• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membekali Generasi dengan Pendidikan

MENYONGSONG 100 TAHUN INDONESIA MERDEKA

4. Membekali Generasi dengan Pendidikan

keindahan seni, nilai- nilai budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya.

Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang (a) membina dan

memupuk hubungan timbal balik; (b) demokratis; (c) empatik dan simpatik; (d) menjunjung tinggi hak asasi manusia;

(e) ceria dan percaya diri; (f) menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; (g) berwawasan

kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.

menjadi agen perubahan

Produktif

Sadar mutu

Berorientasi global

Pembelajaran sepanjang hayat

Menjadi rahmat bagi semesta alam

Sumber : Diolah dari konsep pengembangan pendidikan karakter berbasis budaya Indonesia yang dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan dalam visi pembangunan pendidikan Indonesia tahun 2025 melalui Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP).

dari jangkauan dan perhatian. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang kurang memadai bagi guru maupun peserta didiknya, faktor tenaga guru yang kurang profesional juga dapat memperlambat pencetakan generasi emas yang cemerlang.

Untuk itu sesuai pendapat Hasbullah (2012: 203), memberikan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat mencetak generasi emas yang cemerlang dengan cara sebagai berikut:

1.Peningkatkan kualitas dan pemerataan melalui:

a. Meningkatkan kemampuan tenaga pengajar melalui penataran-penataran.

b. Memperkaya pengalaman dan memperlancar proses belajar peserta didik.

c. Memantapkan nilai, sikap, keterampilan, dan kesadaran lingkungan pada anak didik.

2.Memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas) melalui:

a. Memberikan latihan bagi mereka yang tidak pernah sekolah.

b. Menyebarkan pesan-pesan yang merangsang kegiatan belajar dan partisipasi untuk ikut membangun.

c. Penyebaran informasi untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan.

3.Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan realistis.

Meningkatkan keserasian pendidikan dan pembangunan melalui:

a. Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk kehidupan dimasyarakat.

b. Membentuk kemampuan untuk memahami dan memecahkan persoalan yang aktual dalam masyarakat.

c. Menunjukkan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup di masyarakat.

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem penyajian melalui:

a. Memberi kebebasan belajar sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.

b. Memberikan pengalaman yang bulat agar anak didik dapat berdiri sendiri menerima tanggungjawab.

c. Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan mengesankan.

Melancarkan sistem informasi kebijakan melalui:

a. Mengusahakan tersedianya saluran sistem informasi kebijakan dua arah yang cepat, kontinue dan dapat diandalkan.

b. Mengusahakan adanya komunikasi terbuka demi kontrol dan partisipasi sosial.

c. Mengusahakan adanya komunikasi langsung dan merata.

Sosialisasi pancasila sebagai landasan falsafah bangsa menuju generasi emas 2045 diantaranya yaitu:

a. Instuisi pendidikan merupakan laboratorium pengetahuan dan spiritual yang diharapkan menghasilkan manusia yang tangguh sebagai penggerak kemajuan peradaban.

b. Segenap perilaku masyarakat harus dikembalikan kepada hakikat ideologi bangsa yaitu Pancasila.

c. Pengembalian ini tentunya harus dimulai dari dini melalui atmosfir pendidikan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Beberapa cara atau pengembangan peningkatan kualitas pendidikan di atas merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Cara tersebut merupakan bagian ari tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang memberikan keterampilan para peserta didik. Dengan mengembangkan kecakapan, kecerdasan dan keterampilan peserta didik dimaksud agar setiap usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk menambah keahlian para peserta didik sehingga di dalam pelaksanaan tugasnya nanti setelah kembali pada masyarakat dapat lebih efisien dan produktif.

Oleh karena itu kegiatan mendidik dengan cara-cara diatas tidak boleh diabaikan, hal ini disebabkan untuk menjaga supaya tidak terjadi kesesuaian antara apa yang diinginkan dan apa yang didapat. Artinya, lembaga sekolah tersebut tidak memperoleh peserta didik yang dapat dikatakan sebagai generasi emas penerus yang tepat, dalam arti baik kualitas maupun kuantitasnya pendidikannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk mempersiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka tidaklah sangat mudah. Banyak kendala dan ancaman dalam menghambat proses pelaksanaan generasi emas. Oleh sebab itu generasi yang memiliki karakter jati diri bangsa adalah generasi emas bangsa yang dapat

menjadi pilar penyanggah keutuhan, integritas, dan martabat bangsa dan negara Indonesia. Disamping hal itu, dibutuhkan juga pendidikan dalam mempersiapkan generasi emas sehingga proses pelaksanaan generasi emas dapat berjalan dengan baik dan dapat menuju tahun 2045 dengan lancar.

Institusi pendidikan merupakan laboratorium pengetahuan dan spiritual yang diharapkan menghasilkan manusia yang tangguh sebagai penggerak kemajuan peradaban. Segenap perilaku masyarakat harus dikembalikan kepada hakikat ideologi bangsa yaitu Pancasila. Pengembalian ini tentunya harus dimulai dari dini melalui atmosfir pendidikan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan adalah seperangkat sistem yang memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi peserta didik, melakukan proses pendewasaan, mengembangkan kemampuan kodrat yang dimiliki peserta didik, membimbing dan mengarahkan pada tujuan pendidikan nasional sehingga kedepannya pendidikan mampu memberikan kebahagiaan bagi peserta didik sebagai manusia dan anggota masyarakat.

Para pengajar (guru) mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk menciptakan generasi yang berkualitas baik dari segi intelektual, emosional dan spiritual. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan peserta didik.

Dalam konteks tersebut Hasbullah (2012: 203) memberikan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas

pendidikan agar dapat mencetak generasi emas yang cemerlang dengan cara sebagai berikut:

1.Peningkatkan kualitas dan pemerataan bagi guru dan peserta didik

2.Memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas)

3.Meningkatkan keserasian pendidikan dan pembangunan

4.Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem penyajian 5.Melancarkan sistem informasi kebijakan

Beberapa cara atau pengembangan peningkatan kualitas pendidikan di atas merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Cara tersebut tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang memberikan keterampilan para peserta didik. Dengan mengembangkan kecakapan, kecerdasan dan keterampilan peserta didik dimaksud agar setiap usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk menambah keahlian para peserta didik sehingga di dalam pelaksanaan tugasnya nanti setelah kembali pada masyarakat dapat lebih efisien dan produktif.

5. Peran Masyarakat Dalam Pengembangan Sekolah