• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Kementerian Kesehatan RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Kementerian Kesehatan RI"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

2020

KINERJA LAPORAN

Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT

Kementerian Kesehatan RI

(2)
(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada dasarnya laporan ini menginformasikan pencapaian kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tahun 2020 sebagai bagian dari pencapaian sasaran strategis Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang ditetapkan pada 10 Agustus 2020, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga melaksanakan kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Sasaran kegiatan ini direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target dan capaiannya. Adapun indikator pencapaian sasaran tahun 2020 adalah:

a. Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) yaitu: Persentase alat kesehatan yang diproduksi dalam negeri, dengan target sebesar 55%, terealisasi sebesar 55%, sehingga diperoleh capaian sebesar 100%.

b. Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) yaitu:

1) Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) dengan target sebesar 35, terealisasi sebesar 35, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 100%.

2) Persentase penilaian pre market Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) tepat waktu sesuai good review practice, dengan target sebesar 90%, terealisasi sebesar 99,30%, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 110,33%.

Dari indikator pencapaian kinerja tersebut diatas, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga telah mencapai target yang

(4)

telah ditetapkan. Keberhasilan Direktorat penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dalam mencapai target indikator kinerja di tahun pertama periode Renstra 2020-2024 merupakan hasil kerja keras seluruh komponen dan pendayagunaan sumber daya yang optimal.

Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga telah merealisasikan target yang ditetapkan. Namun masih ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Produk – produk inovasi alat kesehatan masih banyak yang belum sampai tahap produksi massal serta masih dalam tahap penelitian, karena masa pandemi COVID-19 ini juga berpengaruh terhadap produksi dan atau hilirisasi hasil riset;

2. Tertundanya pelaksanaan kegiatan pendukung capaian indikator akibat pandemi COVID 19;

3. Terbatasnya kapasitas server co-location pada sistem perizinan yang belum dapat difasilitasi oleh pihak Pusdatin Kementerian Kesehatan, sehingga dapat menjadi kendala dalam proses perizinan.

4. Pemanfaatan aplikasi konsultasi online yang belum maksimal karena keterbatasan modul, terutama di masa pandemi COVID-19 dimana jumlah berkas perizinan meningkat dibandingkan sebelum masa pandemi, sehingga membutuhkan dukungan aplikasi konsultasi online yang memadai.

5. Adanya pandemi COVID-19, menyebabkan kebutuhan alat kesehatan dan PKRT yang digunakan pada masa COVID-19 menjadi meningkat, sehingga banyak industri yang mendaftarkan berkas perizinan alat kesehatan dan PKRT dan harus mendapatkan prioritas utama dalam penyelesaiannya;

6. Adanya pandemi COVID-19, sehingga pada saat kegiatan penilaian berkas perizinan dilakukan WFH (Work From Home), terjadi kendala di jaringan dan provider yang digunakan oleh evaluator sehingga mempengaruhi kecepatan dalam menilai berkas perizinan;

7. Tertundanya kegiatan pendukung indikator karena Pandemi COVID-19, sehingga ada kegiatan yang mengalami efisiensi termasuk pengadaan pengembangan sistem registrasi Alat Kesehatan dan PKRT;

8. Perkembangan teknologi alat kesehatan yang sangat pesat perlu diimbangi dengan pengetahuan SDM khususnya evaluator secara berkelanjutan.

Adapun upaya pemecahan masalah terhadap permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan adalah:

(5)

tersebut agar dapat segera menjadi komoditi alat kesehatan inovasi baru, dengan cara melakukan pertemuan koordinasi lintas sektor dalam rangka pengembangan alat kesehatan dalam negeri berbasis riset melalui virtual meeting, mengingat kondisi pandemi COVID-19;

2. Melaksanakan kegiatan pendukung capaian indikator secara bertahap pada masa new normal, dengan menerapkan protokol kesehatan dan dilakukan secara virtual meeting. Kegiatan pendukung capaian indikator ini contohnya adalah Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset yang membahas tentang alat kesehatan pendukung pengobatan COVID-19 yaitu ventilator;

3. Melakukan koordinasi dengan Pusdatin Kementerian Kesehatan terkait kemungkinan untuk melakukan migrasi server co-location dan melakukan pengembangan sistem, sehingga dapat meminimalisir kendala dalam penggunaan sistem perizinan.

4. Perlunya melakukan pengembangan untuk sistem konsultasi online yaitu penambahan modul untuk mempermudah mekanisme pendaftaran di loket.

5. Menerbitkan Pedoman Perizinan Alat Kesehatan dan PKRT pada masa Pandemi COVID-19, dan memberlakukan sistem ODS (One Day Service) untuk penilaian berkas perizinan alat kesehatan dan PKRT yang merupakan penunjang pengobatan COVID-19;

6. Melakukan koordinasi dengan Pusdatin terkait server dan permasalahan pada aplikasi regalkes, serta memiliki provider yang bervariasi untuk pegawai yang sedang WFH;

7. Mengusulkan anggaran kegiatan untuk alokasi pengembangan sistem registrasi Alat Kesehatan dan PKRT pada Tahun 2021;

8. Melakukan peningkatan kemampuan SDM dengan menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi COVID-19, serta mengutamakan pelaksanaan kegiatan secara virtual meeting.

Selain itu juga akan dilakukan upaya pemecahan masalah pada tahun selanjutnya sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi lintas sektor dalam rangka pengembangan produk inovasi alat kesehatan dalam negeri

2. Melakukan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan alat kesehatan dalam negeri di fasilitas pelayanan kesehatan,

3. Melakukan koordinasi dengan Pusdatin Kementerian Kesehatan terkait

(6)

kemungkinan untuk melakukan migrasi server co-location dan melakukan pengembangan sistem, sehingga dapat meminimalisir kendala dalam penggunaan sistem perizinan,

4. Penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat dan disiplin sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan aman dan nyaman, dan melaksanakan kegiatan secara virtual meeting untuk mengakomodir pegawai/stakeholder yang tidak dapat mengikuti kegiatan secara tatap muka.

5. Dikarenakan kondisi Pandemi COVID-19 masih berlangsung pada tahun 2021, maka perlu mempersiapkan kegiatan tahun 2021 sesuai dengan kondisi pandemi COVID-19.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat penilaian alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga telah melakukan berbagai upaya inovasi antara lain:

1. Menerbitkan Pedoman Perizinan Alat Kesehatan dan PKRT pada masa Pandemi COVID-19, dan memberlakukan sistem ODS (One Day Service) serta membentuk tim helpdesk untuk produk penanganan COVID-19. Untuk penilaian berkas perizinan alat kesehatan dan PKRT yang merupakan penunjang pengobatan COVID-19;

Gambar 1. Pedoman Perizinan Alat Kesehatan dan PKRT pada masa Pandemi COVID-19, sistem ODS (One Day Service) dan tim helpdesk untuk produk penanganan COVID-19

(7)

2. Melakukan koordinasi lintas sektor berupa pendampingan untuk Perkembangan Hilirisasi Ventilator Karya Anak Bangsa terhadap inovator/ pengembang ventilator dari berbagai perguruan tinggi dan Lembaga Penelitian antara lain ITB, UI, UGM, UNAIR dan lainnya dengan dengan jenis ventilator yaitu ventilator non invasive seperti CPAP (continuous positive airway pressure) dan juga ventilator yang berbasis ambubag/resuscitator (powered emergency resuscitator) dan HFNC (high flow nasal canula), untuk mendukung penanganan Pandemi COVID-19.

Gambar 2. Perkembangan Hilirisasi Ventilator Karya Anak Bangsa

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 1

C. TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI ... 2

D. SISTEMATIKA ... 3

BAB II ... 5

PERENCANAAN KINERJA ... 5

A. RENCANA STRATEGIS ... 5

B. PERJANJIAN KINERJA ... 6

BAB III ... 10

AKUNTABILITAS KINERJA... 10

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 10

1. PENGUKURAN KINERJA ... 10

2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ... 16

B. REALISASI ANGGARAN ... 33

C. SUMBER DAYA MANUSIA ... 35

BAB IV ... 42

PENUTUP ... 42

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT) ...5 Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT)Tahun 2020-2024 ...6 Tabel 3.Cara Perhitungan Indikator Sasaran Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT) ...6 Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 ...7 Tabel 5. Capaian Indikator Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020 ...11 Tabel 6. Capaian Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020 ...12 Tabel 7. Capaian Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020 ...13 Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Jumlah Jenis/Varian Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) ...17 Tabel 9. Daftar jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2015 - 2020 ...17 Tabel 10. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan jumlah jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2015-2020...18 Tabel 11. Kegiatan yang mendukung indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Tahun 2020 ...19 Tabel 12. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2020 ...24

Tabel 13.Perbandingan pagu dan realisasi anggaran pendukung indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2020 ...24 Tabel 14. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016-2020 ...24

(10)

Tabel 15. Kegiatan pendukung dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2020 ...26 Tabel 16. Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Keamanan Dan Mutu Produk Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 ...29 Tabel 17. Kegiatan Penunjang Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 ...32 Tabel 18. Target dan Realisasi PNBP Tahun 2020 ...33 Tabel 19. Pagu dan Realisasi Belanja Tahun 2020 ...34 Tabel 20. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Direktorat Penilaian Alat Kesehtan dan PKRT Tahun 2020 Menurut Jabatan ...35 Tabel 21. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Direktorat Penilaian Alat Kesehtan dan PKRT Tahun 2020 Menurut Penempatan ...35 Tabel 22. Pemenuhan Kebutuhan PNS Tahun 2020 ...37 Tabel 23. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Kelompok Usia ...37 Tabel 24. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Jenis Kelamin ...38 Tabel 25. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Pendidikan ...38 Tabel 26. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Golongan ...39 Tabel 27. Daftar Sumber Daya Barang Milik Negara s.d 31 Desember 2020 ...40

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) s.d TW 2 Tahun 2020 ...11 Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices s.d TW 2 Tahun 2020...11 Grafik 3. Realisasi Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT tahun 2020 terhadap Target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024...13 Grafik 4. Target dan Realisasi Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) dan Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020 ...14 Grafik 5. Realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2020 terhadap Target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024 ...15 Grafik 6. Realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Persentase penilaian pre-

market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices tahun 2020 terhadap Target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024 ...15 Grafik 7. Capaian Indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016-2020 ...25 Grafik 8. Perbandingan antara Target dan Realisasi Pendapatan tahun 2020 ...33 Grafik 9. Realisasi Anggaran DIPA Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 ...34 Grafik 10. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Jabatan ...36 Grafik 11. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Penempatan ...36 Grafik 12. Pemenuhan Kebutuhan PNS Tahun 2020...37

(12)

Grafik 13. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Kelompok Usia ...37 Grafik 14. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Jenis Kelamin ...38 Grafik 15. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Pendidikan ...39 Grafik 16. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 menurut Golongan ...39

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pedoman Perizinan Alat Kesehatan dan PKRT pada masa Pandemi COVID-19, sistem ODS (One Day Service) dan tim helpdesk untuk produk penanganan COVID-19 ... v Gambar 2. Perkembangan Hilirisasi Ventilator Karya Anak Bangsa ... vi Gambar 3. Struktur Organisasi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga...3 Gambar 4. Dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 ...8 Gambar 5. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020 ...9 Gambar 6. Perhitungan Realisasi ISP tahun 2020 terhadap target ISP tahun 2024 ...13 Gambar 7. Pemantauan Anggaran dan Indikator Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan ...16 Gambar 8. Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset ...20 Gambar 9. Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Berbasis Riset ...22 Gambar 10. Pameran Produk Alat Kesehatan dan PKRT Dalam Negeri ...23 Gambar 11. Kegiatan Asistensi Perizinan ...28 Gambar 12. Kegiatan seminar Workshop Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Keamanan Mutu Alkes dan PKRT ...29 Gambar 13. Peningkatan kemampuan SDM Pusat Dalam Fundamental Leadership yang Oriented ...30 Gambar 14. Pedoman Perizinan Alat Kesehatan dan PKRT pada masa Pandemi COVID-19, Sistem ODS (One Day Service) dan Tim helpdesk untuk produk penanganan COVID-19 ...31 Gambar 15. Peningkatan kemampuan SDM Pusat Dalam Fundamental Leadership yang Oriented ...32

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ...43

Lampiran 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Perjanjian Kinerja ...45

Lampiran 3. Surat Keputusan (SK) Tim Pengumpulan Data Kinerja ...47

Lampiran 4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan Data Kinerja ...49

Lampiran 5. Surat Keputusan (SK) Tim Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2020 ...51

Lampiran 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Laporan Kinerja ...53

Lampiran 7. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Jenis/ Varian Alat Kesehatan yang Diproduksi di Dalam Negeri Tahun 2020 ...55

Lampiran 8. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Penilaian Pre-Market Alat Kesehatan dan PKRT Tepat Waktu Sesuai Good Review Practices Tahun 2020 ...62

(15)
(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan kinerja menggambarkan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan.

Ikhtisar pencapaian sasaran tersebut menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja, serta pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan.

Laporan kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis. Penyusunan laporan kinerja ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

Laporan kinerja ini juga sebagai salah satu wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), transparansi dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan laporan kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga merupakan bentuk pertanggungjawaban yang memuat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 dan dokumen perjanjian kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

(17)

C. TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan;

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan;

4. fasilitasi pengelolaan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan;

5. pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan;

6. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan;

7. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian produk dan iklan alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk diagnostik invitro, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kemandirian alat kesehatan; dan

8. pelaksanaan urusan administrasi Direktorat.

(18)

Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga terdiri dari 4 (empat) Subdit dan 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha serta Kelompok Jabatan Fungsional dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Struktur Organisasi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

D. SISTEMATIKA

Sistematika Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2020 sebagai berikut:

Ikhtisar Eksekutif Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

(19)

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada subbab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran

(20)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Arah kebijakan dan strategi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengikuti visi dan misi Presiden yaitu “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong”.

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara sistematis, terarah dan terpadu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang merupakan tahun pertama pelaksanaan periode Renstra, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga melaksanakan kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Sasaran dan indikator kinerja serta target capaian indikator Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga antara lain :

Tabel 1. Sasaran Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Sasaran 1) Meningkatnya alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif); dan 2) Meningkatnya penilaian pre market alat kesehatan dan PKRT tepat waktu sesuai good

review practice.

Tercapainya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.

(21)

Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT)Tahun 2020-2024

Indikator Kinerja

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

35 42 49 56 63

Persentase penilaian pre market Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) tepat waktu sesuai good review practice

90% 92% 94% 96% 98%

Cara perhitungan Indikator Sasaran Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Sasaran Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Indikator Kinerja Cara Perhitungan

Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di

dalam negeri (kumulatif)

Nilai absolut

Persentase produk alat kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang diuji dan memenuhi syarat

Perbandingan antara jumlah permohonan izin edar alkes dan PKRT yang selesai dievaluasi sesuai janji layanan dengan total keseluruhan jumlah permohonan izin edar alkes dan PKRT yang selesai dievaluasi dikali seratus persen.

= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐴𝑙𝑘𝑒𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾𝑅𝑇 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑗𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐴𝑙𝑘𝑒𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾𝑅𝑇 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑗𝑖 × 100%

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

(22)

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target

2020

Meningkatnya alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

35

Meningkatnya penilaian pre market alat kesehatan dan PKRT tepat waktu sesuai good review practice

Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices

90%

Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tahun 2020 ditandatangani oleh Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sebagai Pihak Pertama dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebagai Pihak Kedua. Perjanjian Kinerja awal dibuat berdasarkan draf Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

Pada bulan Agustus tahun 2020, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Perjanjian Kinerja dilakukan revisi pada bulan Oktober 2020.

(23)

Gambar 4. Dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020

Awal Revisi

(24)

Gambar 5. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020

Awal Revisi

(25)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. PENGUKURAN KINERJA

Salah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja menggunakan alat ukur berupa indikator sebagaimana yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan kinerja.

Tahun 2020 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja dari masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan kinerja. Melalui pengukuran kinerja diperoleh gambaran pencapaian masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang agar setiap kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Pada awal tahun 2020, pemantauan capaian kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga dilakukan melalui pengukuran indikator Renja/Krisna yaitu jumlah jenis/ varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) dan persentase penilaian pre-market alkes dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practices, mengingat belum ditetapkannya Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

Pencapaian indikator jumlah jenis/ varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) sampai dengan triwulan 2 tahun 2020 adalah sebesar 33 dari target 35, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 94,29%. Sedangkan capaian indikator persentase penilaian pre-market alkes dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practices sampai dengan triwulan 2 tahun 2020 adalah sebesar 100%

dari target 90%, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 111,11%.

(26)

Tabel 5. Capaian Indikator Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2020

Realisasi s.d TW2

2020

Capaian s.d TW2 2020 Meningkatnya alat

kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

35 33 94,29%

Meningkatnya penilaian pre market alat kesehatan dan PKRT tepat waktu sesuai good review practice

Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices

90% 100% 111,11%

Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) s.d TW 2 Tahun 2020

Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices

s.d TW 2 Tahun 2020

90%

100%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

98%

100%

102%

Target Realisasi sd TW2 2020

Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review

(27)

Pada bulan Agustus tahun 2020, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020- 2024 telah ditetapkan, sehingga pemantauan kinerja dilakukan berdasarkan Renstra yang telah ditetapkan tersebut. Hasil pengukuran kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga tahun 2020 dibagi menjadi dua yaitu Capaian Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) yang didalamnya mencakup pengukuran indikator kinerja persentase alat kesehatan yang diproduksi dalam negeri, dan Capaian Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) yang didalamnya mencakup pengukuran indikator kinerja jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) dan persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices. .

Tabel 6. Capaian Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020

Sasaran Strategis

Program Indikator Kinerja Target

2020

Realisasi 2020

Capaian 2020 Program Pelayanan

Kesehatan & JKN pada Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Persentase Alat Kesehatan yang diproduksi dalam negeri

55% 55% 100,00%

Realisasi Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT tahun 2020 untuk indikator kinerja persentase alat kesehatan yang diproduksi dalam negeri adalah sebesar 55% dengan target sebesar 55%, maka capaiannya pada tahun 2020 sebesar 100,00%. Apabila dibandingkan dengan rencana target ISP sesuai dengan Renstra Tahun 2020 – 2024, target akhir pada tahun 2024 untuk persentase alat kesehatan yang diproduksi dalam negeri adalah sebesar 100%

dengan rincian total 63 jenis/ varian alat kesehatan, sedangkan realisasi yang telah dicapai pada tahun 2020 sebesar 35 jenis/ varian alat kesehatan. Apabila hasil ini dibandingkan dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2024, maka realisasi yang telah dicapai pada tahun 2020 adalah sebesar 55%, hal ini masih sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Perhitungan dan gambaran realisasi pada tahun 2020 terhadap target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024 dapat dilihat pada gambar dan grafik di bawah ini.

(28)

Gambar 6. Perhitungan Realisasi ISP tahun 2020 terhadap target ISP tahun 2024

=

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛

Target tahun 2024 × 100%

= 35

63× 100%

= 55%

Grafik 3. Realisasi Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT tahun 2020 terhadap Target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024

Tabel 7. Capaian Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020

Sasaran Strategis

Kegiatan Indikator Kinerja Target

2020

Realisasi 2020

Capaian s.d TW2 2020 Meningkatnya alat

kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

35 35 100,00%

Meningkatnya penilaian pre market alat kesehatan dan PKRT tepat waktu sesuai good review practice

Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices

90% 99,30% 110,33%

55%

66%

77%

88%

100%

55%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

2020 2021 2022 2023 2024

target realisasi

(29)

Grafik 4. Target dan Realisasi Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) dan Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020

Realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT tahun 2020 untuk indikator kinerja Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) adalah sebesar 35 dengan target sebesar 35, maka capaiannya pada tahun 2020 sebesar 100,00%. Adapun target akhir indikator ini pada tahun 2024 adalah sebesar 63, dan realisasi yang telah dicapai pada tahun 2020 telah sesuai dengan targetnya yaitu sebesar 35.

Selanjutnya realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT tahun 2020 untuk indikator kinerja Persentase penilaian pre- market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices adalah sebesar 99,30% dengan target sebesar 90%, maka capaiannya pada tahun 2020 sebesar 110,33%. Adapun target akhir indikator ini pada tahun 2024 adalah sebesar 98%, dan realisasi yang telah dicapai pada tahun 2020 telah melebihi target yang diharapkan.

Kedua pencapaian Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) diatas menunjukkan bahwa realisasi pada tahun 2020 masih sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Gambaran realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) pada tahun 2020 terhadap target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024 dapat dilihat pada gambar dan grafik di bawah ini.

55%

90%

55.00%

99.30%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Persentase Alat Kesehatan yang diproduksi dalam negeri

Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)

tepat waktu sesuai Good Review Practices Indikator Sasaran Strategis Program (ISP) dan Indikator Sasaran Strategis

Kegiatan (ISK) Direktorat penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2020

(30)

Grafik 5. Realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2020 terhadap Target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024

Grafik 6. Realisasi Indikator Sasaran Strategis Kegiatan (ISK) Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tepat waktu sesuai Good Review Practices

tahun 2020 terhadap Target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2024 35.00

42.00

49.00

56.00

63.00

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

2020 2021 2022 2023 2024

target realisasi

90.00%

92.00%

94.00%

96.00%

98.00%

99.30%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

92.00%

94.00%

96.00%

98.00%

100.00%

2020 2021 2022 2023 2024

target realisasi

(31)

Gambar 7. Pemantauan Anggaran dan Indikator Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian

Keuangan

Pada Gambar di atas, kondisi per 14 Januari 2021 terlihat nilai pencapaian kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga termasuk dalam kategori sangat baik, terlihat dari nilai pencapaian kinerja sebesar 94,06 dengan realisasi volume keluaran sebesar 100,00.

2. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT) adalah 1) Meningkatnya alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif); dan 2) Meningkatnya penilaian pre market alat kesehatan dan PKRT tepat waktu sesuai good review practice.

1. Jumlah Jenis/Varian Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Kondisi yang dicapai:

Realisasi indikator Jumlah Jenis/Varian Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) sebesar 35 varian dengan target sebesar 35 varian alat kesehatan maka capaiannya pada tahun 2020 sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan realisasi indikator tahun 2019, realisasi indikator pada tahun 2020 tetap sebesar 100,00%, dimana terdapat kenaikan sebesar 7 (tujuh) varian alat kesehatan setiap tahunnya.

(32)

Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Jumlah Jenis/Varian Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

Indikator Kinerja Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020

Jumlah Jenis/Varian Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

35 35 100,00%

Tabel 9. Daftar jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2015 – 2020

No. Nama Produk Nama Produsen Nomor Izin edar

tahun 2015

1 KARIXA Renograf PT. Sarandi Karya Nugraha AKD 21501510202

2 TRITON Sutures PT. Triton Manufactures AKD 21603510351

3 TRITON Skin Marker PT. Triton Manufactures AKD 11603510346

tahun 2016

4 DOMAS FLEXI-CORD Progressive PT. Dutamulti Intioptic Pratama AKD 11204610048 5 ORTHINDO Pedicle Screw Titanium PT. Marthys Orthopaedic Indonesia AKD 21302610043

6 ID BIOSENS Dengue NS1 PT. Indec Diagnostics AKD 20303610161

7 INA-SHUNT Semilunar Flushing Valve System PT. Swayasa Prakarsa AKD 21003610220 tahun 2017

8 RENOMA Blood Lancet PT. Safelock Medical AKD 11603710031

9 NPC Strip G PT. Swayasa Prakarsa AKD 20306710479

10 ENESERS Anesthesia Machine PT. Enesers Mitra Berkah AKD 20403710668 11 ONEMED Uro One Foley Catheter PT. Jayamas Medica Industri AKD 20805710645 12 TESENA Electrocardiograph 12 Channel Telemetry PT. Tesena Inovindo AKD 20502610453 13 ZENMED+ Orthopedic Plate PT. Zenith Allmart Precisindo AKD 21302710783 14 TRITONPaketBenangBedahCaesar/TritonCaesareaSet PT. Triton Manufactures AKD 21603610435

tahun 2018

15 Heron V PT. DIPA Global Medtek AKD 20501710975

16 JMS Cell Washing PT. JMS Batam AKD 20209810095

17 REFOCARE Calcium Alginate Dressing PT.PerusahaanDagangdanIndustriFaratu AKD 21603810074

18 CERASPON PT. Swayasa Prakarsa AKD 31603810395

19 BUDI Pengukur Kadar Lemak Digital CV. TIMBANGAN BUDI AKD 20502810668

20 DERMATIX Ultra PT. MENARINI INDRIA

LABORATORIES

AKD 21603810607

21 ZETTA TeleCTG PT. PROVITAL PERDANA AKD 21101810911

tahun 2019

22 BONEFILL ORTHO PT. Mitra Rajawali Banjaran AKD 21302910196

23 FEMICAM Portable Medical Camera PT. Sarandi Karya Nugraha AKD 21106910156 24 VIRNA Glaucoma Implant by ROHTO PT. Rohto Laboratories Indonesia AKD 21202910254

25 BIOSAINS Rapid Test GAD55 PT. Biofarma (Persero) AKD 20101910808

26 KARIXA Dentolaser PT. Sarandi Karya Nugraha AKD 20605910003

27 HEXAETCH Etching Gel PT. Hexa Dental Indonesia AKD 20602910054

28 ONEMED Alginate Impression Material PT. Jayamas Medica Industri AKD 20602910928 tahun 2020

29 GB Rapid HAV IgG/IgM PT. Mitra Rajawali Banjaran AKD 20303020003

30 OSIK Medi Comby PT. Sarandi Karya Nugraha AKD 21403020122

31 Vent-I Origin PT. Rohto Laboratories Indonesia AKD 20403020696

32 BioCoV-19 RT-PCR kit PT. Biofarma (Persero) AKD 20303020600

33 GERLIP HFNC 01 PT. Sarandi Karya Nugraha AKD 20403020951

34 RI-GHA COVID-19 Rapid Diagnostics Test IgG/IgM PT. HEPATIKA MATARAM AKD 20303020697 35 GeNose C19, COVID-19 Detecting Breathing Device PT. SWAYASA PRAKARSA AKD 20401022883

Target pencapaian kinerja untuk indikator jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2020 ditetapkan sejumlah 35 jenis.

(33)

sampai dengan bulan Agustus adalah sejumlah 7 (tujuh) jenis. Dikarenakan pengukuran indikator ini dilakukan secara kumulatif, maka jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2020 adalah sejumlah 35 jenis atau mencapai 100,00% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2020 sejumlah 35 jenis. Jumlah 35 jenis tersebut terdiri dari capaian tahun 2015 sejumlah 3 jenis, tahun 2016 sejumlah 4 jenis, tahun 2017 sejumlah 7 jenis, tahun 2018 sejumlah 7 jenis, tahun 2019 sejumlah 7 jenis, dan tahun 2020 sejumlah 7 jenis.

Pencapaian indikator jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tidak lepas dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT dalam rangka pengembangan industri. Adapun kegiatan pada tahun 2020 yang mendorong agar terjadinya peningkatan jumlah alat kesehatan dalam negeri antara lain Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Percepatan Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri, Pameran Produk Alat Kesehatan dan PKRT Dalam Negeri, Evaluasi dan Kajian Pengembangan Produk Hasil Riset, dan Pemutakhiran Data Profil Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri.

Tabel 10. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan jumlah jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2015-2020

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Alat Kesehatan Dalam Negeri yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2015 – 2020

Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Target 2 4 14 21 28 35

Realisasi 3 7 14 21 28 35

Persentase Capaian 150% 175% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri yaitu:

1. Produk – produk inovasi alat kesehatan masih banyak yang belum sampai tahap produksi massal serta masih dalam tahap penelitian, karena masa pandemi COVID-19 ini juga berpengaruh terhadap produksi dan atau hilirisasi hasil riset;

2. Tertundanya pelaksanaan kegiatan pendukung capaian indikator akibat pandemi COVID 19.

(34)

Upaya Pemecahan Masalah

Upaya pemecahan masalah terhadap permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri adalah

1. Melakukan pendampingan terhadap produk – produk inovasi alat kesehatan tersebut agar dapat segera menjadi komoditi alat kesehatan inovasi baru, dengan cara melakukan pertemuan koordinasi lintas sektor dalam rangka pengembangan alat kesehatan dalam negeri berbasis riset melalui virtual meeting, mengingat kondisi pandemi COVID-19;

2. Melaksanakan kegiatan pendukung capaian indikator secara bertahap pada masa new normal, dengan menerapkan protokol kesehatan dan dilakukan secara virtual meeting. Kegiatan pendukung capaian indikator ini contohnya adalah Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset yang membahas tentang alat kesehatan pendukung pengobatan COVID-19 yaitu ventilator.

Tabel 11. Kegiatan yang mendukung indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Tahun 2020

Uraian Kegiatan Pagu Realisasi

Melakukan Koordinasi Lintas Sektor Dalam Rangka Pengembangan

Industri Alkes Dalam Negeri Berbasis Riset 508,480,000 507,880,000 Melakukan Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi

Percepatan Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri 234,808,000 222,847,000 Analisa dan Evaluasi Implementasi Intruksi Presiden Dalam Rangaka

kemandirian alat kesehatan dalam negeri 344,677,000 321,747,500 Melakukan Pameran Produk Alat Kesehatan dan PKRT Dalam

Negeri 399,000,000 398,303,600

Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset 1,066,585,000 982,797,000 Melaksanakan Pemutakhiran Data Profil Industri Alat Kesehatan

Dalam Negeri 509,346,000 505,424,000

Total 3,062,896,000 2,938,999,100

Berikut ini beberapa contoh kegiatan yang mendukung capaian indikator kinerja kegiatan jumlah jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) tahun 2020:

a) Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset

Kegiatan Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset diselenggarakan untuk

(35)

kesehatan dengan kelas resiko tinggi (kelas C dan D) dan alat kesehatan baru yang berdampak keselamatan dan kesehatan manusia. Pada kegiatan ini dilakukan pembahasan mulai dari rencana pelaksanaan uji klinik, hingga pembahasan hasil uji klinik dari produk alat kesehatan yang diujikan. Output dari kegiatan ini berupa keputusan apakah produk alat kesehatan yang diujikan telah memenuhi keamanan, mutu dan manfaat untuk selanjutnya dapat dilakukan evaluasi izin edar alat kesehatansehingga dapat digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh peneliti dari Perguruan Tinggi maupun dari Lembaga Penelitian, Laboratorium Pengujian, Tim Uji Klinik Alat Kesehatan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT serta Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT.

Kegiatan Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Risetdilakukan sebanyak 11 kali, baik melalui pertemuan virtual maupun pertemuan tatap muka. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

- Tanggal 21 dan 22 April 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 9 dan 12 Mei 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 14 dan 17 Meil 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 3 dan 4 Juni 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 8 dan 15 Juni 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 20 Juni dan 11 Juli 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 13 dan 27 Juli 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 27 dan 29 Agustus 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 3 dan 20 Oktober 2020 (pertemuan virtual) - Tanggal 23 - 24 September 2020 di Hotel Kristal, Jakarta - Tanggal 4 - 5 November 2020 di JW Marriott, Jakarta

Gambar 8. Evaluasi dan Kajian Uji Klinik Produk Hasil Riset

(36)

b) Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Berbasis Riset

Kementerian Kesehatan berkomitmen penuh dalam melakukan percepatan pengembangan produksi alat kesehatan dalam negeri. Dengan adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) memberikan pelajaran penting dan momentum bagi kemandirian produk alat kesehatan dalam negeri. Masa pandemi Covid-19 juga mendorong seluruh komponen bangsa berinovasi untuk membantu pelayanan kesehatan.

Sejalan dengan implementasi Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, Kemenkes mendorong dan menfasilitasi hilirisasi riset alat kesehatan, untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan alat kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Berbasis Riset diselenggarakan untuk melihat supply dan demand alat kesehatan agar dapat terjalin kolaborasi yang sinergis antara peneliti dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi dan Lembaga Penelitian dengan industri serta pemerintah.

Dari kegiatan ini juga diharapkan agar dapat terwujud pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri berbasis riset, serta hilirisasi hasil penelitian dapat berjalan baik dan menghasilkan produk riset dan inovasi alat kesehatan dalam negeri yang memenuhi standar keamanan, mutu, dan manfaat sehingga bias diproduksi missal dan digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan, terutama untuk kebutuhan penanganan Covid-19.

Sampai saat ini, telah banyak produk riset dan inovasi alat kesehatan yang dapat dimanfaatkan dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 dan telah mendapatkan izin edar serta siap digunakan dalam pelayanan kesehatan, diantaranya Ventilator, High Flow Nasal Cannula (HFNC), Rapid Diagnostic Test (RDT) Antibody, Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen, Reagen Real Time Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Oxygen Helmet, Protection Full Face Mask, sampai dengan GENOSE Alat Skrining Cepat Infeksi SARS-CoV2 melalui Hembusan Nafas Pasien Covid-19. Di samping itu, sejumlah inovator lain sedang berproses untuk hilirisasi hasil risetnya.

Kementerian Kesehatan juga berkolaborasi dengan Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN) dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) dan Kementerian/ Lembaga Lintas Sektor meluncurkan catalog elektronik sektoral produk inovasi, sebagai upaya mempermudah komersialisasi produk riset dan inovasi alat kesehatan yang telah berizin

(37)

Dengan adanya catalog elektronik sektoral produk inovasi, diharapkan dapat memberikan semangat kepada innovator dan industri yang melakukan hilirisasi hasil riset alat kesehatan dan juga bermanfaat pada pengguna di pemerintah rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya dalam mengakses produk inovasi hasil anak bangsa yang bermanfaat bagi penanggulangan Covid-19.

Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Berbasis Riset telah dilaksanakan sebanyak 4 kali. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanggal 16 - 17 November 2020 di Hotel JW Marriot, Jakarta 2. Tanggal 23 - 24 November 2020 di Hotel JS Luwansa, Jakarta 3. Tanggal 1-2 Desember 2020 di Hotel JW Marriot, Jakarta 4. Tanggal14 - 15 Desember 2020 di Hotel JW Marriot, Jakarta

Kegiatan ini dihadiri oleh peneliti dari Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian;

Ketua dan anggota Tim Pokja Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri;

Kementerian Kesehatan, diantaranya: Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan; Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta; Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta; Perwakilan Rumah Sakit Vertikal; Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi; Kementerian Perdagangan; Kementerian Perindustrian;

Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP); Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI); Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB); Indonesian Medical Technology Association (IMTA);dan Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI).

Gambar 9. Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Berbasis Riset

(38)

c) Pameran Produk Alat Kesehatan dan PKRT Dalam Negeri

Pameran Produk Alat Kesehatan dan PKRT Dalam Negeri diselenggarakan untuk memperkenalkan produk alat kesehatan dalam negeri yang telah berdaya saing dan meningkatkan minat dan pengetahuan terkait produk alat kesehatan dalam negeri kepada fasilitas pelayanan kesehatan untuk menggunakan produk alat kesehatan dalam negeri terutama dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta mendukung upaya menuju kemandirian alat kesehatan di Indonesia. Pameran ini merupakan salah satu upaya Kementerian Kesehatan dalam implementasi Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Melalui Pameran ini, pemerintah ingin mendorong peningkatan kemandirian terhadap alat kesehatan serta peningkatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri, dimana saat ini ketergantungan terhadap produk alat kesehatan impor masih cukup besar.

Pameran produk alat kesehatan dan PKRT dalam negeri telah dilaksanakan sebanyak 2 kali bersamaan dengan kegiatan Rakon Farmalkes Regional Timur dan Rakon Farmalkes Regional Barat. Pameran ini ditampilkan dalam konsep sebuah island yang digunakan bersama-sama oleh para industri alat kesehatan dalam negeri. Adapun rincian pelaksanaan pameran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanggal 3-5 Maret 2020 di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin (Jumlah peserta: 14 industri)

2. Tanggal 10-12 Maret 2020 di Hotel Pangeran, Pekanbaru (Jumlah peserta: 17 industri)

Gambar 10. Pameran Produk Alat Kesehatan dan PKRT Dalam Negeri

(39)

2. Persentase penilaian pre-market alkes dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practice

Kondisi yang dicapai:

Jumlah permohonan perijinan alat kesehatan dan PKRT yang masuk selama tahun 2020 sejumlah 32.041 dan yang telah selesai proses evaluasinya sejumlah 30.927 berkas. Dari jumlah tersebut, perizinan yang sudah selesai tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2020 sejumlah 30.710 berkas. Sehingga capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2020 adalah 99,30%.

Tabel 12. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review

Practice tahun 2020

Indikator Kinerja Kegiatan

Target 2020

Capaian Indikator TW I

Persentase Capaian Indikator TW I

Capaian Indikator TW 2

Persentase Capaian Indikator TW

2

Capaian Indikator TW 3

Persentase Capaian Indikator TW

3

Capaian Indikator TW 4

Persentase Capaian Indikator TW

4 Persentase penilaian pre-

market alkes dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practices

90% 100% 111,11% 100% 111,11% 99,93% 111,03% 99,30% 110,33%

Tabel 13. Perbandingan pagu dan realisasi anggaran pendukung indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu

sesuai Good Review Practice tahun 2020

Indikator Kinerja Kegiatan Pagu 2020 Realisasi Anggaran TW I

Persentase Realisasi Anggaran

TW I

Realisasi Anggaran TW 2

Persentase Realisasi Anggaran

TW 2

Realisasi Anggaran TW 3

Persentase Realisasi Anggaran TW 3

Realisasi Anggaran TW 4

Persentase Realisasi Anggaran TW 4 Persentase penilaian pre-market

alkes dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practices

13,649,678,000 1,482,355,031 10.86% 3,992,530,815 29.25% 4,311,933,280 31,59% 13,649,678,000 98.08%

Tabel 14. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market alat kesehatan dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good

Review Practice tahun 2016-2020

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Persentase penilaian pre-market Alkes dan PKRT yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practices tahun 2016 - 2020

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Target 66% 80% 82% 85% 90%

Realisasi 90.21% 96.16% 89.09% 90.08% 99.30%

Persentase Capaian 136.68% 120.20% 108.65% 105.98% 110.33%

Gambar

Gambar 3. Struktur Organisasi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah  Tangga
Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan  Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT)Tahun 2020-2024
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga  Tahun 2020
Gambar 4. Dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan  Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan pasal ini mencakup pula bentuk dan jenis perjudian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang sepanjang termasuk katagori perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian analisa kualitas produk percetakan brosur dengan metode six sigma , dengan harapan dapat diketahui

Persamaan regresi nilai prediksi fungsi paru dari rentang tangan belum bisa dikatakan akurat untuk diaplikasikan pada anak- anak di Indonesia dengan riwayat asma

Abstrak – Salah satu kesulitan yang dihadapi pengajar dalam mengajar mengarang bahasa Jepang adalah mengoreksi. Penelitian ini berfokus pada proses ketika kegiatan

Alasannya: Pertama, sasaran pengawasan umumnya terhadap hakim adalah pemeliharaan atau penjagaan agar Negara hokum kesejahteraan dapat berjalan dengan baik;

Asam mefenamat jika digunakan bersamaan dengan Ramipril (3 kasus) dapat mengurangi efek antihipertensi dari Ramipril, dengan mekanisme menghambat sintesis

Sehubungan dengan kesimpulan penelitian diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut: (1) Guru hendaknya menerapkan pembelajaran menggunakan metode SAS dengan

menggunakan regresi logistik dapat dibuat kesimpulan bahwa financial distress , pergantian manajemen, dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh signifikan sebesar