• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahkum Alaih

Dalam dokumen USHUL FIQH - dasar (Halaman 134-145)

BAB V HUKUM SYARA’ , MAHKUM FIH DAN

C. Mahkum Alaih

orang itu pantas untuk menanggung hak-hak orang lain, menerima hak-hak atas orang lain, dan pantas untuk melaksanaknnya. Dengan demikian, kemampuan itu mengandung dua segi134, yaitu:

1. Ahliyatul Wujub, yaitu kemampuan seseorang me- nerima hak dan kewajiban), artinya kepantasan seseorang untuk diberikan hak dan diberi kewa- jiban. Kepantasan ini ada pada setiap manusia, baik laki-laki atau perempuan, baik masih kanak-kanak maupun sudah dewasa, baik sempurna akalnya atau tidak sehat. Selama kemanusiaan itu ada maka kepantasan menerima hak dan kewajiban tersebut tetap dimilikinya.

2. Ahliyatul ada` adalah kepantasan seseorang untuk dipandang sah segala perkataan dan perbuatannya.

Misalnya bila ia mengadakan suatu perjanjian atau perikatan, tindakan-tindakan itu adalah sah dan da- pat menimbulkan akibat hukum. Dengan demikian ahliaytul ada` adalah soal pertanggungjawaban dan asasnya adalah cakap bertindak (berakal).

3. Hubungan manusia dengan ahliaytul wujub.

Keadaan manusia bila dihubungkan dengan ke- mampuan menerima hak dan kewajiban ada dua macam; a) ahliyatul wujubnya kurang sempurna.

Dimana seseorang hanya pantas menerima hak

134Muhtar Yahya dan Fathurrahman, Dasar Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam (Bandung Al-Ma`arif, 1986), 165-167.

saja tetapi belum pantas melaksanakan kewajiban.

b) Ada kalanya ahliaytul wujubnya itu sempurna.

Seseorang sudah pantas menerima hak dan tang- gung jawab.

4. Hubungan manusia dengan ahliyatul ada`. Dalam kondisi ini keadaan manusia tersebut dapat dibagi dua macam, yaitu; a) adakalanya seseorang tidak mempunyai ahliyatul ada sedikitpun. Misalnya anak yang belum dewasa dan orang gila. b) Adakalanya seseorang itu mempunyai ahliyatul ada` yang kur- ang sempurna. Seperti anak mumayyiz, yakni anak yang sudah dapat membedakan baik atau buruk- nya suatu perbuatan dan manfaat atau tidaknya perbuatan itu, akan tetapi pengetahuannya belum kuat. c) Adakalanya seseorang itu mempunyai ahliyatul ada` yang sempurna. Yaitu orang yang telah dewasa lagi berakal.

daFTaR PUSTaKa

Abd al-Wahhab Khallaf. Ilm Ushul al-Fiqhi. Kuwait:

Dar al-Qalam. 1978.

---, Kaidah Kaidah Hukum Islam, Ilmu Ushul Fiqh, ter., Iskandar al-Barsany, dkk., Jakarta: Raja Wali Press, 1994.

Adi Warman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2004.

Al-Allamah al-Bannaniy. Hasyiyah al-Allamah al- Bannaniy ala Syarh al-Mahalliy ala Matn Jam’i al-Jawami’ . Indonesia: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyyah. t.t.

al-Syatibi, Imam Abu Ishak, al-Muwafaqat, Beirut:

dar al-Kutub al-Ilmiyah, Juz II

Ali Hasaballah. Ushul al-Tasyri’al-Islamiy. Mesir:

Dar al-Ma’arif. 1976.

Al-Thufi, Syarh Mukhtashar al-Raudhah, Jilid III.

Beirut: Muassasah al-Risalah, 1989.

Amir Syarifuddin. Ushul Fiqh Jilid I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997.

Al-Ghazali, al-Mankhul fi Ta’liq al-Ushul (Mesir: Dar al-Fikr, 1987).

Al-Qarafi, Al-Raisuni, Nazhariyat al-Maqashid inda al-Syatibbi (Damsyiq: Dar al-Fikr, 1989).

James H. Donnelly, James L. Gibson dan Johan M.

ivancevich, Fundamentals of Manajement, New York: Irwin Mc Graw-Hill, 1998.

M. Syamsuddin (et al), dalam pengantar: Hukum adat dan Modernisasi Hukum, Cet.I. FH.UII, Yogyakarta, 1998.

Muhammad Abu Zahrah. Ushul al-Fiqh. t.tp.: Dar al-Fikr al-Arabiy. t.t.

Muhammad bin Ali bin Muhammad al-Syaukaniy.

Irsyad al-Fukhul ila Tahqiq al-Haq min Ilm al-Ushul. Beirut:

Dar al-Fikr. t.t.

Muhammad Hashim Kamali. Prinsip dan Teori-Teori Hukum Islam (Usul al-Fiqh), ter. Noorhaidi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 1996.

Muhammad al-Khudlariy Bik. Ushul Fiqh. Beirut:

Dar Ihya al-Turats al-Arabiy. 1969.

Muhammad Thahir bin Asyur, Maqashid al-Syari’ah al-Islamiyyah, Malaysia: Dar al-Fajr, 1999.

Mukhtar Yahya dan Fatchurrahman. Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islami. Bandung: al-Ma’arif. 1993.

Musthafa A. Zarqa’, al-Madkhal ‘ala al-Fiqhi al ‘Am, Jilid II, Dar al-Fikr, Beirut, 1968.

Musthafa Zaid, Al-Mashlahah Fi al-Tasyri’ al-Islami wa Najm al-Din al-Thufi, Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi,1964.

Musthafa Said al-Khin, al-Kafi al-Wafi fi Ushul al-Fiqh al-Islamy, Beirut: Muassasah risalah, 2000.

Nasrun Harun. Ushul Fiqh 1. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997.

Rifa`at al-Audi, Min al-Turats al-Iqtishad li al- Muslimin, Makkah: Rabithah Alam al-Islami, 1985.

Satria Effendi M. Zein. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana.

2005.

Wahbah al-Zuhayliy. Ushul al-Fiqh al-Islamiy. Juz I.

Beirut: Dar al-Fikr. 2001.

RIwaYaT HIdUP PENULIS

Zaenudin Mansyur, lahir di Kamasan Monjok Mataram pada tanggal 14 Agustus 1977. Sosok ini dibesarkan dari kalangan terpelajar sehingga semangat untuk membangun dan mengembangkan diri sangat kuat sehingga tidak heran kalau kemudian dapat menempuh pen didikan sampai jenjang tertinggi. Awalnya dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 4 Monjok Mataram yang saat ini menjadi SDN 34 Mataram. Setamat dari SDN ia melanjutkan pendidikan formalnya di MTs.N Mataram sambail bolak balik dari Pondok Pesantren al-Raisyiah Sekarbela Mataram. Di Pondok Pesantren inilah Zaen (nama panggilannya) dapat menimba ilmu nahwu dan ilmu agama lainnya sehingga dapat menjadi bekalnya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Mataram tahun 1994 dan selesai pada tahun 1997. Setamat dari MAN I Mataram ia langsung melanjutkan studinya ke Strata (S1) Prodi Pendidikan Bahasan Arab ketika itu masih STAIN Mataram. Oleh karena beliau sedikit memiliki ilmu alat sehingga tergiur untuk melanjutkan studinya di program studi tersebut. Semangat dalam mengembangkan diri terus ditunjukkannya dengan

melanjutkan studinya di Strata (S2) Prodi Hukum Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan dapat diselesaikan pada tahun 2004 yang sejak sebelum masuk tahun 2002. Sedangkan studi Strata (S3) ia tempuh mulai tahun 2011 dan dapat diselesaiakan pada tahun 2014 pada Prodi Dirosah Islamiyah Konsenterasi Hukum Ekonomi Syariah. Putra asli Kamasan Mataram Sasak ini aktivitas sehari-harinya sebagai dosen tetap di Pascasarajana Universitas Islam Negeri Mataram yang telah dipercaya menjadi Sekretrais Jurusan Prodi Hukum Ekonomi Syariah UIN Mataram mulai tahun 2007 sampai 2015. Setelah itu diberikan jabatan sebagai Kepala Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan UIN Mataram saat itu juga. Akan tetapi perkembangan UIN Mataram semakin berkembang pesat sehingga dipercaya lagi menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan sampai tahun 2021. Sebagai seorang do sen yang dituntut untuk terus berkarya maka sosok beliau ini cukup rajin menulis baik dalam bentuk buku dan Jurnal. Tulisannya banyak dimuat oleh jurnal yang terakreditasi nasional yang telah terindeks sinta 2. Khusus untuk karya buku belum terlalu banyak, selama tiga tahun ini hanya menulis tiga buku yang sudah diterbitkan penerbit, yaitu Hukum Perikatan Islam dan Imlementasinya dalam praktek Muamalat, dan buku kedua berjudul Kearifan Sosial Masayarakat Sasak dalam Tradisi Lokal.

Sedangkan buku ketika berjudul Kontrak Bisnis Syariah dalam Tataran Konsep dan Implementasi tahun 2020.

Asyiq Amrullah, adalah salah seorang dosen Fa- kultas Syariah UIN Mataram yang telah lahir di sebuah daerah yang tidak asing di Jawa Tengah yaitu kota Tegal.

Beliau lahir pada tanggal 17 Oktober 1971 dan dibesarkan di kalangan keluarga yang berpendidiikan. Karena itu beliau seorang yang konsern dalam dunia pendidikan sehingga saat ini menjadi kandidat Doktor di Pasacarjana Strata tiga di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surbaya. Pendiidkan dasarnya ditempuh di Madrasah Ibtidaiyah Athfal Tegal dan tamat tahun 1984. Setamat dari itu beliau lasung melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama sederajat, yaitu MTs Miftahul Ulum Tegal dan beliau selesai tahun 1987. Sementara itu Ssekolah Menengah Atas di selesaikan pada MAPK, Yogyakarta dan diselesaikan pada tahun 1990. Dengan bekal ilmu yang diperoleh dari pendidikan menengah dan atas membuatnya termotivasi melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi yaitu program sarjana beliau selesaikan di Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan program strata dua (S2) diselesaikan pada tahun 2001. Saat ini beliau masih sibuk dalam menyelsaikan tugas akhir disertasi di Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Sebagai seorang dosen beliau sangat konsern terhadap profesinya. Buktinya dapat dicermati dari tulisannya baik dari buku referensi maupun jurnal terakreditasi. Buku yang telah diterbitkannya adalah Fiqh Korupsi, Amanah vs Kekuasaan, Mataram: Somasi NTB, TAF, dan USAID, 2003. ISBN 979-98598-0-8, Membangun

Anak Negeri, Kumpulan Khotbah Jum’at Peduli Anak, Editor dan Kontributor, Mataram: LPA NTB, 2004. ISBN 979-99368-1-0, Membangun Resistensi, Merawat Tradisi:

Modal Sosial Komunitas Wetu Telu, Mataram: LKIM IAIN Mataram, 2006. ISBN 979-25-6443-8, Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2019. ISBN: 978-623-218- 329-2. Sedangkan artkelnya cukup banyak misalnya Al- Risalah: Proyek Pengebirian Akal dan Penggandrungan Teks, Jurnal Ulumuna, STAIN Mataram Vol. VI, No. 1, Juli-Desember 2002, Pemikiran Muhammad Abduh tentang Ijtihad dan Metodenya, Jurnal Istinbath, Jurusan Syariah, STAIN Mataram, Vol. 1, No. 1, Juli-Desember 2003, Persepsi Tuan Guru Seputar Relasi Gender dalam Konteks Pemberdayaan Perempuan di Pulau Lombok, Jurnal Penelitian Keislaman, Lemlit STAIN Mataram, Vol. 1, No. 1, Desember 2004, Konsistensi Masyarakat Muslim Penganut Madzhab Syafi’i dalam Penerapan Konsep- Konsep Syafi’iyyah (Studi Masyarakat Muslim Lombok dalam Praktek Jual Beli), Jurnal Penelitian Keislaman, Lemlit IAIN Mataram, Vol. 1, No. 2, Juni 2005, Sunnah di Kalangan Ahl al-Ra’y, Jurnal Istinbath, Fak. Syariah IAIN Mataram, Vol. 3, No. 2, Juni 2006, Kohesivitas Berbasis Modal sosial: Belajar dari Kaum wetu Telu, Jurnal Istiqra’, Departemen Agama RI, Vol. 05, No. 01, 2006, Muqarin dan Hukum Mengamalkan Hasilnya, Jurnal Mu’amalat, Jurusan Mu’amalah, Fak. Syari’ah, IAIN Mataram, Vol. 1, No. 1, 2010, Dampak Sosial Kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah di Lombok dan Upaya Resolusi Konflik, Jurnal Penelitian Keislaman, Lemlit IAIN Mataram, Vol.

Dalam dokumen USHUL FIQH - dasar (Halaman 134-145)