• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Metode Drill

Metode drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang bila situasi belajar itu berubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respon yang berubah, maka keterampilan akan lebih sempurna. Metode latihan pula pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajarinya. Misalnya keterampilan kecakapan mental seperti membaca, menghafal dan sebagainya.

Metode Drill atau disebut juga latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap-siagakan.19

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa metode Drill adalah suatu cara mengajar yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang di pelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengalaman atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan.

19Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:Ciputat Press,2002), h.55

Penggunaan istilah “latihan” sering disamakan dengan istilah

“ulangan” padahal maksudnya berbeda. Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didiki dan dikuasai sepenuhnya. Sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sudah sejauh mana ia menyerap pelajaran tersebut.20

Berdasarkan penjelasan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah metode yang digunakan guru untuk memberikan latihan-latihan kepada siswa agar pengetahuan yang sudah diberikan guru dapat dikuasai dan dimiliki anak didik sepenuhnya.

Metode latihan (drill) merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa telah dipelajari.21

Dari pengertian diatas metode drill adalah suatu metode yang digunakan guru untuk melatih ketangkasan atau keterampilan siswanya dari materi yang telah guru berikan. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, materi yang bisa diajarkan dengan metode ini diantaranya adalah materi yang bersifat pembiasaan, seperti ibadah shalat, mengkafani jenazah, baca tulis Al-Qur’an dan lain-lain.

Metode latihan siap (drill ) pengertianya sering dikacaukan dengan istilah “ulangan”. Padahal maksud keduanya berbeda.

20 Zakiah Daradjat,Metode Khusus Pengajaran Agama Islam,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2011), h.302

21 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah,Metodik dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Bandung:PT Refika Aditama,2013), h.91

Latihan siap dimaksudkan yaitu agar pengetahuan siswa dan kecakapan tertentu dapat menjadi miliknya, dan betul-betul dikuasain siswa. Dengan kata lain metode latihan siap (drill) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan /cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan.22

Sedangkan ulangan hanyalah salah satu alat untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai dan menyerap pelajaran yang telah diberikan. Latihan-latihan perlu untuk keterampilan,kemahiran dan spontanitas penguasaan hasil belajar.

Metode Drill atau disebut juga metode latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap yang dipelajari, karena hanya melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan siap-siagakan.23

Pembelajaran melalui metode drill secara umum adalah pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan yang diajarkan kepada siswa. Adapun bentuk metode latihan yang diajarkan kepada siswa pada bidang mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah latihan membaca dan menulis.

2. Tujuan Penggunaaan Metode Drill

a. Memiliki keterampilan moroeis/gerak seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau melaksanakan gerak dalam olah raga.

b. Mengembangkan kemampuan intelek, seperti mengalihkan membagi, menjumlah, mengurang, menarik akar dalam menghitung, menebak benda atau bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.

22 H.Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengantar Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,1995), h.64-65

23 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:Kalam Mulia,2012), h.349

c. Memiiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal lain; seperti hubungan sebab akibat banyak hujan maka akan terjadi banjir, antara huruf dan bunyi NG-NY dan sebagainya, penggunaan lambang atau simbol dalam peta dan lain- lain .

d. Dapat menggunakan daya fikirnya yang makin lama makin bertambah baik,karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya.

e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.

Dalam pendidikan agama metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran Al-Qur’an, Hadis dan praktek ibadah.

Menurut riwayat, setiap bulan Ramadhan Rasulullah Saw.

Mengadakan latihan ulang terhadap wahyu-wahyu yang telah diturunkan sebelumnya.

3. Syarat-Syarat Metode Drill

Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.

b. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan- kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.

c. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimaksudkan agar tidak membosankan siswa.

d. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas. 24

24 Armai Arief , Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), h.174-176

4. Kelebihan Metode Drill

a. Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

b. Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa para siswa yang berhasil dalam belajrnya telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak di kemudian hari.

c. Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan siswa disaat berlangsungnya pengajaran.

Dengan adanya kelebihan dari penggunaan metode drill ini, maka diharapkan bahwa latihan akan benar-benar bermanfaat bagi siswa untuki menguasai materi. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan siswa yang diterima secara teori dan praktek di sekolah.

5. Kelemahan Metode Drill

a. Bisa menghambat inisiatif siswa ,dimana inisiatif dan minat siswa yang berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan dan pelanggaran dalam pengajaran yang diberikannya.

b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. Dalam kondisi belajar ini pertimbangan inisiatif siswa selalu disorot dan tidak diberikan keleluasaan. Siswa menyelesaikan tugas secara status sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.

c. Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah siswa melakukan sesuatu secara mekanis, dan dalam memberikan stimulus siswa dibiasakan bertindak secara otomatis.

d. Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal dimana siswa dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu prosesn berpikir secara logis.25

25. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, h.57-58

Sebelum menggunakan metode drill hendaknya guru mengetahui kelemahan-kelemahan yang akan dihadapi nantinya. Sehingga guru bisa memprediksi apa-apa yangt akan terjadi ketika metode drill tidak berhasil.

6. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Drill a. Kegiatan Guru

1) Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah beserta arahan dan petunjuk cara mengerjakannya

2) Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk melakukan sesuatu

3) Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat gerakan yang dilakukan

4) Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah diajukan dan didengar jawabannya

b. Kegiatan siswa

1) Mendengarkan baik-baik peetanyaan atau perintah yang diajukan guru

2) Menjawab pertanyaan secara lisan, tertulis, atau melakukan gerakan sebanyak permintaan guru

3) Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru

4) Mendengarkan pertanyaan atau perintah selanjutnya.26

26 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Islam, (Jakarta: Intermasa, 2002), h.146

Dari langkah-langkah pembelajaran metode Drill diatas, penulis melakukan proses perbaikansecara terus atau tindakan berulang-ulang (siklus), untuk meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa sehingga dapat memilih atau menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Selain itu peneliti juga memberikan batas waktu latihan agar siswa dapat terlatih secara tepat dan cepat. Dalam pelaksanaan metode latihan ini peneliti tidak mengguknakan waktu yang lama, hanya saja dilakukan secara berulang-ulang agar siswa tidak merasa letih dan bosan.

Dokumen terkait