• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Admin Digital Library"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Hal ini menunjukkan pentingnya menganalisis laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan agar dapat digunakan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur dengan menganalisis laporan keuangan yang tersedia. Kinerja keuangan pada PDAM Kota Makassar diukur dengan menganalisis laporan keuangan yang tersedia dengan menggunakan alat pengukuran kinerja keuangan yaitu rasio profitabilitas.

Mamfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan catatan kegiatan keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan perputaran setiap item keuangan perusahaan, baik aset maupun liabilitas, dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Analisis Kritis Laporan Keuangan menyatakan bahwa “laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada waktu atau periode waktu tertentu” (Sofyan, 2013:105). Ada beberapa jenis laporan keuangan yang umum dikenal dan digunakan, berikut jenis laporan keuangan utama dan pendukung menurut Lyn M.

Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis rasio yang sering digunakan dalam analisis rasio keuangan, misalnya rasio profitabilitas/rental dan lain-lain. Menurut Sofyan Syafri Harahap, ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan analisis laporan keuangan. Metode Analisis Dalam prakteknya terdapat dua jenis metode analisis rasio keuangan yang sering digunakan, berikut kedua metode tersebut menurut Kasmir:

Variabel-Variabel Penelitian

Menurut Kasmir, “rasio profitabilitas/profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan surplus/keuntungan.” (Kasmere, 2014:196). ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil jumlah aset yang digunakan dalam bisnis, selain itu ROI juga digunakan untuk mengukur efisiensi manajemen dalam pengelolaan investasi. Kinerja keuangan merupakan hasil atau pencapaian yang dicapai manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola kekayaan perusahaan secara efektif selama jangka waktu tertentu.

Kinerja keuangan sangat diperlukan bagi perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat kinerja perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang diturunkan. Kinerja keuangan juga merupakan hasil nyata yang dicapai suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu, yang dapat mencerminkan tingkat kesehatan keuangan suatu badan usaha secara individu dan digunakan untuk menunjukkan pencapaian hasil yang positif. Menurut Irham Fahmi (2012:2), kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah melaksanakan kaidah kinerja keuangan dengan baik dan benar.

Seperti dengan membuat laporan keuangan yang memenuhi standar dan ketentuan SAK (Standar Akuntansi Umum) atau GAPP (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum) dan lain-lain. Menurut Tampubolon (2005:20), kinerja keuangan merupakan ukuran kinerja perusahaan yang timbul sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena berkaitan dengan pemanfaatan modal, efisiensi dan profitabilitas kegiatan perusahaan. Lebih lanjut menurut Agnes Sawir (2005:1), bahwa: yang dimaksud dengan kinerja keuangan adalah ukuran seberapa jauh perusahaan berada dari batas normal, sehingga perusahaan tersebut dapat dikatakan sehat dan berjalan dengan baik, sehingga dapat memenuhi kewajibannya dan menghasilkan keuntungan di masa depan.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa arti penting kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan guna mengetahui posisi keuangan atau potensi perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kinerja keuangan dapat dilihat dan diukur melalui laporan akuntansi.

Tahap-Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Penerapan metodologi perhitungan disesuaikan dengan keadaan dan permasalahan yang dilakukan, sehingga hasil perhitungan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil perhitungan berbagai perusahaan lainnya. Analisis deret waktu, membandingkan waktu atau antar periode, dengan tujuan agar nantinya dapat dilihat secara grafis.

Pendekatan cross-sectional yaitu perbandingan hasil perhitungan angka-angka kunci yang telah dilakukan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam lingkup serupa yang dilakukan secara bersamaan. Dari hasil penerapan kedua metode tersebut diharapkan dapat disimpulkan bahwa posisi perusahaan dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, kurang baik, dan sangat buruk. Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan, setelah ketiga tahap tersebut selesai dilakukan interpretasi untuk melihat permasalahan dan kendala apa saja yang dialami bank.

Pada tahap akhir ini, setelah ditemukan berbagai permasalahan yang ditemui, dicari solusi untuk memberikan masukan agar apa yang selama ini menjadi kendala dan hambatan dapat teratasi.

Kerangka Pikir

Untuk membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja keuangan, maka manajemen suatu perusahaan atau PDAM Kota Makassar harus memperhatikan kinerja keuangannya. Berdasarkan permasalahan yang dibahas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah tingkat profitabilitas PDAM Kota Makassar periode 2012-2014 berada pada tingkat efisien.

Gambar 2.2 kerangka pemikiranPDAM  MAKASSAR
Gambar 2.2 kerangka pemikiranPDAM MAKASSAR

Lokasi dan Waktu Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka seperti laporan keuangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari rekaman, dokumen, laporan dan studi kepustakaan.

Metode Analisis Data

Untuk memenuhi kebutuhan air penduduk kota Makassar yang terus meningkat, pada tahun 1977 dibangun instalasi II – Panaikang berkapasitas 500 ltr/detik, dengan menggunakan air baku dari Bendung Lekopancing di Sungai Maros hingga ± 29,6 km dari kota Makassar. Pada tahun 1989 kapasitas IPA Panaikang ditingkatkan menjadi 1000 liter/detik. Pada tahun 2001 telah dibangun Instalasi V Somba Opu berkapasitas 1000 ltr/detik di Kabupaten Gowa, berkonstruksi konstruksi baja, dengan sumber air baku dari Bendungan Bili-Bili sepanjang ± 16 km. Saluran/Pipa Transmisi Air Baku Total panjang saluran/pipa transmisi yang menyalurkan air baku dari sumber air ke instalasi pengolahan air di PDAM Kota Makassar adalah 63,9 km yang terdiri dari saluran sepanjang 29,6 km dan pipa berdiameter 34,3 km. Pada sistem penyediaan air minum PDAM Kota Makassar terdapat 7 buah waduk dengan total kapasitas 25.943 m³ seperti terlihat pada Tabel 01. Seluruh waduk yang ada terdiri dari 2 kompartemen, sehingga selama waduk tersebut dibilas maka pendistribusian air ke konsumen tetap dapat dilakukan. . yang akan dilakukan pada sistem distribusi PDAM Kota Makassar mempunyai 6 unit booster pump yaitu : u.

Pelayanan penyediaan air minum kepada masyarakat Kota Makassar dimulai pada tahun 1924 dengan dibangunnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ratulangi oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan debit aliran 50 liter/detik. Sebagian besar pelanggan di Kota Makassar dilayani 24 jam sehari, kecuali beberapa lokasi di wilayah layanan PDAM Kota Makassar yang paling terpencil, misalnya; Kawasan Kota Utara, Kawasan Kota Timur dan Wilayah Pelayanan Manggala dan sekitarnya. Perusahaan akan berhasil dan dapat mencapai efektifitas dan efisiensi kerja karyawannya apabila mempunyai sistem kerja yang baik yaitu fungsi-fungsi yang ada dan jelas dalam pelaksanaan tugasnya, yang menjadi tugas dan wewenang serta tanggung jawab karyawan perusahaan. tujuan yang direncanakan, PDAM Kota Makassar telah mengembangkan jaringan kerja antara satu wilayah dengan wilayah lainnya untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan berupa tercapainya keuntungan maksimal perusahaan dengan meningkatkan lalu lintas penjualan ke setiap konsumen.

Tugas pokok PDAM Kota Makassar adalah: menyelenggarakan sejumlah urusan rumah tangga daerah di bidang pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meliputi aspek sosial, kesejahteraan, dan pelayanan umum. Pada tahun 2012, margin laba bersih PDAM Kota Makassar yang diperoleh dengan membandingkan laba setelah bunga dan pajak adalah sebesar Rp. Pada tahun 2012, laba atas investasi PDAM Kota Makassar diperoleh dari laba setelah bunga dan pajak sebesar Rp.

Pada tahun 2012, return on equity PDAM Kota Makassar diperoleh dengan membandingkan laba setelah bunga dan pajak sebesar Rp.

Gambar 4.1 Area Pelayanan dan Instalasi Pengelolaan Air (IPA)
Gambar 4.1 Area Pelayanan dan Instalasi Pengelolaan Air (IPA)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Visi dan Misi

Visi : “Menjadi salah satu perusahaan air minum regional yang sehat, menguntungkan, sukses dan terdepan di Indonesia yang berdaya saing global.”

Struktur Organisasi Perusahaan

Dukungan terhadap pembangunan dan pelayanan perkotaan - Mewujudkan profesionalisme manajemen perusahaan. Motto: "Komitmen kami adalah melayani Anda dengan lebih baik".

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar

Tugas Pokok dan Fungsi PDAM

Tugas dan tanggun Jawab Personil

Menyampaikan rencana strategis bisnis (Business Plan/Corporate Plan) yang disusun oleh Direksi, rencana kerja dan anggaran operasional tahunan PDAM kepada Walikota untuk mendapat persetujuan; Melakukan penilaian terhadap kinerja anggota Direksi PDAM berdasarkan hasil yang dicapai dan mengusulkan penggantian dan pengangkatan anggota Direksi baru kepada walikota; Memberikan nasihat dan saran kepada Walikota mengenai penambahan anggaran atau perubahan anggaran yang terjadi pada tahun anggaran yang diusulkan oleh Direksi;

Menyampaikan laporan kepada Walikota secara berkala (triwulanan dan tahunan) dan sewaktu-waktu diperlukan mengenai perkembangan PDAM dan hasil pelaksanaan tugas Badan. Penyusunan rencana strategis usaha 5 tahun (business plan/enterprise plan) yang disetujui oleh Walikota melalui rekomendasi pengurus; Penyusunan RKAP yang merupakan penyusunan rencana strategis (rencana bisnis/enterprise plan) tahunan bagi walikota melalui dewan pengawas;

Menandatangani Chief Financial Officer dan Chief Executive Officer untuk menyetujui pembayaran dokumen penagihan dan/atau pengeluaran perusahaan; Kepala daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) pengawasan, pengendalian, dan pembinaan dalam pelaksanaannya. Sekretariat mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Penyusunan rencana anggaran kegiatan PDAM, koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama dibantu oleh Direktur Umum, Direktur Keuangan, Direktur Teknis, Kepala Satuan Pengawasan Intern, dan Direktur Wilayah. Kepala Bidang Distribusi dan Kehilangan Air mempunyai tugas dan tanggung jawab pada Departemen Anggaran dan Perbendaharaan. Pada tahun 2012, Profit Margin PDAM Makassar sebesar 1 (1%) yang diperoleh dengan membandingkan laba kotor Rp dengan penjualan bersih sebesar.

Tabel 4.1 Hasil perhitungan rasio rentabilitas
Tabel 4.1 Hasil perhitungan rasio rentabilitas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil Perhituangan Rasio rentabilitas

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah disebutkan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi manajemen perusahaan mengenai kondisi tersebut. Lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, seperti mengambil pinjaman jangka pendek, sehingga perusahaan memperhatikan terlebih dahulu jumlah aset yang dimilikinya guna menutupi dan menjaga profitabilitas perusahaan. Kinerja keuangan harus selalu dikaji secara berkesinambungan agar perubahan-perubahan yang terjadi pada keuangan perusahaan dapat terlihat dengan jelas dan manajemen dapat mengantisipasi dan mengambil keputusan dengan cepat mengenai peluang-peluang yang akan datang serta untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Gambar

Gambar 2.2 kerangka pemikiranPDAM  MAKASSAR
Gambar 4.1 Area Pelayanan dan Instalasi Pengelolaan Air (IPA)
Gambar 4.2 Kantor Pusat PDAM Kota Makassar
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar