• Tidak ada hasil yang ditemukan

IAIN MATARAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IAIN MATARAM "

Copied!
71
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Permasalahan

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Masalah

KAJIAN PUSTAKA

  • Pengertian Belajar
  • Pengertian Mengajar
  • Pengertian Prestasi belajar
  • Metode Pelatihan Terbimbing
  • Bahan Ajar Fiqh

Kita dapat meninjau gambaran keberhasilan siswa melalui prestasi belajar yang dihasilkan melalui proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang biasanya ditandai dengan perubahan tingkah laku dan keterampilan yang diperoleh setelah menjalani proses belajar. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh suatu proses pembelajaran.

Artinya: “Saya sengaja shalat subuh dua rakaat dengan menghadap kiblat tepat waktu karena Allah ta’ala.”. Artinya: “Saya sengaja shalat ashar empat rakaat menghadap kiblat tepat waktu karena Allah ta’ala.” Artinya: “Saya sengaja shalat ashar empat rakaat menghadap kiblat pada waktunya karena Allah ta’ala.”.

Artinya: "Saya sengaja shalat Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat pada waktu yang tepat karena Allah Ta'ala." Artinya: "Saya sengaja shalat isya' empat rakaat dengan menghadap kiblat saat itu karena Allah ta'ala."

METODE PENELITIAN

Sasaran Penelitian

Setiap proses pembelajaran tentunya bertujuan untuk merubah sikap, tingkah laku, kebiasaan dan kemampuan peserta didik yang dididik. Dalam penelitian ini target tindakan yang peneliti rumuskan adalah peningkatan hasil belajar baik dari segi nilai maupun peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dengan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, tentunya akan meningkatkan hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

Rencana Tindakan

Pengamat ditunjuk oleh seorang guru di madrasah setempat.Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. Pada tahap ini peneliti akan melakukan tindakan dan merencanakan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik PTK. Sebagai bahan observasi dalam melakukan penelitian, maka peneliti harus menyiapkan format observasi (terlampir) yang akan digunakan oleh observer yang ditunjuk oleh peneliti untuk mengamati proses penelitian.

Berdasarkan hasil observasi dan catatan observer, peneliti dan guru/observer secara bersama-sama melakukan refleksi untuk kemudian melaksanakan rencana penelitian tahap kedua (perbaikan) 5. 22 7) Kemudian observer yang ditunjuk oleh peneliti juga dilakukan. observasi ulang kinerja peneliti atau guru yang melakukan penelitian dengan format observasi yang telah disediakan. Adapun observer yang ditunjuk oleh guru setempat.. kegiatan dilakukan sebagai berikut.

23 3) Hasil yang dicapai harus sesuai dengan standar (KKM) yang . ditentukan oleh sekolah setempat yang menjadi acuan guru untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Berdasarkan hasil observasi dan catatan observer, bekerjasama antara peneliti dan guru/observer akan melakukan refleksi dan kemudian melaksanakan rencana penelitian tahap ketiga (perbaikan) dengan berpedoman pada format observasi.

25 2) Menganalisis hasil kinerja siswa secara individu dan kelompok... dan mengukur tingkat pencapaian selama proses berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan dan catatan pengamat, peneliti dan guru/pengamat secara bersama-sama melakukan refleksi dan kemudian melaksanakan rencana penelitian pada tingkat selanjutnya jika masih belum berhasil (perbaikan).

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh skor kemampuan siswa yang disajikan pada tabel berikut. Namun data di atas menjelaskan bahwa hanya 46,67% siswa yang lulus ujian dengan 7 siswa yang lulus dari 15 siswa yang lulus. Setelah melihat hasil persentase di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan secara klasikal masih di bawah standar ketuntasan yang ditetapkan pada indikator keberhasilan.

Guru/peneliti masih beradaptasi dengan keadaan siswa yang belum bisa beradaptasi dengan metode yang digunakan; Setelah melakukan pembelajaran dan mengetahui hasil post test yang dilakukan pada Siklus II di atas, guru dan siswa melakukan refleksi. Meskipun masih ada beberapa siswa yang masih mendapat nilai rendah, namun secara umum nilai ketuntasan klasikal sudah tercapai dan nilai KKM sudah terlampaui.

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dianalisis hasil tes siklus I siswa kelas II MI NW Kenyalu Desa Jango tahun ajaran 2010/2011. Melihat persentase kemampuan siswa di atas, jumlah siswa yang nilainya sedang dan rendah masih 53% yang berkemampuan sedang dan 33,3% yang masih rendah, sedangkan yang berkemampuan tinggi hanya 13.52 Berdasarkan tabel 10 di atas , kita dapat mencari rumus rata-rata (mean-mean) untuk menentukan tingkat kemampuan siswa yaitu.

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dianalisis nilai ulangan siswa kelas II siklus II MI NW Kenyalu desa Jango tahun ajaran 2010/2011. Melihat persentase kemampuan siswa di atas, hanya 20% siswa yang berkemampuan tinggi, sejumlah siswa dengan nilai sedang yaitu 46% dan 33,3% siswa yang masih memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat dicari rumus rata-rata (mean) untuk menentukan tingkat kemampuan siswa yaitu.

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dianalisis hasil tes siklus III siswa kelas II MI NW Kenyalu Desa Jango tahun pelajaran 2010/2011. Dilihat dari persentase kemampuan siswa di atas, siswa yang berkemampuan tinggi sebanyak 26%, siswa yang mendapat nilai rata-rata sebanyak 60%, dan siswa yang berkemampuan rendah sebanyak 6,66%. Pada siklus II juga terjadi peningkatan yaitu 11 siswa yang lulus atau ketuntasan 73% dengan nilai rata-rata 73,33.

Pada siklus III terjadi peningkatan persentase sebesar 93,33% atau 14 siswa yang lulus dengan nilai rata-rata 76,5. Siswa yang menjadi sasaran penelitian ini, semoga metode apapun yang guru gunakan mampu membuat dan memperbaiki proses pembelajaran sesuai petunjuk guru dengan sistem tersebut.

Jadwal Kegiatan

Setting Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II MI NW Kenyalu Desa Jango Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah yang berjumlah 15 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 5 orang dan siswa perempuan 10 orang. Dengan demikian peneliti mencoba mengatasi dan memecahkan masalah yang menjadi kendala peningkatan kinerja siswa dengan menggunakan metode pelatihan terbimbing. Setelah penelitian dilakukan, peningkatan kualitas belajar siswa mulai meningkat dan hampir semua siswa tampak bersemangat untuk mengikuti setiap siklus pelaksanaan pembelajaran.

Namun, dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang menghambat hasil proses pembelajaran. Pada tahap awal penelitian hampir semua siswa terlihat masih belum terlalu memahami metode yang diterapkan, namun setelah beberapa siklus siswa sudah terbiasa dengan metode yang diterapkan.

Hasil Penelitian

  • Pelaksanaan Tindakan siklus I
  • Pelaksanaan tindakan Siklus II
  • Pelaksanaan tindakan Siklus III

Dengan demikian, peneliti memandang perlu untuk melakukan tindakan perbaikan dengan metode yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil observasi yang dilakukan oleh observer merupakan hasil yang dilakukan secara objektif tanpa teknik untuk kepentingan peneliti atau siswa. Setelah selesai pembelajaran dan mengetahui hasil post test yang telah diselesaikan, guru dan siswa melakukan refleksi.

Berdasarkan siklus I peneliti selanjutnya melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Setelah melihat hasil persentase di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan secara klasikal masih dibawah standar ketuntasan yang ditetapkan untuk indikator keberhasilan yaitu 85. Hasil pengamatan oleh observer merupakan hasil yang dilakukan secara objektif tanpa rekayasa untuk kepentingan peneliti atau mahasiswa.

Dipandu oleh Siklus II, peneliti kemudian melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah melihat hasil persentase di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan sudah sesuai secara klasikal bahkan melebihi standar ketuntasan yang ditetapkan untuk indikator keberhasilan yaitu 85. dilakukan tanpa rekayasa untuk kepentingan peneliti atau mahasiswa.

Setelah melakukan pembelajaran dan mengetahui hasil post test yang dilakukan pada Siklus III di atas, guru, siswa dan pengamat melakukan refleksi.

Pembahasan

  • Hasil siklus I
  • Hasil siklus II
  • Hasil siklus III

Pada observasi siklus ketiga ini, beberapa kendala yang menjadi permasalahan pada tahap sebelumnya dapat diatasi dengan baik sehingga kualitas pembelajaran berjalan dengan baik. Berikut pemaparan hasil dari setiap siklus yaitu dari tes awal hingga siklus ketiga. Berikut perbandingan hasil kemampuan siswa dari tes awal dengan hasil tes pada siklus I setelah siswa diberi tindakan.

2 siswa dengan nilai antara 80 sampai 100, sedangkan yang berkemampuan sedang dari 70 sampai 79 sebanyak 8 orang. Dengan demikian, jika hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel kemampuan menurut Nurkancana di atas, maka nilainya berada pada taraf sedang, karena jumlah keseluruhan berada pada posisi range nomor Wayan Nurkancana. Berikut perbandingan skor kemampuan siswa dari tes siklus I dengan skor tes siklus II setelah siswa diberikan tindakan.

3 orang siswa dengan hasil 80 sampai 100, sedangkan yang kemampuan sedang 70 sampai 79 sebanyak 8 orang. Berikut adalah perbandingan nilai kemampuan siswa dari tes siklus II dengan hasil tes siklus III setelah siswa diberikan aktivitas. 4 orang siswa dengan hasil 80 sampai 100, sedangkan yang kemampuan sedang antara 70 sampai 79 ada 8 orang.

58 Berdasarkan tabel 10 di atas, Anda dapat mencari rumus mean (rata-rata) untuk menentukan tingkat kemampuan siswa yaitu. Dengan demikian, jika hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel kemampuan menurut Nurkancana di atas, maka nilainya berada pada kategori cukup baik, karena jumlah keseluruhan berada pada posisi range nomor Wayan Nurkancana. Dari tes awal diperoleh data kemampuan siswa dengan skor rata-rata 68, sedangkan jumlah ketuntasan klasikal masih sangat rendah yaitu 7 orang dengan persentase 46,67%.

Dengan melihat data di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan performansi siswa dapat diminimalkan dengan menggunakan metode praktik terbimbing.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia definisi karakter adalah tabiat atau kebiasaan.25 Secara umum karakter diartikan sebagai perilaku yang dilandasi