• Tidak ada hasil yang ditemukan

LUARAN YANG DICAPAI

Luaran yang dicapai berisi identitas luaran penelitian yang dicapai oleh peneliti sesuai dengan skema penelitian yang dipilih.

IDENTITAS JURNAL 1. Nama

Jurnal

Cerata Jurnal Ilmu Farmasi 2. Website

Jurnal

http://ejournal.stikesmukla.ac.id/index.php/cerata/issue/view/17 3. Status

Jurnal

Jurnal Terakreditasi SINTA 4 4. Jenis Jurnal Jurnal Nasional

5. Tanggal Submit

22 Juli 2021 6. Bukti

Screenshot Submit

JURNAL TAMBAHAN 1. Nama

Jurnal

FARMAKU 2. Website

Jurnal http://ojs.stikes-muhammadiyahku.ac.id/index.php/jfarmaku

3. Status Jurnal

Jurnal Nasional Ber-ISSN P-ISSN:2549-2381 4. Jenis Jurnal Jurnal Nasional

5. Tanggal Submit

11 November 2021 6. Bukti

Screenshot Submit

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 12. No.2, Month 2021

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PENANGANAN DISMENOREA MENGGUNAKAN OBAT

TRADISIONAL PADA REMAJA PUTERI

Agustin Yumita1*, Nora Wulandari1

1Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka, Jakarta, Indonesia.

*Email: [email protected]

Abstract

Dysmenorrhoea is abdominal pain that comes from uterine abdominal cramps which occur during menstruation due to exfoliation of the endometrial lining. Dysmenorrhoea causes young women's learning activities to be disrupted so that it can affect learning achievement in school. One alternative to reducing dysmenorrhoea is to use traditional medicine. This study aims to find out the level of knowledge, attitudes and practices of handling dysmenorrhoea using traditional medicine in young women. The research design used is non- experimental design, in the form of observational descriptive survey. The research subject was a young woman of SMA Muhammadiyah 8 Ciputat who was 15-19 years old as many as 79 people who were taken with purposive sampling techniques. The results of the study were analyzed using the SPSS program with chi-square and spearman's rho tests where the level of knowledge of young women in overcoming dysmenorrhoea using traditional medicine was quite good 54.4% with a positive attitude response of 65.8% and practice of 60.8%. There is a significant relationship between the level of knowledge and the level of attitude where p- value <0.05 and a correlation coefficient of 0.546 which means that the two variables have a moderate relationship.

Keywords: Dysmenorrhoea; Knowledge; Attitude; Practice; Traditional medicine.

Abstrak

Dismenorea merupakan nyeri perut yang berasal dari kram perut rahim yang mana terjadi selama masa menstruasi yang diakibatkan adanya penglupasan lapisan endometrium.

Dismenorea menyebabkan aktivitas belajar remaja puteri menjadi terganggu sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar disekolah. Salah satu alternatif untuk mengurangi dismenorea adalah dengan menggunakan obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan praktik penanganan dismenorea menggunakan obat tradisional pada remaja puteri. Desain penelitian yang digunakan adalah non experimental design, berupa survey observational deskriptif. Subjek penelitian merupakan remaja puteri SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang berusia 15-19 tahun sebanyak 79 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan program SPSS dengan test chi-square dan spearman’s rho dimana tingkat pengetahuan remaja puteri dalam mengatasi dismenorea menggunakan obat tradisional cukup baik 54,4% dengan respon sikap yang positif sebesar 65,8% dan praktik sebesar 60,8%. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat sikap dimana p-value < 0,05 dan koefisien korelasi sebesar 0,546 yang bermakna kedua variable memiliki hubungan sedang.

Kata kunci: Dismenorea; Pengetahuan; Sikap; Praktik; Obat tradisional.

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi ISSN online 2685-1229

Vol. 12. No.2, Month 2021 Print XXXX-XXXX

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 12. No.2, Month 2021

1. PENDAHULUAN

Menstruasi merupakan masa pendarahan yang rutin terjadi pada perempuan setiap bulan dimana selama masa subur berlangsung. Beberapa perempuan mengalami gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi tersebut biasanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu gangguan menstruasi yang banyak menyebabkan ketidaknyamanan fisik adalah dismenorea atau nyeri haid (Laila, 2011).

Penelitian yang dilakukan Berkley (2013) mengungkapkan bahwa prevalensi dismenorea primer banyak dialami remaja puteri sebanyak 90% dan lebih dari 50%

wanita diseluruh dunia yang menstruasi mengalami dismenorea primer dengan 10- 20% menderita gejala cukup parah.

Sedangkan berdasarkan penelitian pada tahun 2012 yang dilakukan terhadap remaja usia middle adolescence di kota Bagan Siapi-Api provinsi Riau menunjukkan prevalensi dismenorea bahkan mencapai 95,7% (Puteri, 2012).

Dalam penelitian yang dilakukan Rustam (2014) yakni penelitian terhadap penanganan dismenorea oleh remaja puteri dimana penggunaan obat tradisional dimanfaatkan sebesar 32,61% oleh remaja puteri dengan persentase pemanfaatan daun sirih 67%, kunyit 20% dan daun papaya 13%. Penelitian yang dilakukan oleh Anugrahhayyu (2018) menunjukkan bahwa minuman kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) mampu menurunkan skala nyeri dismenorea, begitu pula dengan penelitian yang dilakukan Fatmawati (2020) bahwa jamu kunyit asam memiliki intensitas menurunkan dismenorea.

Dengan demikian, pemberian obat tradisional masih menjadi salah satu pilihan dalam menangani dismenorea yang dialami oleh remaja puteri. Pemanfaatan obat tradisional mampu mengatasi dampak dismenorea yang terjadi pada remaja puteri selain mengkonsumsi obat sintetik. Karena dengan menangani gangguan dismenorea melalui pemanfaatan obat tradisional,

harapannya remaja puteri tidak terganggu proses belajarnya sehingga prestasi dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan praktik penanganan dismenorea menggunakan obat tradisional pada remaja puteri.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian non experimental design, berupa metode penelitian survey observational deskriptif dengan pendekatan cross sectional yakni penelitian langsung berupa survey terhadap responden (remaja puteri) SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang diambil sebagai subjek. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Raosoft Sample Size Calculator dengan besar sampel yang didapat dari perhitungan tersebut berjumlah 79 remaja puteri dengan tingkat kepercayaan 90%. Sampel penelitian adalah remaja puteri SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang memenuhi kriteria inklusi.

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari seluruh kuesioner.

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data dan analisis data penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistics versi 22. Data kemudian diolah dan dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi-square dan spearman’s rho.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 79 data responden remaja puteri SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang memenuhi persyaratan kriteria inklusi.

3.1. Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Mengenai Dismenorea (Nyeri Haid) dan Obat Tradisional

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 12. No.2, Month 2021

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan merupakan suatu domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang. Dimana pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terbentuk setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu dan menjadi kunci yang sangat penting dalam menentukan seseorang melakukan suatu tindakan. Hasil deskripsi pengetahuan remaja puteri mengenai dismenorea dan obat tradisional dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Mengenai Dismenorea (Nyeri Haid) dan Obat Tradisional

Tingkat Pengetahuan

N %

Baik 43 54,4

Cukup 23 29,1

Kurang 13 16,5

Total 79 100,0

Hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang obat tradisional dan dismenorea (Tabel 3.1.) dari total nilai pengetahuan diketahui sebagian besar responden remaja puteri memiliki pengetahuan yang baik 54,4%, responden dengan pengetahuan cukup 29,1% dan pengetahuan kurang 16,5%. Masyarakat di Indonesia sudah sejak lama telah memiliki kreatifitas dalam mendayagunakan berbagai sumber dari alam sebagai obat. Walau demikian, saat ini obat kimia sintetik telah mendominasi pengendalian, pencegahan penyakit hingga pemeliharaan kesehatan di Indonesia, namun semua lapisan masyarakat Indonesia memahami betul adanya alternative pengobatan selain dengan obat sintetik, yaitu obat herbal atau obat tradisional. Penelitian yang dilakukan Lau (2019) menunjukkan bahwa masyarakat di Campagayya Kota Makassar lebih mengetahui obat herbal dibandingkan obat sintetik.

Obat tradisional yang merupakan bahan atau ramuan bahan dari tumbuhan, hewan, bahan mineral dan sarian galenik yang digunakan secara turun menurun

menunjukkan persentase remaja puteri yang faham makna obat tradisional sekitar 88,6% dan 91,1% mengetahui bahwa tumbuhan merupakan salah satu sumber obat tradisional.

3.2. Sikap Remaja Puteri Menghadapi Dismenorea dengan Obat Tradisional Menurut Faturochman (2006) terdapat 3 aspek dalam tingkatan sikap yakni aspek perasaan, aspek keyakinan, dan aspek perilaku. Aspek perasaan merupakan bentuk penilaian seseorang terhadap suatu objek baik ditunjukkan dalam bentuk positif maupun negatif. Aspek keyakinan adalah bentuk ekspresi dari keyakinan yang dapat berupa bentuk kecendrungan seseorang dalam berperilaku, niat, komitmen hingga perbuatan respektif terhadap objek sikap. Gambaran sikap dalam penelitian ini merupakan bentuk respon atau reaksi yang diambil oleh remaja puteri dalam menangani dismenorea (nyeri haid) dengan memanfaatkan obat tradisional. Hasil penelitian ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3.2. Gambaran Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Dismenorea

(Nyeri haid) Menggunakan Obat Tradisional

Tingkat Sikap

N %

Positif 52 65,8

Negatif 27 34,2

Total 79 100,0

Hasil pada Tabel 3.2. dapat diketahui bahwa respon atau tanggapan yang ditunjukkan remaja puteri dalam menangani dismenorea (nyeri haid) menggunakan obat tradisional dalam kategori cukup tinggi dengan persentase 65,8%. Sikap responden secara umum memiliki sikap yang positif. Persentase sikap positif yang ditunjukkan remaja puteri lebih banyak daripada yang bersikap negative. Hal ini dapat terjadi karena remaja puteri dibekali dengan adanya pengetahuan yang dimiliki mengenai dismenorea dan obat tradisional.

Hasil penelitian Patty (2017)

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 12. No.2, Month 2021

digambarkan responden terhadap praktek pengobatan mandiri memungkinkan adanya pengalaman mandiri yang dilakukan telah memberikan hasil yang diharapkan yaitu kurangnya gejala yang muncul maupun kesembuhan sehingga sebagian besar responden tidak ragu untuk kembali melakukan pengobatan mandiri.

3.3. Tingkat Praktik Penggunaan Obat Tradisional Dalam Mengatasi Dismenorea (Nyeri Haid).

Menurut Notoatmodjo (2012) suatu sikap belum dikatakan terwujud apabila belum diterapkan dalam bentuk tindakan (overt behavior). Ketika sikap diterapkan dalam bentuk tindakan maupun perbuatan yang nyata dibutuhkan suatu kondisi tertentu seperti fasilitas dan faktor dukungan (support). Bentuk tindakan atau perbuatan remaja puteri yang dilakukan dalam menangani dismenorea (nyeri haid) dengan menggunakan obat tradisional ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.3. Gambaran Praktik Remaja Puteri dalam Mengatasi Dismenorea

(Nyeri haid) Menggunakan Obat Tradisional

Tingkat Praktik

N %

Positif 48 60,8

Negatif 31 39,2

Total 79 100,0

Dari data tabel 3.3. menggambarkan tindakan yang dilakukan remaja puteri dalam mengatasi dismenorea dengan menggunakan obat tradisional, dimana 60,8% remaja puteri memberikan tindakan positif dan 39,2% responden menunjukkan tindakan negatif. Respon praktik yang diperoleh diimbangin dengan respon tingkat pengetahuan yang baik dan tingkat sikap yang positif pada remaja puteri dalam mengatasi dismenorea menggunakan obat tradisional.

Penelitian yang dilakukan Rustam (2014) menunjukkan bahwa salah satu tindakan yang dilakukan oleh remaja puteri dalam mengatasi dismenorea (nyeri haid) adalah dengan menggunakan obat tradisional sebesar 32,16%, dimana remaja

puteri memanfaatkan daun sirih (67%), rimpang kunyit (20%) dan daun papaya (13%). Walaupun remaja puteri sebagian besar menggunakan obat jadi atau modern dalam mengatasi dismenorea sebesar 54,35%, namun efek samping yang ditimbulkan tidak bisa dihindari. Menurut Sumayah, dkk (2017), sebagian besar mengkonsumsi obat tradisional dinilai cukup aman dibandingkan mengkonsumsi obat modern dimana obat tradisional memiliki efek samping yang cukup kecil daripada obat sintetik.

Menurut BPOM (2019) obat tradisional dibagi dalam tiga golongan menurut kegunaannya, cara pembuatan hingga tingkat pembuktian khasiatnya.

Remaja puteri dapat memanfaatkan jamu, obat herbal terstandar maupun fitofarmaka untuk mengurangi nyeri haid. Salah satu penelitian yang dilakukan Marsaid (2017) menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebesar 73,1% yang ketika mengkonsumsi ekstrak kunyit asam menunjukkan responden tidak mengalami dismenorea (nyeri haid). Senyawa aktif yang terkandung didalam ekstrak kunyit asam yakni curcumine dan antosianin mampu meringankan gejala nyeri haid yang bekerja dengan penghambat enzim cyclooxygenase (COX).

3.4. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Menurut Saifuddin (2013) pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sikap. Sikap yang positif ataupun negatif yang ditunjukkan seseorang tergantung dari pemahamannya akan objek tersebut, yang selanjutnya akan mendorong seseorang dalam memilih tindakan apa yang akan diambil. Berbeda ketika seseorang memberikan sikap yang negatif maka cenderung menghindari cara bagaimana untuk mengambil tindakan. Keterkaitan antara kedua variable tersebut akan ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.4. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Puteri Menghadapi Dismenorea Menggunakan

Obat Tradisional

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 12. No.2, Month 2021

Pengetahuan Negatif Positif

Kurang 10 3 13

Cukup 12 11 23

Baik 5 38 43

Total 27 52 79

Tabel 3.4. menunjukkan bahwa 38 remaja puteri menunjukkan pengetahuan yang baik dan sikap positif dalam mengatasi dismenorea dengan obat tradisional. Test chi-square menunjukkan nilai 23,589ª dan nilai asymp. sig 0,000 < 0,05 yang artinya tingkat pengetahuan remaja puteri mempunyai hubungan atau korelasi yang signifikan dengan tingkat sikap mengatasi dismenorea dengan obat tradisional. Data Spearman’s rho menunjukkan koefisien korelasi 0,546 yang bermakna tingkat kekuatan korelasi memiliki hubungan yang sedang.

Penelitian yang dilakukan Sanifah (2018) menunjukkan bahwa pengetahuan menjadi kunci utama seseorang dalam mengambil sikap. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik maka sikap yang ditunjukkan akan semakin positif. Semakin tinggi persentase tingkat pengetahuan maka persentase tingkat sikapnya juga semakin positif serta pengalaman yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi seseorang dalam menentukan sikap pada suatu objek.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja puteri sebagian besar “baik” dengan persentase yaitu 54,4%, tingkat sikap remaja puteri sebagian besar memiliki sikap “positif” sebesar 65,8%, dan tingkat praktik remaja puteri sebagian besar memiliki respon positif sebesar 60.8%.

Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat sikap remaja puteri dimana p-value < 0,05 dan memiliki koefisien korelasi sebesar 0,546 yang artinya hubungan variabel pengetahuan dengan variabel sikap sedang.

REFERENSI

Anugrahhayyu, Claudia Anggie., Darsini, Ninik dan Sa’adi, Ashon. 2018.

Minuman Kedelai (Glycine max) dan

indica) dengan Kunyit (Curcuma domestica) dalam Mengurangi Nyeri Haid. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5No.1 Juli 2018 P-ISSN: 2406-9388, E-ISSN:

2580-8303.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. BPOM RI. Jakarta. Hal.3 Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

2019. Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional.

BPOM RI. Jakarta. Hlm.8.

Berkley, Karen J. 2013. Primary Dysmenorrhea: An Urgent Mandate.

Newsletter International Association for the Study of Pain (IASP) October 2013 Volume 21, Issue 3. Florida State University, Tallahassee, USA.

Fatmawati, Lilis., Syaiful, Yuanita dan Nikmah, Kusrotin. 2020. Kunyit Asam (Curcuma domestica Val.) Menurunkan Intensitas Nyeri Haid. Journal of Ners Community Volume 11, Nomor 01, Juni 2020, Hal.10-17.

Faturochman. 2006. Pengantar Psikologi Sosial. Penerbit Pinus. Yogyakarta.

Hlm. 43-44.

Laila N. N. 2011. Buku Pintar Menstruasi.

Buku Biru. Yogyakarta.

Lau, Sulfiyana H. Ambo., Herman, Rahmat M. 2019. Studi Perbandingan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Herbal dan Obat Sintetik di Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar. Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1 Issue 1 p- ISSN : 2461-0496.

Marsaid, Nurjayanti D., Rimbaga YA. 2017.

Efektifitas Pemberian Ekstrak Kunyit Asam Terhadap Penurunan Dismenorea Pada Remaja Putri di Desa Tambang Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo.

Global Health Science, Volume 2 Issue 2, Juni 2017. ISSN 2503-5088.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Jakarta. Hlm: 35.

Patty YFPP. 2017. Profil Penggunaan Obat dan Perilaku Mandiri di Kalangan Ibu-

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 12. No.2, Month 2021

Skripsi. Universitas Sanata Dharma. 91.

399–404. (2017) 91 399-404.

Putri, M.S., Hasanah, O. dan Anggreini, S. N.

2012. Prevalensi dan Manajemen Dismenore Pada Remaja Putri di Kecamatan Bangko Kota Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal Ners Indonesia, Vol 3, No 1. September 2012.

Rustam, Erlina. 2014. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Terhadap Nyeri Haid

(Dismenore) dan Cara

Penanggulangannya. Jurnal Kesehatan Andalas, 2014 ; 3 (1). http:/ /jurnal.

fk.unand.ac.id.

Saifuddin Azwar. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya Ed.2. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sanifah JL. 2018. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Keluarga Tentang Perawatan Activities Daily Living (ADL) Pada Lansia. Skripsi.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika. Jombang. Hlm. 49- 61.

Sumayyah SSN. 2017. Obat Tradisional : Antara Khasiat dan Efek Sampingnya.

Majalah Farmasetika (2017) 2(5) 2003- 2006. Hlm. 1-4

PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DALAM MENGATASI DISMENOREA PADA REMAJA PUTERI SMA MUHAMMADIYAH 23

DAN SMA MUHAMMADIYAH 11 JAKARTA TIMUR

AGUSTIN YUMITA1*, NORA WULANDARI1, RIZKIA INDAH TAWAKANI1

1Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

*E-mail : [email protected] ABSTRAK

Dismenorea merupakan masalah ginekologi yang sering dialami remaja puteri. Penangganan dismenorea selain dengan pengobatan medis juga dapat memanfaatkan obat tradisional. Dismenorea menyebabkan beberapa masalah salah satunya mempengaruhi prestasi belajar remaja puteri disekolah.Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan dan praktek remaja puteri dalam memanfaatkan obat tradisional untuk mengatasi dismenorea. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September hingga November 2021 berupa survey observational deskriptif dengan teknik purposive sampling dimana subjek penelitian remaja puteri yang berusia 15-19 tahun. Data kuesioner dianalisis menggunakan SPSS IBM 22.0. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan remaja puteri mengenai dismenorea dan obat tradisional dikatakan baik dengan persentase 80,8%, persentase sikap yang positif sebesar 83,8% dan persentase praktek sebesar 45,5%. Analisis korelasi menunjukkan nilai p<0,05 yang bermakna ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktek penggunaan obat tradisional dalam mengatasi dismenorea.

Kata Kunci : Dismenorea, Obat Tradisional, Remaja Puteri.

ABSTRACT

Dysmenorrhea is a gynecological problem that is often experienced by adolescent. Dysmenorrhea can be overcome by medical and non-medical treatment such as using traditional medicine.

Dysmenorrhea causes several problems, one of which affects the learning achievement of adolescent at school. This study aims to see the level of knowledge and practice of adolescent in utilizing traditional medicine in overcoming dysmenorrhea. Sampling was carried out from September to November 2021 in the form of a descriptive observational survey with a questionnaire where the research subjects were adolescent aged 15-19 years. Data analysis using SPSS IBM 22.0. The results showed that the knowledge of adolescent about dysmenorrhea and traditional medicine was said to be good with a percentage of 80.8%, a positive attitude percentage of 83,8% and a practice percentage of 45,5%. Correlation analysis showed p value<0.05 which means that there is a significant relationship between knowledge and practice of using traditional medicine in overcoming dysmenorrhea.

Keywords: Dysmenorrhea, Traditional Medicine, Adolescent.

PENDAHULUAN

Prevalensi kejadian dismenore cukup tinggi dan sangat minim mendapat perhatian khusus, karena remaja menyimpulkan bahwa nyeri yang dialami adalah sesuatu yang wajar. Namun, nyeri

tersebut dapat menimbulkan dampak bagi tubuh yang lemah, kekurangan energi, dan konsentrasi yang buruk, yang dapat berdampak negatif pada aktivitas sehari-hari (Khotimah, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Farotimi et al., (2015) menunjukkan bahwa dismenore membatasi aktivitas fisik, Farmasi Tahun ; Vol (No): Hal E-ISSN 2657-0408 P-ISSN 2549-2381 http://ojs.stikes-muhammadiyahku.ac.id/index.php/jfarmaku

menyebabkan konsentrasi yang buruk selama proses belajar hingga mempengaruhi kinerja akademik remaja puteri disekolah.

Sebagian besar remaja putri di Indonesia menderita dismenore dan tidak segera memeriksakan diri ke dokter. Salah satu penyebabnya karena malu berobat ke dokter dan cenderung menyepelekan penyakit.

Sekitar 90% remaja putri di Indonesia pernah mengalami dismenore. Dismenore diakibatkan adanya kontraksi disritmik miometrium yang menunjukkan satu atau lebih gejala. Nyeri dapat bervariasi sifatnya, dari nyeri ringan sampai berat pada perut bagian bawah, bokong, dan kram pada sisi medial paha (Anurogo dan Wulandari, 2011).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Misliani et.al (2019) penanganan dismenorea dilakukan dalam 2 cara yakni farmakologi dan non farmakologi. Diketahui bahwa persentase penanganan non farmakologi lebih dominan dilakukan remaja puteri dimana salah satunya dengan cara mengoleskan minyak kayu putih (22,5%) dan mengkonsumsi jahe dan kunyit sebesar 22,5%.

Dalam beberapa penelitian yang dilakukan, dilaporkan bahwa pemberian minuman kunyit asam cukup efektif menurunkan dismenorea (Hamdayani, 2018;

Asroyo et.al.,2019; Pangestui et al., 2020). Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Kuptniratsaikul et al., (2014) yang menunjukkan bahwa ekstrak Curcuma domestica cukup efektif dalam mengurangi nyeri yang sebanding dengan ibuprofen.

Curcumin yang terkandung dalam kunyit memiliki aktivitas antiinflamasi dan aktivitas antioksidan yang kuat (Deogade and Ghate, 2015).

Remaja puteri sangat membutuhkan suatu informasi atau suatu pendidikan tentang proses kesehatan selama menstruasi. Remaja puteri yang belum mengetahui cara penanganannya akan sering mengalami kesulitan untuk menghadapi dismenore tersebut terutama penanganan non farmakologi. Sehingga perlu dilakukan kajian untuk melihat pengetahuan, sikap dan praktek remaja puteri dalam mengatasi dismenore menggunakan obat tradisional.

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa kuesioner yang telah divalidasi dan diuji reabilitasnya. Kuesioner

dibagikan kepada responden dalam bentuk google form.

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan kepada remaja puteri di SMA Muhammadiyah 23 dan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga November 2021.

Populasi dan Sampel

Populasi remaja puteri dikedua SMA Muhammadiyah dengan total 232 siswi.

Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 198.

Teknik Pengumpulan Data

Sumber data berasal dari seluruh kuesioner sebagai data primer. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling snowball. Sebelum pengumpulan data primer, responden akan diberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Responden akan diberi kesempatan untuk klik tanda setuju sebagai informed consent untuk bentuk persetujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan google form yang dibagikan kepada responden melalui tautan aplikasi.

Analisis Data

Data diolah dan dianalisis dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi- square menggunakan aplikasi SPSS IBM 22.0.

Ethical Consideration

Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof.

Dr. Hamka dengan nomor surat 03/21.08/01213 tanggal surat 04 Agustus 2021.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari sejumlah populasi responden sebanyak 232 remaja puteri, terdapat 198 data kuesioner yang diseleksi sesuai kriteria inklusi.

Remaja puteri berusia 15-19 tahun diketahui banyak mengalami dismenore (Akbarzadeh et al., 2017). Wanita muda berusia kurang dari 20 tahun banyak mengalami dismenore primer yang disertai nyeri sedang hingga berat tanpa adanya gangguan penyakit panggul yang jelas (Lentz et al., 2012).

Dokumen terkait