• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Pertemanan

Dalam dokumen SKRIPSI (Halaman 76-80)

BAB IV Urgensi Pertemanan Menurut Syekh Al-Zarnuji Dalam Kitab Ta’limul

C. Manfaat Pertemanan

69 Artinya: Semua anak yang dilahirkan itu dalam keadaan islam, hanya saja orang tuanya yang menjadikan mereka beragama yahudi, nasrani dan majusi.176

Hadis di atas menjelaskan bahwa pertemanan dapat memberikan pengauh yang sangat besar, maka berhati-hatilah dalam memilih dengan siapa kita berteman.

Betapa besar pengaruh teman terhadap kehidupan seseorang, karena baik dan buruknya seseorang dapat dilihat dari siapa teman pergaulannya yang senantiasa ada disampingnya, karena teman dapat mempengaruhi atau merubah semua hal dalam kehidupan seseorang. Rasulullah saw. Sampai menghimbau umatnya bahwa kualitas agama seorang hamba tergantung dengan siapa dia berteman. Apabila menghendaki kesuksesan di dunia dan di akhirat maka hendaklah memilih teman yang dapat membawa kesusksesan itu, namun sebaliknya jika yang diinginkan rasa kesengsaraan hidup baik di dunia dan di akhirat maka bertemanlah dengan mereka yang akhlaknya buruk.

2. Sebagai penolong dan memberikan syafaat di hari kiamat

Persahabatan maupun pertemanan tidak hanya memberikan kemanfaatan di dunia saja, akan tetapi memberikan kemanfaatan juga ketika di akhirat kelak dan akan memperoleh kedudukan serta derajat yang mulia seperti yang diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam sebuah hadis yang artinya: Perbanyaklah teman karena sesungguhnya setiap teman yang beriman mempunyai syafaat di hari kiamat.177

Setiap seorang teman kelak di hari kiamat dapat memberikan syafaat kepada temannya yang berakhlak sholih serta taat dan patuh pada perintah Allah SWT. tetapi terdapat pula seorang teman yang tidak dapat memberikan syafaat kepada temannya

176 M. Fathul Lillah. Kajian dan Analisi Ta’lim Muta’allim (Kediri: Santri Salaf Press, 2015), 98.

177 Latif Abdullah, “Konsep As-Subah Menurut Syah Naqsyaband dan Implikasinya dalam Pendidikan Akhlak,” (Tesis, IAIN Purwokerto, 2021), 21.

yang tidak mengajak pada kebaikan dan taan kepada Allah. Selain tidak mendapatkan syafaat orang yang seperti ini akan memberikan rasa penyesalan yang mendalam, hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya QS. Al-Syu’ara:

اَنَل اَمًف َص َلََو َنْيِعِفاَش ْنِم ٍمْيِمَح ٍقْيِد

Artinya: Maka Kami tidak mempunyai pemberi syafa'at seorangpun, Dan tidak pula mempunyai teman yang akrab.178

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak akan memberikan seseorang syafaat sedikitpun ketika ia tidak memiliki teman akrab. Dan teman seperti ini tidak dapat menolak bahaya yang akan menimpa diri mereka, hingga kelak dihari kiamat mereka akan dipenuhi rasa penyesalan yang amat besar. Karena mereka tidak dapat menolong dirinya sendiri dari siksa api neraka. Hal tesebut sejalan dengan ungkapan syekh al-zarnuji:

ِةَيِسِراَفْلاِب ِةَمْكِحْلا ىِف ُلاَقُ يَو

لا ِكاَب ِتاَذ ِ قَحِب # ْدَبِر اَمْزَا ْدَوُ ب ْرَ تْدَب ْدَبَراَب ْدِمَّصلا ِهَّل

179

ِمْيِعَن ىِب اَياَت َرْ يِكْوُكْيِن َراَب # ِمْيِحَج ىِوُس اْرَ تْدَر اْدَبِراَب

Artinya: Dituturkan kata mutiara dalam bahasa Persia :

“Kawan yang jahat lebih berbahaya dibandingkan ular berbisa, demi Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Suci. Kawan yang jahat menyeretmu ke neraka Jahim, ambillah kawan yang bagus, dia mengajakmu ke syurga Na’im.”.180

Nadhom di atas memerintahkan untuk memperbanyak berteman dengan orang-orang yang beriman dan salih, karena mereka yang beriman akan memiliki syafaat kelak di hari kiamat. Sebab biasanya terdapat seorang yang terkena suatu musibah di akhirat yaitu dengan masuk neraka karena sifat ketidak hati-hatiannya

178 Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah. 371.

179 Al-Zarnuji, ملعتملا ملعت حرش, 34.

180 Asrori, Etika Belajar, 36-37.

71 ketika di dunia, dan akan dikeluarkan dari neraka karena memperoleh syafaat dari temannya yang beriman dan salih itu.

Maka perlu dipahami bahwa seorang muslim hendaknya memandang pertemanan yang bermanfaat sebagai pertemanan yang di dalamnya terikat oleh iman, dan pertemanan yang dijalankan semata-mata demi takwa yang makin menguat, serta agar lebih mudah merealisasikan taat. Akan banyak didapatkan manfaat ketika berteman dengan orang-orang yang beriman dan shaleh, karena ketika duduk bersamanya, berteman dengannya, berkumpul bersama dengannya, berbicara dengannya akan mempunyai banyak keutamaan. Selain itu duduk bersama dengan orang shaleh bisa menambah wawasan ilmu yang bermanfaat baik untuk urusan dunia maupun agama, serta mengngatkan kepada temannya agar menjauhi hal-hal yang dapat membahayakannya.

Seorang teman yang baik da sholih senantiasa akan mendoong temannya untuk taat kepada Allah. Seperti halnya dengan mengajak temannya untuk berperilaku baik, hormat dan berbakti kepada orang tua, senantiasa menyambung silaturahmi, dan sebagainya. Karena ketika seseorang berteman dengan orang yang baik maka temannya akan mengikutinya. Karena mereka saling terikat satu sama lain.

Manfaat lain yang akan didapatkan dari berteman dengan orang yang sholeh yaitu ia akan menjaga hubungan dengan temannya, ia akan selali menjaga rahasianya, menjaga aibnya, baik ketika sedang bersama maupun tidak. Selain itu seseorang akan mendapatkan kemanfaatan berupa kasih dan sayang dari temannya dan akan selalu mendoakan kebaikan kepada temannya, baik ketika masih hidup maupun setelah ia mati.

72 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Adab memilih teman dalam terjemah kitab Ta’limul Muta’allim hendaknya mempertimbangkan kriteria berikut yaitu: (a) memilih teman yang tekun, tekun adalah kesungguhan hati untuk selalu berusaha dan bekerja keras dalam memperoleh sesuatu.

(b) wira’i, wira’i adalah menjaga diri dari segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya. (c) jujur, jujur adalah terdapat kesesuaian antara ucapan dan perbuatannya. (d) mudah memahami masalah, yaitu memilih teman yang memiliki rasa empati dan simpati. (e) menghindari teman yang pemalas (f) menghindari teman yang pengangguran (g) menghindari teman yang banyak bicara (h) menghindari teman yang suka berbuat kerusakan, (i) dan menghindari teman yang suka menfitnah.

2. Urgensi pertemanan dalam kitab Ta’limul Muta’allim yaitu adanya ikatan sosial yang kuat bersama orang lain juga membuat psikologis mental yang bagus dalam kebaikan, terjalinnya silaturahmi yang baik, saling penolong dan memberikan syafaat kelak dihari kiamat.

B. Saran

Berdasarkan penelitian bahwa kitab Ta’limul Muta’allim karya Syaikh Al-zarnuji merupakan kitab yang membahas mengenai adab-adab belajar bagi penuntut ilmu, maka disarankan kepada:

1. Pendidik

73 Diharapkan pada pendidik (guru) dapat mempergunakan kitab Ta’limul Muta’allim karya Syekh Al-zarnuji sebagai pedoman dalam mengajarkan adab yang baik bagi pelajar. Hal tersebut bertujuan supaya pendidik dalam mengajar tidak hanya terpaku pada modul, atau buku yang sudah tersedia, tetapi pendidik dapat dengan kreatif memperdalam, memperluas bahkan mengembangkan bahan ajar dengan materi yang didapat dari kitab, buku, maupun jurnal yang ada hubungannya dengan materi tersebut.

2. Orang tua

Diharapkan orang tua dapat menjadikan kitab Ta’limul Muta’allim karya Syekh Al- zarnuji sebagai pedoman dalam mendidik anaknya, untuk mengajarkan bagaimana adab- adab yang baik khususnya adab dalam memilih teman.

3. Peneliti selanjutnya

Dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melengkapi penelitian saya dengan lebih detail tentang “Adab Memilih Teman dan Urgensi Pertemanan Menurut Syekh Al- Zarnuji Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim”.

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Latif. “Konsep As-Subah Menurut Syah Naqsyaband dan Implikasinya dalam Pendidikan Akhlak,”, (Tesis, IAIN Purwokerto, 2021).

Al-Ghazali, Imam. Akhlak yang Baik. Bandung: Marja, 2019.

Al-Jawi, Muhammad Nawawi. Muroqil Ubudiyahmaroqil, terj. Zaid Husain Al-Hamid. Surabaya:

Mutiara Ilmu, 2010.

Al-Mas’udi, Hafidl Hasan. Taisiirul Khallaq Fi Ilmi Akhlaq, terj. Haidar Muhammad Azis.

Surabaya: Ampel Mulia.

Al-Tirmidzi. Jamius Shahih al-Tirmidzi.

Al-Zarnuji, ملعتملا ملعت حرش , Kediri: Fath al-Ulum, t.t.

---. “Adab Pergaulan dalam Perspektif Al-Ghazali Studi Kitab Bidayat al-Hidayah,”, Jurnal Studi Islam, 1 (2019).

---. Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu Terjemah Ta’limul Muta’allim. Surabaya: Al-Miftah, 2012.

Bafadhol, Ibrahim. “Pendidikan Akhlak dalam Perspektif Islam,”, ,” Jurnal Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam, 12 (2017).

Belau, Arnold, 2015: Perbedaan antara Sahabat dan Teman, (Online), (https://www.kompasiana.com/arnoldbelau/perbedaan-antara-sahabat-dan teman 550dbcf3813311822bb1e4b7), diakses 23 Mei 2022.

Busiri, Achmad. “Etika dalam Menuntut Ilmu Perspektif Syaikh Az-zarnuji (Kajian Kitab Ta’limul Muta’allim),”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1 (2020).

Dapartemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Dewi, Safira Tiara dan Wenty Marina Minza. “Strategi Mempertahankan Hubungan Pertemanan Lawan Jenis pada Dewasa Muda,” E-Jurnal Gama JOP, 3 (2016).

Fajrin, Suhaimin, Taufikurrahman. “Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Dalam Kitab Ta’limul Muta’alim Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Di Pondok Pesantren Nasruddin,”

(2021)

Febrieta, Dita. “Relasi Persahabatan,” Kajian Ilmiah UBJ, 2 (Mei, 2016).Fitriani, Ria. “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Pergaulan Teman Sebaya Siswa Kelas XI TEI (Teknik Elektronika Industri) di SMK Negeri 2 Salatiga,”, 1 (2019).

Frisk Rebecca, 2018: 4 Alasan Mengapa Persahabatan Sangat Penting, (Online), (https://id.oriflame.com/beautyedit/health-beauty/four-reasons-why-friendships-are

important) diakses 23 mei 2022.

75 Fildayati, Nuryeni. “Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Interaksi Sosial,” Skripsi, (2018).

Hamza, Amir. Metode Penelitian Kepustakaan. Batu: Literasi Nusantara, 2020.

Hardani. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020.

Hardisman. Tuntunan Akhlak Dalam Al-Quran dan Sunnah. Padang: Andalas University Press, 2017.

Harun, Irhayati. Sukses Mendidik Anak dengan Qolbu. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2013.

Hasil Observasi pada Anak kelas 5 di SDN 1 Mrican, November 2021.

Hidayati, Novi Wahyu. “Hubungan Harga Diri dan Konformitas Teman Sebaya dengan Kenakalan Remaja,”, 2016.

---. “Pertemanan Perspektif Al-Qur’an (Suatu Tinjauan Metode Madu’i),”, 2017.

Jayana, Thoriq Aziz. Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati. Jakarta: PT. Elex Media Kompurindo, 2018.

Johni. Metode Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Praneda Media Grup, 2016.

Kartono, Kartini. Pskologi Perkembangan Anak. Bandung: Mandar Maju, 2007.

Khotimah, Khusnul, dan Retno Wahyuningsih. “Hubungan Antara Tingkat Kesibukan Orang Tua dan Kecenderungan Memilih Teman Sebaya dalam Pengembangan Akhlak Siswa Madrasah Ibtidaiyah,", 2 (2020).

---. Kajian dan Analisi Ta’lim Muta’allim. Kediri: Santri Salaf Press, 2015.

Listia, Wan Nova. “Anak Sebagai Makhluk Sosial”, 1 (2015).

Machsun, Toha. “Pendidikan Adab, Kunci Sukses Pendidikan,”, Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 2 (2016).

Mahirah. “Kenakalan Remaja dan Pengangguran,” 1 (2017).

Mar, Ana. “Pengaruh Perilaku Teman Sebaya terhadap Asertivitas Siawa”, Jurnal of Guidance and Counseling Theory and Application, 1, (2015).

Maulidia, Rahmah. “Problem Malas Belajar pada Remaja (sebuah Analisis Psikologis),” Jurnal Tsaqafah, 2 (2012).

Ma’isyah, Hannah. “Pendidikan Akhlak dalam Kitab Āfāt Al- Lisān Karya Imam Al- Ghāzāli dan Relevansinya dengan Materi Aqidah Akhlak Kelas VIII Madrasah Tsanawiyyah,” (Skripsi, IAIN Ponoogo, 2019).

Muhammad bin Ismail Abu A.. Al-Ja’fi, al-Jami al-Sahih al-Mukhatsar. Juz V,

Dalam dokumen SKRIPSI (Halaman 76-80)

Dokumen terkait