BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Teori
1. Manajemen Pemasaran
23
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
24
pemasaran terhadap dunia perbankan berbeda dengan dunia lainnya.21 Karena perbedaan tersebut strategi pemasaran yang diterapkan haruslah yang tepat yaitu strategi pemasaran bagi produk jasa.22 Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang dapat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan yang telah di tetapkan. Tujuan aktifitas penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan cara memuaskan kebutuhan konsumen. American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksaan rencana penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional.23
Pemasaran adalah suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pemasaran merupakan Dengan demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa- jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan para pesaing. 24
21 Kasmir Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta, Kencana, 2004), h. 74
22 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,... h.5
23 Pandji Anoraga, manajemen bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) h.215
24 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.169.
25
Pengertian lain pemasaran adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dan, dan jasa- jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai-nilai dari barang dan jasa kepada pelanggan yang telah menjadi sasaran.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Tujuan utama dari pemasaran adalah untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, tantangan pertama dalam pemasaran adalah melakukan pengesata dan identifikasi kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa yang dapat dikembangkan oleh perusahaan.25 Dalam praktiknya tujuan tersebut dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut:
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah.
25 Derwan wibisono, manajemen kinerja, konsep, desain dan teknik meningkat daya saing perusahaan, (penerbit erlangga, 2006), h. 127
26
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.26 Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran di mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Ada lima konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan:
1. Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa, konsumen akan menyukai produk yang tersedia selaras dengan kemampuan konsumen, murah dan mudah didapat. Oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Dalam konsep ini terkandung pengertian bahwa, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi terbaik serta keistimewaan yang menonjol. Oleh karenanya produsen harus berusaha untuk memperbaiki produk secara terus-menerus.27
3. Konsep Penjualan
26 Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2004) h. 66
27 Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002) h. 15-18
27
Konsep ini menyatakan bahwa, konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif. Konsep ini menganggap bahwa, seringkali konsumen kurang tertarik pada produk/jasa yang ditawarkan dan oleh karenanya pemasar harus berusaha mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dengan cara promosi yang berdaya guna untuk merangsang pembelian.28
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dan konsep penjualan sering sulit untuk dibedakan.
Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep pemasaran adalah:
a. Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu adalah menjadi tugas perusahaan.
b. Untuk itulah diperlukan program riset pemasaran agar dapat diketahui pada keinginan pembeli.
c. Semua kegiatan untuk mempengaruhi pembeli, harus ditempatkan di bawah control pemasaran yang terintegrasi.
d. Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan loyalitas, kesan baik dari pembeli.29
Apabila perusahaan menganut konsep pemasaran maka semua kegiatan diarahkan kepada konsumen. Bagian pemasaran berperan aktif sejak mulainya proses produksi, sebab konsumenlah yang akan menjadi tujuan utama yaitu kepuasannya, jadi tidak hanya peningkatan volume penjualan saja.
28 Murti Sumarni, Manajemen,... h. 15-18
29 Murti Sumarni, Manajemenh,... h. 15-18
28
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Konsep pemasaran Kemasyarakatan ini berpendapat bahwa tugas pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan lebih efisien daripada para pesaing dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.30
Di bank umum syariah harus menerapkan pemasaran syariah.
Pemasaran syariah merupakan suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-nilai Islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang mengagungkan keadilan dan kejujuran. Dengan pemasaran syariah, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang Islami. Dan selama proses bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apa pun dalam pemasaran dapat diperbolehkan.31
Adapun nilai-nilai pemasaran syariah adalah sebagai berikut:
a. Shiddiq, merupakan komponen rohani yang terletak pada nilai kejujuran. Perilaku jujur selalu diikuti dengan sikap tanggung jawab atas perbuatannya. seorang pemasar yang bersifat shiddiq haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam melakukan pemasaran, dalam
30 Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002) h. 15-18
31 Naufal Aflah, Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara Minoritas Muslim, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Airlangga, surabaya, 2015) h. 8
29
berhubungan dengan pelanggan, dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan mitra bisnisnya.32
b. Fathanah, secara bahasa adalah cerdas, namun dalam perbankan merupakan sikap seseorang dalam memasarkan prosuk perbankan untuk lebih pahami dalam segala produk yang akan disampaikan atau di tawarkan oleh perbankan syariah.
c. Amanah, secara bahasa adalah dapat di percaya. Dalam perbankan syariah seorang pemasar produk perbankan harus memiliki jiwa bertanggung jawab, kejujuran, memberikan pelayanan prima dan berupaya menghasilkan kesan yang baik di mata nasabah.33
d. Tablig, seorang pemasar syariah harus memposisikan dirinya tidak hanya sebagai representasi dari perusahaan namun turut pula sebagai juru dakwah dalam mengembangkan ekonomi syariah.
e. Istiqomah, artinya adalah konsisten. Seorang pemasar haruslah bersikap konsisten dalam menerapkan peraturan syariah, harus dapat dipegang janjinya, tidak diperkenankan pemasar syariah berubah-ubah dalam memberikan janji.34
Dalam menghadapi pasar sasaran yang ada, perbankan syariah mengunakan strategi pemasaran bank yang sangat baik, namun perbankan mengalami kesulitan, seperti munculnya bank-bank baru, pembaharuan teknologi, kemudahan bertransaksi, aneka ragam hadiah dan promosi yang
32 Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. (Bandung:
PT. Mizan Pustaka, 2006) h. 27
33 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,... h. 27
34 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,... h. 28
30
di tawarkan oleh bank, dan sebagainya. Strategi pemasaran dapat tercipta melalui sinergi melalui periklanan dan promosi bersama dapat melipat gandakan keuntungan yang diproleh dengan biaya yang relatif lebih kecil.35 Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah, stabilitas dan kemampuan laba.36
Dalam prinsipnya ada beberapa macam strategi pemasaran yang di lakukan oleh perbankan, antara lain :
1. Strategi Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan suatu usaha perusahaan (bank) meningkatkan jumlah nasabah baik secra kuantitas maupun secara kualitas pada pasar saat ini melalui promosi dan distribusi secara aktif.
2. Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk perbankan merupakan usaha meningkatkan jumlah nasabah dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru perbankan. Inovasi dan kreatifitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini.
3. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk membawa produk ke arah pasar baru dengan membuka atau mendirikan anak-anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau
35 Sodamaryanti, manajemen strategi, (Bandung, Refika Aditama, 2014) h. 86
36 Wilson Arafat, Manajemen Perbankan Indonesia, Teori Dan Implementas, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2006) h. 231
31
menjalin kerjasama dengan pihak laindalam rangka menyerap nasabah baru.
4. Strategi integrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya di tempuh oleh para bank yang mengalami kesulitan likuiditas yang sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi strategi diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan bank-bank (merger).
5. Strategi diversifikasi
Strategi diversifikasi baik diversifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi yang dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatu segmmen pasar tertentu dengan menawarkan dengan menawarkan varian produk perbankan dimiliki. Sementara diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya memberi berbagai varian produk perbankan kepada konglomerat (korporat).37