• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN LATIHAN KERJA PEMINATAN (LKP)

N/A
N/A
FAHMI SULAIMAN

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN LATIHAN KERJA PEMINATAN (LKP) "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LATIHAN KERJA PEMINATAN (LKP)

GAMBARAN PENDISTRIBUSIAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI TAHUN 2023

D I S U S U N

OLEH:

KELOMPOK 12

1. Maya Sari Rejeki Pane 2102022005

2. Ratmaida 2102022007

3. Ratu Lasniroha Maduwu 2102022008

4. Wahyudi Fajar 2102022009

5. Mery Christina 2102022011

6. Monang Herry Edward Pardede 2102022012

7. Munawar Khalik 2102022013

8. Taufiqurrahman 2102022015

DOSEN PEMBIMBING:

RONI GUNAWAN S.K.M, M.KES

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN

2023

(2)
(3)

RINGKASAN

Dinas Kesehatan Kota Binjai merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang kesehatan yang di pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas memmpunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Keseehatan mempunyau fungis sebagai perumus kebijakan, pelaksanaan kebijakan, evaluasi da pelaporan pada bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, serta sumber daya kesehatan.

Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya adalah individu yang mengerjakan tugas di luar latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya. Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menjadi permasalahan. Permasalahan ini terjadi oleh adanya penempatan pegawai yang tidak merata dan tidak sesuai dengan tupoksinya sehingga berdampak kepada akses masyarakat yang rendah terhadap pelayanan yang berkualitas.

Dalam sistem kesehatan nasional terdapat subsistem sumber daya manusia kesehatan yang merupakan tatanan yang menghimpun bentuk dan cara penyelenggaraan upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan yang meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan daan pengawasan sumber daya manusia

(4)

kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangungan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Adapun alternatif masalah yang dapat dilakukan adalah dengan lebih memperhatikan proses rekrutmen dan manajemen penempatan pegawai secara merata serta menyeimbangkan demand/permintaan SDM dengan supply SDM yang dibutuhkan, didukung dengan latar belakang pendidikannya, kompetensinya, dan tupoksinya masing-masing.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil Latihan Kerja Peminatan (LKP) Administrasi Kebijakan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Binjai. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data sesudah mahasiswa melakukan kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP).

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril, material dan sumbangan pemikiran. Oleh karena itu kami Kelompok 12 mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Dr. dr Hj Razia Begum Suryono, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina yayasan Helvetia Medan.

2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes., selaku ketua yayasan Helvetia Medan.

3. Dr. H Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.

4. Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku wakil rektor bidang akademik, SDM dan Kemahasiswaan Institut Kesehatan Helvetia Medan.

5. Teguh Suharto, S.E., M.Kes., selaku Wakil Rektor bidang administrasi umum dan keuangan Institut Kesehatan Helvetia Medan.

6. Dr. Asriwati S.Kep, Ns., S.Pd., M.Kes., Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Merlan.

(6)

7. Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan.

8. Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes., selaku Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

9. Roni Gunawan , SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama penyusunan laporan ini.

10. Anita Fitri Anggraini, S.Psi, selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Dinas Kesehatan Kota Binjai.

11. Teristimewa kepada teman-teman yang selalu memberikan pandangan, mendukung baik moril maupun materi, mendoakan dan selalu memotivasi penulis dalam penyelesaian laporan ini.

Kelompok 12 menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmad dan hidayah-Nya atas segala kebaikan yang telah diberikan.

Medan, Mei 2023 Hormat Kami

Kelompok 12

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...ii

RINGKASAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.2.1 Tujuan Umum ... 2

1.2.2 Tujuan Khusus ... 3

1.3 Manfaat ... 3

1.3.1 Bagi Mahasiswa ... 3

1.3.2 Bagi Dinas Kesehatan Kota Binjai...3

1.3.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat...4

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN...5

2.1 Deskripsi Lokasi ... 5

2.2 Program Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai...6

2.3 Masalah ... 35

2.4 Pembahasan ... 42

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

(8)

3.1 Kesimpulan ... 49

3.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... xii

LAMPIRAN ... xiii

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Binjai...35

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alamat Kantor Dinas Kesehatan Kota Binjai...5 Gambar 2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Binjai...33

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin LKP Lampiran 2 : Surat Balasan Permohonan Izin LKP

Lampiran 3 : Lembar Supervisi Dosen Pembimbing / Pendampingan Adm LKP Lampiran 4 : Lembar Supervisi Dosen Pembimbing / Pembukaan LKP dan

Analisis Situasi

Lampiran 5 : Lembar Supervisi Dosen Pembimbing / Penentuan Prioritas Masalah

Lampiran 6 : Lembar Supervisi Dosen Pembimbing / Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

Lampiran 7 : Lembar Bimbingan LKP Lampiran 8 : Laporan Harian Kegiatan LKP Lampiran 9 : Dokumentasi

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Kesehatan Kota Binjai merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang kesehatan yang di pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas memmpunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Keseehatan mempunyau fungis sebagai perumus kebijakan, pelaksanaan kebijakan, evaluasi da pelaporan pada bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, serta sumber daya kesehatan.

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan atau biasa disebut Yankes dan SDK merupakan salah satu bidang di Dinas Kesehatan Kota Binjai sebgai unsur pelaksana bidang pelayanan dan sumber daya kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta dipimping oleh Kepala Bidang. Bidang Yankes & SDK terdiri dari 3 seksi yaitu Seksi Pelayanan

Kesehatan, Seksi Kefarmasian, makanan, minuman dan alat kesehatan, serta Seksi Sumber Daya Kesehatan. Bidang Yankes & SDK mempunyai tugas sebagai perumus pelaksana kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer

(13)

dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan

(14)

tradisional, kefarmasian, makanan-minuman, alat kesehatan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia kesehatan.

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan merupakan salah satu satuan kerja di Dinas Kesehatan Kota Binjai yang bisa dijadikan tempat tujuan untuk Latihan Kerja Peminatan ( LKP ) mahasiswa Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia karena memiliki bidang keilmuan yang sesuai dengan mata kuliah yang telah didapatkan mahasiswa semester empat (IV) jalur ekstensi, sehingga penulis dapat melihat dan mengaitkan realita kegiatan oeprasional di Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan dengan materi kuliah yang telah diperoleh. LKP di lahan praktek di Dinas Kesehatan Kota Binjai ini merupakan suatu kegiatan yang tepat dalam memperkenalkan,

melatih, dan meningkatkan kemampuan

peserta didik dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat dan juga untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat di lahan kerja.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pelaksanaan LKP ini adalah diharapkan pada akhir LKP peseta didik mampu memahami gambaran umum instansi terkait, program pokok, kegiatan, permasalahan dan upaya penanggulangan masalah yang ada di lahan praktek serta hal-hal terkait lainnya.

(15)

1.2.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan Khusus setelah melakukan LKP diharapkan :

1. Mahasiswa mampu untuk menganalisis sumber daya yang tersedia di lahan praktek dalam rangka tata kelola administrasi dan pengambilan kebijakan.

2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis kebijakan program kesehatan instansi terkait.

3. Mahasiswa mampu untuk menganalisis masalah yang terjadi di lapangan, berdasarkan analisis situasi yang telah dilakukan.

4. Mahasiswa mampu untuk menganalisis pemecahan masalah.

5. Mahasiswa mampu untuk menyusun laporan hasil.

1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tidak hanya secara teoritis tetapi juga praktek dalam kegiatan di lapangan.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pemecahan masalah yang terdapat di lapangan.

3. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dan keterampilan untuk dapat menjadi sarjana kesehatan masyarakat yang profesional.

1.3.2 Bagi Lahan LKP

1. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi tempat praktek dengan institusi pendidikan.

(16)

2. Institusi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas di institusi selama proses praktek berlangsung.

1.3.3 Bagi Institusi pendidikan

1. Laporan LKP Mahasiswa dapat dijadikan salah satu audit Internal kualitas pengajaran.

2. Memperoleh masukan yang positif untuk di terapakan dalam program praktek belajar selanjutnya.

3. Memperkenalkan program studi kepada tempat praktek.

4. Terbinanya kerja sama antara program studi ilmu-ilmu kesehatan di bawah naungan Yayasan Helvetia.

(17)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Lokasi

Dinas Kesehatan (dinkes) daerah / wilayah Kota Binjai, Sumatera Utara merupakan instansi yang bertanggungjawab mengenai kesehatan. Dinkes Kota Binjai memiliki tugas untuk merumusan kebijakan bidang kesehatan, melaksanaan kebijakan bidang kesehatan, melaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan, melaksanaan administrasi Dinas Kesehatan, dan melaksanaan fungsi lain yang terkait dengan urusan kesehatan.

Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Binjai beralamat di Jalan Ikan Hiu No.

59, Binjai Timur, Timbang Langkat, Binjai, Kota Binjai, Sumatera Utara 20351, Indonesia.

Gambar 1 : Alamat Kantor Dinas Kesehatan Kota Binjai

(18)

1.2 Program Kerja

2.2.1 Program Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai

Pembangunan Kesehatan di Kota Binjai bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dilakukannya langkah-langkah optimal, baik oleh sektor kesehatan, swasta maupun lintas sektor.

Adapun rangkaian program yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Binjai selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Kesehatan Dasar 2. Program Pelayanan Kesehatan Rujukan 3. Program Upaya Pelayanan Kesehatan

4. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat

5. Program Regulasi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan 6. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2.2.2 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Binjai Berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 30 Tahun 2016 tentang Tugas , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai menjelaskan dengan rinci antara lain :

A. Tugas dan Fungsi Kepala

1. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang di pimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

(19)

berkedudukan di bawah dan tanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan dan tugas pembantuan.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a) perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya kesehatan;

b) pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya kesehatan;

c) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarrnasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta surnber daya kesehatan; ·

d) pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya kesehatan; ·

(20)

e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Tugas dan Fungsi Sekretariat

1. Sekretariat dipimipin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dn bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

2. Sekretaris mempunyai tugas membantu dan melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang berkaitan dengan ketatausahaan, ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, keuangan, penyususan program, perbendaharaan, mengkoordinasikan tugas-tugas bidang dan urusan umum lainnya.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris rnempunyai fungsi:

a) melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan Dinas Kesehatan;

b) memberikan dukungan administrasi meliputi kepegawaian;

ketetatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan rnasyarakat, kearsipan dan dokumentasi;

c) penataan organisasi dan tatalaksana;

d) koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;

e) mengkoordinir penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja;

f) mengkoordinir penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) g) mengkoordinir penyusunan Rencana Strategis Satuan Perangkat

Daerah (Renstra SKPD)

(21)

h) mengkoordinir penyusunan Laporan Kinerja (LKj) dan Perjanjian Kinerja(PK);

i) mengkoordinir penyusunan lndikator Kinerja Utama (IKU);

j) pengelolaan barang milik/kekayaan daerah;

k) mengkoordinir penyusunan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM); dan

l) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Tugas dan Fungsi Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum

1. Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada sekretaris.

2. Kepala Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam melaksnakan tugas , melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan asset, penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan dukungan administrasi umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umurn mempunyai fungsi:

a) menyelenggarakan urusan keuangan;

b) menyelenggaraan pengelolaan asset Dinas Kesehatan;

c) mengelola Ketatausahaan dan surat rnenyurat, tata naskah dinas dan penataan kearsipan;

(22)

d) melaksanakan pengelolaan administrasi umum;

e) melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

f) melaksanakan urusan keuangan, pembukuan, laporan dan pertanggung jawaban keuangan;

g) menyusun dan mengusulkan-anggaran belanja pegawai, anggaran belanja rutin dan anggaran belanja lainnya;

h) mengelola penatalaksanaan hukum administrasi; dan

i) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. Tugas dan Fungsi Subagian program, Informasi dan Hubungan Masyarakat 1. Subagian program, Informasi dan Hubungan Masyarakat dipimpin oleh

Kepala Subagian yang dalam tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.

2. Kepala Subagian program, Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi:

a) menyusun dan· merencana kegiatan Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat;

(23)

b) melaksanakan evaluasi basil kegiatan rencana kerja Dinas Kesehatan;

c) melaksanakan penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah;

d) melaksanakan penyusunan dan membahas Penetapan Kinerja (PK), Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Laporan Kinerja (Lkj) Satuan Kerja Perangkat Daerah:

e) melaksanakan evaluasi dan monitoring hasil pelaksanaan program dan kegiatan;

f) melaksanakan penyiapan bahan yang dibutuhkan dalam koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan;

g) melaksanakan penghimpunan data, infonnasi dan dokumentasi sebagai bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan lingkup Dinas Kesehatan;

h) melaksanakan pemutahiran data pembangunan kesehatan yang dirangkum dalam profil kesehatan;

i) melaksanakan penyiapan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pengembangan bank data kesehatan dan jaringan infonnasi online secara terjenjang;

(24)

j) melaksanakan Penyiapan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian (Riset/Survey) kesehatan dan pengembangan skala kota;

k) melaksanakan koordinasi dengan bidang melalui Sekretaris dalarn menyiapkan bahan penyusunan Standar Pelayanan Minimal penyusunan prosedur beserta indikator kerja;

l) melaksanakan koordinasi lintas program dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan Daftar Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan;

m) melaksanakan penyiapan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kehumasan bidang kesehatan; .

n) melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat, pengelolaan informasi, pengelolaan dokurnentasi dan publikasi;

o) melaksanakan pelaporan bulanan, triwulan, tahunan dan insidentil kepada atasan langsung;

p) menyusun monitoring dan evaluasi pencapaian Rencana Strategis (Renstra) Satuan Keria Perangkat Daerah;

q) melaksanakan penyiapan laporan hasil kegiatan Subbagian Program, Informasi, Hubungan Masyarakat;

r) penyusunan penerapan Standar Pclayanan Minimal (SPM): dan s) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

(25)

E. Tugas dan Fungsi Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Bidang Kesehatan Masyarakat di pimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

2. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas di Bidang Kesehatan Masyarakat.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana climaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:

a) penyiapan perumusan kebijakan operasional di Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat., Kesehntan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;

c) penyiapan Bimbingan Teknis dan Supervisi Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, .Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan., Kesehatan Kerja dan Olahraga;

d) pemantauan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Pernberdayaan

(26)

Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga; dan

(27)

e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

F. Tugas dan Fungsi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat di pimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat lingkup Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud pada ayat (2) Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai fungsi:

a) menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan;

b) melaksanakan pengumpulan data dan pembinaan, monitoring peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana Usia Lanjut serta rnenyangkut Gizi Masyarakat antara lain keluarga kurang gizi, masyarakat rawan pangan/ gizi, penderita gizi buruk kurang baik dan gizi lebih serta ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anak Bawah Lima Tahun (BALITA);

c) memantau perkernbangan pangan dan gizi;

d) menenma laporan kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan gizi dari setiap Puskesmas tiap bulannya dan melaporkan kegiatan tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara setiap bulannya;

e) penjaringan Anak Sekolah·Kelas 1, 7, dan 10; dan

(28)

f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

G. Tugas dan Fungsi Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat di pimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

2. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi:

a) menyusun dan rnelaksanakan rencana kegiatan;

b) menyiapkan metode dan bahan sarana serta menyelenggarakan promosi kesehatan;

c) mengembangkan potensi dan peran serta masyarakat dalarn bidang kesehatan;

d) menyelenggarakan pengendalian operasionalisasi bidang kesehatan;

e) mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan promosi kesehatan;

f) melaksanakan penyebarluasan inforrnasi kesehatan dalam berbagai berbentuk dan saluran komunikasi;

(29)

g) membudayakan dan melaksanakan pemantauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat sesuai dengan 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

h) memberdayakan masyarakat.melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan pemantauan pemanfaatan hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di tingkat Kelurahan;

i) melaksanakan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan sekolah

j) melaksanakan Penyuluhan Kesehatan di masyarakat dan lingkungan sekolah (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif, dan Penyakit Menular Seksual);

k) melaksanakan Pelaporan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (Pos Pelayanan terpadu, Kelurahan Siaga, Pos Kesehatan Pesantren, Tanaman Obat Keluarga) dari Puskesmas;

dan

l) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

H. Tugas dan Fungsi Lingkungan. Kesehatan Kerja dan Olahraga

1. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga di pimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan , Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kesehatan

(30)

Masyarakat lingkup Kesehatan Lingkungan , Kesehatan Kerja dan Olahraga.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai fungsi :

a) melakukan penyusunan perencanaan dari pengadaan bahan pengumpulan, pengamatan dan analisa data sampai monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penyehatan lingkungan;

b) melakukan pembinaan dan pengawasan serta pemantauan darnpak terhadap kesehatan Iingkungan, perumahan, dan tempat-tempat umum;

c) melakukan koordinasi dengan lintas program dalam penanganan pemberantasan vektor dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang bersumber dari air dan lingkungan

d) melakukan pembinaan dan pengawasan limbah padat dan domestik, lirnbah cair dan bahan lain terhadap pencemaran kualitas air dan lingkungan;

e) melakukan bimbingan teknis dan pengawasan serta verifikasi dan rekomendasi perizinan penyehatan lingkungan pemukiman, kualitas air minum, air bersih, industri makanan clan minuman, restoran, rumah sakit dan laboratorium;

f) kesiapsiagaan bencana dalam hal pengadaan sanitasi darurat:

g) menyelenggarakan kesehatan lingkungan kerja;

(31)

h) melakukan pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan kerja dan olahraga;

i) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

I. Tugas dan Fungsi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dipimpin oleh Kepala Bidang yang melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Dinas.

2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas di bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

3. Dalarn rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendaliaan.Penyakit rnernpunyai fungsi:

a) penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak menular dan kesehatan Jiwa;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang surveilans dan irnunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan Jiwa; ·

c) penyiapan · bimbingan teknis dan supervisi dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,

(32)

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

d) pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak rnenular dan kesehatan Jiwa;

e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

J. Tugas dan Fungsi Seksi Surveilens dan Imunisasi

1. Seksi Surveilens dan Imunisasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit lingkup Surveilens dan Imunisasi.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai fungsi:

a) melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Seksi Survailans dan Imunisasi

b) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Surveilans (Pengamatan penyakit)

c) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan imunisasi d) melaksanakan Pengelolaab Program Imunisasi:

(33)

e) melaksanakan surveilans terhadap terjadinya wabah penyakit kemungkinan timbulnya penyakit baru;

f) melaksanakan Evaluasi Daerah Endemis, Sporadis terjadinya Kejadian Luar Biasa;

g) melakukan Evaluasi Kesiapsiagaan Bencana·

h) melakukan pengawasan dan pemantauan Laporan Sistem Kewaspadaaan Dini dan Respon;

i) melaksanakan Pemcriksaan dan Pembinaan Matra;

j) melaksanakan Pengawasan Pengelolaan Vaksin Imunisasi;

k) melaksanakan Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji;

l) melaksanakan Pengawasan Surveilans Acute Flaccyd Paralysis (AFP);

m) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

K. Tugas dan Fungsi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai fungsi:

(34)

a) menyusun dan melaksanakan program dan rencana kegiatan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

b) melakukan penyusunan perencanaan dari pengadaan bahan, pengumpulan, pengamatan, dan analisa data sampai monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung (Infeksi Menular Seksual, Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Sindrome Tuberculosis, Kusta, Infeksi Saluran Pemafasan Atas, Diare, Frambusia, dll) dan pemberantasan penyakit bersumber binatang (demam herdarah, chikungunya, malaria, filariasis, Ieptospirosis, dll);

c) menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung (Infeksi Menular Seksual, Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Sindrome Tuberculosis, Kusta, Infeksi Saluran Pemafasan Atas, Diare, Frambusia, dll);

d) menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular yang bersumber binatang (demam herdarah, chikungunya, malaria, filariasis, Ieptospirosis, dll);

e) menyelenggarakan pengendahan vector;

f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(35)

L. Tugas dan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa.

1. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kcpala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa mempunyai fungsi :

a) melaksanakan penyusunan dan rencana kerja Seksi Pencegahan dan Pngendahan Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa·

b) melakukan penyusunan perencanaan dari pengadaan bahan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes Melitus, Obesitas, Penyakit Tiroid, Stroke, Asma Bronkiale, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Osteoporosis, Penyakit Ginjai Krenik, Thalasemia, Sistemic Lupus Erythematosus (SLE), Kanker);

c) pengumpulan, pengamatan dan analisa data penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

(36)

d) monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa;

e) menyelenggarakan pengendalian penyakit tidak menular, cedera dan kecelakaan kerja;

f) melakukan penyiapan program pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran; melakukan pembinaan dan koordinasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut; melakukan pembinaan, monitoring dan penjaringan terhadap kesehatan jiwa;

g) melakukan Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular dan Gangguan Mental Emosional dan Perilaku; ·

h) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

M. Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

1. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Dinas.

2. Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan tugas Kepala Dinas di Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi:

(37)

a) penyiapan Perumusan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan termasuk

(38)

peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga serta Sumber Daya Manusia Kesehatan;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga serta Sumber Daya Manusia

c) penyiapan pelaksanaan kebijakan pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan;

d) penyiapan Bimbingan Teknis dan Supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga serta Sumber Daya Manusia Kesehatan;

e) pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga serta Sumber Daya Manusia Kesehatan;

f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsmya.

(39)

N. Tugas dan Fungsi Seksi Pelayanan dan Sarana Prasarana Kesehatan

1. Seksi Pelayanan Kesehatan di pimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

2. Kepala Seksi Pelayanan dan Sarana Prasarana Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan lingkup pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan serta pelayanan kesehatan tradisional.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pelyanan dan Sarana Prasarana Kesehatan mempunyai fungsi :

a) menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan perencanaan pembayaran premi Jaminan Kesehatan Daerah Binjai Sehat Ke Badan Penyelenggaraan .Jarninan Sosial Kesehatan;

b) menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan pengadaan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan:

c) menyusun perencanaan kegiatan dan pembuatan Regulasi Surat Keputusan Walikota dan Peraturan Walikota tentang Dana Kapitasi Puskesmas Sekota Binjai, Surat Keputusan Bendahara Dana Kapitasi Puskesmas, Surat · Keputusan Alokasi Dana Kapitasi Puskesmas, Surat KeputusanK.PA Puskesnias . dan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jasa Pelayanan Di Puskemas;

d) pengelolaan/penyelenggaraan Jaminun Kesehatan Nasional (JKN);

(40)

e) menjamin kesehatan masyarakat untuk memperoleh Jaminan Kesehatan dalam upaya pembinaan serta pengembangan program Jaminan Kesehatan Nasional dengan memberdayakan peran serta masyarakat meliputi masyarakat, sekolah, umum, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lembaga-lembaga organisasi kemasyarakatan;

f) melaksanakan Kegiatan Pembinaan Perungkatan Pelayanan Kesehatan;

g) melaksanakan Perencanaan Peningkatan Pelayanan dengan Indikator Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kapitasi Berbasis Kontitmen Pelayanan (KBKP); ·

h) rnenyusun dan melaksanakan Rencana Kegiatan Pelayanan Kesehatan dan sarena prasarana kesehatan;

i) berkoordinasi dengan instansi terkait di bidang pelayanan Kesehatan Primer;

j) mengupayakan Pelayanan Kesehatan Primer;

k) mengumpulkan bahan pembinaan penyelenggaraan, pengendalian, pengawasan dan pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan;

l) melaksanakan penyelenggaraan pernbinaan dan peningkatan rnutu fasilitas Pelayanan Kcsehatan

m) mengumpulkan bahan pembinaan penyelenggaraan, pengendalian, pengawasan dan pengembangan pelayanan kesehatan tradisional;

(41)

n) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan tradisional;

o) Melaksanakan pernbinaan, pengendalian dan penertiban pelayanan kesehatan dan komplementer;

p) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi dilingkup pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan terrnasuk peningkatan mutunya, Pelayanan Kesehatan tradisional

q) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

O. Tugas dan Fungsi Seksi Kefarmasian , Alat Kesehatan dan Perbekalana Kesehatan Rumah Tangga

1. Seksi Kefarmasian , Alat Kesehatan dan Perbekalana Kesehatan Rumah Tangga di pimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Kefarmasian , Alat Kesehatan dan Perbekalana Kesehatan Rumah Tangga Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan lingkup Kefarmasian , Alat Kesehatan dan Perbekalana Kesehatan Rumah Tangga.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai fungsi :

a) menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan;

(42)

b) menyelenggarakan pengelolaan gudang farmasi

c) menyelenggarakan penyusunan kebutuhan obat-obatan, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan untuk puskesrnas dan puskesmas pembantu;

d) menyelenggarakan penyediaan dan pengelolaan obat, alat kesehatan, regensia dan vaksin;

e) melaksanakan pembinaan dan pengawasan mutu obat di puskesmas dan puskesmas pernbantu:

f) melaksanakan pernbinaan dan pengawasan dan bimbingan teknis terhadap apotik, toko obat berizin sarana produksi makanan dan minuman, sarana distribusi rnakanan dan minuman, pengobatan tradisional alternatif dan komplementer dan sarana distribusi kosrnetik;

g) pemberian rekomendasi izin pedagang besar farmasi, cabang pedagang besar, alat kesehatan, dan industri kecil obat tradisionaI h) melaksanakan verifikasi dalam pernberian izin apotik dan toko obat:

i) pengambilan sampling/contoh sediaan fannasi di lapangan;

j) Pengawasan, registrasi makanan dan minuman produksi rumah tangga;

k) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

l) sertifikasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah·tangga;

(43)

m) melaksanakan pembinaan dan pengawasan serta bimbingan teknis terhadap toko alat kesehatan, Perusahaan rumah tangga alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

n) melaksanakan pengendalian, dan pemeliharaan Alat Kesehatan;

o) melaksanakan birnbingan teknis dan supervisi pelayanan kesehatan primer di lingkup kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rurnah Tangga

p) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya

P. Tugas dan Fungsi Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

1. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan di pimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

2. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan lingkup Sumber Daya Manusia Kesehatan.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud pada ayat (2) Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai fungsi:

a) menyusun. dan melaksanakan rencana kegiatan;

b) melaksanakan registrasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai peraturan perundang-undangan

(44)

c) melaksanakan verifikasi dalam pemberian izin praktek tenaga kesehatan tertentu;

d) melaksanakan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan mengevaluasi kegiatan regulasi sumber daya manusia kesehatan berupa (registrasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi dan mutu pelayanan kesehatan), sarana pelayanan kesehatan pemerintah, swasta, baik individual maupun institusi;

e) penyiapan bahan koordinasi dengan lembaga dan intitusi lain di bidang registrasi dan akreditasi sumber daya manusia kesehatan;

f) penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian bidang registrasi dan akreditasi sumber daya kesehatan;

g) melaksanakan Pengelolaan Analisis Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu;

h) melaksanakan penyiapan, pengusulan, penyusunan Analisa Jabatan dan Analisis Beban Kerja, Jabatan Pejabat Struktural, Jabatan Fungsional Umurn danTabatanFungsional Tertentu;

i) melaksanakan perencanaan pengernbangan sumber daya manusia

·kesehatan serta pemberian izin belajar dan tugas belajar.

j) peningkatan jurnlah, mutu, pendistribusian, pernanfaatan dan pendayagunaan tenaga surnber daya manusia kesehatan;

k) penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Sumber Daya Manusia Kesehatan;

(45)

l) melaksanakan Pengawasan, Pengendalian, dan Analisis Pengembangan Karier Sumber Daya Manusia Kesehatan;

m) melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

n) melaksanakan upaya peningkatan mutu sumber daya manusia kesehatan rnelalui pengusulan pelatihan teknis dan fungsional berdasarkan kornpetensi sumber daya manusia kesehatan;

o) melakukan Penilaian Angka Kredit Sumber Daya Manusia Kesehatan;

p) menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis penyelenggaraan bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan teknis fungsional bagi tenaga sumber daya manusia kesehatan;

q) melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di · lingkup Sumber Daya Manusia Kesehatan;

r) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.

2.2.3 Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 30 Tahun 2016 tentang Tugas , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai menjelaskan dengan rinci antara lain :

(46)

1. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan

(47)

organisasi di lingkungan pemerintahan daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

2. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing- masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperluukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Setiap pimpinan satuan informasi berrtanggung jawab memimpi dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksaan tugas bawahannya.

4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan oerganisasi dari bawahannya wajib diolah dan di pergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

6. Dalam penyampaian laporan kepada atasan , tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisai lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

7. Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab masing-masing dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, diharapkan mengadakan rapat- rapat berkala.

(48)

8. Dalam memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing pimpinan organisasi dan/atau pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan pembinaan, pengawasan melekat, pengendalian serta melakukan monitoring dan evaluasi

(49)

terhadap pelaksanaan tugas pejabat structural dan/atau staff di lingkungan unit kerjanya sesuai dengan bidang tugasnya.

9. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan terhadap kedisplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai pada bawahannya.

10. Masing – masing pejabat structural dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada pimpinan dan/atau atasan langsungnya sesuai dengan hirarki jenjang jabatan.

2.2.4 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Binjai dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2 : Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Binjai

(50)

2.2.5 Sumber Daya a. Tenaga Kesehatan

Untuk melaksanakan urusan wajib Dinas Kesehatan Kota Binjai didukung oleh pegawai dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah dan status kepegawaian

Pegawai dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Binjai pada tahun 2023 berjumlah 101 orang yang terdiri dari PNS 75 orang, THL 26 orang. Pendidikan dan Golongan Kepegawaian

Dari PNS yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Binjai maka dapat dirinci berdasarkan golongan sebagai berikut:

a) Golongan IV : 10 orang b) Golongan III : 56 orang c) Golongan II : 8 orang d) Golongan I : 0 orang

Sedangkan berdasarkan pendidikan terakhir dapat pula dirinci sebagai berikut:

A. PNS

a) Berpendidikan S2 (Pasca Sarjana) : 13 orang b) Berpendidikan S1 (Sarjana) : 41 orang c) Berpendidikan DIV : 5 orang d) Berpendidikan D3 : 14 orang e) Berpendidikan SMK : 2 orang

(51)

B. THL

a) Berpendidikan S1 (Sarjana) : 7 orang b) Berpendidikan DIV : 1 orang

c) Berpendidikan D3 : 7 orang

d) Berpendidikan SMA : 9 orang e) Berpendidikan SMP : 1 orang

f) Berpendidikan SD : 1 orang

2.3 Masalah

Dinas kesehatan kota Binjai merupakan suatu dinas pemerintah yang juga melaksanakan perencanaan sumber daya manusia dalam merekrut kepegawaian di Dinas tersebut. Dinas kesehatan Kota Binjai menemui kendala dalam proses manajemennya, kendala tersebut adalah kendala yang berasal dari dalam dinas itu tersebut dan juga kendala yang berasal dari luar.

Tabel 1 : Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kota Binjai

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN

1 Dr. Sugianto, Sp.OG, M.K.M Dokter Spesialis + S2 KesMas

Kepala Dinas

Kesehatan 2 Dr. M. Indra Tarigan , M.K.M Dokter Umum + S2

KesMas

Sekretaris

3 Edwin Yusvanola S1 Ekonomi Kasubbag

Keuangan,

Kepegawaian, dan Umum

4 Herudo Pranowo,SKM S1 SKM Adminkes Madya

(52)

5 Juniwaty Simangunsong, SST, M.K.M

S2 KesMas Adminkes Muda

6 Henny Mahrani Hasibuan, SKM S1 SKM Adminkes Muda 7 Maria K.W. Sitorus, SST, M.K.M S2 KesMas Bendahara

8 Waslifour Glorya Daeli, S.Kep S1 Keperawatan Analisis Klasifikasi Barang Milik Daerah

9 Ika Sari, SKM S1 SKM Penyusunan

Kebutuhan Barang Inventaris

10 Spika Adianti Simatupang, S.Kep S1 Keperawatan Analis Penerimaan Keuangan

11 Mardin Sahputra Sembiring S1 SKM Analisis Kepegawaian

12 Prillia Dwina, S.E S1 Akuntansi Analisis Lap.

Keuangan Transfer Daerah

13 Ainal Husna Hasibuan, S.E S1 Akuntansi Analisis Laporan Keuangan

14 Hanna Pertiwi Manullang D III Akuntansi Pengelola Keuangan 15 Putri Indah Lubis, A.md D III Teknik Energi Pengelola

Kepegawaian 16 Faureza Syaifullah Nasution,

A.md

D III Teknik

Mekanika

Teknisi

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

17 Afri Yani Volina , Amd. RMIK D III Perekam Medis

& Informasi Kes

Pengelola Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian

18 Muhammad Sofyan, SKM S1 Kesehatan

Masyarakat

PLT Kasubbag Bag.

Program Informasi da Humas

19 Tika Juleiva Poerba, SKM S1 SKM Analis Rencana

Program dan

Kegiatan

20 Evelina Silalahi, SKM S1 SKM Analis Data dan

Informasi

21 Suardi, SE S1 Ekonomi Analis Pengelolaan

Sarana Program

(53)

22 Maya Maulida Sari, SKM, M.Kes S2 KesMas Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur

23 Eliana, SKM S1 KesMas Analis Data dan

Informasi

24 Akhmad Gozali,SKM S1 SKM Analis Perencanaan

Anggaran

25 Megasari Siskawaty, SKM S1 KesMas Analis Rencana

Program dan

Kegiatan 26 Yulia, S.V. Sembiring,

A.Md.Kom

D III Manajemen Informatika

Pengelola Data pelaksana program dan anggrana

27 Diana Susanti, M.Kes S2 KesMas Kepala Bidang

Pencegahan &

Pengendalian Penyakit

28 Humairawati, S.Tr.Keb, M.K.M S2 KesMas Kepala Sie.

Surveilans dan imunisasi

29 Masdar, A.Md.Kes D III Pranata

Laboratorium Kes

Pranata Laboratorium Penyelia

30 Sukmawati br. Ginting, SKM S1 SKM Analis Kesehatan 31 Nony Lusiana Sipahutar,

S.Tr.Keb

D4 Kebidanan Analis Kesehatan

32 Lasma Erlita Sitorus, SKM S1 SKM Kepala seksi

pencegahan

&pengendalian penyakit menular

33 Masryah Sitakkar D III Analis

Kesehatan

Pengelola Pembrantasan Penyakit Menular langsung

34 Liani Simanjuntak, M.Kes S2 KesMas Analis Penyakit Menular

35 Ledy Abrita Sitepu, SKM S1 SKM Analis Penyakit

Menular

(54)

36 Ahnela Sitepu, M.Kes S2 Kesmas Kepala Seksi pencegahan &

pengendalian

penyakit tidak

menular dan

kesehatan jiwa 37 Sry Oktaviana Sitepu, S.Kep.Ners S1 Keperawatan Analis Kesehatan

38 Sri Suhartuti, SKM S1 SKM Analis Kesehatan

39 Ayustina Lita Mangisi Helena, S.Kep. Ners

S1 Keperawatan Kepala Bidang Kesehatan

Masyarakat

40 Elda Vivia, S.Tr.Keb D4 Kebidanan Kepala Seksi

Kesehatan Keluarga dan Gigi

41 Imelda Sitompul, SKM S1 KesMas Analis Gizi

42 Ratih S. Rizkani , S.Kep, Ners, M.K.M

S2 Kesmas Analis Kesehatan 43 Shari Agustina Tanjung, SST D4 Kebidanan Analis Kesehatan

Ibu dan Anak

44 Holijah SE Siregar, SST, M.K.M S2 KesMas Kepala Seksie

Promosi dan

pemberdayaan masyarkat

45 Lisbet Angkat, S.Farm, Apt Apoteker Analis Kesehatan 46 Sri Mediana Sembiring, M.K.M S2 KesMas Penyuluh Kesehatan

Masyarakat Muda

47 Rinaldy Adamsyah SPK Pengadministrasi

Perencanaan dan program

48 Murtiani Riselly, S.Kep. Ners S1 Keperawatan Analis Kesehatan 49 Sebrina Nuriani Nainggolan,

A.md

D III Perekam dan Informasi Kesehatan

Pengelola Program Penyuluhan

50 Astari Miranda Sitepu, SKM S1 SKM Kepala Seksi

KesLing, Kes.Kerja dan Olahraga

51 Yessica Pusdikari L.Tobing, SKM

S1 SKM Sanitarian Muda

52 Eka Setiawan Siregar, S.Si S1 Biologi Analis Kesehatan

(55)

53 Nina Annisa, SKM SKM Bidang Adm Kesehatan

Adminkes Pertama

54 Desman, M.Kes S2 Kesmas Ka.Bid Pelayanan

dan Sumber Daya Kesehatan

55 Endang Purwanti, SKM S1 SKM Kepala Seksi

Pelayanan Kesehatn

56 Amir Husin Lubis, SKM S1 SKM Penyuluh Kesehatan

Masyarakat Muda

57 Arif Kesuma, S.Tr.Gz D4 Gizi Analis Kesehatan

58 Alfound Waldimar Sitorus, SKM SKM Bid. Adm.

Kesehatan

Adminkes Pertama 59 Rosmawaty Hutagalung, S.Farm S1 Farmasi Kepala Sie

Kefarmasian , Alkes

60 Benar Barus APK Pengelola Obat dan

Alat Kesehatan

61 Anita, S.Farm S1 Farmasi dan

Makanan

Analis Obat dan Makanan

62 Ira Fazlina, SST D4 Kebidanan Analis Obat dan

Makanan

63 Eka Julita Lusianna Lbn Toruan D III Farmasi Pengelola Obat dan Alkes

64 Reniati Sidabutar, S.Farm.,Apt Apoteker Penyuluh Obat dan makanan

65 Sarintan Tarigan, S.Farm.,Apt Apoteker Analis obat dan makanan

66 Mismalem Afrina br. Bangun D III Farmasi Pengelola obat dan alkes

67 Dian Pujiani Siregar, Am.Keb D III Kebidanan Pengelola Obat dan Alkes

68 Irmawati, Am.Keb D III Kebidanan Pengelola Obat dan Alkes

69 Hotmaida Simanjorang, Am.Keb D III Kebidanan Pengelola Obat dan Alkes

70 Anita Fitri Anggraini, S.Psi S1 Psikologi Kepala Seksi SDM Kesehatan

71 dr. Ika Setianingrum Dokter Umum Analis Kesehatan 72 Loly Novita Sipahutar, S.Kep S1 Keperawatan Adminkes Muda

(56)

73 Lennawati Aritonang, SKM SKM Adminkes Pertama 74 Elsy Dahria br S. Brahmana,S.Sos S1 Sospol Adm.

Negara

Analis SDM

Aparatur

75 Ayu Anggia, Amk D III Keperawatan Pengelola Profesi SDM

Berdasarkan tabel diatas ditetapkan prioritas masalah yang ada di Dinas Kesehatan Kota Binjai yaitu Maldistribusi SDM.

Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya adalah individu yang mengerjakan tugas di luar latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya. Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menjadi permasalahan. Permasalahan ini terjadi oleh adanya penempatan pegawai yang tidak merata dan tidak sesuai dengan tupoksinya sehingga berdampak kepada akses masyarakat yang rendah terhadap pelayanan yang berkualitas.

Adapun permasalahan yang muncul yaitu jabatan yang di emban tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang di miliki. Dapat kita lihat pada tabel, bahwa Pemberdayaan individu sebagai Pengelola Kepegawaian dilakukan oleh D-3 Teknik Energi, Analisis Klasifikasi Barang Milik Daerah dan Analisis Penerimaan Keuangan dilakukan oleh S1 Keperawatan, Pengelola Profesi Sumber Daya Manusia dilakukan oleh D3 Keperawatan. Kinerja setiap individu cukup memuaskan namun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi yang di milikinya. Hal ini di khawatirkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas serta pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat.

(57)

Sesuai dengan Peraturan Walikota Binjai Nomor 30 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai pada BAB IV Pasal 19 tentang Kelompok Jabatan Fungsional di terangkan bahwa : (1) Pada Dinas Kesehatan dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku, (2) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai keahlian dan kebutuhan. Itu berarti setiap pegawai wajib mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai dengan keahlian/ spesialisasi masing – masing yang di miliki oleh pegawai agar terwujud profesionalisme kerja di instansi Dinas Kesehatan Kota Binjai.

Untuk mengatur jabatan di instansi pemerintah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah mengeluarkan Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Selain merupakan amanat UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap instansi pemerintah wajib untuk menyusun analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK) guna menyusun kebutuhan jumlah serta jenis jabatan dari PNS dan PPPK.

Dalam menentukan dalam menyusun anjab dan ABK, terdapat serangkaian proses yang harus dilewati satu-persatu. Pertama adalah identifikasi mandat, desain organisasi, struktur organisasi, dan proses bisnis. Selanjutnya, pembentukan tim pelaksana penyusun anjab dan ABK yang kemudian akan melakukan analisis jabatan, pengumpulan data jabatan, pengolahan data jabatan, verifikasi jabatan yang

(58)

terdiri dari uraian jabatan dan spesifikasi jabatan, validasi kebutuhan, serta penyusunan peta jabatan.

Penyusunan anjab dilakukan oleh instansi dalam rentang waktu minimal lima tahun sekali. Sedangkan untuk ABK dilakukan setiap tahun. Adapun tahapan penyusunan anjab dan ABK tersebut tidak boleh dilakukan secara lompat-lompat.

Adanya lompatan proses pada penyusunan menyusun anjab dan ABK dapat menyebabkan masalah seperti jabatan yang tidak efisien dan tidak efektif.

Saat ini, lompatan proses dalam penentuan menyusun anjab dan ABK masih seringkali dilakukan. Akibatnya, jabatan-jabatan yang ada cenderung memiliki uraian jabatan yang seragam. Keseragaman dalam uraian jabatan ini menyulitkan pengidentifikasian indikator kinerja yang spesifik dan terukur.

Tugas-tugas dalam satu jabatan juga harus selaras dengan kompetensi yang dibutuhkan. Terakhir, uraian tugas-tugas tersebut memiliki beban kerja minimal 1.250 jam per tahun.

Dengan adanya Anjab dan ABK, maka akan diketahui mengenai uraian jabatan, beban kerja per jabatan, peta jabatan, dan bobot jabatan. Hasil dari anjab dan ABK dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan pegawai, penetapan kompetensi dan syarat dari suatu jabatan, serta sebagai indikator kinerja pegawai.

Anjab dan ABK bukanlah sekadar penyusunan jabatan. Dengan adanya anjab dan ABK, manfaat yang didapat antara lain jumlah, kualitas distribusi, serta

(59)

komposisi pegawai dalam suatu instansi sesuai dengan beban kerjanya. Hal ini kemudian juga akan berpengaruh dalam penempatan pegawai yang tepat, pengembangan karier yang sesuai dengan kompetensi, dan sistem remunerasi yang adil dan layak.

2.4 Pembahasan A. Sumber Daya Manusia Kesehatan

Sumber daya manusia atau tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional dibidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan.

Sumber daya manusia atau tenaga kesehatan berperan sebagai perencana, penggerak sekaligus pelaksana pembangunan kesehatan sehingga tanpa tersedianya tenaga dalam jumlah dan jenis yang sesuai, maka pembangunan kesehatan tidak akan daat berjalan secara optimal. Sumber daya manusia kesehatan juga merupakan tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga kesehatan non profesi serta tenaga pendukung atau penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.

Kebijakan tentang pendayagunaan tenaga kesehatan sangat dipengaruhi oleh kebijakan sektor lain, seperti kebijakan sektor ketenagakerjaan, kebijakan sektor pendidikan, sektor keuangan dan peraturan kepegawaian. Kebijakan sektor kesehatan yang berpengaruh terhadap pendayagunaan tenaga kesehatan antara lain kebijakan tentang arah dan

(60)

kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan kebijakan tentang pembiayaan kesehatan.

Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya adalah individu yang mengerjakan tugas di luar latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya. Maldistribusi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menjadi permasalahan di Indonesia. Permasalahan ini terjadi oleh adanya penempatan pegawai yang tidak merata dan tidak sesuai dengan tupoksinya sehingga berdampak kepada akses masyarakat yang rendah terhadap pelayanan yang berkualitas.

B. Alternative Solusi

Dalam sistem kesehatan nasional terdapat subsistem sumber daya manusia kesehatan yang merupakan tatanan yang menghimpun bentuk dan cara penyelenggaraan upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan yang meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan daan pengawasan sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangungan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Jadi tatanan sumber daya manusia dalam kesehatan antara lain:

1. Upaya Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan sumber daya manusia

(61)

kesehatan yang diutamakan . perencanaan sumber daya manusia kesehatan meliputi jenis, jumlah dan kualifikasinya dilakukan dengan meningkatkan dan memantapkan keterkaitannya dengan unsur lainnya. Perencanaan sumber daya manusia kesehatan dilakukan berdasarkan pada fakta melalui peningkatan sistem informasi sumber daya manusia kesehatan.

2. Upaya Pengadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan mengacu pada standar pelayanan dan standar kompetensi sumber daya manusia kesehatan dan didukung oleh etika profesi sumber daya manusia kesehatan tersebut.

3. Upaya Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Keehatan

Pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah melakukan upaya penematan tenaga kesehatan yang ditujukan untuk mencapai pemerataan yang berkeadilan dalam pembangunan kesehatan. Pemerintah melakukan rekrutmen dan penempatan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dan menjalankan tugas dan fungsi institusinya.

4. Upaya Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan peraturan perundang-undangan mengenai pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan. Pembinaan dan

(62)

pengawasan sumber daya manusia kesehatan dilakukan melalui sistem karier, penggajian dan insentif untuk hidup layak sesuai dengan tata nilai dimasyarakat dan beban tugasnya agar dapat bekerja secara profesional.

Pengawasan sumber daya manusia dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran disiplin melalui pengawasan melekat dan pengawasan profesi.

5. Menerapkan KPI yang efektif untuk Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja

Key Performance Indicator (KPI) ialah alat ukur yang menggambarkan efektivitas suatu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Sederhananya, Key Performance Indicator adalah istilah yang digunakan untuk menyebut Indikator kinerja utama yang perlu diterapkan oleh berbagai organisasi.

KPI adalah bagian penting dari pengukuran kinerja dan kegagalan.

KPI juga disebut flash atau dashboard, dan KPI menyediakan pengusaha dan administrator untuk mendapatkan penjelasan umum tentang pengembangan perusahaan yang sebenarnya (dalam waktu tertentu). KPI mengukur tujuan bisnis data aktual dan data terukur dalam periode waktu tertentu.

Adapun beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari adanya KPI adalah sebagai berikut :

1. Mengukur Performa

(63)

Tak hanya sebatas mengukur performa karyawan saja, Key Performance Indicator juga berfungsi untuk mengukur seberapa

(64)

jauh bisnis Anda sudah berkembang. Apakah berkembang ke arah yang positif, atau bahkan sebaliknya. Dari data KPI inilah, Anda akan lebih terbantu dalam mencari solusi terkait keputusan terbaik yang harus diambil, misalnya menambah jumlah pegawai, menekan biaya operasional, dan sebagainya. Kemudian metode evaluasi kinerja karyawan juga cukup beragam, yakni salah satunya mengukur apakah jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah mereka gunakan secara efektif atau tidak.

Jumlah kehadiran dan ketepatan waktu pengerjaan pekerjaan juga dapat menjadi salah satu indikator dalam KPI.

2. Membuat Target Lebih Terukur.

KPI dapat menjadi alat yang paling efektif untuk mengukur target agar lebih tepat sasaran. Hal ini juga akan memungkinkan pemimpin tersebut untuk merancang strategi baru agar masalah ini tidak terulang kembali di waktu mendatang.

3. Membantu Akuntabilitas Tempat Pekerjaan

Manfaat lainnya dari KPI adalah membuat pengukuran dan evaluasi kinerja karyawan dapat terukur secara angka dan statistik.

Sehingga perusahaan dapat memiliki bukti terkait pencapaian dari masing-masing karyawannya yang nantinya akan membantu

(65)

perusahaan dalam mempromosikan karyawan tersebut ke jabatan yang lebih tinggi.

4. Meningkatkan Semangat Kerja

KPI memang sudah sepatutnya didistribusikan kepada semua karyawan secara jelas dan juga transparan. Hal itu dikarenakan menurut survey yang dilakukan oleh para ahli, mayoritas karyawan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan tentunya menginginkan sikap transparansi dari atasan mengenai informasi dan data yang tertulis dalam KPI mereka. Dari transparansi data inilah, motivasi kerja karyawan akan meningkat dan tujuan perusahaan pun dapat tercapai dengan baik.

(66)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Dinas Kesehatan Kota Binjai dapat disimpulkan bahwa:

1. Pegawai dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Binjai pada tahun 2023 berjumlah 101 orang yang terdiri dari PNS 75 orang, THL 26 orang.

2. Dinas kesehatan Kota Binjai menemui kendala dalam proses manajemennya, kendala tersebut adalah kendala yang berasal dari dalam dinas itu tersebut dan juga kendala yang berasal dari luar.

3. Berdasarkan hasil pengumpulan data diatas, observasi, dan wawancara secara langsung diperoleh prioritas masalah yang ada di Dinas Kesehatan Kota Binjai yaitu maldistribusi SDM. Salah satunya adalah individu atau SDM yang mengerjakan tugas di luar latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya. Adanya penempatan pegawai yang tidak merata dan tidak sesuai dengan tupoksinya.

4. Adapun alternatif masalah yang dapat dilakukan adalah dengan lebih memperhatikan proses rekrutmen dan manajemen penempatan pegawai secara merata serta menyeimbangkan demand/permintaan SDM dengan supply SDM yang dibutuhkan, didukung dengan latar belakang pendidikannya, kompetensinya, dan tupoksinya masing-masing.

(67)

5. Walaupun kinerja setiap individu cukup memuaskan namun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi yang di milikinya. Hal ini di khawatirkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas serta pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat.

6. Menerapkan KPI yang efektif untuk Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.

3.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan kepada Dinas Kesehatan Kota Binjai adalah dengan lebih memperhatikan proses rekrutmen dan manajemen penempatan pegawai secara merata serta menyeimbangkan demand/permintaan SDM dengan supply SDM yang dibutuhkan, didukung dengan latar belakang pendidikannya, kompetensinya, dan tupoksinya masing-masing karena dapat berpengaruh terhadap peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas serta pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Profil Kesehatan Kota Binjai Tahun 2022

Peraturan Walikota Binjai No. 30 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai .

Daftar Jumlah Sumber Daya Manusia di Dinas Kesehatan Kota Binjai

Pengertian Key Performance Indicator (KPI) dan Fungsinya - Gramedia Literasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi – Langkah

Penyusunan Anjab dan ABK dalam Penentuan Jabatan (menpan.go.id)

(69)

DOKUMENTASI

(70)
(71)

Gambar

Gambar 1 : Alamat Kantor Dinas Kesehatan Kota Binjai
Tabel 1 : Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kota Binjai

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Personalia pelayanan farmasi rumah sakit adalah sumber daya manusia yang. melakukan pekerjaan kefarmasian

4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan. 5) Pelaksanaan

Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan

Pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah

Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 memuat pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

Pada awal tahun 2020, pemantauan capaian kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga dilakukan melalui pengukuran indikator

Membuat rekomendasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang akan

1 Pembinaan dan pengawasan industri, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan farmasi, obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT),