• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Saran

Sarana dan prasarana adalah penunjang yang sangat penting untuk tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan sarana dan prasarana yang baik dan bagus bisa membuat program dan kegiatan khususnya di Pondok Pesantren DDI Lil-Banat Kota Parepare berjalan dengan baik. Maka dalam pemeliharaan harus terjaga baik akan tetapi, para santri tidak menjaga keberhasilan dan tidak memberbaiki hal-hal kecil yang ada dipesantren. Missalnya, bangku di coret-coret dan tembok dicoret-coret.

2. Faktor Penghambat Eksternal.

Dalam menjelaskan faktor penghambat internal diatas. Keberadaan Pondok Pesantren DDI Lil-Banat juga mendapat beberapa hambatan yang berasal dari luar pondok pesantren. Adapun faktor penghambat Pondok Pesantren DDI Lil-Banat Kota Parepare sebagai berikut:

a. Masyarakat Masih Banyak Yang Kurang Memahami Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesantren DDI Lil-Banat Kota Parepare

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang latar belakang berdirinya Pondok Pesantren DDI Lil-Banat Kota Parepare, sehingga masyarakat menilai sama saja antara Pondok Pesantren dan juga yang lainnya.

Dampaknya santri menganggap bahwa pendidikan agama islam tidak terlalu penting dan sangat tidak diperlukan oleh setiap individu khususnya para pelajar untuk kelangsungan hidupnya dimasa mendatang. Ini yang membuat para pengasuh dan pengurus pesantren memberikan motivasi serta memberikan pengetahuan tentang latar belakang berdirinya Pondok Pesantren kepala masyarakat, dengan lebih jauh lagi dapat memberikan program pendidikan agama islam dengan baik dan unik sehingga santri merasa penasaran dan ingin mondok.

68

1. Penerapan fungsi manajemen pondok pesantren untuk mengatur agar seluruh yang berkaitan dengan pondok pesantren itu fungsi secara optimal dalam mendukung terciptanyatujuan pondok pesantren itu sendiri

2. Terdapat faktor penghambat dalam fungsi manajemen dakwah dalam kegiatan dakwah, Faktor penghambatnya yaitu kurangnya sarana dan prasarana dan para santri belum menguasai bahasa Indonesia ketika berdakwah.

B. Saran

Setelah penulis mengemukakan kesimpulan di atas, maka berikut ini penulis mengemukakan beberapa saran sebagai harapan yang ingin dicapai sekaligus sebagai kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut : 1. Kepada para pengurus dan santri hendaknya benar-benar memanfaatkan

pendidikan dan pelatihan yang ada di Pondok Pesantren sehingga kelak ilmunya dapat diamalkan, dimanfaatkan dilingkungan tempat tinggal para santri.

2. Semoga dengan keberhasilan yang sudah ada, Pondok Pesantren Lil-Banat tidak akan perna puas dan sebaiknya dapat lebih berkembang dan berhasil yang sudah ada (dijalankan) sehingga Pondok Pesantren Lil-Banat merupakan pondok pesantren yang benar-benar sebagai lembaga dakwah yang diharapkan.

I

DAFTAR PUSTAKA

Aljamil, Al-Qur’an Tajwid Warna, Terjemahan Perkata, Terjemahan Inggris: Cipta Bagus Segara

al-Nabiry, Fathul Bahri, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Dai, Jakarta:

Amzah.

Al-Qahthani Sa’id, 2005. ” Menjadi Dari yang Sukses” Jakarta: Qisthi Press.

Aripuddin Acep, 2011.

PengembanganMetodeDakwahResponDa’iTerhadapDinamikaKehidupanBe ragama Di Kaki Ciremai” Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Azra Azumardi, 1999 “Sejarah Perkembangan Madrasah” Jakarta: Depang RI- Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

Basrowi dan Suandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta:PT Peika Cipta.

Departemen Agama RI. Al-qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Magfirah pustaka.

Emzir, 2011. Metodologi Pendidikan Kualitatif Analisis Data, Jakarta:Rajawali.

Mujib, AbduL, 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Penada Media.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007, Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah, Jakarta:

Bumi Aksara

Hafiduddin DIdin, 1998 “Dakwah Aktual”, Jakarta: Gema Insani H. M Arifin. 1991, “Ilmu Pendidikan Islam”, Jakarta: Bumi Aksarah

Johansyah. 2013, “Pelakasanaan Fungsi Manajemen Di Pondok Pesantren Al- Mukhsinin Rokan Hilir” Program magister Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Qasim Pekanbaru: Pekanbaru.

Lexy J. Moleong. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lubis, ibrahim. 1985, Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.

Munir dan Ilaihi.2012. Manajemen Dakwah, Jakarta :kencana

Najia, Nia. 2013, “Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah Di Desa Kananga Menes Pandeglang Banten”, Sarjana Komunikasi Jurusan Nawawi, Hadari. 1981, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung.

II

Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta:

Jakarta.Rahman, mustafa. 2002, Menguak Manajemen Pendidikan Pesantren, dalam Ismail SM dan Nurul Huda, Dinamika Pesantren dan Madrasah,Yogyakarta : Pustaka.

Rosmitha. 2017, “Optimalisasi Fungsi Manajemen Dalam Pengembangan ondok Pesantren Mitahul Huda 08 Banjit Way Kanan”, Program sarjana Manajemen dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampunng:

Lampung.

Saparta Munzierdan Hefni Harjani, metodedakwah.

Shaleh, Abd. Rosyid, 1993, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

Siswanto. 2008, Pengantar Manajemen , Jakarta : Bumi Aksara.

Suyanto, Bagong. 2007. MetodologiPenelitianSosia, Jakarta :Kencana.

Thoifah , I’anatut, 2015, Manajemen Dakwah, sejarah dan konsep, Malang: Madani Press.

Widjaja. 1999, Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen, Jakarta: PT Aksar.

III

LAMPIRAN

IV

V

VI Lampiran.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

jl. Amal Bakti No.8 Soreang 91131 Telp.(0421)21307 VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN PENULISAN

SKRIPSI

NAMA : NUR AISYAH NIM : 15.3300.020

FAKULTAS : USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH PRODI : MANAJEMEN DAKWAH

JUDUL : PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PONDOK PESANTREN LIL-BANAT PAREPARE DALAM UPAYAH MENINGKATKAN KUALITAS DAKWAH

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara Untuk Guru Pondok Pesantren DDI Lil-Banat Parepare

1. Bagaimana penerapan fungsi manajemen dakwah dipondok pesantren Lil- Banat?

2. Bagaimana manajemen dakwah dipondok pesantren DDI Lil-Banat?

3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas dakwah dipondok pesantren DDI Lil- Banat?

VII

4. Apa penghambat fungsi manajemen dakwah pada pondok pesantren DDI Lil- Banat?

5. Bagaimana bentuk pengawasan dan yang diterapkan oleh guru dipondok pesantren?

6. Bagaimana cara mengatasi hambatan kepada pondok pesantren DDI Lil- Banat?

7. Apakah perencanaan di pondok pesantren sudah berjalan dengan baik?

VIII

IX

X

XI

XII Keterangan :

Nama : RASNA PARIS LC.MH

Jabatan : Pembina Pondok Pesatren DDI Lil-Banat Kota Parepare

Keterangan :

Nama : RASNA PARIS LC.MH

Jabatan : Pembina Pondok Pesatren DDI Lil-Banat Kota Parepare

XIII Keterangan :

Nama : H. Abdul BASIT MUBARAK.LC

Jabatan : Guru Pondok Pesatren DDI Lil-Banat Kota Parepare

Dokumen terkait