• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen tata kelola dana desa : upaya meningkatkan (Halaman 64-80)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Tata Kelola Dana Desa

Anggaran Pendapatan Belanja Desa terdiri dari pendapatan desa, belanja desa dan pembiayaan desa. dan rancangan APBDesa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. belanja desa berdasarkan peraturan menteri dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014.

Tentang pengelolaan Keuangan Desa adalah semua pengeluaran desa dalam 1 (satu) Tahun Anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaran kembali oleh desa .

Mekanisme pengelolaan dana desa yang dilakukan oleh pemerintah desa melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan dan adanya musyawarah yang dilakukan oleh kepala desa baik itu musyawarah besar maupun musyawarah skala kecil dan ketika adanya pembangunan yang dilakukan maka perwakilan masyarakat seperti BPD.

Akan hadir dalam musyawarah. Tujuan nya agar masyarakat tidak ketinggalan tentang kegiatan atau informasi yang ada.

Anggaran Pendapatan Belanja Desa Pemerintah Desa Pulau Komodo Tahun Anggaran 2021

Tabel 4.3

Penggunaan Anggaran

URAIAN

ANGGARAN (RP) PENDAPATAN DESA

Pendapatan transfer Dana desa

Bagi hasil pajak dan retribusi Alokasi dana desa

Bunga bank

1.148.317.445,00 754.596.000,00

62.642.445,00 331.079.000,00

1.500.000,00

JUMLAH PENDAPATAN 1.149.790.445

BELANJA DESA

Belanja pegawai

Belanja barang dan jasa Belanja modal

Belanja tak terduga

1.152.610.892

326.303.160 314.407.732 7.900.000 504.000.000

JUMLAH BELANJA DESA 1.152.610.892 PEMBIAYAAN DESA

Penerimaan Pembiayaan

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

2.820.447 2.820.447

JUMLAH PEMBIAYAAN DESA 2.820.447

Sumber:laporan realisasi anggaran 2021 desa pulau komodo

Struktur Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa yaitu terdiri atas

a. Pendapatan Belanja Desa

Pendapatan desa diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis yaitu meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang

merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

b. Belanja desa

Belanja desa yaitu semua pengeluaran yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diterima kembali oleh desa

c. Pembiayaan desa

Pembiayaan desa yaitu semua penerimaan yang perlu dibayar kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang berkaitan atau pada tahun anggaran selanjutnya.

1. Pendapatan Desa

Tabel 4.4 Pendapatan Desa

PENDAPATAN ANGGARAN REALISASI

Pendapatan transfer 1.148.317.445 1.146.034.577

Dana desa 754.596.000 754.596.000

Bagi hasil pajak dan retribusi

62.642.445 62.642.445

Alokasi dana desa 331.079.000 331.079.000

Bunga bank 1.500.000 441.153.62

Sumber:Laporan Realisasi Anggaran 2021 Pulau Komodo

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa disebutkan bahwa pendapatan desa terdiri dari:

1) Pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset lain, swadaya dan lain-lain pendapatan asli desa yaitu hasil pungutan desa.

2) Transfer terdiri atas a. Dana desa

b. Bagian dari hasil pajak daerah kabupaten/kota dan retribusi daerah

c. Alokasi dana desa

d. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi e. Bantuan keuangan APBD Kabupaten/kota 3) Pendapatan lain-lain, terdiri atas jenis:

a. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat b. Lain-lain pendapatan desa yang sah

dapat dilihat dari pengelompokan pendapatan desa maka dapat disimpulkan bahwa pengelompokan pendapatan di desa pulau komodo sudah sesuai dengan aturan yang ada.

2. Belanja Desa

Tabel 4.5 Belanja Desa

BELANJA DESA ANGGARAN (RP)

BELANJA DESA 1.152.610.892

Belanja pegawai 326.303.160

Belanja barang dan jasa 314.407.732

Belanja modal 7.900.000

Belanja tak terduga 504.000.000

Sumber : laporan realisasi anggrana 2021

Dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang pengelolaan keuangan desa Bab IV mengenai Asas APBDesa Pasal 13 disebutkan bahwa klasifikasi belanja terdiri atas kelompok:

a. Penyelenggaraan pemerintahan Desa b. Pelaksanaan Pembangunan Desa c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa d. Pemberdayaan Masyarakat Desa

e. Belanja Tak Terduga Kelompok belanja dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan desa yang telah dituangkan dalam RKP desa.

Jenis belanja terdiri dari:a.

a. Pegawai

b. Barang dan jasa c. Modal

Sehingga dapat disimpulkan bahwa belanja Desa pulau komodo dapat dikatakan sudah sesuai dengan peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa Bab IV mengenai Asas APBDesa Pasal 113.

3. Pembiayaan Desa PEMBIAYAAN

Penerimaan pembiayaan SILPA tahun sebelumnya

Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

keuangan desa yang berbasis pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, pada bagian klasifikasi pembiayaan dibagi atas:

1. Penerimaan pembiayaan

a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya antara lain pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan.

b. Pencairan dana cadangan yang digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan.

c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

2. Pengeluaran pembiayaan

a. Pembentukan dana cadangan b. Penyertaan modal desa

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam pembiayaan desa pulau komodo mencakup penerimaan pembiayaan yang meliputi SILPA tahun sebelumnya dan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan dan sudah sesuai.

a. Proses Perencanaan

Proses perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah desa yaitu sesuai dengan prioritas kebutuhan berdasarkan program-program yang telah disepakati melalui musyawarah yang telah dilakukan. Dan kemudian dana desa yang dikelola harus dapat meningkatkan pembangunan yang ada dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa dan proses perencanaan tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).

Pelaksanaan prinsip partisipasi sesuai yang dikatakan oleh kepala desa pulau komodo yang menyatakan bahwa proses dari pengelolaan dana desa pada tahap perencanaan pemerintah desa mengundang RT, RW, dan masyarakat atau perwakilan masyarakat guna memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengusulkan program –program apa saja yang ingin dilakukan. Dapat dilihat dari hasil wawancara untuk mengetahui proses perencanaan desa dengan bapak H.Aksan selaku kepala desa yaitu:

“Proses perencanaan dana desa itu dimulai ada nama nya penyusunan RKP. Di penyusunan RKP itu banyak kegiatan dalam artian banyak musyawarah-musyawarah. Yang pertama musyawara desa perencanaan, RKP, setelah itu ada musyawara desa MUSREMBANG Desa tentang perencanaan RK. Setelah itu baru musyawarah desa lagi penetapan perencanaan RKP, setelah itu musyawarah untuk penetapan RKP. Intinya di situ untuk penyusunan dana desa harus di mulai dengan nama nya Rkp (Rencana Kerja Pemerintah) Desa.”(Hasil Wawancara Kepala Desa Rabu 25 Mei 2022)

Berdasarkan hasil wawancara salah satu informan diatas bisa disimpulkan bahwa adanya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa pulau komodo sebelum melakukan kegiatan pembangunan yaitu dengan mengadakan musyawarah bersama dimulai dari musyawarah perencanaan sampai dengan RKP(Rencana kerja pemerintah) desa.

Sebagaimana jawaban dari kepala desa pulau komodo tentang musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah desa yaitu

Ada namanya musyawarah tingkat dusun. Nah jadi musyawarah tingkat dusun ini biar lebih khusus terperinci apa kebutuhan masyarakat di tiap wilayah dusun. Sehingga hasil musyawarah nya nanti kita bawah ke RT.dan setiap Dusun memiliki 2 RT. Nah fungsi musyawarah dusun ini biar lebih terperinci apa kebutuhan tiap RT.

Nah hasil dari musyawarah dusun ini atau musdus akan dibawah tadi. Tadi kita barusan melakukan musyawarah desa yang dibawah tadi nah itu yang dibahas. Dusun ini maunya pembangunan ini. Dari dusun ini RT ini yang mau pembangunan ini. Akhirnya kita rangkup.

Rangkup yang dimaksud mana yang lebih prioritas yang dibutuhkan oleh warga. Karena warga rata-rata tidak tau mana yang skala prioritas. Mereka mau buat jalan pokoknya mau apa, tetapi kan kembali lagi kepada pemerintah desa. Musyawarah ini dipimpin oleh BPD. BPD ini diibaratkan perwakilan dari masyarakat. Nah, BPD ini yang mengatur nanti musdus dalam menentukan pembangunan untuk tahun berikutnya.”(Hasil Wawancara Kepala Desa Rabu 25 Mei 2022, Kantor Desa)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa setiap ada kegiatan musyawarah selalu melibatkan masyarakat dalam musyawarah desa kemudian disampaikan di lembaga BPD sebelum ditetapkan perencanaan terlebih dahulu harus mendengar masukan-masukan dari masyarakat dan dimusyawarahkan dengan lembaga BPD selaku perwakilan dari masyarakat selalu melibatkan masyarakat dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah desa pulau komodo. Dalam hal ini perencanaan yang dilakukan dapat disepakati dan juga harus transparan sehingga diketahui oleh seluruh masyarakat desa pulau komodo dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Proses Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan APBDesa yaitu merupakan tahapan pengelolaan keuangan desa. dalam tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh tim pengelolah dana desa yang berasal dari unsur-unsur perangkat desa yang

dipercaya oleh kepala desa. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari APBN tersebut dan dilaksanakan oleh tim pelaksanaan desa yang ada di desa pulau komodo. Kepala desa mensosialisasikan tentang adanya pembangunan yang dilakukan dan memberitahukan besaran dana desa untuk tahun anggaran berjalan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana desa di butuhkan keterbukaan aparat desa kepada masyarakat dalam mengelola dana desa yang ada dan salah satu bentuk keterbukaan aparat desa terhadap masyarakat yaitu dengan memasang papan informasi atau baliho yang berisikan besaran dana APBDes pada tahun berjalan. Karena keterbukaan informasi yang diberikan oleh aparat desa merupakan salah satu prinsip bentuk transparansi dalam pengelolaan desa.

Hal tersebut sesuai yang dikatakan oleh kepala desa yaitu Bapak H. Aksan bahwa:

“ Dalam proses pelaksanaan dana desa perlu nya adanya keterbukaan dari kami karena itu merupakan salah bentuk tanggung jawab kami sehingga masyarakat bisa percaya pada kami dalam mengelola dana desa. contoh nya itu kami menggunakan asas keterbukaan jadi kami buatkan spanduk semua program yang akan dibiayai oleh dana desa” (Hasil Wawancara Kepala Desa Rabu 25 Mei 2022, Kantor Desa)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya keterbukaan dalam mendukung pemerintah desa pulau komodo membuatkan pamflet sebagai papan informasi kegiatan dan setelah selesai kegiatan akan akan dipasang agar masyarakat dapat melihat dan memberikan tanggapan sekaligus saran terhadap pengelola dana desa dan aspirasi masyarakat dapat dilihat dan diterima oleh tim pengelola dana desa.

Sekretaris desa yaitu Bapak Ismail dalam wawancara mengatakan bahwa:

“Dalam tahap pelaksanaan dana desa dan pengalokasianya biasanya kami membentuk tim kemudian tim itu nanti yang akan turun langsung ke masyarakat dan kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat.” (Hasil Wawancara Sekretaris Desa Kamis 26 Mei 2022)

Dari hasil wawancara di atas bahwa pelaksanaan pengelolaan dana desa sudah adanya keterbukaan pihak pengelolah dana desa dengan Dilihat dari mekanisme pelaksanaan dana desa di desa pulau komodo dilakukan secara tim untuk terjun ke masyarakat dan setiap dusun untuk mengetahui apa yang jadi permasalahan. Dan hal ini bisa dikatakan bahwa adanya kerja sama yang baik bagi para aparat pemerintah desa dengan masyarakat.

c. Proses Penatausahaan

Penatausahaan yaitu pencatatan semua transaksi baik itu penerimaan maupun pengeluaran dalam satu tahun anggaran. Dalam pengelolaan dana desa khusus nya bendahara desa wajib melakukan penatausahaan dana desa secara baik dan benar. Media penatausahaan yaitu seperti buku kas umum, pembantu pajak, buku bank desa, serta setiap bulan membuat laporang pertanggungjawaban bendahara.

Penatausahaan di desa pulau komodo juga menggunakan sistem keuangan yaitu Ms. Excel. Dapat dilihat dari hasil wawancara yaitu dengan Bapak Alwi selaku bendahara desa mengatakan bahwa.

“Dilakukan dengan menggunakan pelaporan manual buku seperti kas umum, buku bank desa dan juga menggunakan excel” (Hasil Wawancara Bendahara Desa Rabu 25 Mei 2022)

Berdasarkan hasil wawancara di atas bendahara desa pulau komodo melakukan penatausahaan dengan cara manual dan program excel.

Hal ini juga di katakan oleh Bapak Kepala Desa yaitu Bapak H. Akasan bahawa:

“Penatausahaan yang dilakukan secara transparansi, karena ketika dana desa keluar maka setiap pembelanjaan barang harus ada bukti dokumentasi nya dan akan dicatat di buku kas juga pastinya dan disertai kwitansi. Dan penatausahaannya semua dikelola oleh bendahara desa dan di bantu oleh pendamping desa juga.”( (Hasil Wawancara Kepala Desa Rabu 25 Mei 2022)

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa pemerintah desa sangat mementingkan dalam proses pencatatan pengeluaran maupun penerimaan serta melakukan pencatatan manual sehingga jika ada kesalahan dalam komputer atau eror maka pencatatan manual bisa dijadikan bukti untuk menyimpan data yang hilang dalam komputer.

d. Proses Pelaporan

Pemerintah desa melakukan kegiatan dalam pengelolaan dana desa diperlukan adanya pelaporan guna untuk memberikan laporan kepada pemerintah di atasnya. Kemudian pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan harus dipertanggungjawabkan dan menyampaikan nya kepada masyarakat.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dalam melaksanakan tugas kewenangan atau hak dan kewajiban dalam pengelolaan dana desa wajib menyampaikan kepada bupati setiap periodik dan tahunan. Laporan realisasi pengelolaan dana desa yang dibuat oleh

pemerintah desa pulau komodo harus dipertanggungjawabkan dihadapan masyarakat.

Pelaporan pengelolaan dana desa telah dibuktikan dengan pertanggungjawaban pelaksanaan program pengelolaan dana desa pulau komodo kepada bupati dilakukan secara periodik. Semua kegiatan dari perencanaan, implementasi sampai dengan monitorin dan evaluasi juga dilakukan setiap tahun. Semua pengeluaran dan dan penggunaan dari pengelolaan dana desa dibukukan sedemikian rupa oleh bendahara desa berdasarkan petunjuk yang ada. Dapat dilihat dari hasil wawancara oleh Bapak Ismail selaku sekretaris desa pulau komodo mengatakan bahwa:

“Pelaporan ditangani langsung oleh bendahara desa dan pendamping desa mereka yang menangani masalah pengelolaan dana desa dan mereka juga yang memiliki wewenang untuk mengelola dana desa” .” (Hasil Wawancara Sekretaris Desa Kamis 26 Mei 2022)

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa setiap pelaporan yang dilakukan perlu dipertanggungjawabkan dan bentuk dari pertanggungjawaban dari sebuah laporan tersebut yaitu seperti laporan LPJ dan disertai bukti-bukti kwitansi-kwitansi dan dokumentasi.

Kemudian dalam hasil wawancara dengan bendahara desa pulau komodo yaitu Bapak alwi mengatakan bahwa:

“Jenis pelaporan yang kita sampaikan yaitu laporan rencana anggaran biaya dalam APBD dulu, kemudian laporan realisasi anggaran APBD kemudian kita sampaikan surat pertanggungjawabannya.”(Hasil Wawancara Bendahara Desa Rabu 25 Mei 2022)

Dari hasil wawancara di atas dapat simpulkan bahwa adanya pertanggungjawaban dari bendahara desa dalam melakukan pelaporan

sehingga bentuk dari akuntabilitas dan transparansi dari aparat desa pulau komodo sudah direalisasikan dengan baik.

e. Proses Pertanggungjawaban

Penyampai laporan realisasi anggaran merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pemerintah desa pulau komodo yaitu dengan membuat baliho dan itu merupakan salah satu bentuk akuntabilitas dan transparansi pemerintah desa kepada masyarakat desa pulau komodo. Dapat dilihat dari hasil wawancara dengan sekretaris desa pulau komodo yaitu bapak ismail menyatakan bahwa:

“Bentuk pertanggungjawaban pemerintah desa kepada masyarakat yaitu kami membuat baliho dan di situ baliho tertera semua realisasi yang dikerjakan dalam satu tahun berjalan. Artinya ketika dana desa itu disusun kita membuatkan baliho sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat. Baliho isinya kegiatan beserta dengan anggarannya. Setelah di laksanakan dana desa ini dalam 1 tahun kita buatkan lagi baliho untuk kita sampaikan kepada masyarakat bahwa dana desa yang sudah terlaksanakan dengan anggaran sekian dan realisasi sekian”(Hasil Wawancara Sekretaris Desa Pulau Komodo Kamis 26 Mei 2022)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa adanya bentuk pertanggungjawaban dari pemerintah desa yaitu dengan mendirikan baliho dan itu merupakan salah satu bentuk akuntabilitas dan transparansi pemerintah desa kepada masyarakat.

Dapat dilihat juga dari hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat yaitu Bapak supardin mengatakan bahwa:

“Pemerintah desa pulau komodo memang sudah adanya keterbukaan setiap dana desa dan sampai di pasangkan baliho, adanya juga kerjasama antara masyarakat dengan aparat desa, selalu di lakukan karena di desa kami ini mengutamakan kerja sama entah itu gotong royong pembangunan untuk desa maupun untuk masyarakat sendiri.”(Hasil Wawancara Masyarakat Rabu 1 Juni 2022)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa pemerintah desa sudah melakukan prinsip akuntabilitas tentang pengelolaan dana desa dan pemerintah desa juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan mengambil hal dalam pengelolaan dana desa tersebut dan ada nya kerja sama antara lembaga pemerintah desa dengan masyarakat dengan melakukan sebuah musyawarah dalam melakukan kegiatan meningkat pembangunan desa karena terwujudnya suatu pemerintahan yang baik diperlukan sebuah kerja sama antara masyarakat dan pemerintah desa contoh ya dilakukan sebuah musyawarah setiap adanya kegiatan pembangunan atau Musrembangdes dan melibat kan setiap masyarakat desa.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara bersama ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yaitu bapak ishaka mengatakan bahwa :

“Kami selalu melibatkan masyarakat desa dalam melakukan musyawarah khusus nya musrembangdesa karena BPD selaku dari unsur desa yang menampung aspirasi masyarakat, kemudian BPD menyampaikan ke kepala desa juga melalui rapat dari pihak BPD yang juga dihadiri elemen masyarakat dan unsur pemerintah desa”(Hasil Wawancara ketua BPD Sabtu 28 Mei 2022)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa BPD (Badan Permusyawaratan Desa) selalu melibatkan masyarakat desa komodo dalam melakukan musyawarah dalam membahas ataupun menyepakati rancangan peraturan bersama kepala desa.

ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa ) yaitu Bapak Ishaka juga menyatakan dalam hasil wawancara bahwa:

“Keterlibatan masyarakat lumayan aktif sampai tingkat Rw.

Tapi secara umum tidak bisa seluruh elemen masyarakat di libatkan dalam Musrembangdes ini. Hanya perwakilan saja.”(Hasil Wawancara ketua BPD Sabtu 28 Mei 2022)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini ditangani oleh RT, RW, masyarakat juga ikut terlibat ketika ada Musrembangdes di desa pulau komodo walaupun tidak semuanya tapi bisa mewakili karena dalam musrembangdes juga di libatkan dan meminta masukan untuk perkembangan desa pulau komodo. Juga menyampaikan bahwa pada saat menghadiri musyawarah, kepala desa juga menanggapi masukan atau usulan dari masyarakat dengan baik. Dan mendahulukan usulan yang penting dan dan usulan tersebut disepakati bersama di acara rapat.

Dapat dilihat hasil wawancara bersama tokoh masyarakat yaitu bapak magu mengatakan bahwa:

“Desa pulau komodo sudah sesuai dengan visi dan misi dari kepala desa, dan tentunya desa ini ingin maju itulah harapan kami sebagai masyarakat. Dan dari pemerintah desa nya juga sudah ada keterbukaan dengan masyarakat dan itulah yang diinginkan oleh masyarakat”(Hasil Wawancara Masyarakat Rabu 1 Juni 2022) Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pemerintah desa pulau komodo kepada masyarakat yaitu juga dengan melakukan evaluasi yang dapat dipimpin oleh kepala desa, dari evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan program pengelolaan dana desa tersebut dapat membimbing masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan dan koreksi pelaksanaan sehingga pemerintah desa juga harus merespon apa yang dijadikan masukan oleh masyarakat dalam partisipasi tersebut.

2. Pembangunan

Desa sebagai garda terdepan mempunyai fungsi untuk meningkatkan pembangunan desa itu sendiri dan peran desa sangat penting yaitu memiliki strategis untuk menyukseskan program pembangunan. Pengelolaan anggaran desa berdasarkan prinsip

akuntabilitas dan transparansi dan memperhatikan asas keadilan serta manfaat bagi masyarakat desa. pelaksanaan kegiatan dalam APBD dilaksanakan oleh tim pelaksana kegiatan yang terdiri dari unsur perangkat desa dan lembaga kemasyarakatan yang diawasi oleh BPD.

Seperti yang dilihat dalam hasil wawancara bersama kepala desa yaitu bapak H.Aksan mengatakan bahwa

“Sebelum melakukan pembangunan kita harus dimusyawarahkan dulu kita rencanakan dulu pembangunan yang menjadikan prioritas mana saja kemudian rencana tersebut kita teruskan ke bupati setelah dana cair kita lakukan tahapan pelaksanaan pembangunan, kemudian dari pembangunan itu ada laporan berkala dari tim pelaksana hingga pembangunan selesai di tahun anggaran bersangkutan. Kemudian kepala desa melaporkan spj nya itu” (Hasil Wawancara Kepala Desa Rabu 25 Mei 2022)

Dalam hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sebelum melakukan pembangunan desa pemerintah desa mengadakan musyawarah yaitu guna untuk mengetahui pembangunan yang menjadikan prioritas untuk masyarakat karena pembangunan bukan hanya untuk kepentingan desa saja melainkan juga untuk kesejahteraan masyarakat. Dan setiap adanya pembangunan pemerintah desa juga membuat laporan atas pembangunan yang dilakukan dan ini bentuk pertanggungjawaban pemerintah desa kepada masyarakat dan kemudian kepala desa selaku pemimpin desa akan melaporkan hasil SPJnya.

Dalam dokumen tata kelola dana desa : upaya meningkatkan (Halaman 64-80)

Dokumen terkait