat Islam, memperhatikan sekaligus mengedepankan fungsi dan peranannya sebagai tonggak amar ma’ruf nahi munkar.80

Tujuan pendidikan Pondok Pesantren Al Hidayah layaknya pondok pesantren yang lainnya adalah “Ikut mencerdaskan masyarakat sesuai dengan cita-cita bangsa, negara dan agama serta mencari ridlo Allah SWT, menyebarkan agama Islam melalui ilmu yang didapat dan pesantren, oleh karena itu Pondok Pesantren dalam meingkatkan mutu keilmuan santri pondok pesantren mengembangkannya dengan menerapkan pendidikan non formal dan juga beberapa keterampilan”.81

Sejalan dengan tujuan pondok pesantren maka di dalamnya dikaji beberapa kitab yang dijadikan literature dalam mengajar para santri salah satunya adalah kitab At-Targhib Wa Tarhib yakni kitab fikih yang

80 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

81 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

mempelajari tentang hadist yang mengenai hukum-hukum islam yang di pelajari dalam bentuk fakta. Kitab At-Targhib Wa Tarhib adalah salah satu kitab yang wajib dipahami, dimengerti serta dapat mengamalkan hukum fiqih oleh santri dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.82

Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Gus Shihabuddin Athoillah selaku wakil pengasuh pondok pesantren Al-Hidayah, beliau menyampaikan bahwa:

“Kitab At-Targhib Wa Tarhib merupakan kitab hadist yang berisi tentang hukum-hukum fikih islam yang harus dipelajari oleh santri agar lebih memudahkan santri memahami, mengerti serta dapat mengamalkan hukum fikih yang nantinya akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat, dengan belajar fikih maka para santri akan senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati–hati sesuai dengan hukum islam yang telah mereka pelajari, jadi dengan pelajaran kitab fikih ini maka mereka akan lebih tahu dan berguna dalam masyarakat nantinya”83

Hal serupa juga disampaikan oleh ustad Ali Mufi selaku sekretaris pondok pesantren Al-Hidayah yang menyatakan bahwa:

“Di sini (pondok pesanteren Al - hidayah) adalah pondok pesantren yang di dalamnya menggunakan kitab-kitab kuning sebagai literature pembelajran santri salah satunya adalah kitab At-Targhib Wa Tarhib yang mempelajari hadist-hadist tentang hukum-hukum fikih yang dengannya akan menjadi bekal santri dalam menjalankan kehidupan beragamanya sehingga menjadi lebih berhati-hati dalam menjalankan ibadah kepada Allah sehingga dengannya maka hablumminallahnya lebih baik karena hukum fikih yang telah diajarkannya diamalkan dengan sempurna ”84.

82 Observasi, PP. Al-Hidayah Silo, 13 Februari 2018.

83 Wawancara, Gus Shihabbudin Athoillah, 22 Februari 2018.

84 Wawancara, Ali Mufi, 26 Februari 2018.

Muhammad Fatih Aziz selaku santri putra pondok pesantren Al–

Hidayah juga menambahkan, beliau menambahkan bahwa:

“Dalam mengikuti pembelajaran kitab At-Targhib Wa Tarhib ini dapat menjadi bekal santri ketika sudah terjun kemasyarakat dan mudah dimemahami dan mudah dijelaskan jika ada salah satu orang yang menanyakan tentang hukum-hukum fikih dalam islam maka, dengan pelajaran kitab At-Targhib Wa Tarhib inilah yang mudah dan cepat saya pahami sebagai pelajaran yang akan dibawa kemasyrakat nantinya ”85.

Jadi kesimpulannya, Penguatan materi fiqh bentuk fakta melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember adalah penguatan atas dasar implikasi dari materi fiqih tersebut, dimana kitab At-Targhib Wa Tarhib dapat dipahami, dimengerti serta dapat mengamalkan hukum fiqih oleh santri dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.

2. Penguatan materi fikih bentuk konsep melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember

Menurut bahri mengemukakan bahwa konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Dikatakan juga bahwa orang yang memiliki konsep mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek yang ditempatkan dalam golongan yang tertentu dan konsep sendiripun dapat dilambangkan dalam

85 Wawancara, Muhammad Faith Aziz, 28 Februari 2018.

bektuk suatu kata dan konsep yang diterapkan dalam teori dan praktek mengajar, akan mewarnai perkembangan dan kerakteritik teori itu sendiri yang pada gilirinnya merupakan bagian rumusan dari teori mengajar.

Dalam pelaksanaan kegiatan mengajar di wilayah pondok pesantren Al-Hidayah adalah ustad memberikan konsep diskusi kepada santri. Konsep mengajar tersebut telah menjadi konsep pembelajaran yang ideal bagi semua ustad dan santri. Penguatan materi fikih bentuk konsep melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri dengan menggunakan konsep diskusi lebih dirasa baik oleh ustad dan santri, karena santri tidak hanya menjadi pendengar akan tetapi bisa bertanya sekligus menaggapi apa materi fikih yang sedang dibahas tersebut.86

Selaras dengan uraian diatas maka peneliti melakukan wawancara dengan Sauqi selaku Ustad, beliau menyatakan bahwa:

“Pembelajaran tanpa adanya konsep maka tidak akan berwarna, konsep belajar disini juga diterapkan dalam pembelajaran kitab at targhib wa tarhib dengan dikonsep, maka pelajaran at-targhib wa tarhib konsep yang dilakukan atau diterapkan dalam pembelajaran ini menekankan pada fokus pembelajaran yang ditekankan pada hubungan timbal balik antara ustad dan para santri, sehingga yang aktif bukan hanya ustadnya saja tapi santri juga boleh berpendapat dan menanyakan apa yang tidak diketahuinya sehingga tidak jenuh dan pembelajarannya bervariasi juga menyenangkan” .87

86 Observasi, PP. Al-Hidayah Silo, 13 Februari 2018.

87 Wawancara, Sauqi, 5 Maret 2018.

Hal yang sama juga disampaikan oleh M. Sholihin selaku Ustad yang menyatakan bahwa:

“Dalam membelajaran kitab at-targhib wa tarhib ini ustad tidak hanya memberikan tugas secara individu ataupun secara kelompok, akan tetapi ustad juga memberikan konsep atau strategi dalam belajar supaya nantinya santri juga aktif di dalam kelas. Konsep tersebut mengedepankan partisipasi santri untuk menanggapi apa yang dijelaskan oleh ustadnya, jadi ada diskusi dalam pembelajaran tersebut antara ustad dan santri”.88

Ahmad Wafi selaku salah satu santri juga menambahkan tentang penguatan materi fiqih bentuk konsep, beliau menambahkan bahwa:

“Saya cukup bisa memahami apa yang di ajari oleh ustad tentang materi fikih, karena saya dan teman-teman yang lain tidak hanya mendengarkan saja, kita bisa bertanya jika tidak mengerti dan kita bisa berdiskusi jika menurut kita sebagai santri penjelasan yang dilakukan ustad tersebut perlu didiskusikan, karena kadang kita kurang puas dengan penjeasan yang diberikan ustad”.89

Konsep pembelajaran kitab At-Targhib Wa Tarhib di pondok pesantren Al-Hidayah adalah dengan menggunakan konsep atau metode diskusi. Konsep diskusi mempunyai kelebian yang sangat dirasakan oleh ustad dan santri, diantaranya adalah santri lebih faham apa yang disampaiakan oleh ustad disebabkan santri langsung bisa mengkonfirmasi materi tersebut. Ada tahapan dalam metode diskusi ini: Pertama, ustad menyampaikan materi dalam kitab At-Targhib Wa Tarhib kepada santri.

88 Wawancara, M. Sholihin, 13 Maret 2018.

89 Wawancara, Ahmad Wafi, 27 Maret 2018.

Kedua, santri diberikan waktu bertanya terkait materi yang disampaikan.

Ketiga, santri berdiskusi dan meteri fikih tersebut langsung dikonstekkan pada permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.90

Jadi kesimpulannya, Penguatan materi fikih bentuk konsep melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember adalah ustad menerapkan konsep diskusi, dimana pembelajaran materi fiqih dilakukan dengan ustad memberikan penjelasan terlebih dahulu, kemudian santri diberikan waktu untuk bertanya terhadap hal-hal yang belum dimengerti dan membebaskan santri untuk berdiskusi terkait materi fiqih yang diangap tidak sesuai baik dari cara penyampaian ustad ataupun subtansi materi fiqih tersebut.

3. Penguatan materi fikih bentuk prinsip melalui kajian kitab at-targhib wa tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember

Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang terima sebagai dasar dalam berfikir dan bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar pokok berfikir, berpijak atau bertindak. Jadi prinsi-prinsip pembelajaran adalah landasan berfikir,

90 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengembangkan tanggung jawab yang besar, merealisasikan prinsip pendidikan Islam tersebut untuk mengantarkan santrinya untuk mengembangkan pengetahuannya di kalangan masyarakat nantinya.

Prinsip tersebut kemudian ditunjukkan dengan beberapa prinsip pembelajaran yang telah disepakati oleh para ustad dan disetujui oleh pengasuh pondok pesantren Al-Hidayah. Prinsip pembelajaran tersebut adalah prinsip kontekstual; prinsip solutif; prinsip motivasi; dan prinsip objektifitas.91

Selaras dengan uraian diatas maka peneliti melakukan wawancara dengan Ali Mufi selaku ustad yang menyatakan bahwa:

“Terkait penguatan materi fikih bentuk prinsip melalui kajian kitab at- targhib wa tarhib di sini dek, itu kita ada bebrapa catatan yang secara tertulis sudah, dengan tujuan agar ustad mampu memberikan ilmu itu bisa sampai dengan baik kepada santri. Catatan prinsip pembelajaran tersebut meliputi prinsip kontekstual; prinsip solutif; prinsip motivasi;

prinsip objektifitas”.92

91 Observasi, PP. Al-Hidayah Silo, 13 Februari 2018.

92 Wawancara, Ali Mufi, 4 April 2018.

M. Sholihin juga menyampaikan tentang penguatan materi fikih bentuk prinsip melalui kajian kitab at-targhib wa tarhib, beliau menyampaikan bahwa:

“Ada beberapa asas-asas atau prinsip di sini yang dipegang teguh oleh seorang ustad dalam pengajar mas, dan itu sudah disepakati oleh semua ustad karena dampak yang baik dari beberapa prinsip tersebut mas. Ada 4 (empat) prinsip yang wajib di pegang ustad, diantaranya ya prinsip solutif dan prinsip motivasi. Alhamdulillah mas dari 4 prinsip tersebut sangat membantu kami sebagai ustad dalam memberikan pemahaman kepada santri dan santri pun sangat bisa memahami materi fiqih yang kami ajarkan tersebut”.93

Senada dengan hal tersebut Ahmad Wafi selaku salah satu santri santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah juga menambahkan, beliau menambahkan bahwa:

“Saya sebagai salah satu santri sangat puas dengan pengajaran yang dilakukan oleh ustad disini kak, soalnya ustad bukan hanya menjelaskan apa yang ada di kitab tetapi langsung diberikan contoh di kehidupan kita, seperti apa masalahnya dan seperti apa hokum Islamnya. Kemudian semua ustad memberikan selalu kami semangat untuk belajar, biasanya ustad menyampaikan itu saat diakhir pembelajaran materi fiqih”.94

Prinsip-prinsip Pembelajaran Materi Fikih Pondok Pesantren Al-Hidayah95

No Prinsip Keterangan

1 Prinsip Kontekstual Merupakan prinsip pembelajaran yang materinya akan dikaitkan dengan kejadian yang ada di masyarakat

93 Wawancara, M. Sholihin, 11 April 2018.

94 Wawancara, Ahmad Wafi, 19 April 2018.

95 Dokumentasi, PP. Al-Hidayah Silo, 8 Februari 2018.

2 Prinsip Solutif Merupakan prinsip pembelajaran yang menekankan pada solusi atau jawaban atas masalah-masalah hukum Islam dimasyarakat.

3 Prinsip Motivasi Merupakan prinsip pembelajaran yang mengedepankan aspek pendekatan sosial kepada santri di luar materi pembelajaran.

4 Prinsip Objektifitas Merupakan prinsip pembelajaran dengan mengorientasikan materi secara fleksibel dengan melihat keadaan santri.

Jadi, kesimpulannya penguatan materi fikih bentuk prinsip melalui kajian kitab at-targhib wa tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember adalah para ustad mempunyai pedoman yang sudah disepakati bersama dan tertulis. Pedoman tersebut berisi tentang prinsip-prinsip ustad dalam memberikan materi fikih kepada santri, yaitu prinsip kontekstual; prinsip solutif; prinsip motivasi; dan prinsip objektifitas.

C. Pembahasan temuan

1. Penguatan materi fiqh bentuk fakta melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember.

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan oleh peneliti dalam penyajian data di atas dapat disimpulkan bahwa Penguatan materi fiqh bentuk

fakta melalui kajian kitab At-Targhib Wa Tarhib pada santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karang Harjo Silo Jember adalah penguatan atas dasar implikasi dari materi fiqih tersebut, dimana kitab At-Targhib Wa Tarhib dapat dipahami, dimengerti serta dapat mengamalkan hukum fiqih oleh santri dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.

Sedangkan kajian teori yang tentang penguatan fiqih bentuk fakta selaras dengan apa yang menjadi tujuan ilmu fiqih itu sendiri, yaitu Mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama Islam; Mempelajari hukum- hukum Islam yang berhubungan dengan kehidupan manusia; Kaum muslimin harus bertafaqquh Artinya memperdalam pengetahuan dalam hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid dan akhlak maupun dalam bidang ibadat dan muamalat.

Secara khusus hasil penelitian mempunyai kesusaian dengan teori yang ada, dimana maetri fiqih tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan aktualisasi materi fiqih oleh santri dalam kehidupan dan juga disampaikan kepada masyarakat tentang apa yang telah santri dapat dalam mempelajari ilmu fiqih pada kitab At-Targhib Wa Tarhib. Hal ini sesuai dengan perintah Allah di dalam Al Qur'an dan Hadits-Qur’an, yaitu:















































Dokumen terkait