• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengingat bahwa kondisi vang sempurna tidak ada dalam segala

Dalam dokumen laporan kerja praktek (Halaman 108-115)

BAB IV BAB IV TUGAS Xコ 電「 SUS

3. Mengingat bahwa kondisi vang sempurna tidak ada dalam segala

situasi, keandalan manusia diprediksi dapat menurunkan

sebagai flungsi

dari sejauh mana identifikasi Error

Producing Conditions (EPCs)

dapat

berlaku.

Tabel「1.0″ι″た コb∫

働 ルlqttOFi T■S磁

:…

拳轟議拳=

A

Pe睦att y機 8  獲 颯綱 心 筆 a,  :猥 tidak     dikuasai, dilakじ kan  pada suatu k∝epatan拍

pa kon"kuttsi}′81lgjdas

(),55

B

N{erubah atau mengernbalikan

sistem kekeadaan haru afau arval dengan suatu upava

tunggal tanpa pengawasan dan prasedur

0^26

C

Pckettaan   yang  kOmpbks  dall

lllembutullkan     tingkat pemallalllan dan keterampiian yang tinggi

Oti 6

D

Ilekerjaan

yang cukup

scderhana. dilakukan

dengan cepat atau membutuhkan

sedikit oerhatian

0,09

E

Pekerjaan

yang rutin, terlatih,

memerlukan

keteranipilan yang rendah 0̲02

F

Mengembalikan atau

menggeser

sistem

ke

kondisi semula atau baru

dengan mengikuti prosedur, dengan beberapa pemeriksaan

0,003

G

Pd,rc{aan familiar yang sudah

dikenat,

dirancang dengan baik. Merupakan

tugas

rulin yang terjadi treberapa kali

perjam,

dilakukan

berdasarkan

standar yang

sangat

tinggi oleh

personil

yang telah terlatih

dan

berpengalaman dengan w-aktu

untuk

0,0004

H

Menanggapi

perintah sistem dengan

benar,

bahkan ada sistem pengawasan

yang

otomatis tambahan yang

menyediakan informasi yang akurat

0,00002

IV‑7

Tabel

lY,2

Errors ProductionCondition (EPC) No

1

3

炒 鰈 :攣

T識biasa dttgan shutti l

No

20

巳購

TP機

級 彎

‑2,《

畢叫

ketiごaksesuaian an麟 懃

褻nまat jnま試pencaphn

pendidikan darl lndivldu dcngan pcrsilaFatan yang dihamskan dalam tugas

dorongan untuk engguFlよ an prosedur iaill yang lebih berbahaya

kじrangnya、vaktl■dan kcsclllpatan untuk melatth

pikiran dan tubuh di luar iam pekeriaan

xlrue

nf

EFC

8

4

adanya penekananlpenolakan terhadap intbrmasi atau

keunggulan yang mana terlalu mudah untuk

diterima

9 alat yang tidak dapat diandalkan

J.6

5

tidak adanya alat-alat yang menyampaikan secara fungsional kepada operator

8 24

kt・butthJl tI1lttlk lllじ 11lbtrat

suatu kcputtlsan yang

luaf響

鶴 盛雛 pengalaman da轟 opcrator

1.6

6

ketidaksesuaian antara suatu model operator pada umumnya dengan apa yang

dibayangkan perancang

8 25 tidak

jelasnya alokasi

fungsi dan tanggung jawab 1.6

Tabel

lY,2

Emors Production Condition (EPC) laniutan

7

tidak adanya alat-aiat untuk menrbal ikkan tindakan yang

tidak diingintr<an

8 26

ti進kaごa首最愛gttch]F811奪 nyata untuk tctap bcrada

padajalur kemaittan

seFaIIna aktivitを (lnCngawasi proscs)

1.4

8

kapasitas -vang ber'r ebihan dalam saluran, khususnya salah satunla diakibatkan oieh infbrnrasi yang datang

s,ecara b.-rsamaan dal am, suatu infbnlrasi ;-ang tidak

herlehihan

´

27

bahala lang disebaban terabtasnya kemampuan

色豆k

1.4

9

perlunya untuk meninggalkan suatu teknik

iain dengan nrenggunakan folosofi yang berlawanan

´0 28

kecil atau tidak adanya peran yang berarti dalam

tutts

1.4

10

kebutuiran untuk

m entr an.sfer pengetahuan yarrg spesil'ik antar tugas

tanpa menimbulkan kcrugian

5.5 29 tingkat emosi dan stress yang tinggi

1.3

keraguan pada standar pert'ormansi yang

diharuskan

5 30

bukti kesehatan yang buruk antara Operator terutama

demam

mengesampingkan intbrmasi atau fitur yang

terlalu mudah diakses

4 tingkat disiplin pekeria ,r''ang rendah

′ 婉

経 時

V轟■脅

ご 理 電 o

rfttd測

働 醐 論 霧 揮 時

VaI翌 o of

PC

IV‐9

Tabel

lY.2

Emors Production Condition (EPC) lanjutan

No 動 中

駒 醐 鶴 鮮 ぶ時

Y農書 ぽ 塁麗

o 鞭 囀

IY懇器 ダ 選轟ぼ騒議膠暉囲駆玲

  : E閥

 :

1最dak scbattdins an機 躍 pciscpsi dcrlgan resiko

nyata

tidak ada konin■ asi yang ielaS,lanがunふ dan tcpat Lvakttl dari suattl tilldakatl

yang dilllaksudkan dari bagian dari sistci、 l dilllana

kontrol diberikan opcrator)ang tidak

berpellgalamali atau baru

dall berkLla〕 itas t.3pi tidak 14

15

al■li

4

4

3

33

34

ketid atris es uai &fi ar nirra display cian proseriur

kondisi lingkungan yang buruk atau tidak

mendukmg

siklus tttrulang―ulang yang

tinggi dal・i"kelaan yang

tinggi da五 beban lllental ketta yang К

dah

1.15

16

miskinnya kualitas dalam informasi yang disampaikan

oleh prosedur dan interaksi antar manusia

3 35 terganggunya siklus normal

17

sedikit atau tidak adanva kebebasan dalan'r pemeriksaan atau pengu-i ian

pada outputlkeluaran

3 36

kecepatan tugas yafig disebabkan oleh campur

tangan orang lain

1.06

18

konfiik antara tujuan jangka pendek dengan tu.iu,an

jangka panjang

2.5 37

penambahan anggota tim yang sebenarnya tidak

dibutuhkan

1.03

19

tidak adanya perbedaan dal・ i

η ″ inforrntti g競 よ pcngccekan ketclitian

ζ

38 usia operator melakukan pekerjaan

1.02

4.2.MetodologiIPenelitian

Dalam mcmccahkan masalah pada pcnelitian yang   dilakukan,  terdapat

langkah―langkah yang akan dilakukan yang dapat menguralkan pendekatan dan modcl dari masalah tcrscbut. Dalam penelitian tugas akhir ini, data yang akan dikumpulkan adalah dtta jumlah kecelakaan ketta dan data pengamatan lansung terhadlp operator di stasiun perebusan PTI司 ヽIV PKS Gunung Bayu.

Pengambilan data dilakukan sccara prirncr dan sekunder. Pengambilan data prirncr dilakukan melalui 2 cara,yaitu wa、vancara dan observasio Scdangkan data sckunder didapatkan dari bagian SI)M PTPN IV GununglBayu yang berupa data Julnlah kccelakaan kerJa tahun dari tahun 2016 sampai 2019.

4.2.I.Konsep analisis

4.2.1.1.

Humon

Reliobility Assesment

(HRA)

Human

Reliability A,s,sesment

(HRA) merupakan sufiu pendekatan

yang

digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan manusia yang menjadi anggota dari suatu sistem. Keandalan manusia didefinisikan

sebagai suatu

probabilitas performansi

seseorang

akan

bebas

dari kesalahan

selama jangka

waktu tertentu. Keandalan Manusia juga dapat didefinisikan

sebagai

probabilitas suatu aktivitas yang dilakukan manusia berhasil sesuai

dengan tu-juannya

dalam suatu sistem operasi pada periode waktu

yang

ditentukan.

Tujuan dari HRA adalah mengidentifikasikan area dengan resiko

tinggi,

rnengukur keseluruhan

resiko dan

mengindikasikan di

mana

dan bagaimana

perbaikan

seharusnya

dibuat untuk

sistem. Bell(2009)

menyebutkan bahwa

IV‑12

ulltuk mengclompokkan  ̀α dalam  katcgori generalllya dan nilai   ′θνθ′

norninalnya untuk ttrr777α″νη夕′′αら′′′4ン SCSuai dengan tabel i.

Tahap ketiga dari llletode HEメ にRT adalah mengidcntilikasi beberapa kondisi yang menycbabkall eror(EPC's)yang akan diaplikasikall kedalam skenario atau aktivitas pekelaan yang dianalisa, pada pekeriaan yang dilakukan dengan mcnycsualkan tabel EPC. Dalam proscs pengidentiflkasian nilai EPC dilakukan dcngan cara pengamatan operator dilapungan dan hartls benar dan mcndetali.Tabc1 2 mcrupakan tabcl EPC.

Tahap kecmpat dari metode HEART ialah nlcncntukal1/ss″ ∬ごグP″(2ρθ″わJ7

dcngan range O‑1. Penentuan nilai ini berdasarkan、vawancara dengan cxperノ pakar dan opcrator yang bersangkutan.Kemudian menghhung nilai HEP(frF α″Er資)r P7て,らαbガゎノ)

4.3. Metodologi Pemecah Masalah 4.3.1.

Objek

Penelitian

Ob-iek penelitian yang diamati adalah operator keria PTPN

IV

PKS Gunung Bayu

di

stasisun perebusan apakah sudah dalam keadaan

baik

atau

tidak

dan juga nantinya untuk dapat meningkatkan kineria operator di stasiun perebusan.

5。1

Dalam dokumen laporan kerja praktek (Halaman 108-115)

Dokumen terkait