• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis Data

Dalam dokumen IAIN MATARAM (Halaman 36-68)

BAB III METODE PENELITIAN

E. Metode Analisis Data

Hasil test akan diteliti dengan memberikan skor pada setiap item pelaksanaan. Soal instrument yang dibuat adalah praktik pelaksanaan shalat dengan menilai beberapa aspek seperti :

1. Bacaan dalam pelaksanaan shalat.

2. Gerakan dalam melaksanakan shalat.

3. Adab dalam melaksanakan shalat.

Aspek-aspek di atas telah ditentukan skor dan kemampuan siswa yang diukur akan ditunjukkan dengan nilai. Untuk menentukan pedoman penskoran, berikut pedoman penskorannya :

Nilai= Jumlah Skor yang diperoleh X 10 Jumlah Skor maksimal

Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata digunakan rumus mean sebagai berikut :

Fx M = N Ket : M = rata-rata Fx = jumlah nilai N = jumlah siswa

Untuk mencari persentase ketercapaian atau indicator keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah :

a. siswa dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata siswa sudah memenuhi standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 70, dengan nilai rata-rata 70.

28 b. Siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila seluruh siswa sudah tuntas

85 %.

c. Apabila siswa belum mencapai angka 85 % maka akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

F. Jadwal Penelitian

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan ke

5 6 7 8 9

1 Pembuatan Proposal

2 Persiapan peneltiian √ √

3 Pelaksanaan penelitian

4 Pengumpulan dan pengolahan data

5 Evaluasi kegiatan

6 Penulisan laporan

7 Penyusunan skripsi

8 Desiminasi hasil

Jadwal Pelaksanaan Tiap Siklus

Siklus Bulan

Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

RA RA

PP

Siklus I PS 1 Ps 1

Siklus II Ps 2 Ps 2

Siklus III PS 3 Ps 3

laprn lprn

Ket : RA : Refleksi awal

PS 1 : Penelitian Siklus I

PS 2 : Penelitian Siklus II

PS 3 : Penelitian Siklus III

lprn : Penulisan laporan

29 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian.

Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II MI NW Kenyalu Desa Jango Kecamatan Janapria kabupaten Lombok Tengah, dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang dengan jumlah siswa laki-laki berjumlah 5 orang dan siswa perempuan 10 orang. Secara umum, kemampuan yang dimiliki oleh subjek penelitian termasuk merata.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan ada kesenjangan pada prestasi belajar siswa. Dengan demikian, peneliti berusaha mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang menjadi kendala bagi peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pelatihan terbimbing. Setelah penelitian dilaksanakan, peningkatan kualitas pembelajaran siswa mulai berjalan dengan baik dan hamper keseluruhan siswa terlihat antusias dalam mengikuti tiap siklus pelaksanaan penelitian. Namun di samping itu, masih banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan yang menghambat hasil dari proses pembelajaran.

Pada tahap awal penelitian, hampir keseluruhan siswa terlihat masih belum begitu faham dengan metode yang diterapkan, namun setelah beberapa siklus yang dilewati, siswa semakin terbiasa dengan metode yang diterapkan.

30 B. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, sebagai acuan pada pelaksanaan pada tahap selanjutnya, peneliti melakukan tes awal. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Dari hasil pre test yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh nilai kemampuan siswa yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1

Nilai Pretest siswa Kelas II MI NW Kenyalu Desa Jango Kec. Janapria Tahun Pelajaran 2010/2011.

NO NAMA L/P ASPEK

PENILAIAN SKO

R

NILAI

uru Induk 1 2 3 AKHIR Tnts/Blm KET

1 Hendra saputra L 25 30 10 65 65 Belum

2 Himayatun Uzzah P 30 35 12 77 77 Tuntas

3 Irwan L 20 25 10 55 55 Belum

4 M. Rendi Wardana L 20 20 10 50 50 Belum

5 Mariana ulpa P 25 36 12 73 73 Tuntas

6 Meri Herlina P 30 38 10 78 78 Tuntas

7 Misnun P 30 30 11 71 71 Tuntas

8 Rangga Saputra L 22 35 12 69 69 Belum

9 Rukian Haerisa P 28 30 11 69 69 Belum

10 Sahlan L 25 25 13 63 63 Belum

11 Siska Aprani P 25 30 15 70 70 Tuntas

12 Widia Julianti P 25 28 11 64 64 Belum

13 Windiatun Sholehah P 29 30 11 70 70 Tuntas

14 Wiwin Aprianti P 20 30 10 60 60 Belum

15 Yola Yusniza P 35 37 14 86 86 Tuntas

Jumlah 1020 1020

Nilai rata-rata 68

Siswa Yang Tuntas 7

Persentase ketuntasan

46.67 %

31 Setelah melihat dan menganalisis nilai yang diambil dari pretest yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa nilai siswa masih berada pada level yang masih rendah. Sesuai dengan standar ketuntasan yang diharapkan bahwa siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila sudah mencapai 85 % tuntas. Namun data di atas menjelaskan bahwa siswa yang tuntas hanya 46,67 % dengan jumlah 7 siswa yang tuntas dari 15 orang siswa. Dengan demikian, peneliti menganggap perlu diadakan tindakan perbaikan dengan metode yang telah ditentukan oleh peneliti.

1. Pelaksanaan Tindakan siklus I a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan ini, hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti, antara lain :

1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I;

2) membuat instrument penelitian;

3) merumuskan bentuk evaluasi; dan

4) menentukan target pencapaian dari tindakan.

b. Tindakan atau acting

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan sebelumnya. Setelah melakukan persiapan, selanjutnya peneliti mengimplementasikan rencana tersebut dalam tindakan observasi penelitian di dalam kelas atau di lokasi pengamatan.

Langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah :

32 1) pada tahap awal, proses belajar mengajar dilakukan seperti biasa di dalam kelas. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang sedang dipelajari dan meminta siswa untuk menguasai dan menghafal bacaan dan gerakan shalat;

2) setelah penjelasan materi selama sepuluh menit di dalam kelas, selanjutnya siswa diajak ke mushalla atau tempat yang dianggap nyaman untuk melaksanakan praktek shalat;

3) siswa melaksanakan praktek secara terbimbing, guru berusaha meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan shalat.

4) Setelah melaksanakan proses pembimbingan terhadap pelaksanaan shalat fardhu dengan praktek, selanjutnya guru melakukan posttest kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas. Hasil siklus pertama dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

33 Tabel 3

Daftar Nilai Postest Siklus I Siswa Kelas II MI NW Kenyalu desa Jango Kec.

Janapria Tahun 2010/2011.

NO NAMA

L/P

ASPEK

PENILAIAN SKOR NILAI

URT INDUK 1 2 3 AKHIR Tnts/Blm KET

1 Hendra saputra L 30 30 10 70 70 Tuntas

2 Himayatun Uzzah P 35 35 13 83 83 Tuntas

3 Irwan L 25 30 10 65 65 Belum

4 M. Rendi Wardana L 20 25 10 55 55 Belum

5 Mariana ulpa P 25 36 12 73 73 Tuntas

6 Meri Herlina P 30 38 10 78 78 Tuntas

7 Misnun P 30 35 12 77 77 Tuntas

8 Rangga Saputra L 28 37 12 77 77 Tuntas

9 Rukian Haerisa P 30 30 11 71 71 Tuntas

10 Sahlan L 25 25 13 63 63 Belum

11 Siska Aprani P 25 30 15 70 70 Tuntas

12 Widia Julianti P 25 28 11 64 64 Belum

13 Windiatun Sholehah P 29 30 11 70 70 Tuntas

14 Wiwin Aprianti P 20 30 10 60 60 Belum

15 Yola Yusniza P 35 37 14 86 86 Tuntas

1062 1062

Nilai rata-rata 70.8

Siswa Yang Tuntas 10

Persentase ketuntasan 66.67

% Ket. 1). Gerakan dalam shalat, 2) Bacaan dalam shalat, 3) adab dalam shalat.

Dari data pada tabel di atas, dapat dilihat hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Adapun hasil pada siklus pertama diketahui bahwa :

1. Jumlah siswa keseluruhan adalah 15 orang.

34 2. Jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi di atas KKM adalah 10 orang.

Dengan demikian jumlah siswa yang tuntas belajar berjumlah 10 orang.

Hasil tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut : Jumlah siswa tuntas

Persentase ketuntasan = X100

Jumlah siswa keseluruhan 10

= X 100 15

= 66,67 %

Jadi jumlah persentase ketuntasannya adalah 66,67 %

3. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai rendah di bawah standar KKM adalah 5 orang. Jadi persentasenya dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah siswa tidak tuntas

Persentase ketuntasan = X100 Jumlah siswa keseluruhan

5

= X 100 15

= 33,33 %

Jadi jumlah persentase siswa yang belum tuntas secara klasikal adalah 33,33 %

Setelah melihat hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan secara klasikal masih berada di bawah standar ketuntasan yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan. Oleh karena itu, penelitian ini penulis nyatakan masih belum berhasil dan harus dilanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu ke siklus II.

35 c. Pengamatan atau observing

Pada saat melakukan pengamatan atau observasi, guru didampingi oleh partner yang ditunjuk untuk melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Observer melaksanakan kegiatan observasi terhadap kinerja guru maupun kinerja siswa sehingga dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran, yang menyebabkan hasilnya masih belum memuaskan.

Format observasi disediakan oleh peneliti. Format tersebut sebagai salah satu instrument penelitian untuk meningkatkan kinerja guru dan untuk mengetahui kejadian-kejadian selama proses belajar mengajar. Hasil observasi yang dilakukan oleh observer merupakan hasil yang dilakukan secara obyektif tanpa melakukan rekayasa yang berpihak pada peneliti atau siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

36 Tabel 4

Format observasi kinerja guru siklus I.

No. DESKRIPTOR ya Tidak

1 Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar

- menyampaikan tujuan pembelajaran

- menyampaikan manfaat pelajaran

- menyampaikan arti penting pembelajaran

2 Melakukan apersepsi kepada siswa

- mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya

- mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya 3 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

- menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

- menguasai materi pelajaran dengan baik

- menguasai kondisi kelas dengan baik

- pengelolaan kelas berjalan sesuai harapan

4 Penggunaan metode pembelajaran

- Metode dikuasai dengan baik

- Metode digunakan secara maksimal

- Siswa mampu beradaptasi dengan metode yang diterapkan oleh guru - Pembelajaran berjalan baik dengan sesuai dengan metode yang digunakan

5

- Guru membimbing siswa selama belajar

- Guru memberi bantuan kepada siswa yang kurang memahami pelajaran

- Guru membimbing siswa secara menyeluruh

- Guru mengajak siswa melakukan refleksi

- Guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran

- Guru melaksanakan tes untuk mengevaluasi pembelajaran

Observer

(Ida Irma Suryani, S.Pd )

37 d. Refleksi atau reflecting.

Setelah melaksanakan pembelajaran dan mengetahui hasil dari post test yang telah dilakukan, selanjutnya guru dan siswa melakukan refleksi.

Refleksi dilakukan sebagai bahan evaluasi pada tahap berikutnya. Hal-hal yang perlu diperbaiki pada tahap selanjutnya bedasarkan hasil observasi tersebut adalah :

1. Dalam memberikan motivasi, minat, dan kemauan belajar siswa, peneliti harus lebih tegas dan jelas;

2. Guru masih belum menguasai materi dengan baik;

3. Penguasaan guru terhadap kelas masih kurang;

4. Pengelolaan kelas belum berjalan sesuai harapan;

5. Guru/peneliti masih beradaptasi dengan kondisi siswa yang belum mampu beradaptasi dengan metode yang digunakan;

6. Guru/peneliti belum membimbing siswa secara klasikal.

2. Pelaksanan Tindakan Siklus II a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan ini, hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti, antara lain :

1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I;

2) membuat instrument penelitian;

3) merumuskan bentuk evaluasi; dan

4) menentukan target pencapaian dari tindakan.

38 b. Tindakan atau acting

Dengan berpedoman pada siklus I, selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan sebelumnya. Setelah melakukan persiapan, peneliti mengimplementasikan rencana tersebut dalam tindakan observasi penelitian di dalam kelas atau di lokasi pengamatan. Langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah : 1) proses belajar mengajar dilakukan seperti biasa di dalam kelas. Guru

memberikan penjelasan kembali pada materi yang sedang dipelajari dan meminta siswa untuk menguasai dan menghafal bacaan dan gerakan shalat;

2) selanjutnya siswa diajak untuk mempraktekkan tata cara pelaksanaan shalat di tempat yang telah ditentukan seperti mushalla atau tempat yang dianggap nyaman untuk melaksanakan praktek shalat;

3) guru membimbing siswa secara klasikal dan siswa melaksanakan praktek secara terbimbing untuk meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan shalat.

4) Setelah melaksanakan proses pembimbingan terhadap pelaksanaan shalat fardhu dengan praktek, selanjutnya guru melakukan post test kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep dan materi yang telah dipelajari.

Berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas. Hasil siklus kedua dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

39 Tabel 5

Daftar Nilai Postest Siklus II Siswa Kelas II MI NW Kenyalu desa Jango Tahun 2010/2011.

NO NAMA

L/P

ASPEK

PENILAIAN SKOR NILAI

URT INDUK 1 2 3 AKHIR Tnts/Blm KET

1 Hendra saputra L 30 38 10 78 78 Tuntas

2 Himayatun Uzzah P 35 40 12 87 87 Tuntas

3 Irwan L 25 30 10 65 65 Belum

4 M. Rendi Wardana L 26 30 10 66 66 Belum

5 Mariana ulpa P 28 36 12 76 76 Tuntas

6 Meri Herlina P 30 38 10 78 78 Tuntas

7 Misnun P 30 39 11 80 80 Tuntas

8 Rangga Saputra L 22 35 12 69 69 Tuntas

9 Rukian Haerisa P 30 36 11 77 77 Tuntas

10 Sahlan L 25 25 13 63 63 Belum

11 Siska Aprani P 25 30 15 70 70 Tuntas

12 Widia Julianti P 30 30 11 71 71 Tuntas

13 Windiatun Sholehah P 29 30 11 70 70 Tuntas

14 Wiwin Aprianti P 20 30 10 60 60 Belum

15 Yola Yusniza P 35 37 14 86 86 Tuntas

421 506 175 1096 1096

Nilai rata-rata 73.06

Siswa Yang Tuntas 11

Persentase ketuntasan 73.33 %

Ket. 1). Gerakan dalam shalat, 2) Bacaan dalam shalat, 3) adab dalam shalat.

40 Untuk mengetahui persentase ketuntasannya, hasil tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut :

Jumlah siswa tuntas

Persentase ketuntasan = X100

Jumlah siswa keseluruhan 11

= X 100 15

= 73,33 %

Jadi jumlah persentase ketuntasannya adalah 73,33 %

Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai rendah di bawah standar KKM adalah 4 orang. Jadi persentasenya dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah siswa tidak tuntas

Persentase ketuntasan = X100 Jumlah siswa keseluruhan

4

= X 100 15

= 26.6 %

Jadi jumlah persentase siswa yang belum tuntas secara klasikal adalah 26.6 %

Setelah melihat hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan secara klasikal masih berada di bawah standar ketuntasan yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan yaitu 85 % . Oleh karena itu, penelitian ini penulis nyatakan masih belum mencapai standar ketuntasan klasikal dan harus dilanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu ke siklus III.

41 c. Pengamatan atau observing

Pada saat melakukan pengamatan atau observasi, guru didampingi oleh partner yang ditunjuk untuk melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Observer melaksanakan kegiatan observasi terhadap kinerja guru maupun kinerja siswa sehingga dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran, yang menyebabkan hasilnya masih belum memuaskan.

Format observasi disediakan oleh peneliti. Format tersebut sebagai salah satu instrument penelitian untuk meningkatkan kinerja guru dan untuk mengetahui kejadian-kejadian selama proses belajar mengajar. Hasil observasi yang dilakukan oleh observer merupakan hasil yang dilakukan secara obyktif tanpa melakukan rekayasa yang berpihak pada peneliti atau siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

42 Tabel 6

Format observasi kinerja guru siklus II.

No. DESKRIPTOR ya Tidak

1 Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar

- menyampaikan tujuan pembelajaran

- menyampaikan manfaat pelajaran

- menyampaikan arti penting pembelajaran

2 Melakukan apersepsi kepada siswa

- mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya

- mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya 3 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

- menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

- menguasai materi pelajaran dengan baik

- menguasai kondisi kelas dengan baik

- pengelolaan kelas berjalan sesuai harapan

4 Penggunaan metode pembelajaran

- Metode dikuasai dengan baik

- Metode digunakan secara maksimal

- Siswa mampu beradaptasi dengan metode yang diterapkan oleh guru

- Pembelajaran berjalan baik dengan sesuai dengan metode yang digunakan

5

- Guru membimbing siswa selama belajar

- Guru memberi bantuan kepada siswa yang kurang memahami pelajaran

- Guru membimbing siswa secara menyeluruh

- Guru mengajak siswa melakukan refleksi

- Guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran

- Guru melaksanakan tes untuk mengevaluasi pembelajaran

Observer

(Ida Irma Suryani, S.Pd ) NIP.

43 d. Refleksi atau reflecting.

Setelah melaksanakan pembelajaran dan mengetahui hasil dari post test yang telah dilakukan pada siklus II di atas, selanjutnya guru dan siswa melakukan refleksi. Refleksi dilakukan sebagai bahan evaluasi pada tahap berikutnya. Pada observasi siklus II ini masih ditemukan hal-hal yang bersifat perlu diperbaiki pada tahap selanjutnya berdasarkan hasil observasi. Hal-hal tersebut adalah :

1. Dalam memberikan motivasi, minat, dan kemauan belajar siswa, peneliti harus lebih tegas dan jelas dengan bahasa yang lebih sederhana;

2. Guru masih belum menguasai materi dengan baik;

3. Penguasaan guru terhadap kelas masih kurang;

4. Pengelolaan kelas belum berjalan sesuai harapan;

5. Guru/peneliti masih beradaptasi dengan kondisi siswa yang belum mampu beradaptasi dengan metode yang digunakan;

6. Guru/peneliti belum membimbing siswa secara klasikal.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus III a. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan siklus III ini, hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti, antara lain :

1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran siklus III berdasarkan refleksi pada siklus II;

2) membuat instrument penelitian;

3) merumuskan bentuk evaluasi; dan

44 4) menentukan target pencapaian dari tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan atau acting

Dengan berpedoman pada siklus II, selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan sebelumnya. Setelah melakukan persiapan, peneliti mengimplementasikan rencana tersebut dalam tindakan observasi penelitian di dalam kelas atau di lokasi pengamatan. Langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah : 1) proses belajar mengajar dilakukan seperti biasa di dalam kelas. Guru

memberikan penjelasan kembali pada materi yang sedang dipelajari dan meminta siswa untuk menguasai dan menghafal bacaan dan gerakan shalat;

2) selanjutnya siswa diajak untuk mempraktekkan tata cara pelaksanaan shalat di tempat yang telah ditentukan seperti mushalla atau tempat yang dianggap nyaman untuk melaksanakan praktek shalat;

3) guru membimbing siswa secara klasikal dan siswa melaksanakan praktek secara terbimbing untuk meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan shalat.

4) Setelah melaksanakan proses pembimbingan terhadap pelaksanaan shalat fardhu dengan praktek, selanjutnya guru melakukan post test kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep dan materi yang telah dipelajari.

Berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas. Hasil siklus ketiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

45 Tabel 7

Daftar Nilai Postest Siklus II Siswa Kelas II MI NW Kenyalu desa Jango Tahun 2010/2011.

NO NAMA

L/P

ASPEK

PENILAIAN SKOR NILAI

URT INDUK 1 2 3 AKHIR Tnts/Blm KET

1 Hendra saputra L 32 38 10 80 80 Tuntas

2 Himayatun Uzzah P 37 40 14 91 91 Tuntas

3 Irwan L 31 35 10 76 76 Tuntas

4 M. Rendi Wardana L 31 32 10 73 73 Tuntas

5 Mariana ulpa P 28 36 12 76 76 Tuntas

6 Meri Herlina P 32 38 11 81 81 Tuntas

7 Misnun P 30 32 11 73 73 Tuntas

8 Rangga Saputra L 30 36 11 77 77 Tuntas

9 Rukian Haerisa P 30 36 11 77 77 Tuntas

10 Sahlan L 30 30 13 73 73 Tuntas

11 Siska Aprani P 25 30 15 70 70 Tuntas

12 Widia Julianti P 30 30 11 71 71 Tuntas

13 Windiatun Sholehah P 29 30 11 70 70 Tuntas

14 Wiwin Aprianti P 25 30 10 65 65 Belum

15 Yola Yusniza P 35 37 14 86 86 Tuntas

446 511 178 1129 1129

Nilai rata-rata 75.267

Siswa Yang Tuntas 14

Persentase ketuntasan 93.33 %

Ket. 1). Gerakan dalam shalat, 2) Bacaan dalam shalat, 3) adab dalam shalat.

Dari data pada tabel di atas, dapat dilihat hasil pelaksanaan tindakan pada siklus ketiga. Adapun hasil pada siklus ketiga diketahui bahwa :

1. Jumlah siswa keseluruhan adalah 15 orang.

2. Jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi di atas KKM adalah 14 orang.

Dengan demikian jumlah siswa yang tuntas belajar berjumlah 14 orang.

46 Untuk mengetahui persentase ketuntasannya, hasil tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut :

Jumlah siswa tuntas

Persentase ketuntasan = X100

Jumlah siswa keseluruhan 14

= X 100 15

= 93,33 %

Jadi jumlah persentase ketuntasannya adalah 93,33 %

3. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai rendah di bawah standar KKM adalah 1 orang. Jadi persentasenya dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah siswa tidak tuntas

Persentase ketuntasan = X100 Jumlah siswa keseluruhan

1

= X 100 15

= 6.67 %

Jadi jumlah persentase siswa yang belum tuntas secara klasikal adalah 6.67 %

Setelah melihat hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan secara klasikal telah sesuai bahkan melampaui standar ketuntasan yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan yaitu 85 % . Oleh karena itu, penelitian ini penulis nyatakan mencapai standar ketuntasan klasikal dan tidak perlu dilanjutkan ke jenjang berikutnya.

47 c. Pengamatan atau observing

Pada saat melakukan pengamatan atau observasi, guru didampingi oleh partner yang ditunjuk untuk melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Observer melaksanakan kegiatan observasi terhadap kinerja guru maupun kinerja siswa sehingga dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran, yang menyebabkan hasilnya masih belum memuaskan.

Format observasi disediakan oleh peneliti. Format tersebut sebagai salah satu instrument penelitian untuk meningkatkan kinerja guru dan untuk mengetahui kejadian-kejadian selama proses belajar mengajar.

Hasil observasi yang dilakukan oleh observer merupakan hasil yang dilakukan secara obyktif tanpa melakukan rekayasa yang berpihak pada peneliti atau siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

48 Tabel 8

Format observasi kinerja guru siklus III.

No. DESKRIPTOR ya Tidak

1 Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar

- menyampaikan tujuan pembelajaran

- menyampaikan manfaat pelajaran

- menyampaikan arti penting pembelajaran

2 Melakukan apersepsi kepada siswa

- mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya - mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya 3 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

- menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

- menguasai materi pelajaran dengan baik

- menguasai kondisi kelas dengan baik

- pengelolaan kelas berjalan sesuai harapan

4 Penggunaan metode pembelajaran

- Metode dikuasai dengan baik

- Metode digunakan secara maksimal

- Siswa mampu beradaptasi dengan metode yang diterapkan oleh guru

- Pembelajaran berjalan baik dengan sesuai dengan metode yang digunakan

5

- Guru membimbing siswa selama belajar

- Guru memberi bantuan kepada siswa yang kurang memahami pelajaran

- Guru membimbing siswa secara menyeluruh

- Guru mengajak siswa melakukan refleksi

- Guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran

- Guru melaksanakan tes untuk mengevaluasi pembelajaran

Observer

(Ida Irma Suryani, S.Pd ) NIP.

49 d. Refleksi atau reflecting.

Setelah melaksanakan pembelajaran dan mengetahui hasil dari post test yang telah dilakukan pada siklus III di atas, selanjutnya guru, siswa dan observer melakukan refleksi. Refleksi dilakukan sebagai bahan evaluasi pada tahap berikutnya. Pada observasi siklus III ini, beberapa kendala yang menjadi permasalahan pada tahap sebelumnya dapat diatasi dengan baik sehingga kualitas pembelajaran berjalan dengan baik. Walaupun masih ada beberapa siswa yang masih mendapat nilai rendah, namun secara garis besar nilai ketuntasan klasikal telah tercapai dan nilai KKM telah terlampaui. Dengan demikian penelitian ini tidak perlu dilanjutka ke tahap berikutnya.

C. Pembahasan

Sebagaimana telah diuraikan di bagian pendahuluan, bahwa setiap penelitian yang dilakukan bertujuan untuk membuktikan apakah tujuan penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak. Di samping itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan siswa dalam belajar.

Setelah melewati tiga siklus, hasil penelitian ini diuraikan sesuai dengan kenyataan yang diperoleh baik oleh peneliti, ataupun berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer.

Sebagai langkah awal untuk mengukur kemampuan siswa sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan tes awal. Dari nilai tes awal diketahui bahwa kemampuan siswa masih rendah dan masih belum sesuai dengan indikator

50 kinerja. Berikut ini adalah pemaparan hasil penelitian tiap-tiap siklus, yaitu dari tes awal sampai siklus ketiga.

1. Hasil siklus I

Berikut ini adalah perbandingan hasil kemampuan siswa dari tes awal dengan hasil tes pada siklus I setelah siswa diberi tindakan.

Tabel 9

Nilai Siklus Peningkatan

urut Induk Awal pertama

1 Hendra saputra L 65 70 5

2 Himayatun Uzzah P 77 83 6

3 Irwan L 55 65 10

4 M. Rendi Wardana L 50 55 5

5 Mariana ulpa P 73 73 0

6 Meri Herlina P 78 78 0

7 Misnun P 71 77 6

8 Rangga Saputra L 69 77 8

9 Rukian Haerisa P 69 71 2

10 Sahlan L 63 63 0

11 Siska Aprani P 70 70 0

12 Widia Julianti P 64 64 0

13 Windiatun Sholehah P 70 70 0

14 Wiwin Aprianti P 60 60 0

15 Yola Yusniza P 86 86

Jumlah 1020 1062 42

Rata-rata 68.0 70.8

jumlah siswa Tuntas 7 11

Prosentase ketuntasan 46.7 73.3

Nomor NAMA L/P

a. Mencari Kemampuan Individual

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dianalisis nilai tes siklus I Siswa Kelas II MI NW Kenyalu desa Jango Tahun 2010/2011. Dengan berpedoman pada tabel di atas, maka dapat dirincikan sebagai berikut.

Dalam dokumen IAIN MATARAM (Halaman 36-68)

Dokumen terkait