• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Penelitian Terdahulu

3. Metode pembiasaan a. Pengertian Metode

3. Metode pembiasaan

dapat diartikan sebagai cara kerja pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswa untukmencapai tujuan.31

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli diatas bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

b. Pengertian Metode Pembiasaan

Menurut Sapendi metode pembiasaan sendiri merupakan suatu kegiatan untuk melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi terbiasa. Dengan kata lain metode pembiasaan merupakan cara mendidik anak dengan penanaman proses kebiasaan.32

Menurut Novan Ardy Wiyani metode pembiasaan dinilai sangat efektif jika diterapkan terhadap anak usia dini. Hal itu dikarenakan anak usia dini memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang, sehingga mereka

31 M Fadlillah, Edutainment pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menasik, Kreatif, Dan Menyenangkan, (Jakarta: Kencana, 2014), 72.

32 Sapendi, Jurnal Internalisasi Nilai-Nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini, (Jurnal:

IAIN Pontianak : At-Turats, 2015), 27.

mudah diatur dengan berbagai kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari.33

Menurut Abdullah Nashih Ulwan metode pembiasaan merupakan upaya praktis dan pembentukan (pembinaan) dan persiapan. Karenanya setelah diketahui bahwa kecenderungan dan naluri anak-anak dalam pengajaran dan pembiasaan adalah sangat besar dibanding usia lainnya, maka hendaklah para pendidik, ayah, ibu dan pengajar, untuk memusatkan perhatian pada pengajaran anak-anak tentang kebaikan dan upaya membiasakannya sejak ia mulai memahami realita kehidupan ini.34

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakanya metode pembiasaan di sekolah adalah untuk melatih serta membiasakan anak didik konsisten dan continue dengan sebuah tujuan, sehingga benar-benar tertanam pada diri anak dan akhirnya menjadi kebiasan yang sulit ditinggalkan di kemudian hari.

33 Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Gava Media, 2014), 195.

34 Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, (Semarang : CV Asy-Syifa, 1981), 59.

c. Syarat-Syarat Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan setidaknya ada 4 syarat yang harus dilakukan oleh orang tua ataupun pendidik PAUD dalam menggunakan metode pembiasaan ini, yaitu:35

1) Pembiasaan mulai dilakukan sejak anak berada pada masa bayi, dimana masa tersebut merupakan masa yang paling tepat untuk menerapkan metode ini. Hal itu dikarenakan setiap anak memiliki rekaman yang kuat dalam menerima pengaruh lingkungan sekitarnya yang secara langsung dapat membentuk karakter seorang anak. kebiasaan positif maupun kebiasaan negatif itu akan muncul sesuai dengan lingkungan yang membentuknya.

2) Pembiasaan hendaknya dilakukan secara berlanjut, teratur, dan terprogram atau terjadwal sehingga pada akhirnya akan terbentuk sebuah kebiasaan yang utuh, permanen, dan konsisten. Pembiasaan yang dilakukan secara berlanjut, teratur, dan terprogram ini dinamakan dengan pembiasaan rutin. Pembiasaan rutin dapat dilaksanakan dengan maksimal manakala disertai dengan kegiatan pengawasan.

3) Pembiasaan sebaiknnya diawasi secara ketat, konsisten, dan tegas. Orang tua maupun pendidik PAUD tidak boleh

35 Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Gava Media, 2014), 195.

memberikan kesempatan yang luas kepada anak didik untuk melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan.

4) Pembiasaan yang semula bersifat mekanis, sebaiknya secara berangsur-angsur dirubah menjadi kebiasaan yang tidak verbalistik dan menjadi kebiasaan yang disertai dengan kata hati anak itu sendiri seiring dengan bertambahnya usia anak.

d. Indikator Pembiasaan

Indikator pembiasaan menurut para pakar adalah sebagai berikut:

1. M Quraish Shihab mengatakan para pakar dari barat dan timur pembiasaan sebaiknya dilakukan dengan kesinambungan selama sebulan atau 40 hari.36

2. Amin menyebutkan indicator pembiasaan adalah sebagai berikut:

a. Rutin, tujuannya untuk membiasakan anak melakukan sesuatu dengan baik.

b. Spontan, tujuannya untuk memberikan Pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun dan terpuji.

c. Keteladanan, bertujuan untuk memberi contoh kepada anak.37

36 Quraish Shihab, Yang Hilang Dari Kita Akhlak, (Tanggerang, Lentera Hati, 2017), h.93

37 Nurul Ihsani, Nina Kurnia, dkk, Hubungan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaraan dengan Disiplin Anak Usia Dini, 2018, h.52

e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan Sebagai suatu metode, pembiasaan juga memiliki

kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan metode pembiasaan sebagai suatu metode pendidikan anak adalah :

1) Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik

2) Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tetapi juga berhubungan dengan aspek batiniyah

3) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

Sedangkan kelemahan pembiasaan sebagai suatu metode pendidikan anak antara lain berupa :

1) Membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan contoh serta teladan bagi anak didik

2) Membutuhkan tenaga pendidik yang dapat mengaplikasikan antara teori pembiasaan dengan kenyataan atau praktek nilai- nilai yang disampaikan.38

38 Sri Wahyuni, Pelaksanaan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam (Skripsi: Institusi Agama Islam Negeri Wali Songo, 2011) 20.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena penelitian kualitatif atau naturalistik, yaitu penelitian yang ditanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau apa adanya, tidak dirubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan dengan maksud untuk menemukan kebenaran di balik data yang objektif dan cukup. kebenaran yang dimaksud adalah generalisasi yang dapat diterima akal sehat manusia, terutama peneliti sendiri.39

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami atau satu proses yang sedang berlangsung.

Sesuai dengan uraian diatas bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan kemandirian anak melalui metode pembiasaan pada kelompok A1 di TK Al-Hidayah II Jember

Dokumen terkait