ي ذم ترلا هاور(
E. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang dilakukan sebagaimana analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga alur, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan sintesa, menyusun kedalam pola, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.21
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu bentuk uraian sehingga untuk menganalisanya dipergunakan cara berpikir induktif.
Teknik analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan yang telah ditentukan yakni identifikasi, klasifikasi dan selanjutnya diinterpretasikan dengan cara menjelaskan secara deskriptif. Metode berpikir induktif yaitu bertitik tolak dari fakta-fakta khusus (sebagai hasil pengamatan), dan berakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru) berupa azas umum. 22
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan pengecekan keabsahan data yang membahas secara khusus tentang peranan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Metro dalam meningkatkan zakat profesi.
21Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, h.335
22 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Psikologi UGM, 1984), h. 78.
49 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umun BAZNAS Kota Metro
1. Sejarah Berdirinya Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Metro
Sebelum menjadi BAZNAS dulunya adalah BAZDA yang selamjutnya di Kemenag kota Metro dan diketuai oleh bapak Somat dan anggotanya semua PNS. Sedangkan peraturannya PNS tidak boleh menjadi anggota maka dari Itu mulai Juli 2015 diganti kepengurusan dan diganti nama menjadi BAZNAS dan anggotanya kebanyakan para pensiunan, BAZNAS belum maksimal dalam menarik dan penyaluran dana zakat,infak sadaqah.1
Berdasarkan hasil wawancara dengan operator Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro, menjelaskan dasar penarikan dan penyaluran zakat profesi yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro yakni salah satunya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011, terdapat pada pasal 53 ayat 1 yaitu suatu BAZNAS Kota metro berwenang melakukan pegumpulan zakat melalui UPZ atau secara langsung. Lembaga pengelolaan zakat Kota Metro lebih dikenal dengan sebutan Badan Amil Zakat, Infak, Sedekah. Tugas pokok lembaga ini adalah melaksanakan pemungutan dan distribusi zakat, terutama zakat fitrah, dan seluruh infak serta sedekah di wilayah Kota Metro.2
1 Wawancara Imam Solihin, selaku Operator BAZNAS Kota Metro, 11 Januari 2017
2 Wawancara Imam Solihin, selaku Operator BAZNAS Kota Metro, 11 Januari 2017
Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, baik tingkat Nasional maupun tingkat daerah. Pemerintah tidak melakukan pengelolaan zakat, tetapi berfungsi sebagai fasilitator, motivator dan regulator bagi pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat.3
Pembentukan Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota disahkan dengan Keputusan Bupati/Walikota disusun oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota c.q. Seksi yang mendidik masalah zakat setelah melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Membentuk tim penyeleksi yang terdiri atas unsur Kementrian Agama, unsur masyarakat dan unsur terkait
b. Menyusun kriteria calon pengurus Badan Amil Zakat c. Mempublikasikan rencana pembentukan Badan Amil Zakat
d. Melakukan penyeleksian terhadap calon pengurus Badan Amil Zakat.4 Susunan organisasi Badan Amil Zakat terdiri unsur pertimbangan, unsur pengawas, dan unsur pelaksana. Anggota pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah.
Unsur masyarakat terdiri dari ulama, tokoh masyarakat dan kalangan profesional. Sedang unsur pemerintah terdiri Kementrian Agama dan instansi terkait. Penyusunan personalia Pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota, baik yang akan duduk dalam Dewan Pertimbangan, Badan Pelaksana, dilakukan melalui langkah sebagai berikut:
3 Metro, Surat Perintah Tugas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Metro Tanggal 15 Januari 2016
4 Putusan Wali Kota Metro No. 450/KPTS/K-2/2015, tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro Priode Tahun 2015-2020
a. Meningkatkan fungsi dan peran pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial
b. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat dan infaq sesuai dengan tuntunan agama serta menyelenggarakan pengumpulan, pengelolaan, dan pendistribusian zakat fitrah, maal, infaq, dan shadaqah.
c. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat dan infaq.5
Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Metro yang telah ditetapkan dengan SK Walikota Metro No. 406 Tahun 2001, tanggal 04 Juli 2001 dan dikukuhkan pada hari Jum’at tanggal 19 Oktober 2001 telah mempunyai kedudukan yang kuat karena mempunyai badan hukum yang kuat pula. Selain telah dikukuhkan oleh pemerintah Kota Metro, pembentukan Badan Amil Zakat tersebut sudah melalui prosedur yang berlaku yang ditetapkan dalam Undang-undang. Badan Amil Zakat Kota Metro didirikan untuk mengurus dana zakat yaitu mengumpulkan dana zakat kemudian menyalurkannya kepada mustahik.
Badan Amil Zakat Kota Metro menjalankan kegiatanya dengan dana operasional yang dibantu oleh anggaran APBD Kota Metro.
Pembentukan Badan Amil Zakat Kota Metro priode tahun 2015-2020 dengan susunan personil sebagaimana tercantum dalam keputusan Walikota Metro, kepengurusan tersebut telah melalui beberapa fase-fase diantaranya adalah:
5 Putusan Wali Kota Metro No. 450/KPTS/K-2/2015, tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro Priode Tahun 2015-2020
a. Kementrian Agama Kota Metro, sebagai leading sektor pembinaan zakat membentuk tim calon Pengurus Badan Amil Zakat yang terdiri dari para Ulama, Praktisi Pengelolaan Zakat dan LSM.
b. Tim penyeleksi yang telah dibentuk oleh Kementrian Agama tersebut mengadakan rapat untuk menyeleksi personalia yang akan berkedudukan dalam kepengurusan Badan Amil Zakat Kota Metro.
c. Kementrian Agama melaporkan kepada Kota Metro, sekaligus mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan tentang kepenguruswan Badan Amil Zakat Kota Metro.
d. Kota Metro menetapkan dan mengkukuhkan kepengurusan Badan Amil Zakat Kota Metro, sesuai dengan permohonan dari Kementrian Agama Kota Metro.6
2. Visi, Misi dan Tujuan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro
Sebagai sebuah organisasi Badan Amil Zakat Kota Metro mempunyai visi, misi dan tujuan yaitu sebagai berikut:
a. Visi BAZNAS Kota Metro
Terwujudnya Amil Zakat yang amanah, profesional, transparan, bertanggungjawab dan mampu mengumpulkan zakat secara optimal serta mendistribusikan kepada mustahik dengan syariat Islam.
b. Misi BAZNAS Kota Metro
1) Membina semangat umat islam menjadi muzaki, gemar berinfaq, bershadaqah dan amal kebajikan lainnya.
6 Putusan Wali Kota Metro No. 450/KPTS/K-2/2015, tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro Priode Tahun 2015-2020
2) Mengoptimalkan pungutan, pendistribusian dan pendayaguna dana zakat, infaq dan shadaqoh untuk meningkatkan kesejahteraan umat 3) Membina, mengembangkan dan mendayagunakan potensi umat
sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
c. Tujuan BAZNAS Kota Metro
1) Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq dan shadaqah sesuai dengan tuntunan agama Islam 2) Meningkatkan fungsi dan peran pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial 3) Meningkatkan hasil guna dari zakat, infaq dan ahadaqah.7 3. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro
Struktur organisasi Badan Amil Zakat Kota Metro adalah:
a. Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota terdiri atas Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana
b. Badan pelaksana terdiri atas seorang ketua, tiga orang wakil ketua, seorang sekretaris, seorang bendahara, dua orang wakil bendahara, seksi pengumpulan, seksi pendistribusian, seksi pendayagunaan dan seksi pengembangan yang bekerja secara professional dan full time.
c. Dewan Pertimbangan terdiri atas seorang ketua , seorang wakil ketua, seorang sekretaris, dan 2 (dua) orang anggota
d. Komisi Pengawas terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris, dan 3 (tiga) orang anggota.8
7 BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro, Jl. A.R. Prawira Negara No. 1 Metro
4. Susunan Kepengurusan Badan Amil Zakat Kota Metro
Berdasarkan surat keputusan Walikota Metro No. 450/KPTS/K _2/2015 tanggal 1 Juli 2015 Tentang Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro Masa Bakti Tahun 2015-2020. Susunan kepenguruan Badan Amil Zakat Kota Metro Masa Bakti Tahun 2015-2020 adalah sebagai berikut:
Tabel: 2
Susunan Kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Metro Masa Bakti Tahun 2015-2020
No Jabatan
Kepengurusan Nama Keterangan
1 Ketua H. Lukman Hakim, SH.MH 2 Sekretaris H. Somad Muryadi. SH
3 Anggota
Drs. H. Azhari Tabrani Drs. H. Much Yamin, M.Pd.I Drs. Mispani, M.Pd.I
Sumber: Susunan kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro.9 Tabel: 3
Penugasan Para Wakil Ketua Baznas Kota Metro
No Nama/Jabatan Tugas Membidangi
Bagian Ket
1 2 3 4
1 Drs. Much Yamin, M.Pd.I (Wakil Ketua)
Pengumpulan dana zakat, infak Shadaqoh
2
Drs. H. Azhari Tabrani (Wakil Ketua II)
Pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat infak shadaqah 3 Drs. Mispani, M.Pd.I
(Wakil Ketua III)
Peencanaan, keuangan dan Keuangan
4 H. Somad Muryadi. SH (Wakil Ketua IV)
Administrai sumber daya manusia dan umum Sumber: Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro.10
8 Wawancara Imam Solihin, selaku Operator BAZNAS Kota Metro, 11 Januari 2017
9 Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro. Lampiran: Keputusan Walikota Metro, Nomor 450/KPTS/K-2/2015
Tabel: 4
Pengangkatan Tenaga Pelaksana Baznas Kota Metro
No Nama Jabatan Ket
1 2 3 4
1 Hi. Maman Sumantri Pelaksana Administrasi dan Keuangan
2 Hi. Winulyo Pelaksana Program
Sumber: Dokumentasi Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro.11 Tabel: 5
Pengangkatan Tenaga Operator BAZNAS Kota Metro
No Nama Jabatan Ket
1 2 3 4
1 Imam Solihin, S.Pd.I Operator Sumber: Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro.12
5. Fungsi dan Tugas Pokok Pengawas Badan Amil Zakat Kota Metro a. Dewan Pengawas
1) Ketua
a) Memberikan pertimbangan, fatwa, saran, dan rekomendasi tentang pemahaman mengenai pengelolaan zakat
b) Memberikan penilaian pertanggungjawaban dan laporan hasil kerja Badan Pelaksana dan hasil pemeriksan Komisi Pengawas c) Menampung, mengolah dan menyampaikan pendapat umat
tentang pengelolaan zakat
d) Mengeluarkan fatwa syari’ah baik diminta maupun tidak berkaitan dengan hukum zakat.13
10 Surat perintah tugas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Metro, No, 09/BAZNAS-KM/I/2016, tentang penugasan Para Wakil Ketua BAZNAS Kota Metro.
11 Surat putusan pengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro No. 01/BAZNAS- KM/X/2015, tentang tentang pengangkatan tenaga pelaksana BAZNAS Kota Metro
12 Surat putusan pengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro No. 11/BAZNAS- KM/1/2016, tentang tentang pengangkatan tenaga Operator BAZNAS Kota Metro
13 Surat putusan pengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro. No. 01/BAZNAS- KM/X/2015, tentang tentang pengangkatan tenaga pelaksana BAZNAS Kota Metro
2) Wakil Ketua
a) Membantu ketua dewan pertimbangan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan.
b) Menyelenggarakan koordinasi dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan zakat
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan
d) Dalam menjalankan tugas bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pertimbangan.14
3) Sekretaris
a) Melaksanakan kegiatan ketaausahaan
b) Menyiapkan bahan-bahan untuk melaksanakan pengembangan pengelolaan zakat dan mempersiapkan laporan dana zakat.
c) Menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan kegiatan sehari-hari d) Tugas bertanggungjawab kepada ketua dewan pertimbangan.15 4) Anggota
a) Memberikan masukan kepada Ketua Dewan Pertimbangan tentang pengembangan pengelolaan zakat
b) Membantu pelaksanaan tugas Dewan Pertimbangan
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan
14 Surat putusan pengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro No. 01/BAZNAS- KM/X/2015, tentang tentang pengangkatan tenaga pelaksana BAZNAS Kota Metro
15 Surat putusan pengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro No. 01/BAZNAS- KM/X/2015
b. Komisi Pengawas 1) Ketua
a) Mengawasi opersional kegiatan yang dilaksanakan Badan Pelaksana yang mencakup pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat
b) Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan c) Mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan d) menunjuk akutan untuk memeriksa pengumpulan
pendistribusian dan pendayagunaan zakat 2) Sekretaris
a) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan di bidang pengawasan b) menyiapkan bahan bahan untuk pelaksanaan kegiatan
pengawasan dana zakat dan mempersiapkan bahan laporan c) Menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan d) Melaksanakan tugas lain oleh Ketua Komisi Pengawas.
3) Anggota
a) Melaksanakan tugas operasional pengawasan yang sudah diberikan oleh Ketua Komisi Pengawas
b) Membantu pelaksanaan tugas Komisi Pengawas
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Komisi Pengawas
d) Dalam menjalankan tugas bertanggungjawab kepada Ketua Komisi Pengawas.
B. Peran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Metro dalam Meningkatkan Zakat Profesi
Zakat merupakan pranata keagamaan bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat dalam rangka meningkatkan daya guna dan upaya melaksanakan pengelolaan zakat yang melembaga dan profesional diperlukan suatu lembaga yang secara organisatoris kuat dan kredibel. Untuk itu, dibentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Metro yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional. Penguatan kelembagaan BAZNAS Kota Metro dengan kewenangan tersebut.
Peran dari BAZNAS Kota Metro untuk meningkatkan jumlah zakat profesi berlandaskan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, yalitu pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
Awalnya di Kota Metro badan amil zakatnya adalah BAZDA namun setelah adanya Undang-Undang baru diganti dengan BAZNAS Kota Metro yang tujuannya dalam pengelolaan zakat dapat terarahkan serta pelaporan dana zakat dilakukan secara baik dalam penyaluranya.16
Sedangkan langkah untuk menumbuhkan kesadaran kepada para calon muzakki dalam meningkatkan zakat profesi, dengan cara sosialisasi
16 Wawancara, Somad Muryadi, Selaku Waka IV BAZNAS Kota Metro Tanggal 13 Januari 2017
antar teman sejawat, seperti pernyataan beliau. Tetap disosialisasikan, juga minta tolong antar teman-teman sejawat yang sudah rutin melaksanakan zakat untuk ditularkan pada teman yang belum berzakat.17
Sosialisasi bertujuan mengingatkan pada waktu rapat, yasinan dan tahlilan satu bulan sekali kepada guru-guru yang lain, kemudian pada waktu ceramah beliau sekedar mengingatkan bahwa, harta yang kita punya ada hak orang lain. Melakukan anjang kepada guru yang lain terkait zakat. Jumlah zakat profesi tetap disosialisasikan nantinya zakat bisa maksimal.18
Berdasarkan upaya dalam mensosialisasikan jumlah zakat profesi diantaranya mengingatkan pada waktu rapat, yasinan dan tahlilan satu bulan sekali kepada guru-guru yang lain, kemudian pada waktu ceramah beliau sekedar mengingatkan bahwa, “harta yang kita punya ada hak orang lain.
1. Indikator BAZNAS Kota Metro dalam Meningkatkan Zakat Profesi Peran badan amil zakat Kota Metro merupakan organisasi pengelola zakat yang ada di Kota Metro. Lembaga ini memiliki kegiatan dalam hal penghimpunan, pengumpulan dan penyaluran dana zakat.
Dalam pendistribusian zakat Kota Metro berpedoman pada syariat Islam.
Program yang ada di Badan Amil Zakat Kota Metro akan berjalan dengan lancar bila terdapat kinerja yang tepat bagi para anggota BAZNAS Kota Metro dalam menyalurkan jumlah zakat profesinya. Dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2011, organisasi pengelola zakat yang diakui oleh pemerintah yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
17 Wawancara, Much Yamin, Selaku Waka I BAZNAS Kota Metro, Tangal 13 Januari 2017
18 Wawancara, Mispani, Selaku Waka III BAZNAS Kota Metro, Tanggal 13 Januari 2017
Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro terdapat dua program utama, program tersebut adalah sebagai berikut:
a. Program Penghimpunan
Program penghimpunan zakat Kota Metro diantaranya adalah 1) Sosialiasi/presentasi
2) Tebar brosur zakat b. Program Pendayagunaan
Prinsip pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro yang diterima seluruhnya, didistribusikan kembali untuk kepentingan umat. Adapun pendayagunaaannya melalui Program jangka Pendek dan program jangka Menengah yaitu sebagai berikut:
1) Program jangka Pendek a) Bidang Pendidikan
Program ini bertujuan untuk menyiapkan individu unggul dan shaleh, melalui program pendidikan, program dibidang pendidikan diutamakan pada pemberian beasiswa.
b) Bidang Kesehatan
Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi fakir miskin/mustahik.
c) Bidang Ekonomi
Program bertujuan untuk membangun pondasi ekonomi:
(1) Pelatihan kewirausahaan
(2) Pembinaan/pendampingan usaha mikro
d) Bidang Dakwah
Program dakwah diarahkan untuk penguatan keimanan Dhuafa dan untuk mensosialisasikan zakat di masyarakat.
2) Program jangka Menengah
Program jangka menengah ini diantaranya adalah:
a) Penyediaan layanan kesehatan paripurna bagi dhuafa
b) Pendian pusat pemberdayaan dhuafa, bertujuan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan anak purna asuh/dhuafa.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro mempunyai dua program yaitu pertama program penghimpunan yang meliputi: sosialiasi/presentasi, tebar brosur zakat, dan yang kedua program pendayagunaan, prinsip pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro yang diterima seluruhnya, didistribusikan kembali untuk kepentingan umat melalui Program jangka Pendek dan program jangka Menengah.
Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang- undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.19 Dalam melaksanakan tugas BAZNAS Kota Metro menyelenggarakan peranya diantaranya adalah sebagai berikut:
19 Peraturan pemerintah RI No. 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang No 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat, h. 1
a. Perencanaaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat Perencanaan yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Metro dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki melakukan penghitungan sendiri atas kewajiban zakatnya. Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan BAZNAS Kota Metro, zakat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak, lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS Kota Metro.20
Pendistribusian dana zakat didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat Islam yang dilakukan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan khususnya masyarakat Kota Metro.
Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi, ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana diatur dengan Peraturan Menteri.
b. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat Pelaksanaan pengumpulan zakat, zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS dikurangkan dari penghasilan kena pajak, lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS Kota Metro.
Pendistribusian dana zakat kepada mustahik sesuai dengan syariat
20 Ibid, h.3
Islam dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan dan kewilayahan Kota Metro.
Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi, lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha yang diatur dengan Peraturan Menteri.21 Dalam pelaksanaan pengumpulan dana zakat BAZNAS Kota Metro data yang diperoleh akhir Desember Tahun 2015 dana yang terkumpul Rp.122.000.000,-00. Dan data yang diperoleh pada akhir Desember 2016 mencapai Rp.144.810.901,-00.
c. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat Pengendalian dana zakat sebelum didistribusikan oleh BAZNAS Kota Metro dikurangkan dari penghasilan kena pajak, Bukti setoran zakat digunakan sebagai pengurang penghasilan pajak. Pendistribusian dana zakat yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Metro didistribusikan sesuai dengan syariat Islam dilakukan untuk pemerataan wilayah.
Pendayagunakan zakat untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat yang telah terpenuhi, ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha yang diatur dengan Peraturan Menteri.
d. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan Zakat.
Pelaporan BAZNAS Kabupaten/Kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial
21 Ibid, h.3
keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan pemerintah daerah secara berkala BAZNAS Provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS Kota Metro wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS Kota Metro dan pemerintah daerah secara berkala, BAZNAS Kota Metro wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada menteri secara berkala.22
Berdasarkan indikator peran badan amil zakat nasional Kota Metro dalam meningkatkan zakat profesi yaitu zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik terpenuhi, ketentuan mengenai pendayagunaan zakat sebagaimana diatur Peraturan Menteri.
Selain itu, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Amil Zakat Nasional Kota Metro, mengumpulkan zakat profesi dari muzakki dan mendistribusikannya kepada para mustahiq dalam bentuk pemberian modal usaha produktif, pemberian bantuan pendidikan, dalam bentuk beasiswa dan perlengkapan sekolah, bantuan pengobatan, kegiatan dakwah dan sosial serta membantu kaum dhuafa lainnya dengan menerapkan managemen yang transparan, amanah, akuntabel, dan profesional.
22 Ibid, h. 4
Diketahui bahwa di Kota Metro ada 27 Badan, Dinas, Kantor dan 9 bagian di 5 Kecamatan (41 Instansi) Baru 5 Instansi yang melalui setor zakat profesi di Tahun 2015. 5 instansi itu dapat dilihat di bawah ini:
Tabel: 6
Potensi Zakat Profesi Kota Metro Tahun 2015 No Instansi yang Melalui Setor Zakat Profesi 1 Sekda Kota Metro
2 Kadis Koprasi dan UKM 3 Kadis Tata Kota
4 Kantor Lingkungan Hidup
5 Rumah Sakit Umum (RSU) A. Yani Sumber: Dokumentasi Baznas Kota Metro
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 41 instansi yang ada di kota metro baru 5 instansi yang melakukan zakat profesi, ini menggambarkan bahwa peran badan amil zakat Kota Metro belum maksimal dalam menarik para pengusaha dan instansi untuk melaksanakan zakat profesi, dibuktikan dalam akhir Desember Tahun 2015 dana yang terkumpul baru Rp.122.000.000,-00.
Tabel: 7
Potensi Zakat Profesi Kota Metro Tahun 2016 No Instansi yang Melalui Setor Zakat Profesi
1 Sekda Kota Metro 2 Kadis Koprasi dan UKM 3 Kadis Tata Kota
4 Kantor Lingkungan Hidup
5 Rumah Sakit Umum (RSU) A. Yani 6 Kantor Penanaman Modal dan PTSP 7 Kantor Kemenag Kota Metro
Sumber: Dokumentasi Baznas Kota Metro