BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.3 Masalah
Dinas kesehatan kota Binjai merupakan suatu dinas pemerintah yang juga melaksanakan perencanaan sumber daya manusia dalam merekrut kepegawaian di Dinas tersebut. Dinas kesehatan Kota Binjai menemui kendala dalam proses manajemennya, kendala tersebut adalah kendala yang berasal dari dalam dinas itu tersebut dan juga kendala yang berasal dari luar.
Tabel 1 : Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kota Binjai
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN
1 Dr. Sugianto, Sp.OG, M.K.M Dokter Spesialis + S2 KesMas
Kepala Dinas
Kesehatan 2 Dr. M. Indra Tarigan , M.K.M Dokter Umum + S2
KesMas
Sekretaris
3 Edwin Yusvanola S1 Ekonomi Kasubbag
Keuangan,
Kepegawaian, dan Umum
4 Herudo Pranowo,SKM S1 SKM Adminkes Madya
5 Juniwaty Simangunsong, SST, M.K.M
S2 KesMas Adminkes Muda
6 Henny Mahrani Hasibuan, SKM S1 SKM Adminkes Muda 7 Maria K.W. Sitorus, SST, M.K.M S2 KesMas Bendahara
8 Waslifour Glorya Daeli, S.Kep S1 Keperawatan Analisis Klasifikasi Barang Milik Daerah
9 Ika Sari, SKM S1 SKM Penyusunan
Kebutuhan Barang Inventaris
10 Spika Adianti Simatupang, S.Kep S1 Keperawatan Analis Penerimaan Keuangan
11 Mardin Sahputra Sembiring S1 SKM Analisis Kepegawaian
12 Prillia Dwina, S.E S1 Akuntansi Analisis Lap.
Keuangan Transfer Daerah
13 Ainal Husna Hasibuan, S.E S1 Akuntansi Analisis Laporan Keuangan
14 Hanna Pertiwi Manullang D III Akuntansi Pengelola Keuangan 15 Putri Indah Lubis, A.md D III Teknik Energi Pengelola
Kepegawaian 16 Faureza Syaifullah Nasution,
A.md
D III Teknik
Mekanika
Teknisi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
17 Afri Yani Volina , Amd. RMIK D III Perekam Medis
& Informasi Kes
Pengelola Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian
18 Muhammad Sofyan, SKM S1 Kesehatan
Masyarakat
PLT Kasubbag Bag.
Program Informasi da Humas
19 Tika Juleiva Poerba, SKM S1 SKM Analis Rencana
Program dan
Kegiatan
20 Evelina Silalahi, SKM S1 SKM Analis Data dan
Informasi
21 Suardi, SE S1 Ekonomi Analis Pengelolaan
Sarana Program
22 Maya Maulida Sari, SKM, M.Kes S2 KesMas Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur
23 Eliana, SKM S1 KesMas Analis Data dan
Informasi
24 Akhmad Gozali,SKM S1 SKM Analis Perencanaan
Anggaran
25 Megasari Siskawaty, SKM S1 KesMas Analis Rencana
Program dan
Kegiatan 26 Yulia, S.V. Sembiring,
A.Md.Kom
D III Manajemen Informatika
Pengelola Data pelaksana program dan anggrana
27 Diana Susanti, M.Kes S2 KesMas Kepala Bidang
Pencegahan &
Pengendalian Penyakit
28 Humairawati, S.Tr.Keb, M.K.M S2 KesMas Kepala Sie.
Surveilans dan imunisasi
29 Masdar, A.Md.Kes D III Pranata
Laboratorium Kes
Pranata Laboratorium Penyelia
30 Sukmawati br. Ginting, SKM S1 SKM Analis Kesehatan 31 Nony Lusiana Sipahutar,
S.Tr.Keb
D4 Kebidanan Analis Kesehatan
32 Lasma Erlita Sitorus, SKM S1 SKM Kepala seksi
pencegahan
&pengendalian penyakit menular
33 Masryah Sitakkar D III Analis
Kesehatan
Pengelola Pembrantasan Penyakit Menular langsung
34 Liani Simanjuntak, M.Kes S2 KesMas Analis Penyakit Menular
35 Ledy Abrita Sitepu, SKM S1 SKM Analis Penyakit
Menular
36 Ahnela Sitepu, M.Kes S2 Kesmas Kepala Seksi pencegahan &
pengendalian
penyakit tidak
menular dan
kesehatan jiwa 37 Sry Oktaviana Sitepu, S.Kep.Ners S1 Keperawatan Analis Kesehatan
38 Sri Suhartuti, SKM S1 SKM Analis Kesehatan
39 Ayustina Lita Mangisi Helena, S.Kep. Ners
S1 Keperawatan Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
40 Elda Vivia, S.Tr.Keb D4 Kebidanan Kepala Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gigi
41 Imelda Sitompul, SKM S1 KesMas Analis Gizi
42 Ratih S. Rizkani , S.Kep, Ners, M.K.M
S2 Kesmas Analis Kesehatan 43 Shari Agustina Tanjung, SST D4 Kebidanan Analis Kesehatan
Ibu dan Anak
44 Holijah SE Siregar, SST, M.K.M S2 KesMas Kepala Seksie
Promosi dan
pemberdayaan masyarkat
45 Lisbet Angkat, S.Farm, Apt Apoteker Analis Kesehatan 46 Sri Mediana Sembiring, M.K.M S2 KesMas Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Muda
47 Rinaldy Adamsyah SPK Pengadministrasi
Perencanaan dan program
48 Murtiani Riselly, S.Kep. Ners S1 Keperawatan Analis Kesehatan 49 Sebrina Nuriani Nainggolan,
A.md
D III Perekam dan Informasi Kesehatan
Pengelola Program Penyuluhan
50 Astari Miranda Sitepu, SKM S1 SKM Kepala Seksi
KesLing, Kes.Kerja dan Olahraga
51 Yessica Pusdikari L.Tobing, SKM
S1 SKM Sanitarian Muda
52 Eka Setiawan Siregar, S.Si S1 Biologi Analis Kesehatan
53 Nina Annisa, SKM SKM Bidang Adm Kesehatan
Adminkes Pertama
54 Desman, M.Kes S2 Kesmas Ka.Bid Pelayanan
dan Sumber Daya Kesehatan
55 Endang Purwanti, SKM S1 SKM Kepala Seksi
Pelayanan Kesehatn
56 Amir Husin Lubis, SKM S1 SKM Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Muda
57 Arif Kesuma, S.Tr.Gz D4 Gizi Analis Kesehatan
58 Alfound Waldimar Sitorus, SKM SKM Bid. Adm.
Kesehatan
Adminkes Pertama 59 Rosmawaty Hutagalung, S.Farm S1 Farmasi Kepala Sie
Kefarmasian , Alkes
60 Benar Barus APK Pengelola Obat dan
Alat Kesehatan
61 Anita, S.Farm S1 Farmasi dan
Makanan
Analis Obat dan Makanan
62 Ira Fazlina, SST D4 Kebidanan Analis Obat dan
Makanan
63 Eka Julita Lusianna Lbn Toruan D III Farmasi Pengelola Obat dan Alkes
64 Reniati Sidabutar, S.Farm.,Apt Apoteker Penyuluh Obat dan makanan
65 Sarintan Tarigan, S.Farm.,Apt Apoteker Analis obat dan makanan
66 Mismalem Afrina br. Bangun D III Farmasi Pengelola obat dan alkes
67 Dian Pujiani Siregar, Am.Keb D III Kebidanan Pengelola Obat dan Alkes
68 Irmawati, Am.Keb D III Kebidanan Pengelola Obat dan Alkes
69 Hotmaida Simanjorang, Am.Keb D III Kebidanan Pengelola Obat dan Alkes
70 Anita Fitri Anggraini, S.Psi S1 Psikologi Kepala Seksi SDM Kesehatan
71 dr. Ika Setianingrum Dokter Umum Analis Kesehatan 72 Loly Novita Sipahutar, S.Kep S1 Keperawatan Adminkes Muda
73 Lennawati Aritonang, SKM SKM Adminkes Pertama 74 Elsy Dahria br S. Brahmana,S.Sos S1 Sospol Adm.
Negara
Analis SDM
Aparatur
75 Ayu Anggia, Amk D III Keperawatan Pengelola Profesi SDM
Berdasarkan tabel diatas ditetapkan prioritas masalah yang ada di Dinas Kesehatan Kota Binjai yaitu Maldistribusi SDM.
Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya adalah individu yang mengerjakan tugas di luar latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya. Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menjadi permasalahan. Permasalahan ini terjadi oleh adanya penempatan pegawai yang tidak merata dan tidak sesuai dengan tupoksinya sehingga berdampak kepada akses masyarakat yang rendah terhadap pelayanan yang berkualitas.
Adapun permasalahan yang muncul yaitu jabatan yang di emban tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang di miliki. Dapat kita lihat pada tabel, bahwa Pemberdayaan individu sebagai Pengelola Kepegawaian dilakukan oleh D-3 Teknik Energi, Analisis Klasifikasi Barang Milik Daerah dan Analisis Penerimaan Keuangan dilakukan oleh S1 Keperawatan, Pengelola Profesi Sumber Daya Manusia dilakukan oleh D3 Keperawatan. Kinerja setiap individu cukup memuaskan namun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi yang di milikinya. Hal ini di khawatirkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas serta pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Walikota Binjai Nomor 30 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai pada BAB IV Pasal 19 tentang Kelompok Jabatan Fungsional di terangkan bahwa : (1) Pada Dinas Kesehatan dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku, (2) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai keahlian dan kebutuhan. Itu berarti setiap pegawai wajib mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai dengan keahlian/ spesialisasi masing – masing yang di miliki oleh pegawai agar terwujud profesionalisme kerja di instansi Dinas Kesehatan Kota Binjai.
Untuk mengatur jabatan di instansi pemerintah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah mengeluarkan Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Selain merupakan amanat UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap instansi pemerintah wajib untuk menyusun analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK) guna menyusun kebutuhan jumlah serta jenis jabatan dari PNS dan PPPK.
Dalam menentukan dalam menyusun anjab dan ABK, terdapat serangkaian proses yang harus dilewati satu-persatu. Pertama adalah identifikasi mandat, desain organisasi, struktur organisasi, dan proses bisnis. Selanjutnya, pembentukan tim pelaksana penyusun anjab dan ABK yang kemudian akan melakukan analisis jabatan, pengumpulan data jabatan, pengolahan data jabatan, verifikasi jabatan yang
terdiri dari uraian jabatan dan spesifikasi jabatan, validasi kebutuhan, serta penyusunan peta jabatan.
Penyusunan anjab dilakukan oleh instansi dalam rentang waktu minimal lima tahun sekali. Sedangkan untuk ABK dilakukan setiap tahun. Adapun tahapan penyusunan anjab dan ABK tersebut tidak boleh dilakukan secara lompat-lompat.
Adanya lompatan proses pada penyusunan menyusun anjab dan ABK dapat menyebabkan masalah seperti jabatan yang tidak efisien dan tidak efektif.
Saat ini, lompatan proses dalam penentuan menyusun anjab dan ABK masih seringkali dilakukan. Akibatnya, jabatan-jabatan yang ada cenderung memiliki uraian jabatan yang seragam. Keseragaman dalam uraian jabatan ini menyulitkan pengidentifikasian indikator kinerja yang spesifik dan terukur.
Tugas-tugas dalam satu jabatan juga harus selaras dengan kompetensi yang dibutuhkan. Terakhir, uraian tugas-tugas tersebut memiliki beban kerja minimal 1.250 jam per tahun.
Dengan adanya Anjab dan ABK, maka akan diketahui mengenai uraian jabatan, beban kerja per jabatan, peta jabatan, dan bobot jabatan. Hasil dari anjab dan ABK dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan pegawai, penetapan kompetensi dan syarat dari suatu jabatan, serta sebagai indikator kinerja pegawai.
Anjab dan ABK bukanlah sekadar penyusunan jabatan. Dengan adanya anjab dan ABK, manfaat yang didapat antara lain jumlah, kualitas distribusi, serta
komposisi pegawai dalam suatu instansi sesuai dengan beban kerjanya. Hal ini kemudian juga akan berpengaruh dalam penempatan pegawai yang tepat, pengembangan karier yang sesuai dengan kompetensi, dan sistem remunerasi yang adil dan layak.
2.4 Pembahasan