BAB V PENUTUP
B. Saran
Berikut beberapa saran yang peneliti kemukakan terkait dengan penelitian ini:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjunya terkait dengan layanan konseling keluarga berencana dalam pengaturan kehamilan terhadap pasangan calon pengantin.
2. Bagi Masyarakat
Kepada masyarakat umum khususnya untuk pasangan calon pengantin memiliki kesungguhan dalam mengikuti proses konseling, menerima masukan dan bersikap terbuka kepada petugas serta juga tidak memiliki anggapan bahwa KB tidak penting.
3. Bagi Prodi BKI
Diharapkan semoga layanan konseling keluarga berencana ini bisa dikembangkan sebagai sebuah teknik yang baik dalam dunia pendidikan dan bisa digunakan sebagai bahan materi perkuliahan ataupun literatur rujukan khususnya terkait layanan konseling keluarga berencana.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mukti el-Qum dan Roland Gunawan, Siapa bilang KB haram?. Bekasi:
Yayasan Rumah Kita Bersama, 2013.
Amalia, Melly, Pelayanan Keluarga Berencana (KB). Cirebon: LovRinz Publishing, 2017.
Andriani, Rini Ningsih. Hubungan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Puskemas Dengan Perilaku Pasangan Usia Subur (PUS) Dalam Keluarga Berencana di Wilayah Kereja Puskesmas Kota Medan Tahun 2015. Tesis:
Universitas Sumatera Utara Medan, 2016.
B, Mareta Bakoil, Pelayanan Keluarga Berencana Bagi Mahasiswa Kebidanan.
Malang: Wijaya Kusama Press, 2021.
Badar, Tazki Fauzi “Konsep Pengaturan Jarak Kehamilan Dalam Perspektif Al- Qur’an”. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung, 2018.
BKKBN provinsi Jawa Timur Tahun 2008, Ingin Memiliki Kesehatan Reproduksi Prima? Hindari Kehamilan “4 Terlalu”.
BKKBN, Terapkan pendampingan calon pengantin dan ibu hamil untuk cegah stunting, Diakses Maret 25, 2023, https://www.bkkbn.go.id/berita-bkkbn- terapkan-pendampingan-calon-pengantin-dan-ibu-hamil-untuk-cegah- stunting
BPS Provinsi Jawatimur. “jumlah penduduk provinsi Jawatimur”, diakses Maret 23, 2023, https://jatim.bps.go.id/indicator/12/375/1/jumlah-penduduk- provinsi-jawa-timur.html
Damanik, Elsarika. Pengaruh UNMET NEED KB Terhadap Kehamilan di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014. Skripsi: Universitas Sumatera Utara, 2014.
Dhanti, Yulia Syafitri. Hubungan Jumlah Anak Dengan Kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Pada Wanita Pernah Kawin Usia 15-49 Tahun di Indonesia (Analisa Data SDKI 2007). Skripsi: Universitas Indonesia, 2013.
Ernani. Konseling Sebagai Upaya Mengurangi UNMET NEED KB. Jurnal Kebidanan Poltekkes Kaltim, Vol III. No. 4, 2012.
Fauzi, Al. Keluarga Berencana Perspektif Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan.
Jurnal LENTERA: kajian keagamaan, keilmuan dan teknologi, Vol. 3 No.
1, 2017.
Febrianti, Tiara. “Bimbingan Pra Nikah Bagi Pasangan Calon Pengantin Sebagai Upaya Membangun Keluarga Sakinah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu Jawa Barat”. Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Fitriana, Izzatun, “Peranan Layanan Konseling Keluarga Dalam Upaya Mengatasi Konflik Rumah Tangga (studi deskriptif pada pusat pelayanan keluarga sejahtera Bungong Jeumpa Banda Aceh)”. Skripsi, Universitas Islam Negeri AR-RANIRY Banda Aceh. 2022.
Fuad, M. Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2019.
Jusuf, M Hanafiah, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Kedokteran EGC, 2013.
Kementerian Kesehatan RI, Buku Saku Merencanakan Kehamilan Sehat. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI. 2021.
Kementrian Agama Republik Indonesia. Quran Hafalan. Surabaya : HALIM Kementrian Agama Republik Indonesia. Quran Hafalan. Surabaya : HALIM Mariamah. “Konseling Pranikah Dalam Meningkatkan Kematangan Psikologi
Calon Pengantin Studi Kasus KUA Kecamatan Batulayar Tahun 2019/2020”. Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram. 2020.
Matahari, Ratu., dkk. Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Yogyakarta:CV Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.2018.
Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013.
Munthe, Nurmala. Implementasi Komunikasi Konseling Penyuluh KB Dalam Menekan Pertumbuhan Jumlah Penduduk Masyarakat Nelayan di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Skripsi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2019.
Nawati dan Farial Nurhayati. Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan Terhadap Perawatan Kehamilan dan Bayi (Studi Fenomenologi). Jurnal Kesehatan, Vol. 9, No. 1, 2018.
Oktalia, Juli dan Herizasyam, kesiapan ibu menghadapi kehamilan dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3, No. 2, 2016.
Purba, Bonaraja dkk, Ekonomi Demografi. Jakarta:Yayasan Kita Menulis, 2021.
Putri, Bekti Harwijayanti., dkk. Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi, 2023.
Rahardjo, Noviyati, Cintika Yorinda. Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Jakarta:Yayasan Kita Menulis, 2022
Rahmah, Siti, Anna Malia, Dewi Maritalia. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Aceh:
Syiah Kuala University Press, 2021.
Rahman, Fauzie., dkk. Program Keluarga Berencana & Metode Kontrasepsi.
Banjarbaru: Zukzez Express, 2017.
Retno, Diki., dkk. Asuhan Kebidanan. Jakarta:Yayasan Kita Menulis, 2021.
Rokayah, Yayah., dkk. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana (KB). Pekalongan: PT.Nasya Expanding Management, 2021.
Salim dan Syahrum. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media, 2012.
Saptarini, Ika dan Suparmi, Determinan Kehamilan Tidak Diinginkan di Indonesia (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2013). Jurnal Kesehatan Reproduksi, Vol 7, No 1, 2016.
Saputra, Darman., dkk. Kampung KB dan Kesejahteraan Keluarga Misikin.
Yogyakarta: K-Media, 2020.
Shaliha, Fitriyatus. Pengaruh Kualitas Pelayanan Konseling Pranikah dan Pemahaman Materi Keluarga Berencana Terhadap Sikap Calon Pengantin Dalam Menggunakan Alat Kontrasepsi di Kecamatan Sempu Banyuwangi, Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 02, 2022
Sri, Nanik Hartatik, Hasdianah, Apin Setyowati, Isnaeni. Mengenal Bimbingan dan Konseling Dalam Institusi Pendidikan. Malang: Media Nusa Creative, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA, 2019.
Tanjung, Rahman H., dkk. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Yayasan Kita Menulis, 2021.
Tanti, Elza Nurjami “Upaya Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Dalam Memberikan Layanan Konseling Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Efek Samping Alat Kontrasepsi KB di Desa Sindangjawa Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan”. Skripsi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2021.
Tarmizi, Bimbingan Konseling Islam. Medan: Perdana Publishing, 2018
Trianziani, Shiska, Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Jurnal MODERAT, Vol. 4, No. 4, 2018.
Widianingsih. Konseling Multikultural: Resiliensi Keluarga Ditengah Keragaman Di Indonesia. Jurnal Sociocouns:Journal of Islamic guidance and counseling Vol 2, No. 2, 2022.
Widiastuti, Anita., dkk. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Yayasan Kita Menulis, 2021.
Widyastuti, Ririn. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bandung: CV Media Sains Indonesia, 2021.
Yohana, Destyna Gultom. Pengaruh Pemberian Konseling KB Oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Terhadap Ibu Dalam Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kelurahan Belawan Bahagia Tahun 2014. Tesis: Universitas Sumatera Utara, 2016.
Yunida, Sri., dkk. Kontrasepsi dan Antenatal Care. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022.
MATRIK PENELITIAN
JUDUL VARIABEL
PENELITIAN
INDIKATOR SUMBER DATA METODE
PENELITIAN
FOKUS PENELITIAN LAYANAN
KONSELING KELUARGA BERENCANA DALAM
PENGATURAN KEHAMILAN TERHADAP PASANGAN CALON
PENGANTIN DI BALAI
PENYULUHAN KB KECAMATAN SILIRAGUNG BANYUWANGI
1. Konseling Keluarga Berencana
2. Pengaturan Kehamilan
a. Konseling b. Keluarga
Berencana c. Konseling Keluarga Berencana
a. Kehamilan b. Kehamilan
tidak diinginkan
1. Data Primer subyek penelitian a. Petugas KB b. Calon
pengantin
2. Data Sekunder a. Dokumen
atau arsip b. Dokumentasi
visual (foto- foto)
1. Pendekatan
Penelitian : Kualitatif 2. Jenis Penelitian :
Kualitatif Deskriptif 3. Lokasi Penelitian :
Balai Penyuluhan KB Kecamatan Siliragung Kabupaten
Banyuwangi
4. Pengumpulan Data : a. Observasi
b. Wawancara c. Dokumentasi 5. Analisis Data :
a. Reduksi Data b. Penyajian Data c. Pengambilan
Kesimpulan (Verifikasi) 6. Keabsahan Data 7. Tahap-Tahap
Penelitian
1. Bagaimana
pelaksanaan konseling keluarga berencana dalam pengaturan kehamilan terhadap pasangan calon pengantin di balai penyuluhan KB Kecamatan Siliragung Banyuwangi?
2. Bagaimana implikasi konseling keluarga berencana dalam pengaturan kehamilan terhadap pasangan calon pengantin di balai penyuluhan KB
Kecamatan Siliragung Banyuwangi?
1. Pedoman Observasi
A. LEMBAR ANGKET OBSERVASI PLKB Nama petugas KB :
Nama Catin : Hari/Tanggal :
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Tahap Awal
1 Petugas KB ramah kepada calon pengantin (catin) 2 Petugas KB memperkenalkan diri kepada catin 3 Petugas KB mendata catin sebelum memberikan
konseling
4 Petugas KB menanyakan kesiapan catin untuk menikah Tahap Inti
5 Petugas KB memberikan penjelasan mengenai keluarga berencana
6 Petugas KB menjelaskan tentang alat kontrasepsi kepada catin
7 Petugas KB menjelaskan macam-macam alat kontrasepsi secara detail
8 Petugas KB membantu catin untuk memilih alat kontrasepsi yang diinginkan
9 Petugas KB merekomendasikan kontrasepsi yang efektif 10 Petugas KB memberikan materi konseling selain alat
kontrasepsi
11 Petugas KB menjelaskan tentang hindari kehamilan 4Tkepada catin
12 Petugas KB memberikan materi konseling kepada catin sesuai kebutuhannya
13 Petugas KB memberi saran kepada catin untuk menunda kehamilan jika usianya masih dibawah umur
14 Petugas KB menyarankan kepada catin untuk memiliki anak 2 saja
Tahap Akhir
15 Petugas KB menanyakan kepada catin tentang kesimpulan konseling KB
16 Petugas KB menanyakan kepada catin tentang keputusan mereka untuk memakai alat kontrasepsi
17 Petugas KB memberikan motivasi kepada catin
Banyuwangi, 1-28 November 2022 Peneliti
Nama Petugas KB : Nama catin (L/P) : Hari/Tanggal : N
O
PERNYATAAN YA TIDAK
Tahap Awal
1 Apakah anda memperkenal diri kepada petugas KB 2 Apakah anda memberikan berkas persyaratan nikah
kepada petugas KB
3 Apakah anda aktif atau mudah berinteraksi dengan petugas KB
Tahap Inti
4 Apakah anda mendengarkan dengan baik saat petugas KB memberikan konseling
5 Apakah anda selalu menjawab setiap petugas KB
bertanya
6 Apakah anda bertanya mengenai alat kontrasepsi 7 Apakah anda merasa nyaman saat proses konseling
berjalan
8 Apakah anda bertanya apabila kurang paham dengan materi konseling yang disampaikan 9 Apakah anda tertarik dengan pembahasan alat
kontrasepsi
10 Apakah anda merasa malu saat ditanya ingin langsung memiliki anak atau menunda kehamilan
Tahap Akhir
11 Apakah materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan anda
12 Apakah penyampaian materi membantu anda memahami materi yang disampaikan petugas KB
13 Apakah materi konseling KB ini bermanfaat untuk
anda
Banyuwangi, 1 – 28 November 2022
Calon pengantin
A. Wawancara dengan petugas KB :
1) Bagaimana proses konseling yang diberikan kepada calon pengantin ?
2) Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan konseling KB?
3) Materi konseling apa yang diberikan kepada calon pengantin?
4) Bagaimana cara petugas KB mengajak calon pengantin untuk ikut program KB?
5) Apa saja hambatan yang terjadi pada saat proses konseling?
6) Bagaimana perasaan anda saat akan melakukan konseling dan setelah melakukan konseling?
B. Wawancara dengan Pasangan Calon Pengantin :
1) Bagaimana petugas KB menyikapi calon pengantin yang tidak aktif atau kurang berinteraksi?
2) Bagaimana petugas KB menangani calon pengantin yang sudah hamil terlebih dahulu?
3) Apakah penting untuk merencanakan kehamilan bagi calon pengantin?
4) Apakah penting untuk melakukan konseling KB sebelum menikah?
5) Apa harapan petugas KB dengan adanya konseling KB kepada calon pengantin?
6) Apakah anda puas dengan pelayanan konseling yang diberikan oleh petugas KB dan menurut anda, bagaimana penyampaian petugas KB saat memberikan konseling?
apa yang anda ketahui tentang keluarga berencana (KB)?
8) Menurut anda, apakah penting untuk melakukan konseling KB sebelum menikah dan apa manfaat yang anda dapatkan setelah melakukan konseling?
3. Pedoman Dokumentasi :
1) Profil dari Balai Penyuluhan KB Kecamatan Siliragung 2) Sejarah Balai Penyuluhan KB Kecamatan Siliragung
3) Data Petugas KB di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Siliragung 4) Identitas Calon Pengantin
5) Visi dan Misi BKKN
6) Foto penelitian di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Siliragung
Fokus Masalah 1
NO PERTANYAAN NAMA
RESPONDEN
JAWABAN KO
DE a. Pra Konseling (pendaftaran calon pengantin)
1 Bagaimana proses konseling yang diberikan kepada calon pengantin?
Alviyati proses konselingnya itu catin datang ke desa mendaftarkan diri jadi pengantin habis itu diberi surat
untuk dibawa
kepuskesmas untuk cek kesehatan kemudia dengan surat hasil dari puskesmas dibawa ke Balai KB dan disini diberikan konseling oleh petugas KB. catin dua-duanya diberikan konseling, itu wajib.
1A
Sri Widayati catin datang
membawa surat kesehatan dari puskesmas, setelah itu diberi konseling dan juga mendownload aplikasi elsimil yaitu elektrik siap nikah dan hamil yang dibuat oleh pemerintah, setelah mengisi data- data di aplikasi, baru catin diberikan konseling oleh petugas KB yang sesuai dengan kebutuhannya.
1A
Puteri Nadia Maharani
saya memberikan konseling catin melihat dari usia catinnya, kalau usia catinnya masih muda
saya berikan
konseling tentang 4T dan kalau usianya tua
1B
konseling 8 fungsi keluarga.
Ferdi Budi Pratama
proses konselingnya itu catin datang kesini kemudia diarahkan untuk mendonwload aplikasi ELSIMIL terlebih dahulu lalu dipasangkan setelah itu mengisi kuisioner.
Kemudian kuisioner itu dilihat apakah laki-laki berisiko begitupun yang perempuan. Dari sertifikat ELSIMIL itu kemudian di jadikan dasar untuk memberikan
konseling.
1A
2 Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan konseling KB?
Alviyati yang terlibat dalam konseling itu kami sendiri selaku petugas dan penyuluh KB ada bu dayat, mbak putri dan mas ferdi. Dan juga dibantu oleh ibu- ibu PKBD.
2A
Sri Widayati yang terlibat yaitu petugas dan penyuluh KB, kemudian juga dibantu oleh ibu-ibu PKBD.
2A
Puteri Nadia Maharani
kalau yang terlibat itu ada saya dan ferdi sebagai petugas KB dan juga penyuluh KB jika mereka ada dikantor.
2A
Ferdi Budi Pratama
yang terlibat dalam konseling KB sehari- hari itu biasanya saya dengan mbak putri sebagai petugas KB, ada juga bu Al dan bu Dayat jika mereka
2A
b. tahap konseling (pemberian materi) 3 materi konseling
apa yang diberikan kepada calon pengantin?
Alviyati untuk materinya
menyesuaikan
catinnya, contohnya pengantin masih berusia dibawah umur atau masih belum ideal karena usia ideal untuk menikah itu laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun.
untuk catin yang seperti ini diberikan konseling 4T terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu rapat. Kemudia
tentang alat
kontrasepsi dan biasanya juga ditambahi materi tentang 1000 HPK (hari pertama kehidupan) gunanya untuk mencegah menurunkan angka stunting pada anak.
3A
Sri Widayati materi yang diberikan ada banyak ada hindari 4T, 8 fungsi keluarga dan juga penjelasan tentang alat kontrasepsi sama satu lagi biasanya 1000 HPK. Kalo ngasih konseling juga disesuaikan dengan
catin dan
kebutuhannya. Kalo catinnya umur 21 tahun kebawah ya dikasih hindari 4T sama alat kontrasepsi, jika umurnya sudah ideal 21 tahun ke atas ya dikasih hindari 4T,
3A
kontrasepsi itu juga penting.
Puteri Nadia Maharani
karena sekarang ada aplikasi ELSIMIL untuk pasangan calon pengantin dan catin diwajibkan untuk mendownload
aplikasinya, meskipun ada aplikasi ELSIMIL pemberian materi konseling tetap diberikan kepada catin dan aplikasi ini wajib bagi catin usia dibawah 35 tahun.
3B
Ferdi Budi Pratama
nah itu sama kayak diawal tadi, materinya apa ya tergantung sertifikat ELSIMIL.
Nah itu nanti disesuaikan, apalagi materi tentang 1000 HPK itu sangat penting karena itu dapat mencegah stunting pada anak.
3B
4 Bagaimana cara petugas KB mengajak calon pengantin untuk ikut program KB?
Alviyati ya itu kita beri konseling, kita beri wawasan dulu apa sih manfaatnya ikut KB, apa sih gunanya KB, untuk apa sih kok
harus berKB.
Akhirnya catin merasa butuh, oh saya ingin membentuk keluarga yang seperti ini, ingin punya anak
sekian, dan
jawabannya ya harus
memakai alat
kontrasepsi. Jadi kami beri wawasan dulu agar mereka menjadi butuh.
4A
catinnya kalau catin usianya 21 tahun atau tidak ideal, ya disarankan untuk menunda kehamilan.
jika usianya ideal itu sudah boleh untuk merencanakan
kehamilan. jika sudah punya 2 anak, ya disarankan harus ikut KB dengan cara
memakai alat
kontrasepsi.
4B
Puteri Nadia Maharani
untuk mengajak catin ikut program KB dilihat dulu dari catinnya, ingin menunda kehamilan atau langsung ingin punya anak. Jika catinnya ingin menunda kehamilan maka kami ajak untuk
memakai alat
kontrasepsi seperti kondom, pil, suntik dan lain-lain. Secara tidak langsung kan mereka sudah ikut program KB.
4B
Ferdi Budi Pratama
namanya mengajak itu kan persuasif ya, harus disampaikan dengan bahasa yang halus tidak tiba-tiba mengajak untuk ikut
program KB.
misalnya ada catin
yang umurnya
dibawah 21 tahun, nah itu kan belum ideal usianya, jadi dari pihak balai khususnya untuk perempuan
disarankan untuk 4B
dengan ikut KB
dengan cara
menggunakan alat kontrasepsi.
5 Bagaimana
perasaan anda saat akan melakukan konseling dan setelah melakukan konseling?
Catin 1 biasa saja, saya kira disuruh kesini cuma minta tandatangan saja. Ternyata konseling itu seperti ini.
5A
Catin 2 agak dredek, saya kira
cuma minta
tandatangan aja. Jadi tahu konseling sama program KB.
5B
Catin 3 biasa saja, soalnya sebelumnya ditelpon sama ibu-ibu kader didaerah rumah saya, dibilangin suruh download aplikasi dulu terus nanti di balai KB dikasih tahu
sama dikasih
konseling gitu katanya. Jadi tahu tentang KB.
5A
Catin 4 sedikit tegang, saya kira mau ditanya- tanyain gitu. Ternyata cuma dikasih tahun tentang keluarga berencana.
5B
Catin 5 biasa saja, saya kira
cuma disuruh
download aplikasi saya ternyata juga dikasih konseling. Ya
menjadi tahu
konseling KB itu kayak gini.
5A
6 Bagimana petugas KB menyikapi calon pengantin yang tidak aktif atau kurang
Alviyati caranya ya diajak santai, kita tidak langsung menjelaskan tentang program keluarga berencana.
dahulu, kita tanyakan bagaimana
kondisinya,
bagaimana kesiapan menikahnya, sudah pernah dengan tentang keluarga berencana apa belum.
Buat agar mereka nyaman. Pokonya kita sama catin itu harus SKSD (sok kenal sok dekat).
6A
Sri Widayati kalau memang catinnya diam saja atau tidak aktif kepada petugas, ya kita sebagai petugas KB harus bisa mencairkan suasana.
Bagaimana caranya agar catin merasa nyaman, enjoy dan tidak tegang saat diberikan konseling KB.
6A
Puteri Nadia Maharani
ya seperti itu biasanya
kami berikan
konseling dengan pelan-pelan, kita tanya ke catin apakah dia paham atau tidak.
Banyak kejadian seperti itu apalagi yang usianya masih muda, biasanya kurang paham dengan materi konseling yang diberikan. Ya kalau dari petugas KB sendiri sebisa mungkin mencairkan suasana bagaimana caranya agar catin nyaman saat diberikan konseling. Jika catin mau dan mudah
6A
petugas KB akan sangat mudah untuk memberikan materi konseling sesuai yang mereka butuhkan.
Ferdi Budi Pratama
bagaimana apa ada
yang perlu
ditanyakan, mereka menanggapi dengan bertanya nah kita jadi sama-sama enak untuk berinteraksi.
Kadang juga ada yang pasif diem aja kurang berinteraksi ada yang ditanyakan tidak ada.
Jadi kita anggap dia sudah paham tapi ya gak tau lagi yang penting kita sudah berusaha untuk menjelaskan.
6A
7 Apa hambatan yang terjadi pada saat proses konseling?
Alviyati hambatannya itu, ada beberapa catin yang masih belum tahu kenapa mereka harus melakukan konseling KB dulu sebelum menikah dan juga
mereka belum
mengerti dan merasa butuh dengan KB.
jadi kami kasih tau dengan sabar pelan- pelan supaya catinnya mudah paham.
7A
Sri Widayati hambatannya ya tergantung sama catinnya, biasanya ada catin yang kalau dikasih konseling diam saja Cuma bilang iya-iya aja, itu yang buat bingung petugas KB. catinnya itu bilang iya paham
7A
Jadi dari kami ya dikasih tahu dengan baik-baik sekiranya
bisa membuat
catinnya paham.
Puteri Nadia Maharani
hambatannya itu kalau ke dapetan catin yang usianya dibawah
umur, kalau
memberikan
konseling ya harus pelan-pelan supaya mereka juga mengerti.
7A
Ferdi Budi Pratama
hambatannya menurut pengalaman saya ya.
Pertama terkait dengan aplikasi elsimil karena kaitannya kan dengan server, kayak gitu kan biasanya eror atau gangguan, yang kedua ya biasanya ada catin yang kurang bisa menerima saat diberikan konseling, ya seperti itu harus diajak bicara baik- baik.
7B
NO PERTANYAAN NAMA RESPONDEN
JAWABAN KO
DE a. Memahami tentang KB
1 Apakah anda puas dengan pelayanan konseling yang diberikan oleh petugas KB dan menurut anda, bagaimana penyampaian petugas KB saat memberikan konseling?
Catin 1 Puas, petugasnya baik dan ramah semua.
Baik, menjelaskannya pelan-pelan.
1a
Catin 2 Puas, baik saat menerangkan
konseling dan saat mengarahkan untuk mengisi di aplikasi.
1a
Catin 3 Puas sekali.
Penyampaiannya baik mudah paham sih mbak.
1a
Catin 4 Puas sih, petugasnya baik dan ramah. Enak juga tadi waktu menyampaikan
konseling.
1a
Catin 5 Sangat puas sekali.
Baik dan petugasnya juga ramah2.
1a 2 Apakah anda
mengalami kesulitan dengan materi konseling dan apa yang anda ketahui tentang keluarga
berencana (KB)?
Catin 1 Keluarga berencana itu 2 anak cukup. Tidak, cuma bingung tadi waktu suruh registrasi aplikasinya.
2a
Catin 2 2 anak cukup dan untuk merencanakan mau punya anak berapa. Kalo untuk materi enggak ada.
2a
Catin 3 Merencanakan
kehamilan ingin punya anak berapa. Tidak ada.
2a
Catin 4 Tidak ada.
Tadi yang dijelaskan tentang merencanakan kehamilan.
2a
Catin 5 Tidak.
Merencanakan
kehamilan, menjaga 2a
hamil.
3 menurut anda, apakah penting untuk melakukan konseling KB sebelum menikah dan apa manfaat yang anda dapatkan setelah melakukan konseling?
Catin 1 Penting sih mbak, buat nambah wawasan.
Tahu tentang aplikasi tadi sama untuk merencanakan
kehamilan setelah menikah.
3a
Catin 2 Penting
Saya tahu apa itu aplikasi elsimil dan sebelum menikah harus dikonselingi dulu.
3a
Catin 3 Penting.
Mengetahui KB, cara merencanakan
kehamilan .
3b
Catin 4 Kalo menurut saya penting. Manfaatnya mendapatkan ilmu sebelum menikah tentang KB.
3b
Catin 5 Penting, semua orang kan belum pasti tahu mbak tentang KB.
Jadi tahu tentang KB dan merencanakan kehamilan.
3b
b. Adanya perencanaan kehamilan 4 Bagaimana
petugas KB menangani calon pengantin yang sudah hamil terlebih dahulu?
Alviyati nah ini, jika catin yang kesini ternyata hamil duluan itu biasanya yang usia belum ideal masih dibawah umur.
Tetap kita berikan konseling tentang bagaimana membentuk keluarga yang sejahtera, kita ajak ngobrol bagaimana caranya merencanakan keluarga. Kita tanyai
kenapa kok
memutuskan untuk menikah padahal 4a