• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis

Dalam dokumen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR (Halaman 56-59)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Metode Analisis

Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2013: 88) menyatakan bahwa, “analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dariberbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang telah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.

Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu:

1. Pengumpulan Data

Penelitian dalam tahap ini mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan fenomena yang akan diteliti dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang ada melalui dokumentasi dan wawancara .

2. Reduksi Data

Setelah peneliti melakukan tahap pengumpulan data selanjutnya peneliti melakukan reduksi data, Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulandataselanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Secara teknis, pada kegiatan reduksi data yang telah dilakukan dalam penelitian ini meliputi: perekapan hasil wawanacara kemudian pengamatan hasil pengumpulan dokumen yang berhubungan dengan fokus penelitian.

3. Penyajian Data

Langkah selanjutnya adalah display atau penyajian data, Menyajikan data yaitu penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan Tindakan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,flowchart atau sejenisnya. Dalam penelitian ini, secara teknis data-data akan disajikan dalam bentuk teks naratif, tabel, foto, bagan.

4. Kesimpulan/Verifikasi

Langkah yang terakhir dalam metode analisis kualitatif adalah kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal hanya bersifat sementara dan akan

berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung yang mendukung pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupadeskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.

Gambar 3. 1 Analisis Data Pengumpulan

Data

Kesimpulan dan Verifikasi

Reduksi Data

Penyajian Data

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Bulukumba Gambar 4.1

Peta Kabupaten Bulukumba

Sumber: Peta Bulukumba (https://www.bulukumbakab.go.id/peta-bulukumba) a. Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

Kabupaten Bulukumba terletak di bagian selatan dari jazirah Sulawesi Selatan dan berjarak 153 km dari Makassar (Ibukota Provinsi Sulawesi

Selatan). Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 km² atau 1,85%

dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten), Gantarang, Kindang, Rilau Ale,Bulukumpa, Ujung Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang.

Secara kewilayahan Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat dimensi,yakni dataran tinggi pada kaki gunung Bawakaraeng-Lompo battang,dataran rendah, pantai dan laut lepas. Kabupaten Bulukumba terletak diantara 05º20´-05º40´ LS dan 119º58´-120º28´ BT dengan batas- batas yakni:

- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai - Sebelah Timur berbatasan Teluk Bone dan Pulau Selayar - Sebelah Selatan berbatasan Laut Flores

- Sebelah Barat berbatasan Kabupaten Bantaeng

Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke Utara dengan ketinggian 100 m s.d. di atas 500 m dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.

Tabel 4.1

Luas Tiap Kecamatan dan Persentase dari Luas Kabupaten Bulukumba Tahun 2020

NO KECAMATAN LUAS

(Km2)

PERSENTASE (%)

1 Gantarang 173,51 15,03

2 Ujung Bulu 14,44 1,25

3 Ujung Loe 144,31 12,50

4 Bonto Bahari 108,60 9,41

5 Bonto Tiro 78,34 6,79

6 Herlang 68,79 5,96

7 Kajang 129,06 11,18

8 Bulukumpa 171,33 14,84

9 Rilau Ale 117,53 10,18

10 Kindang 148,67 12,88

JUMLAH 1154,58 100

Sumber: Kabupaten Bulukumba Dalam Angka 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kabupaten Bulukumba terbagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan memiliki luas yakni 1154,58 Km2. Kecamatan yang memiliki wilayah terluas yaitu Kecamatan Gantarang dengan luas 173,51 Km2 dengan persentase terhadap luas wilayah sebesar 15,03%.

Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah terkecil yakni Kecamatan Ujung Bulu dengan luas 14,44 Km2 dengan persentase terhadap luas wilayah sebesar 1,25%.

b. Aspek Kependudukan

Penduduk Kabupaten Bulukumba berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 sebanyak 420.603 jiwa yang terdiri atas 198.701 jiwa penduduk laki-laki dan 221.902 jiwa penduduk perempuan. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2019, penduduk Bulukumba mengalami pertumbuhan sebesar 0,54 persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 0,54 persen dan penduduk perempuan sebesar 0,55 persen. Sementara itu besarnya angka rasio

jenis kelamin tahun 2019 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 89,54.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Bulukumba tahun 2019 mencapai 364 jiwa/km2 Kepadatan Penduduk di 10 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak dikecamatan Ujung Bulu dengan kepadatan sebesar 3.914 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Kindang sebesar 213 jiwa/Km2.

Tabel 4. 2

Jumlah Kependudukan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2019

No Kecamatan Penduduk (Ribu)

Laju pertumbuhan

penduduk (%)

Kepadatan Penduduk per Km2

Rasio Jenis Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gantarang Ujung Bulu Ujung Loe Bonto Bahari Bonto Tiro Herlang Kajang Bulukumpa Rilau Ale Kindang

75.980 56.521 42.154 25.757 21.390 24.663 49.194 52.731 40.594 31.619

0,5 1,63 0,56 0,64 -0,86

0,10 0,33 0,25 0,63 0,50

438 3914

292 237 273 359 381 308 345 213

91,30 92,44 89,29 84,47 75,44 83,19 90,90 91,57 89,02 95,71

JUMLAH 420.603 0,54 364 89,54

Sumber: Kabupaten Bulukumba Dalam Angka 2020

2. Gambaran Umum UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Bulukumba UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu tempat penyelenggaraan pelatihan keterampilan kerja, sikap kerja, dan etos kerja bagi tenaga kerja di bidang kompetensi kejuruan tertentu. UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba berdiri pada tahun 1982.

Berdirinya UPT Balai Latihan Kerja (BLK) ini dimaksudkan untuk mendidik/melatih dan mencetak tenaga-tenaga ahli dalam bidang ketenagakerjaan dan wirausahawan, sehingga diharapkan lulusan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan lembaga pelatihan kerja yang berdedikasi dalam mencetak tenaga kerja yang siap terjun ke dalam dunia kerja baik itu mencari pekerjaan ataupun membuka lapangan pekerjaan melalui usaha mandiri.

Dengan tersedianya UPT Balai Latihan Kerja (BLK) dapat menjadi Langkah efektif dalam mengatasi pengangguran khususnya di Kabupaten Bulukumba. Demikian alumni akan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kerja untuk mengembangkan diri dalam dunia industri maupun usaha wiraswasta secara mandiri karena BLK adalah pilihan, harapan, dan karir masa depan yang menjadi tiket pekerja professional dan pengusaha yang Tangguh.

a. Visi Dan Misi UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba a) Visi

Pelatihan berbasis kompetensi menuju masyarakat yang terampil dan mandiri

b) Misi

1) Menyelenggarakan pelatihan kerja dan berbasis kompetensi;

2) Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja sesuai kebutuhan industri

3) Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja agar mampu mandiri dan membuka lapangan pekerjaan.

b. Fungsi, Tujuan dan Manfaat UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba.

a) Fungsi UPT Balai Latihan Kerja

Fungsi dari Balai Latihan Kerja adalah sebagai wadah kegiatan pelatihan tenaga kerja yang memiliki unit-unit pelatihan di dalamnya dan mendukung calon tenaga kerja yang siap pakai serta berkualitas dan berkompeten sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja yang lain, dapat membuka usaha sendiri dan mengurangi pengangguran, dan memperluas lapangan pekerjaan. Dengan fungsi Balai Latihan Kerja yang dapat mewadahi kegiatan pelatihan tenaga kerja, maka Balai Latihan Kerja di pandang sebagai lembaga yang tepat untuk menjawab persoalan pengangguran dan mengurangi lebarnya kesenjangan social di kalangan masyarakat.

b) Tujuan UPT Balai Latihan Kerja

1) Sarana pelatihan bagi masyarakat yang tidak memiliki keahlian khusus

2) Mewadahi interaksi antarsesama peserta pelatihan dan pengajar yang turun menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang siap pakai.

3) Mengembangkan kembali Lembaga Balai Latihan Kerja yang perannya selama ini tidak terlalu diperhatikan dan terbengkalai.

4) Mengembangkan sumber daya manusia bagi masyarakat Indonesia umumnya, dan daerah Bulukumba khususnya, untuk meningkatkan kemampuan di bidang ketenagakerjaan sehingga menghasilkan tenaga kerja yang professional dan berdedikasi.

c) Manfaat UPT Balai Latihan Kerja 1) Bagi pengusaha/pemilik modal

(1) Memperoleh tenaga kerja yang terampil dan berdedikasi terhadap pekerjaannya.

(2) Meningkatkan kepuasan terhadap hasil kerja dan pekerjaannya dan mengurangi tingkat ketidakpercayaan atasan terhadap hasil kerja bawahan.

(3) Mengurangi tindak kekerasan yang dilakukan atasan akibat hasil kerja yang buruk karena kemampuan yang dimiliki tenaga kerja tidak maksimal.

2) Bagi peserta pelatihan

(1) Meningkatkan kualitas dan daya saing peserta.

(2) Memberikan pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat di lingkungan kerja.

(3) Mampu menciptakan peluang usaha sendiri tanpa harus menunggu kesempatan kerja karena keterampilan yang diberikan merupakan keterampilan yang siap pakai.

3) Bagi pemerintah

(1) Mengurangi angka pengangguran dan membuka kesempatan kerja yang baru.

(2) Meningkatkan pendapatan daerah dari tenaga kerja yang bekerja diluar negeri.

(3) Mengurangi kasus-kasus kekerasan terhadap tenaga kerja yang merugikan negara.

c. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Organisasi a) Struktur Organisasi

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi KEPALA UPT BLK

SURYADI, S. Pd NIP. 19620917 198603 1 022

KASUB BAGIAN TATA USAHA NURDAENI, R. SE

NIP. 19751230 200701 2 017 TENAGA INSTRUKTUR

STAF

b) Tugas Pokok Organisasi

Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK)

a) Membuat Rencana Program Kerja dan jadwal kegiatan UPT Balai Latihan Kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c) Mensosialisasikan/memberikan informasi terkait jenis-jenis pelatihan yang dilaksanakan;

d) Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja sebagai bahan evaluasi dan perencanaan selanjutnya;

e) Menyelenggarakan kegiatan inventarisasi, pendataan dan pemutakhiran data kebutuhan pasar kerja sebagai bahan analisis kebijakan;

f) Mengendalikan urusan ketatausahaan guna menunjang kinerja;

g) Mengawasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan h) Melaksanakan pembinaan pegawai di lingkungan kerja

i) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan

j) Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Kepala SUB Bagian Tata Usaha

a) Mengumpulkan bahan dan data serta menyiapkan bahan penyusunan program kerja Sub. Bagian Tata Usaha;

b) Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi terhadap penyelenggaraan kegiatan UPT;

c) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dan pengelolaan keuangan UPT;

d) Mengumpulkan dan menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana UPT;

e) Memberikan pelayanan tekhnis administrasi di lingkungan UPT;

f) Melaksanakan tugas tekhnis lain yang diberikan oleh pimpinan.

Tenaga Instruktur

a) Melaksanakan kegiatan pengajaran dan pelatihan dengan proses interaktif, edukatif antara peserta, instruktur dan lingkungan dengan metode pengajaran tertentu yang pelaksanaan lebih mengutamakan praktek daripada teori serta diarahkan pada upaya pencapaian tingkat keterampilan tertentu;

b) Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana pelatihan;

c) Melaksanakan kegiatan penyusunan kebutuhan bahan-bahan dan alat latihan sesuai dengan bidang kejuruannya;

d) Melaksanakan kegiatan pembuatan perangkat pelatihan;

e) Melaksanakan kegiatan pemberian pelayanan pelatihan pada peserta pelatihan;

f) Melaksanakan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan uji kompetensi kerja;

g) Melaksanakan kegiatan perencanaan dan pengembangan program pelatihan;

h) Melaksanakan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelatihan

d. Program Pelatihan kerja UPT Balai Latihan Kerja

Sistem yang di terapkan adalah sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yaitu pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang di tetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1) Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN)

Program ini di peruntukan untuk pencari kerja dan putus sekolah dengan sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pelatihan di laksanakan di dalam ataupun di luar BLK dengan program dan pelatihan yang di butuhkan pasar kerja dalam mengatasi angka pengangguran.

2) Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (SWADANA)

Program pelatihan di selanggarakan melalui kerjasama individu (perorangan) maupun kelompok pihak ketiga baik itu industri, instansi/lembaga ataupun umum.

a) Program pelatihan kerja di susun berdasarkan SKKNI, dan atau standar khusus

b) Program pelatihan kerja di susun secara berjenjang atau tidak berjenjang

c) Program pelatihan kerja di susun secara berjenjang atau tidak berjenjang SKKNI

d) Program pelatihan kerja yang di susun tidak berjenjang berdasrkan unit kompetensi atau kelompok unit kompetensi (berbasis pengguna).

3) Program Mobile Training Unit (MTU)

Program Mobile Training Unit (MTU) adalah program pelatihan kerja yang diselenggarakan atau yang diberikan oleh UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba diluar lokasi UPT BLK Bulukumba. Program Mobile Training Unit (MTU), biasanya dilaksanakan di desa-desa atau wilayah yang jauh dari wilayah UPT Balai Latihan Kerja (BLK). Program pelatihan ini diberikan kepada masyarakat secara gratis seperti program APBN/reguler.

UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba menyelenggarakan pelatihan program Mobile Training Unit (MTU) dengan mendatangi langsung ke lokasi yang meminta pelatihan tersebut.Instruktur dan alat-alat penunjang pelatihan diangkut menggunakan mobil yang didesain khusus. Program Mobile Training Unit (MTU) bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga bisa bersaing di pasar tenaga kerja, dan diharapkan dengan modal pelatihan keterampilan yang diberikan, masyarakat tersebut bisa memulai usaha mandiri.

4) Uji Kompetensi/Test Competence

Ditujukan untuk peserta lulusan pelatihan dan perusahaan/industri baik perorangan maupun kolektif untuk

mendapatkan sertifikasi profesi keterampilan, apakah sudah/belum kompeten di bidangnya.

e. Model atau Metode Pelatihan

Penggunaan metode pelatihan tergantung dari tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Model pelatihan adalah suatu bentuk pelaksanaan pelatihan yang dalamnya terdapat program pelatihan dan tata cara pelaksanaannya. Berikut beberapa metode pelatihan yang di sesuaikan dengan fokus penelitian antara lain:

a) Vestibule Training (off the job training)

Vestibule training yaitu pelatihan yang diselenggarakan dalam suatu ruangan khusus yang berada di luar tempat kerja biasa, dengan meniru kondisi-kondisi kerja sesungguhnya. Tujuan dari metode ini adalah untuk melatih tenaga kerja secara tepat. Materi yang diberikan dititik beratkan pada metode kerja tekhnik produksi dan kebiasaan kerja.

b) On The Job Training (Latihan sambil bekerja)

Tujuan dari metode ini untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut. Para peserta latihan langsung bekerja ditempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan di bawah bimbingan seorang pengawas.

c) Pre Employment Training (pelatihan sebelum penempatan)

Bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja sebelum ditempatkan atau ditugaskan dalam suatu organisasi untuk memberikan latar belakang intelektual, mengembangkan seni berfikir, dan

menggunakan akal. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan diluar organisasi.

d) Demonstration and Example

Metode pelatihan yang dilakukan dengan cara peragaandan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang di demonstrasikan.

Demonstrasi dilengkapi dengan gambar, teks, diskusi, video, dan lain-lain.

e) Simulasi

Simulasi merupakan suatu Teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainya. Situasi atau kejadian yang ditampilkan sesuai dengan situasi yang sebenarnya tetapi hanya merupakan tiruan saja.

f. Kejuruan Pelatihan Kerja UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba.

UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukmba sebagai penyelenggara pelatihan kerja untuk mengembangkan potensi calon tenaga kerja dan memiliki berbagai bidang kejuruan pelatihan kerja yang dapat dipilih sesuai minat masyarakat. Masyarakat akan dilatih di berbagai bidang keterampilan/keahlian industri baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Adapun bidang kejuruan dan unit kompetensi yang ada di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba yaitu:

Tabel 4.3

Kejuruan dan Materi Unit Kompetensi

NO KEJURUAN MATERI UNIT KOMPETENSI

1 Meubeler  Mengoperasikan mesin pemotongan (sawing) komponen

 Mengoperasikan mesin pembelahan (splitting) komponen

 Mengoperasikan mesin pengetaman (raeping) komponen

 Melaminasi komponen

 Mengoperasikan mesin pembuatan lubang (boring) komponen

 Mengoperasikan mesin pembuatan purus (tenon) komponen

 Mengoperasikan mesin pembuatan bobok (mortiser) komponen

 Mengoperasikan mesin pembuatan profil (moulding) komponen

 Mengoperasikan mesin pembuatan jointing komponen

 Mengoperasikan mesin pengamplasan (sanding) komponen

 Melaksanakan pekerjaan perekatan

 Melaksanakan pekerjaan perakitan

 Merapikan pekerjaan perakitan

2 Bordir  Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan di tempat kerja

 Mengelola pembelian bahan baku dan bahan pendukung sesuai desain

 Merancang desain border

 Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan ragam hias border

 Menggambar ragam hias bordir di atas bahan tekstil

 Membuat hiasan pada busana dengan alat mesin bordir manual

 Membuat hiasan pada busana dengan alat mesin high speed

 Melakukan penyelesaian akhir (Finishing) produk bordir

 Menjahit proses sederhana

3 Menjahit  Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja

 Memelihara Alat Jahit

 Menjahit dengan Mesin (Sewing)

 Menyelesaikan Busana dengan Jahitan tangan

 Melakukan Pengepresan

 Membuat Hiasan pada Busana

4 Listrik  Penerapan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja

 Menerapkan Listrik dasar di tempat kerja

 Pengukuran Listrik / Elektronika

 Merancang Instalasi Listrik Bangunan Sederhana

 Memasang dan Menyambung Sistem Pengawatan

 Merakit dan memasang PHB Bangunan Sederhana

 Memasang Sistem Pembumian

 Memasang Instalasi Listrik Bangunan sederhana 5 Mobil Bensin  Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja

 Menggunakan peralatan dan perlengkapan tempat kerja

 Melaksanakan komunikasi di tempat kerja

 Melaksanakan pemeliharaan komponen

 Membaca gambar tekhnik

 Menggunakan alat ukur

 Melakukan perawatan berkala engine

 Memelihara sistem pendinginan engine

 Memelihara sistem bahan bakar bensin

 Memelihara sistem bahan bakar diesel

 Memelihara sistem kontrol emisi

 Melaksanakan perawatan sistem rem

 Melaksanakan perawatan sistem kemudi

 Memeriksa sistem suspense

 Memelihara sistem kopling dan komponen- komponennya

 Memelihara sistem transmisi manual

 Memelihara transmisi otomatis

 Memelihara gardan

 Memelihara baterai

 Memperbaiki sistem pengisian

 Memperbaiki sistem starter

 Memperbaiki sistem penerangan

 Memeperbaiki sistem pengapian

 Memperbaiki sistem manajemen engine

6 Audio Video  Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja

 Memelihara peralatan kerja

 Menggunakan dasar DC/AC di tempat kerja-Bagian A

 Membaca gambar/skematik diagram elektronika

 Membaca dan mengidentifikasi komponen elektronika (pasif)

 Membaca dan mengidentifikasi bn elektronika (aktif)

 Menggunakan multimeter/AVO untuk mengukur tegangan, arus, dan tahanan

 Menggunakan osciloscope untuk memeriksa tegangan dan frekuensi

 Meng-assembly komponen elektronika pada PCB secara manual

 Menyolder komponen elektronik pada PCB secara manual

 Melakukan pemeriksaan PCB Assembly secara visual/manual

 Melakukan pengukuran standar performance electric check Video-TV (Spesification Check)

7 Tekhnik HP  Memelihara Peralatan Kerja

 Menggunakan Dasar DC / AC di tempat kerja - Bagian A

 Membaca Gambar/Skematik Diagram Elektronika

 Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika (pasif)

 Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika (akif)

 Menggunakan Multimeter / AVO untuk Mengukur Tegangan, Arus dan Tahanan

 Menggunakan Osciloscope untuk Memeriksa Tegangan dan Frekuensi

 Meng-Assembly Komponen Elektronika pada PCB secara Manual

 Menyolder Komponen Elektronika pada PCB secara Manual

 Melakukan Pemeriksaan PCB Assembly Secara Visual/Manual

 Menerapkan Dasar Komunikasi Seluler di Tempat Kerja

 Memperbaiki Kerusakan Software Telepon Seluler

 Memperbaiki Kerusakan Hardware Telepon Seluler 8 Komputer  Mengetik pada papan ketik (keyboard) standard

 Mengoperasikan printer

 Melaksanakan piranti lunak pengolah kata tingkat dasar

 Mengoperasikan piranti lunak lembar sebar tingkat dasar

 Mengoperasikan penelusuran web (web browser)

 Mengoperasikan piranti lunak klien e-mail (email client)

 Mengoperasikan piranti lunak presentasi 9 Las Listrik  Menerapkan K3LH

 Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Dasar

 Menggunakan Peralatan Tangan dan Mesin-Mesin Ringan

 Melaksanakan Pemotongan Secara Mekanik

 Melaksanakan Pemotongan dengan Gas

 Membaca Gambar Tekhnik dan Simbol Las

 Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan dengan Proses Las Busur Manual

 Mengelas Plat Posisi Dibawah Tangan/Flat Dengan Proses Las Busur Manual

 Mengelas Plat Posisi Mendatar/Flat Horizontal Dengan Proses Las Busur Manual

 Mengelas Plat Posisi Tegak/Flat Vertical Dengan Proses Las Busur Manual

 Membuat Laporan

 Melakukan Perhitungan Dasar Tekhnik

 Mengenal Karakteristik Bahan 10 Sepeda Motor  Mengikuti prosedur K3

 Membaca dan memahami gambar tekhnik

 Menggunakan dan memelihara peralatan dan perlengkapan di tempat kerja

 Menggunakan dan memelihara alat ukur

 Memelihara komponen operasi dan perbaikan

 Pemeliharaan engine berikut komponen- komponennya

 Memelihara/servis sistem pendingin dan komponennya

 Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin

 perbaiki & melakukan overhaul komponen sistem bahan bakar bensin

 Memelihara unit kopling manual dan otomatis

 Memelihara sistem rem

 Memerikasa sistem kemudi

 Memeriksa sistem suspense

 Melepas, memasang, dan menyetel roda

 Memelihara rantai/chain

 Menguji, memelihara dan mengganti baterai

 Memasang, menguji, & memprbaiki sistem pnerangan & wiring

 Memeperbaiki sistem pengapian 11 Processing  Kewirausahaan

 Mengikuti Prosedur Kerja Menjaga Praktek Pengolahan yang Baik

 Membersihkan dan Sanitasi Peralatan

 Mengidentifikasi Bahan/Komoditas Pertanian

 Memilih Bahan, Cara dan Peralatan Pencampuran

 Memproduksi Olahan Buah-Buahan

 Memproduksi Olahan Sayuran

 Melakukan Pencampuran Bahan Adonan

 Mengemas dan Menyimpan Bahan

 Mengevaluasi Diri dan Menentukan Jenis Bisnis yang Akan di Garap

Sumber: Data Sekunder diolah UPT BLK Kabupaten Bulukumba

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai strategi pengembangan pelatihan kerja di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) terhadap calon tenaga kerja di Kabupaten Bulukumba, peneliti akan memaparkan hasil pembahasan dengan mencocokkan data hasil temuan dengan teori – teori yang sudah dikemukakan oleh penulis. Selain itu, data hasil temuan juga akan dicocokkan dengan penelitian terdahulu sehingga memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan pelatihan kerja di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) terhadap calon tenaga kerja di Kabupaten Bulukumba

Seperti yang di terangkan pada tinjauan pustaka, menurut Sondang P. Siagian (2016: 29) Menyatakan bahwa strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen dan di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Dari teori tersebut kita dapat mengetahui bahwa strategi merupakan suatu keputusan atau cara yang diwujudkan dengan suatu tindakan. Pada penilitian ini tindakan yang diwujudkan adalah dengan diadakannya program pelatihan. Pelatihan secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di masa mendatang. Artinya program pelatihan yang diadakan salah satunya harus memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja.

Strategi pelatihan di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba jika dikaitkan dengan penelitian terdahulu dengan judul

“Startegi Pelatihan dan Pengembangan BLK Technopark Ganesha Sukowati di Kabupaten Sragen”. Pada penelitian terdahulu Program

Dalam dokumen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR (Halaman 56-59)

Dokumen terkait