DINAS PUPRPKPP
MS-Keg
METADATA STATISTIK
I. PENYELENGGARA 1.1. Instansi Penyelenggara:
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau
1.2. Alamat Lengkap Instansi Penyelenggara:
Telepon : (0761) 564550-564535-564541 Faksimile : (0761) 564547-564407 E-mail : [email protected]
II. PENANGGUNG JAWAB
2.1. Unit Eselon Penanggung Jawab
Eselon 1 : Sekretaris Daerah Provinsi Riau
Eselon 2 : Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
2.2. Penanggung Jawab Teknis (setingkat Eselon 3)
Jabatan : Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
Alamat : Jln. SM Amin No: 92 Pekanbaru
Telepon : (0761) 564550-564535-564541 Faksimile : (0761) 564547-564407 E-mail : [email protected]
III. PERENCANAAN DAN PERSIAPAN 3.1. Latar Belakang Kegiatan:
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Program pembangunan infrastruktur adalah bagian dari pendukung program di sektor lain. Proses pembangunan infrastruktur perlu adanya informasi literal dan kestatistikan untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi program dan pemanfaatan pembangunan. Buku Informasi Statistik Infrastruktur (BIS-I) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Provinsi Riau ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan pembangunan infrastruktur secara menyeluruh, agar pelaksanaan pembangunan infrastruktur dapat terlaksana dengan baik.
3.2. Tujuan Kegiatan:
Tujuan penyusunan Buku Informasi Statistik Infrastruktur (BIS-I) Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau ini adalah untuk menyajikan data dan infromasi statistik terkait infrastruktur bidang PUPRPKPP . Buku ini diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan informasi pimpinan di lingkungan Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau, instansi lainnya, serta masyarakat umum
3.3. Rencana Jadwal Kegiatan:
Awal (tgl/bln/thn)
Akhir (tgl/bln/thn) A. Perencanaan
1. Perencanaan Kegiatan 1 2 2021 s.d. 1 3 2021
2. Desain 2 3 2021 s.d. 31 3 2021
B. Pengumpulan
3. Pengumpulan Data 1 6 2021 s.d. 31 7 2021
C. Pemeriksaan
4. Pengolahan Data 1 7 2021 s.d. 31 8 2021
D. Penyebarluasan
5. Analisis 1 10 2021 s.d. 30 11 2021
6. Diseminasi Hasil 01 12 2021 s.d. 01 12 2021
7. Evaluasi 1 12 2021 s.d. 31 12 2021
3.4. Variabel (Karakteristik) yang Dikumpulkan:
No. Nama
Variabel (Karakteristik)
Konsep Definisi Referensi
Waktu (Periode Enumerasi)
1 Jalan Provinsi
Jalan Provinsi
adalah jalan yang menghubungkan ibu kota provinsi dengan ibu kota kabupaten/kota, antar ibu kota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi dan kewenangan jalan provinsi berada di bawah pemerintah provinsi.
1 tahun sebelumnya
Panjang Ruas
adalah jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda.
Lebar Ruas adalah garis horizontal yang membentang lebih pendek dari pada panjang.
Kondisi Mantap
adalah proporsi dari panjang jalan yang memenuhi kategori kondisi baik dan sedang terhadap total panjang jalan .
Kondisi Tidak mantap
adalah jalan dengan kondisi di luar koridor mantap yang mana untuk penanganannya minimumnya adalah pemeliharaan berkala dan maksimum peningkatan jalan dengan tujuan untuk menambah nilai struktur konstruksi.
Kondisi Baik adalah semua ruas jalan dimana permukaan perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi baik menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan ≤ 6 %), sehingga arus lalu - lintas dapat berjalan lancar sesuai dengan kecepatan disain dan tidak ada hambatan yang disebabkan oleh kondisi jalan.
No. Nama
Variabel (Karakteristik)
Konsep Definisi Referensi
Waktu (Periode Enumerasi)
Kondisi Sedang
adalah jalan dengan kerataan permukaan perkerasan sedang, mulai ada gelombang tetapi tidak ada kerusakan permukaan.
Kondisi Rusak Ringan
adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah mulai bergelombang, mulai ada kerusakan permukaan dan penambalan dari luas jalan yang ditinjau.
Kondisi Rusak Berat
adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah banyak kerusakan seperti bergelombang, retak-retak, dan terkelupas yang cukup besar yang disertai dengan kerusakan lapis pondasi seperti amblas, sungkur, dan sebagainya.
Aspal adalah campuran agregat, pengikat, dan pengisi yang kerapkali dipergunakan untuk membangun dan memelihara jalan, area parkir, rel kereta api, pelabuhan, landasan pacu bandara, jalur sepeda, trotoar, dan juga area bermain dan olahraga, agregat yang digunakan untuk campuran aspal bisa berupa batu hancur, pasir, kerikil atau terak
Beton adalah suatu perkerasan jalan yang terdiri atas plat beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas tanah dasar.
Kerikil / Telford / Urpil
adalah jalan berkualitas rendah, campuran kerikil dan tanah yang dipadatkan tetapi bagus jika dibandingkan dengan jalan tanah.
Tanah / Belum Tembus
adalah jalan setapak yang terjadi akibat manusia mencari akses ke lokasi lain, sehingga terjadi jalan setapak.
2 Sungai Sungai adalah aliran air di permukaan yang besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Wilayah Sungai
adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2.
Daerah Aliran Sungai
adalah suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik.
3 Irigasi Irigasi adalah penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pengaliran air yang menggunakan sistem berupa saluran dan bangunan tertentu.
No. Nama
Variabel (Karakteristik)
Konsep Definisi Referensi
Waktu (Periode Enumerasi)
Daerah Irigasi Permukaan
adalah air diberikan secara langsung melalui permukaan tanah dari suatu saluran atau pipa dimana elevasi muka airnya lebih tinggi dari elevasi lahan yang akan diairi (sekitar 10~15 cm).
Daerah Irigasi Rawa
adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air melalui jaringan irigasi pada kawasan budi daya pertanian.
Luas Baku Adalah luas yang sesuai dengan pedoman atau kaidah yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Panjang Saluran
adalah ukuran suatu benda yang digunakan untuk mengalirkan air atau barang cair dari titk satu ke titik lainnya.
Kondisi Eksisting Kinerja
adalah kondisi terkini di daerah perencanaan suatu pekerjaan.
4 Tampungan Sumber Air
Tampungan Sumber Air
adalah tempat untuk menampung air dari berbagai sumber.
Danau adalah suatu masa air yang menempati daerah cekungan yang luas (tidak seluas lautan) dan dikelilingi oleh daratan.
Situ adalah cekungan besar dipermukaan bumi yang di genangi air, baik air asin, tawar, yang seluruh cekungan tersebut di kelilingi daratan.
Embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait.
Bendungan adalah bentuk fisik atau bangunan yang di buat untuk menghalangi atau menahan aliran air.
Bendung adalah konstruksi bangunan yang dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air sungai sehingga aliran sungai dapat disadap dan dialirkan secara
gravitasi ke daerah lain untuk keperluan irigasi dan atau bahan baku air bersih.
5 Abrasi Abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak.
Pengaman Pantai
adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan yang disebabkan oleh serangan gelombang dan arus.
6 Air Air Minum adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi pada tubuh manusia.
No. Nama
Variabel (Karakteristik)
Konsep Definisi Referensi
Waktu (Periode Enumerasi)
SPAM adalah salah satu pemanfaatan sumber daya air dan pengelolaan sanitasi sebagai salah satu bentuk perlindungan dan pelestarian terhadap sumber daya air
Leding adalah saluran yang tersusun dari pipa-pipa yang terbuat dari besi atau paralon beserta sambungan pipa, katup, keran, dan perlengkapan penunjang semacamnya, biasa digunakan untuk mengalirkan air, cairan pemanas ruangan, limbah, dan lain-lain.
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan, kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan- hambatan pengaliran.
Air Dalam Kemasan
adalah air yang telah diolah dengan perlakuan khusus dan dikemas dalam botol atau kemasan lain dan memenuhi persyaratan air minum.
Sumur Terlindung
adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali dimana lingkar sumur/perigi tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit 0.8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah, serta ada lantai semen sejauh 1 meter melingkari lingkar sumur atau perigi.
Sumur Tak Terlindungi
adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali dan lingkar sumur tersebut tidak dilindungi oleh tembok dan lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur.
Mata Air Terlindung
adalah sumber air permukaan tanah dimana air timbul dengan sendirinya, tanpa sistem perpipaan/pompa dan tanpa melalui proses penyaringan/pengolahan dimana penduduk harus pergi ke mata air tersebut untuk mendapatkan air bersih.
Mata Air Tak Terlindung
adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya tetapi tidak terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya.
Air
Permukaan
adalah bila air diperoleh dengan cara mengambil langsung ke sungai, danau, atau situ tanpa sistem perpipaan/pompa dan tanpa melalui proses penyaringan/pengolahan.
Air Limbah adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup.
No. Nama
Variabel (Karakteristik)
Konsep Definisi Referensi
Waktu (Periode Enumerasi)
7 TPA TPA adalah sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah.
8 RTRW RTRW adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi, yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
9 RDTR RDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota.
10 PKP Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
RLH adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dengan karakter sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana.
Kawasan Permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian.
Kawasan Kumuh
adalah permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.
PSU adalah kelengkapan fisik untuk mendukung terwujudnya perumahan yang sehat, aman dan terjangkau.
IV. DESAIN KEGIATAN
4.1. Kegiatan ini dilakukan:
Hanya sekali - 1 → langsung ke R.3.3. Berulang - 2
4.2. Jika “berulang” (R.4.1. berkode 2), Frekuensi Penyelenggaraan:
Harian - 1 Empat Bulanan - 5
Mingguan - 2 Semesteran - 6
Bulanan - 3 Tahunan - 7
Triwulanan - 4 > Dua Tahunan - 8
4.3. Tipe Pengumpulan Data:
Longitudinal Panel - 1
Longitudinal Cross Sectional - 2
Cross Sectional - 3
4.4. Cakupan Wilayah Pengumpulan Data:
Seluruh Wilayah Indonesia - 1 → langsung ke R.4.6.
Sebagian Wilayah Indonesia - 2
4.5. Jika “sebagian wilayah Indonesia” (R.4.4. berkode 2), Wilayah Kegiatan:
No. Provinsi Kabupaten/Kota
1 Riau Kuantan Singingi
2 Riau Indragiri Hulu
3 Riau Indragiri Hilir
4 Riau Pelalawan
5 Riau Siak
6 Riau Kampar
7 Riau Rokan Hulu
8 Riau Bengkalis
9 Riau Rokan Hilir
10 Riau Kepulauan Meranti
11 Riau Pekanbaru
12 Riau Dumai
2
7
1
2
4.6. Metode Pengumpulan Data:
Wawancara - 1
Mengisi kuesioner sendiri (swacacah) - 2
Pengamatan (observasi) - 4
Pengumpulan data sekunder - 8
Lainnya (sebutkan) ……… - 16
4.7. Sarana Pengumpulan Data:
Paper-assisted Personal Interviewing (PAPI) - 1 Computer-assisted Personal Interviewing (CAPI) - 2 Computer-assisted Telephones Interviewing (CATI) - 4 Computer Aided Web Interviewing (CAWI) - 8
Mail - 16
Lainnya (sebutkan) ……… - 32
4.8. Unit Pengumpulan Data:
Individu - 1
Rumah tangga - 2
Usaha/perusahaan - 4
Lainnya (sebutkan) ………DINAS/OPD - 8
V. DESAIN SAMPEL
Diisi jika cara pengumpulan data adalah survei sebagian 5.1. Jenis Rancangan Sampel:
Single Stage/Phase - 1
Multi Stage/Phase - 2
5.2. Metode Pemilihan Sampel Tahap Terakhir:
Sampel Probabilitas - 1 → ke R.5.3.a
Sampel Nonprobabilitas - 2 → ke R.5.3.b
5.3. Jika “sampel probabilitas” (R.5.2. berkode 1), Metode yang Digunakan:
Simple Random Sampling - 1
Systematic Random Sampling - 2
Stratified Random Sampling - 3 → ke R.5.4
Cluster Sampling - 4
Multi Stage Sampling - 5
Jika “sampel nonprobabilitas” (R.5.2. berkode 2), Metode yang Digunakan:
Quota Sampling - 6
Accidental Sampling - 7
8
16
8
Purposive Sampling - 8 → ke R.5.7
Snowball Sampling - 9
Saturation Sampling - 10
5.4. Kerangka Sampel Tahap Terakhir:
List Frame - 1
Area Frame - 2
5.5. Fraksi Sampel Keseluruhan:
5.6. Nilai Perkiraan Sampling Error Variabel Utama:
5.7. Unit Sampel:
5.8. Unit Observasi:
VI. PENGUMPULAN DATA
6.1. Apakah Melakukan Uji Coba (Pilot Survey)?
Ya - 1
Tidak - 2
6.2. Metode Pemeriksaan Kualitas Pengumpulan Data:
Kunjungan kembali (revisit) - 1 Task Force - 4
Supervisi - 2 Lainnya (sebutkan) ……… - 8
6.3. Apakah Melakukan Penyesuaian Nonrespon?
Ya - 1
Tidak - 2
Pertanyaan 6.4 – 6.7 ditanyakan jika sarana pengumpulan data adalah PAPI, CAPI, atau CATI (Pilihan R.4.7. kode 1, 2, dan/atau 4 dilingkari)
6.4. Petugas Pengumpulan Data:
Staf instansi penyelenggara - 1
Mitra/tenaga kontrak - 2
Staf instansi penyelenggara dan mitra/tenaga kontrak - 3
6.5. Persyaratan Pendidikan Terendah Petugas Pengumpulan Data:
≤ SMP - 1
2
2
2
SMA/SMK - 2
Diploma I/II/III - 3
Diploma IV/S1/S2/S3 - 4
6.6. Jumlah Petugas:
Supervisor/penyelia/pengawas …… orang Pengumpul data/enumerator …… orang
6.7. Apakah Melakukan Pelatihan Petugas?
Ya - 1
Tidak - 2
VII. PENGOLAHAN DAN ANALISIS 7.1. Tahapan Pengolahan Data:
Penyuntingan (Editing) Ya - 1 Tidak - 2
Penyandian (Coding) Ya - 1 Tidak - 2
Data Entry Ya - 1 Tidak - 2
Penyahihan (Validasi) Ya - 1 Tidak - 2
7.2. Metode Analisis:
Deskriptif - 1
Inferensia - 2
Deskriptif dan Inferensia - 3 7.3. Unit Analisis:
Individu - 1 Usaha/perusahaan - 4
Rumah tangga - 2 Lainnya (sebutkan) Provinsi - 8
7.4. Tingkat Penyajian Hasil Analisis:
Nasional - 1 Kecamatan - 8
Provinsi - 2 Lainnya (sebutkan) Provinsi - 16
Kabupaten/Kota - 4
VIII. DISEMINASI HASIL
8.1. Produk Kegiatan yang Tersedia untuk Umum:
Tercetak (hardcopy) Ya - 1 Tidak - 2
Digital (softcopy) Ya - 1 Tidak - 2
Data Mikro Ya - 1 Tidak - 2
8.2. Jika pilihan R.8.1. kode 1, Rencana Rilis Produk Kegiatan:
Tanggal Bulan Tahun
2 2
1 1 2 2 1
8
Tercetak 1 12 2021 Digital
Data Mikro
Pekanbaru, 25 November 2021 Mengetahui,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau
Ir. H. M. TAUFIQ OESMAN HAMID, MT Pembina Utama Muda
NIP. 19680718 200003 1 003