• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis Data

Dalam dokumen skripsi - Admin Digital Library (Halaman 40-48)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Metode Analisis Data

Berdasarkan masalah yang akan dibahas maka metode analisis yang digunakan adalah deskriftif dengan melakukan pendekatan kuantitatif, artinya data yang diperoleh di lapangan diolah sedemikian rupa sehingga memberikan data yang sistematis, faktual dan akurat mengenai permasalahan yang diteliti.

Metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan cara :

1) Profit Margin On Sales

Terdapat dua rumus mencari profit margin on sales yaitu sebagai berikut:

a. Menghitung margin laba kotor

= −

b. Menghitung margin laba bersih

=

2) Hasil Pengembalian Investasi (Roturn on Invesment/ROI) Rumus untuk mancariROIadalah sabagai berikut:

( ) =

3) Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) Rumus untuk mencariROEadalah sebagai berikut:

( ) =

56 A. Sejarah Singkat Perusahaan

Instalasi pengelolahan air (IPA) Ratulangi dibangun pada tahun 1924 oleh pemerintah hindia belanda dengan debit awal 50 ltr/det, kemudian pada jaman pendudukan jepang ditingkatkan menjadi 100 ltr/det. Sumber air baku untuk IPA Ratulangi ini diambil dari sungai jeneberang yang terletak 7 km disebelah selatan pusat kota. Air dari sungai tersebut dipompa melalui saluran tertutup ke IPA Ratulangi seiring dengan usianya, IPA Ratulangi mengalami penurunan kapasitas produksi pada tahun 1976 terjadi kebocoran pada salah satuunit bak pengendap dan pada saat ini hanya bisa dioperasikan dengan kapasitas 50 ltr/det. Intalasi Ratulangi merupakan instalasi pengelolah air dengan konstruksi beton. Berikut gambar Area Pelayanan dan Instalasi Pengelolaan Air (IPA), serta gambar kantor pusat PDAM Kota Makassar:

Gambar 4.1 Area Pelayanan dan Instalasi Pengelolaan Air (IPA)

Gambar 4.2 Kantor Pusat PDAM Kota Makassar

a. Pembagunan sarana pendukung 1) IPA I – Ratulangi

Instalasi pengelolahan air (IPA) Ratulangi dibangun pada tahun 1924 oleh pemerintah hindia belanda dengan debit awal 50 ltr/det, kemudian pada zaman penduduk jepang ditingkatkan menjadi 100 ltr/det.Sumber air baku untuk IPA Ratulangi ini diambil dari sungai jeneberang yang terletak 7 km Disebelah selatan pusat kota. Air dari sungai tersebut dipompa melalui saluran tertutup ke IPA Ratulangi seiring dengan usianya, IPA Ratulangi berangsur-angsur mengalami penurunan kapasitas produksi.

Pada tahun 1976 terjadi kebocoran pada salah satu unit bak pengendap dan pada saat ini hanya bisa dioperasikan dengan kapasitas 50

ltr/det. Instalasi ratulangi merupakan instalasi pengelolah air dengan konstruksi beton.

2) IPA II – Panaikang

Untuk memenuhi kebutuhan air penduduk kota makassar yang makin meningkat, maka pada tahun 1977 di bangun instalasi II – panaikang dengan kapasitas 500 ltr/det, menggunakan air baku dari bendung lekopancing sungai maros sejauh ± 29,6 km dari kota makassar.Pada tahun 1989 IPA Panaikang ditingkatkan kapasitasnya menjadi 1000 ltr/det. Instalasi panaikang dibangun dengan konstruksi beton dan sejak tahun 2007 instalasi pengolahan air ini dikelola oleh mitra swasta.

3) IPA III – Antang

Pada tahun 1985 dibangun instalasi pengolahan air III antang dengan kapasitas awal 20 ltr/det menggunakan air baku dari sungai lekopacing. Kemudian berturut – turut pada tahun 2009 dibangun IPA dengan kapasitas 20ltr/det, 50 ltr/det dan terakhir berkapasitas 35 ltr/det.

Seluruh instalasi ini merupakan IPA paket dengan konstruksi baja. Pada saat ini IPA yang dioperasikan hanya IPA berkapasitas 50 ltr/det dan 35 ltr/det.

4) IPA IV – Maccini Sombala

Pada tahun 1993 di maccini sombala dibangun instalasi pengolahan air IV kapasitas 200 ltr/det (IPA paket 4 x 50 ltr/det – konstruksi baja), dengan sumber air baku dari sungai jeneberang. IPA ini mempunyai 2 intake, yaitu di maccini dan di malengkeri. Pada kondisi normal digunakan intake maccini, namun bila musim kemarau intake maccini tidak dapat digunakan karena terkontaminasi air laut, jadi digunakan intake malengkeri. Menurut penjelasan staf PDAM, kontaminassi air laut ini adalah karena ada masalah pada bendung karet di sungai jeneberang.

Kedua intake ini dIpenuhi eceng gondok yang pada waktu tertentu menimbulkan bau lumpur.

5) IPA V – Somba OPU

Pada tahun 2001 di bangun instalasi V somba Opu yang kapasitas 1.000 ltr/det di kabupaten gowa, dibangun dengan konstruksi baja, dengan sumber air baku dari Dam bili-bili sejauh±16 km.Saluran / pipa transmisi air bakuTotal panjang saluran / pipa transmisi yang mengalirkan air baku dari sumber air ke instalasi pengolahan air di PDAM kota makassar adalah 63,9 km yang terdiri dari kanal sepanjang 29,6 km dan pipa diameter 150- 1.600 mm sepanjang 34,3 km.

b. Reservoir dan booster Pump

Pada sistem penyediaan air minum PDAM kota makassar terdapat 7 reservoir dengan kapasitas total 25.943 m³ seperti terlihat pada tabel 01 seluruh reservoir yang ada ini terdiri dari 2 kompartemen, sehingga selama

dilakukan pencucian reservoir, pendistribusian air ke konsumen dapat tetap dilakukan pada sistem distribusi PDAM kota makassar terdapat 6 unit pompa booster, yaitu:u

1) Pompa booster kaveleri 2) Pompa booster tamalanrea 3) Pompa booster daya 4) Pompa booster kima 5) Pompa booster goa ria 6) Pompa booster sudiang

Pompa booster ini digunakan untuk meningkatkan tekanan air yang berasal dari IPA panaikang, akan tetapi pompa booster gowa ria dan sudiang belum dimanfaatkan karena keterbatasan debit air.

c. Kondisi Existing

1) Penyediaan Air Minum PDAM Kota Makassar

Pelayanan air minum untuk masyarakat Kota Makassar berawal pada Tahun 1924 dengan dibangunnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ratulangi oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan debit 50 liter/det. Pada saat ini kapasitas produksi PDAM

Kota Makassar sudah meningkat menjadi 2.335 l/dt yang berasal dari 5 Instalasi Pengolahan Air, yaitu IPA I – Ratulangi, IPA II – Panaikang, IPA III – Antang, IPA IV - Maccini Sombala dan IPA V -

Sombaopu. Secara teknis, daerah pelayanan PDAM Kota Makassar dibagi menjadi 43 zone. Satu zone khusus yaitu zone 61 (TNI Polri).

PDAM Kota Makassar pada akhir tahun 2010 melayani 1.000.314 jiwa atau 74,23% dari total penduduk kota Makassar yang berjumlah 1.347.515 jiwa. Panjang jaringan pipa distribusi diameter 50 mm sampai dengan 1.100 mm yang terpasang sudah mencapai 3.059 km, dimana pengaliran air pada jaringan pipa distribusi hampir seluruhnya dilakukan dengan sistem pemompaan dan hanyasebagian kecil yang dialirkan secara gravitasi, yaitu air yang dialirkan dari IPA Panaikang kewilayah utara Kota

2) Sumber Air Baku dan Instalasi Pengolahan Air

Pada saat ini PDAM Kota Makassar memiliki 5 Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas total 2.335 l/dt, yang terdiri dari:

1) IPA I, Ratulangi : 50 l/dt

2) IPA II Panaikang : 1.000 l/dt (2 x 500 l/dt) 3) IPA III Antang : 85 l/dt (50 l/dt dan 35 l/dt) 4) IPA Maccini Somba : 200 l/dt

5) IPA Somba Opu : 1.000 l/dt

3) Jumlah Sambungan Langganan dan Penduduk Dilayani

Jumlah pelanggan aktif pada akhir tahun 2010 adalah 150.924 sambungan, sedangkan pada tahun 2004 hanya 123.073 sambungan, atau rata-rata setiap tahun terjadi penambahan 4.641 sambungan baru.

Jumlah penduduk yang dilayani pada akhir tahun 2010 adalah 74,23%

dari jumlah penduduk kota Makassar.

4) Konsumsi Air dan Jam Pelayanan

Sebagian besar pelanggan di Kota Makassar dilayani selama 24 jam/hari, kecuali dibeberapa lokasi pada bagian terjauh dari daerah pelayanan PDAM Kota Makassar, misalnya; Wilayah Utara Kota, Wilayah Timur Kota dan daerah pelayanan Manggala dan sekitarnya.

Jumlah pelanggan domestik sebesar 98,19% dari seluruh total sambungan, pemakaian air untuk pemakaian domestik pada tahun 2010 adalah 87,94% dari seluruh pemakaian air, sedangkan golongan pelanggan non domestik yang berjumlah 1,44% dan 0,37% pelanggan khusus dari total pelanggan, menggunakan air sebesar 8,59% dan 3,47% konsumsi pelanggan khusus dari total pemakaian air. Untuk jelasnya perkembangan konsumsi air tiap golongan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 3-8 sedangkan Tabel 3-9 memperlihatkan perkembangan pemakaian air rata-rata tiap sambungan pelanggan pada tahun 2007-2010 untuk tiap golongan pelanggan.

B. Visi dan Misi PDAM Kota Makassar

Visi : “Menjadi salah satu perusahaan daerah Air Minum yang sehat,untung,sejahtera dan terkemuka di Indonesia yang memiliki daya saing global”.

Misi : -Memberikan pelayanan Air Minum yang terbaik bagi masyarakat

-Menunjang pembagunan dan pelayanan perkotaan -Mewujudkan profesionalisme pengelolaan perusahaan Motto : “Komitmen Kami, Melayani Anda Lebih Baik”.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu organisasi baik kecil maupun besar selalu terdapat sejumlah orang yang menyuruh, memerintah, membimbing, mengarahkan, dan mengendalikan terhadap sejumlah orang untuk bekerjasama menuju pencapaian tujuan yang telah ditentukan bersama. Ada dua unsur yanga cukup menentukan untuk tercapainya suatu tujuan perusahaan, yaitu pimpinan dan dipimpin, dimana pimpinan yang baik sanggup menoropong secara mendalam situasi dan kondisi yang dipimpinnya, secara daya dan pengetahuan yang dimiliki dan dilandasi dengan moral tinggi dengan penuh rasa pengapdian terhadap kepentingan perusahaan.

Suatu perusahaan akan berhasil dan dapat mencapai prestasi kerja yang efektif dan efisien dari karywan apabila terdapat suatu sistem kerja yang baik yakni fungsi-fungsi yang ada dan jelas dalam melaksanakan tugas masing-masing dimana terdapatnya tugas dan wewenang serta tanggun jawab dari karyawan perusahaan.Didalam menjalankan kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan maka PDAM Kota Makassar telah mengembangkan jaringan kerja antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, untuk mendukun terselanggaranya tujuan perosahaan dalam bentuk pencapaian keuntungan atau laba perusahaan yang maksimal melalui peningkatan omset penjualan kepada setiap konsumen.

Untuk mendukung jaringan kerja tersebut PDAM Kota Makassar telah menetapkan pembagian tugas dan tanggun jawab atau struktur organisasi PDAM Kota Makassar dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar

WALI KOTA

DIREKTUR UTAMA

DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR

UMUM DIREKTUR

KEUANGAN

BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIA

SEKSI TATA USAHA DAN PDE

SEKSI PENDAYAGUNA

AN PEGAWAI

SEKSI RUMAH TANGGA

BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT

SEKSI HUKUM

SEKSI HUBUNGAN LANGGANAN

BAGIAN PERLENGKAPAN

SEKSI ANALISA KEBUTUHAN DAN

PENDANAAN

SEKSI INVENTARISASI

ASSET DAN PERGUDANGAN

BAGIAN ANGGARAN DAN PERBENDAHARA

AN

SEKSI ANGGARAN

SEKSI BERBENDAHA

RAAN

BAGIAN VERIFIKASI

DAN AKUNTANSI

SEKSI VERIFIKASI

SEKSI AKUNTANSI

DAN PELAPORAN

SEKSI PAJAK

DIREKTUR TEKNIK

BAGIAN PERENCANAAN

TEKNIK

BAGIAN PRODUKSI DAN

INSTALASI

BAGIAN DISTRIBUSI DAN KEHILANGAN AIR

SATUAN PENGAWAS

INTERNAL

BAGIAN PERENCANAAN DAN PEMETAAN

SEKSI PENGAWASAN

TEKNIK

SEKSI IPA I DAN II

SEKSI IPA III

SEKSI IPA IV

SEKSI IPA V

SEKSI LAB

SEKSI KEBOCORAN AIR DAN PELAYANAN SOSIAL

SEKSI PEMELIHARAAN

SEKSI PENGAWASAN

TEKNIK DAN OPERASIONAL

SEKSI PENGAWASAN KEUANGAN DAN

ASSET

WILAYAH PELAYANAN

I

SEKRETARIAT

URUSAN PELAYANAN PELANGGAN

URUSAN DISTRIBUSI DAN

KEHILANGAN AIR

URUSAN BACA METER DAN PENAGIHAN

WILAYAH PELAYANAN

II

WILAYAH PELAYANAN

IV WLAYAH

PELAYANAN III

SEKRETARIAT

URUSAN PELAYANAN PELANGGAN

URUSAN DISTRIBUSI DAN

KEHILANGAN AIR

URUSAN BACA METER DAN PENAGIHAN

SEKRETARIAT

URUSAN PELAYANAN PELANGGAN

URUSAN DISTRIBUSI DAN

KEHILANGAN AIR

URUSAN BACA METER DAN PENAGIHAN

SEKRETARIAT

URUSAN PELAYANAN PELANGGAN

URUSAN DISTRIBUSI DAN KEHILANGAN AIR

URUSAN BACA METER DAN PENAGIHAN

D. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Kota Makassar 1. Tugas pokok PDAM Kota Makassar

Tugas Pokok PDAM Kota Makassar Sesuai Peraturan Daerah No.

2 / 1992, tanggal 07 April 1992 tentang Susunan dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kodya Dati II Ujung Pandang. Adapun tugas pokok PDAM Kota Makassar adalah : melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesejahteraan dan pelayanan umum. Selain itu, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar juga mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pelayanan umum/jasa kepada masyarakat konsumen dalam penyediaan air bersih.

b. Menyelenggarakan pemanfaatan umum yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

c. Memupuk pendapatan untuk membiayai kelangsungan hidup perusahaan dan pembangunan daerah.

2. Fungsi dalam melaksanakan tugas pokok PDAM Kota Makassar

Adapun fungsi dalam dalam melaksanakan tugas pokok adalah sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan rumusan kebijakan dan pelayanan umum kepada masyarakat;

b. Perencanaan perumusan, pengembangan, pembinaan dan pengendalian pengelolaan pendapatan PDAM;

c. Melaksanakan pelayanan umum/sosial kemasyarakatan;

d. Pembinaan organisasi, tatalaksana, kepegawaian, keuangan, srana dan prasarana;

e. Penyelanggaraan penelitian dan pengembangan PDAM;

f. Penyelanggaraan pengawasan funsional PDAM;

g. Penyelanggaraan pelayanan pengaduan pelanggan terhadap pelayanan PDAM;

h. Penyelanggaraan dan pembinaan pelasanaan tugas unit-unit.

E. Tugas dan Tanggun Jawab Personil PDAM Kota Makassar

Strukstruktur organisasi merupakan bentuk kerja sama dengan beberapa orang dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu melalui saluran wewenang masing-masing yang dalam struktur organisasi tersebut. Adapun tugas dan tanggun jawab setiapa personil yang ada pada struktur organisasi yang sesuai dengan ketentuan umum menetapkan peraturan Walikota Makassar tentang susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dewan Pengawas

Adapun wewenang dan tanggun jawab Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM;

b. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Walikota diminta atau tidak dimintaguna perbaikan dan pengembangan PDAM antara lain:

penganngkatan Direksi, program kerja yang diajukan oleh direksi, rencana perubahan status kekayaan PDAMm rencana pinjaman dan ikatan hukumdengan pihak lain,serta menerima, memeriksa atau menandatangani laporan triwulan dan laporan tahunan;

c. Memeriksa dan menyampaikan rencana strategis bisnis (Business Plan/Coorporete Plan), dan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan PDAM yang dibuat Direksi kepada Walikota untuk mendapatkan pengesahan;

d. Menetapkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggota menurut bidang masing-masing untuk masa 12 bulan sesuai dengan tahun buku PDAM;

e. Melaksanakan rapat kerja sekurang-kurangnya 6 bulan sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah-maslah yang dihadapi oleh PDAM dan bilamana diperlukan sewaktu-waktu dapat mengadakan rapat untuk menentukan keputusan mengenai hal-hal yang mendesak;

f. Merumusakan kebijasanaan PDAM secarah terarah dalam bidang perncanaan modal, penggunaan dana, pemamfaatan dan pengamanan air baku, peningkatan kapasitas produksi air, perluasan maupun rehabiliatas jaringan transmisi distribusi air minum sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk jangaka pendek dan jangaka panjang

g. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja anggota Direksi PDAM atas hasil-hasil yang telah dicapai dan mengusulkan penggantian dan pengangkatan anggota Direksi baru kepada Walikota;

h. Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan kepada Direksi PDAM berdasarkan kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan dalam keputusan rapat Dewan Pengawas, mengenai pelaksanaan ketentuan- ketentuan dimaksud;

i. Memberi pendapat dan saran kepada Walikota tentang rencana kerja dan anggaran tahunan PDAM unttuk tahun berikutnya yang diajukan oleh Direksi 3 bulan sebelum tahun buku mulai berlaku, dan bila tidak dikemukakan keberatan atau penolakan sampai tahun buku mulai berjalan, maka anggran tersebut dianggap sah;

j. Meneliti dan mengevaluasi serta memberi petunjuk lebih lanjut atas laporan perhitungan hasil usaha yang wjib dikirim oleh Direksi dlam jangka waktu 3 bulan sekali;

k. Memberi pendapat dan saran kepada Walikota tengtang anggara tambahan atau perubahan anggaran yang terjadi dalam tahun bukuyang diajukan oleh Direksi;

l. Memberi pendapat dan saran kepada Walikota tengtang laporan tahunan perusahaan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba/rugi dlam jangka waktu tidak lebih dari 1 bulan setelah laporan yersebut ditrima dari Direksi dan pelaksanaan pembagian laba dilaksanakan setelah ada laporan pemeriksaan dari instansi yang berwenang;

m. Mengesahkan kebijaksanaan dan menetapka kedudukan kepegawaian PDAM dan penghasilannya sesuai dengan peraturan yang berlaku;

n. Menjaga dan mengusahakan agar selalu terdapat koordinasi dan keserasian antara PDAM dengan rencana pengembangan usha dan kegiatan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah pusat dibidang perluasan wilayah termasuk Daerah Perusahaan, sarana kelistrikan, pelestarian alam, pelebaran jalan dan kebersihan Kota;

o. Memberikan laporan kepada Walikota secara berkala (triwulan dan tahunan) seta setiap waktuyang diperlukan mengenai perkembangan PDAM dan hasil pelaksanaan tugas dewan pengawas.

2. Direktur Utama

Wewenang dan tanggun jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kegiatan anggaran PDAM, koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM;

b. Pembinaan kepegawaian, pengurusan dan pengelolaan kekayaan PDAM serta penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;

c. Penyusunan rencana strategis bisnis 5 tahunan (business Plan/Coorporate Plan) yang disahkan oleh Walikota melalui usul Dewan Pengawas;

d. Penyusunan RKAP yang merupakan penjabaranan tahunan dari Rencana Strategis (Business Plan/Coorporate Plan) kepada Walikota melalui Dewan pengawas;

e. Penandatanganan bersama Direktur Utama dan Direktur Keuangan untuk persetujuan pembayaran atas dokumen tagihan atau pengeluaran perusahaan;

f. Penyusunan laporan triwulan dan laporan tahunan PDAM.

3. Direktur Umum

Wewenang dan tanggun jawab Direktur Umum adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kegiatan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan administrasi, kepegawaian dan perlengkapan PDAM;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan urusan ketatausahaan umum dan rumah tangga PDAM;

c. Penyiapan bahan penyusunanrencana dan program pelaksanaan pendayagunaan pegawai PDAM;

d. Penyiapan rumusan pelaksanaan kebijaksanaan dibidang pengelolaan data elektroknik, kehumasan, hukum dan protokol serta pelayanan pengaduan pelanggan;

e. Penyusunan perumusan kebijaksanaan teknis dalam pengelolaan meliputi pengadaan, pencatatan, inventarisai, pengawasan dan pengendalian terhadap asset/barang milik PDAM;

f. Pelaksanaan koordinasi dengan direktur lainnya untuk untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Penyusunan laporan kegiatan sesuai bidang tugas.

Dalam pelaksanaan tugas direktur umum dibantu oleh:

a. Bagian umum dan kepegawaian, mempunyai tugas dan tanggun jawab sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana kerja pembinaan ketatausahaan, pengelolaan data elektronik, kearsipan, kerumahtanggaan dan protokol/perjalanan dinas

2) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pelaksanaan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, dan peningkatan kualitas melalui pendidikan dan pelatihan pegawai PDAM sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

3) Pelaksanaan pembinaan mental, spritual dan jasmani bagi pegawai dan keluarga;

4) Pelaksanaan pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) 5) Penyusunan laporan asil pelaksanaan tugas.

dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian umum dan kepegawaian dibantu oleh;

a) Seksi Tata Usaha dan Pengelolaan Data Elektronik;

b) Seksi Pendayagunaan Pegawai;

c) Seksi Rumah Tangga.

b. Bagian hubungan langganan, dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Hubungan Langganan dibantu oleh:

1) Seksi Hukum 2) Seksi Humas

c. Bagian Perlengkapan, dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Perlengkapan dibantu oleh

1) Seksi Analisa Kebutuhan dan Pengadaan;

2) Seksi Inventarisasi Asset dan Pergudangan.

4. Direktur Keuangan

Wewenang dan tanggun jawab Direktur Keuangan adalam sebagai berikut:

a. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan dibidang keuangan:

b. Perencanaan dan pengendalian sumber-sumber pendapatan, serta mengatur penggunaan kekayaan perusahaan;

c. Penyusunan RKAP dan penetapan besarnya modal kerja perusahaan, merumuskan kebijaksanaan mengenai penggunaan keuangan;

d. Penandatanganan bersama Direktur Keuangan dan Direktur Utama untuk persetujuan pembayaran atas dokumen tagihan dan atau pengeluaran perusahaan;

e. Penyelenggraan pembukuan dan pembuatan laporan keuangan;

f. Penilaian terhadap usulan untuk penetapankebijakan pembelian barang/

jasa kebutuhan perusaan sesuai perkembangan dan kemampuan;

g. Penyiapan rencana pembiayaan investasi dan tambahan modal perusahaan;

h. Penyiapan data/bahan penetapan atau penyesuaian tarif rekening air PDAM;

i. Pelaksanaan koordinasi dengan direktur lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

j. Penyusunan laporan kegiatan sesuai bidan tugas.

Dalm penyelesaian dan melaksanakan tugas Direktur Keuangan dibantu oleh:

a. Bagian Anggaran dan Perbendaharaan, dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Anggaran dan Perbendaharaan dibantu oleh:

1) Seksi Anggaran;

2) Seksi Perbendaharaan.

b. Bagian Verifikasi dan Akuntansi, dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian Verifikasi dan akuntansi dibantu oleh;

1) Seksi Verifikasi;

2) Seksi Akuntansi dan pelaporan 5. Direktur Teknik

Adapun tugas dan tanggun jawab Direktur Teknik adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kegiatan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan administrasi bidang perencanaan teknik, produksi dan instalasi, pemeliharaan serta pengendalian kehilangan air;

b. Pengkajian secara berkala terhadap BusinessPlan/Coorporate Plan perusahaan dan perumusan strategi perusahaan serta kegiatan penelitian dan pengembangan perusaan;

c. Penyiapan rencana pengusulan pendidikan dan pelatihan tenaga taknik;

d. Pengkoordinasian dan pengendalian sumber air baku, instalasi/meter produksi dan sistem distribusi;

e. Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia;

f. Perumusan dan penetapan kebijaksanaan mengenai peningkatan hasil produksi, distribusi dan operasional teknik lainnya;

g. Pelaksanaan kuantitas, kualitas Dn kontiunitas (3K) pelayanan air kepada pelanggan ;

h. Penyusunan rencana dan penyiapan data kehilangan air pada jaringan distribusi;

i. Pengendalian dan pengawasan kehilangan air pada jaringan distribusi;

j. Pelaksanaan koordinasi dengan direktur lainnyauntuk kelancaran pelaksanaan tugas

k. Penyusunan laporan kegiatan sesuai bidang tugas.

Dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugas Direktur Bidang Teknik dibantu oleh:

a. Bagian Perencanaan Teknik, dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Teknik dibantu oleh:

1. Seksi Perencanaan dan pemetaan 2. Seksi Pengawasan teknik

b. Bagian Produksi dan Instalasi, dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Produksi dan Instalasi dibantu oleh:

1. Seksi IPA I dan IPA II;

2. Seksi IPA III;

3. Seksi IPA IV;

4. Seksi IPA V;

5. Seksi laboratorium

c. Bagian Distribusi dan Kehilangan Air, dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian Distribusi dan Kehilangan air dibantu oleh:

1. Seksi Kebocoran Air dan Pelayanan Sosial;

2. Seksi pemeliharaan.

d. Satuan Pengawas Internal, dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pengawas Internal dibantu oleh:

1. Seksi Pengawasan Keuangan dan Asset;

2. Seksi Pengawasan dan Teknik dan Operasional.

6. Wilayah Pelayanan

Wilayah pelayanan PDAM merupakan unsur pelaksanaan operasional periusahaan dipimpin oleh seorang kepala wilayahyang berada dibawah dan bertanggun jawab kepada Direktur Utama melalui Direktur sesuai bidang masing-masing.

Adapun tugas dan tanggun jawab sesuai dengan bidangnya masing- masing yaitu sebagai berikut:

a. Kepala wilayah Mempunyai Tugas dan tanggun jawab sebagai berikut : 1) pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Melaksanakan

pengurusan dan pengelolaan PDAM.

2) Memberikan pertimbangan dan saran kepada Walikota diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan PDAM antara lain pengankatan Direksi, program kerja yang diajukan oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan PDAM, rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain, serta menerima, memeriksa dan atau menandatangani Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan.

3) Memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategis Bisnis (Busines Plan/ Coorporate Plan) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan PDAM yang dibuat Direksi kepada Walikota untuk mendapatkan pengesahan.

4) Menetepkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggota menurut bidang masing-masing untuk masa 12 (dua belas) bulan dan sesuai dengan tahun buku PDAM.

5) Menyelanggarakan rapat kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh PDAM dan bilamana diperlukan sewaktu-waktu dapat mengadakan rapat untuk menentukan keputusan mengenai hal-hal yang mendesak.

6) Merumuskan kebijaksanaan PDAMsacara terarah dala mbidang perencanaan, pengunaan dana, pemanfaatan dan pengamanan air baku, peningkatan air minum sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam dokumen skripsi - Admin Digital Library (Halaman 40-48)

Dokumen terkait