PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara berkembang seperti Indonesia mempunyai permasalahan ketenagakerjaan yang persisten yang merupakan permasalahan yang sudah berlangsung lama yang disebabkan oleh ketidakmampuan perekonomian dalam menyerap peningkatan angkatan kerja yang besar dan meningkat cukup tinggi setiap tahunnya. Persaingan tenaga kerja di Indonesia semakin ketat dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC), masyarakat ekonomi ASEAN merupakan pasar dimana negara-negara di Asia Tenggara bebas bertransaksi. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah angkatan kerja Kabupaten Bulukumba tahun 2017-2019 yang setiap tahunnya semakin meningkat akan memberikan pengaruh terhadap tingkat pengangguran.
Pembangunan ekonomi telah mendorong terjadinya perubahan struktur ekonomi dan industri yang tentunya akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebagai sumber daya manusia. Jika tenaga kerja di Indonesia kalah bersaing dengan tenaga kerja asing, maka pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat. Pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia sangatlah penting saat ini, seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar pekerja di seluruh dunia.
Kesenjangan antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja perlu dijembatani oleh pemerintah, dimana jumlah pencari kerja saat ini belum diimbangi dengan penempatan kerja yang memadai. Berdasarkan uraian di atas, diharapkan pelatihan vokasi yang diselenggarakan oleh UPT Balai Latihan Kerja (BLK) dapat menjadi solusi permasalahan ketenagakerjaan, yaitu tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan kemampuan khusus yang memenuhi kebutuhan pasar kerja serta dapat meningkatkan peluang kerja. tenaga kerja. produktifitas.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teori
Secara garis besar penduduk suatu negara terbagi menjadi dua kelompok, yaitu bekerja dan tidak bekerja. Penduduk yang tergolong tenaga kerja adalah seluruh penduduk yang dianggap mampu bekerja dan dapat bekerja apabila tidak ada permintaan akan pekerjaan. Menurut Kode Ketenagakerjaan, mereka yang diklasifikasikan sebagai pekerja adalah mereka yang berusia antara 15 dan 64 tahun.
Sedangkan penduduk tidak bekerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan untuk bekerja. Menurut Murti Sumarni dan John Suprihanto (2014:5), bahwa pekerja adalah individu yang menawarkan keterampilan. Angkatan kerja adalah seluruh penduduk yang dianggap mampu dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan akan pekerjaan.
Pelatihan merupakan suatu kursus pelatihan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga menghasilkan tenaga kerja. Jadi program pelatihan dikhususkan untuk pegawai non manajerial (pegawai non supervisor) dan program pengembangan untuk manajer (eksekutif).
Tinjauan Empiris
Kerangka Konsep
UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Bulukumba mempunyai prospek untuk menciptakan tenaga kerja manusia yang mampu bersaing dengan pangsa pasar yang dibutuhkan di dunia modern seperti saat ini serta memperoleh kesempatan kerja. Selain peluang kerja dari pelatihan ini, juga dapat diciptakan peluang usaha yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi dengan menawarkan berbagai jenis pelatihan kerja di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Fokus Penelitian
- Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Metode Analisis
Strategi pengembangan pelatihan kerja di UPT Balai Pelatihan Kerja (BLK) bagi calon pekerja di Kabupaten Bulukumba. Sedangkan strategi pelatihan di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba adalah berbasis kompetensi dan berbasis komunitas. UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba dibatasi jumlah instrukturnya karena selain belum mempunyai instruktur cadangan (Asisten), banyak juga yang sudah pensiun dan belum.
Peluang tercipta setelah calon pekerja mengikuti pelatihan di UPT Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BLK). Setelah penulis mempelajari, mengkaji dan menganalisis strategi pengembangan pelatihan kerja di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba. Peluang tercipta setelah calon pekerja mengikuti pelatihan di UPT Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BLK).
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PELATIHAN KERJA PADA UPT Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) BAGI PEGAWAI MASA DEPAN. 9 Bagaimana pendapat anda mengenai kursus-kursus yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba. 2 Sudah berapa lama anda menjadi guru di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba.
Bagaimana pendapat anda mengenai jurusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Kabupaten Bulukumba terletak di bagian selatan Semenanjung Sulawesi Selatan dan berjarak 153 km dari Makassar (ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan). Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan, yaitu Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten), Gantarang, Kindang, Rilau Ale, Bulukumpa, Ujung Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. Kabupaten Bulukumba diregionalisasi dalam empat dimensi, yaitu dataran tinggi di kaki Gunung Bawakaraeng-Lompo Battang, dataran rendah, pesisir pantai, dan laut lepas.
Berdasarkan tabel diatas terlihat Kabupaten Bulukumba terbagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan mempunyai luas wilayah 1.154,58 km2. Jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 sebanyak 420.603 jiwa, terdiri atas laki-laki sebanyak 198.701 jiwa dan perempuan sebanyak 221.902 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2019 adalah 364 jiwa/km2. Kepadatan penduduk di 10 kecamatan tersebut cukup beragam, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Ujung Bulu dengan kepadatan 3.914 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Kindang. sebesar 213 orang/km2.
Gambaran Umum UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Bulukumba UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bulukumba, salah satu tempat penyelenggaraan pelatihan keterampilan kerja, sikap kerja dan etos kerja bagi pegawai pada bidang kompetensi profesional tertentu. Pendirian UPT Balai Latihan Kerja (BLK) bertujuan untuk mendidik/melatih dan menghasilkan tenaga ahli di bidang ketenagakerjaan dan kewirausahaan. Oleh karena itu lulusan dari UPT Balai Latihan Kerja (BLK) diharapkan dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya lembaga pelatihan vokasi yang ditujukan untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap memasuki dunia kerja, atau mereka yang sedang mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja melalui sebuah perusahaan independen. Tersedianya UPT Balai Latihan Kerja (BLK) dapat menjadi langkah efektif dalam mengatasi pengangguran khususnya di Kabupaten Bulukumba.
Fungsi Balai Latihan Kerja adalah sebagai wadah kegiatan pelatihan tenaga kerja yang mempunyai unit-unit pelatihan di dalamnya dan mendukung calon tenaga kerja siap pakai yang berkualitas dan berkompeten sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja lain, membuka usaha sendiri. dan mengurangi pengangguran serta memperluas kesempatan kerja. Dengan fungsi Balai Latihan Kerja yang dapat mewadahi kegiatan pelatihan tenaga kerja, maka Balai Latihan Kerja dipandang sebagai lembaga yang tepat untuk merespon permasalahan pengangguran dan mengurangi kesenjangan sosial yang lebar di masyarakat. Sistem yang diterapkan adalah sistem Competency Based Training (CPT), yaitu pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan keterampilan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar dan persyaratan kerja yang telah ditetapkan. 1) Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (CPTB).
Program Mobile Training Unit (MTU) merupakan program pelatihan kerja yang diselenggarakan atau dilaksanakan oleh UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba di luar lokasi UPT BLK Bulukumba. UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba menyelenggarakan pelatihan Mobile Training Unit (MTU) dengan mendatangi langsung lokasi yang memerlukan pelatihan. Instruktur dan peralatan pendukung pelatihan diangkut dengan mobil yang dirancang khusus. UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukmba sebagai penyelenggara pelatihan kerja untuk mengembangkan potensi tenaga kerja masa depan dan memiliki berbagai bidang pelatihan vokasi yang dapat dipilih sesuai dengan minat masyarakat.
Pembahasan Hasil Penelitian
Deskripsi Jawaban: Sarana dan prasarana banyak yang sudah tua dan peralatannya juga perlu ditingkatkan. Deskripsi Jawaban: Tenaga pengajar di UPT BLK Bulukumba semuanya baik dan terlatih. Keterangan Jawaban : Metode yang kami gunakan di UPT Balai Latihan Kerja sesuai dengan SKKNI dimana instruktur kami memberikan teori dan praktek dan di akhir pelatihan kami melakukan evaluasi dan uji kompetensi.
PENUTUP
Kesimpulan
Kendala yang dihadapi UPT Balai Latihan Kerja (BLK) dalam mengembangkan pelatihan vokasi bagi calon pegawai. Kendala yang dihadapi UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba dalam mengembangkan pelatihan vokasi bagi calon pegawai adalah terbatasnya sarana fisik, peralatan pelatihan yang kurang memadai dan banyak instruktur pelatihan yang sudah memasuki masa pensiun sehingga BLK meminjam tenaga dari luar. Dari peluang yang muncul setelah menyelesaikan pelatihan di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba, dapat disimpulkan bahwa rata-rata alumni yang mengikuti pelatihan membuka usaha sendiri, namun bagi mereka yang tidak memiliki modal yang cukup, akan mulai bekerja di perusahaan tertentu. .
UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba melakukan pengembangan dengan melakukan sosialisasi, guru/instruktur harus melakukan perbaikan setiap tahunnya. UPT Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba telah mengacu pada Standar Kompetensi Tenaga Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan model pelatihan berbasis kompetensi dengan menggunakan teori dan praktik dimana perbandingannya lebih banyak praktik dibandingkan teori.
Saran
Keterangan Jawaban: masih kurang dan perlu perbaikan serta penambahan peralatan karena banyak yang sudah tua.
