• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KELEMAHAN-KELEMAHAN REGULASI SANKSI UANG PENGGANTI TINDAK PIDANA KORUPSI BELUM BERBASIS

H. Metode Penelitian

Metode adalah proses, prinsip, dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.32

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis dan membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami, menafsirkan dan menjelaskan kenyataan dan/atau masalah yang dihadapi. Pemahaman konsep paradigma tersebut relevan untuk pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan.33

Paradigma merupakan pandangan dasar mengenai pokok bahasan ilmu. Paradigma mendefinisikan dan membantu menemukan sesuatu yang harus diteliti dan dikaji, pertanyaan yang harus dimunculkan, cara merumuskan pertanyaan, dan aturan-aturan yang harus diikuti dalam mengintepretasikan jawaban. Paradigma adalah bagian dari kesepakatan (consensus) terluas dalam dunia ilmiah yang berfungsi membedakan satu komunitas ilmiah tertentu dengan komunitas lainnya. Paradigma berkaitan

32 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hlm. 42

dengan pendefinisian, teori, metode, hubungan antara model, serta instrumen yang tercakup di dalamnya.

Penulis menggunakan paradigma postpositivisme, diman peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila terdapat jarak yang tidak terlalu dekat antara peneliti dengan kenyataan tersebut, hubungan peneliti dengan kenyataan harus bersifat interaktif. Oleh karena itu, perlu menggunakan prinsip triangulasi atau penggunaan bermacam-macam metode pengumpulan data. Paradigma ini biasanya juga disebut paradigma interpretif atau alamiah.

2. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial legal responsive. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis studi hukum non doktrinal (socio-legal research). Menurut Sulistyowati Irianto, penelitian sosio-legal memiliki dua karakteristik, yang pertama adalah melakukan studi terhadap peraturan perundangan-undangan dan kebijakan untuk menjelaskan problem filosofis, sosiologis dan yuridis dari hukum tertulis. Kedua, penelitian sosio- legal menggunakan pendekatan interdisipliner, terutama dengan ilmu-ilmu sosial untuk menjelaskan fenomena hukum dalam konteks sosial dan budaya dimana hukum itu berada.34 Dan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis (socio-legal approach) dimaksudkan untuk mempelajari dan meneliti

34 Irianto, Sulistyowati & Shidarta (eds, Metode Penelitian Hukum: Konstelasi dan Refleksi.

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2011) Hlm. 1-14.

hubungan timbal balik yang dikaitkan secara riil dengan variable-variable sosial yang lain,35

3. Spesifikasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menyusun penulisan hukum ini, spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sistematis mengenai keadaan atau fakta yang ada terhadap permasalahan yang diteliti dan dipejari sebagai sesuatu yang utuh.36

Spesifikasi penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis sesuai dengan masalah dan tujuan dalam penelitian ini. Deskriptif ini bukan dalam arti yang sempit, artinya dalam memberikan gambaran tentang fenomena yang ada dilakukan sesuai dengan metode penelitian. Fakta-fakta yang ada digambarkan dengan suatu interprestasi, evaluasi dan pengetahuan umum, karena fakta tidak akan mempunyai arti tanpa interprestasi, evaluasi dan pengetahuan umum.

4. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Hal. 3.

35 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),

Data primer merupakan yang diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan, seperti observasi dan wawancara.

b. Data Sekunder

Sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca literature dan dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari perpustakaan.37 Untuk mencari data sekunder dengan menggunakan bahan-bahan hukum yang meliputi:

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer terdiri dari peraturan dasar, peraturan perundang-undangan, catatan resmi, lembaran negara dan penjelasan, risalah, putusan hakim dan yurisprudensi yang berkaitan erat dengan bahan-bahan hukum dengan permasalahan yang diteliti,38 Dalam penelitian ini terdiri dari:

a) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

c) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

37 Amirudin dan Zainal Asikin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), Hal. 32

38 Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006), Hal.

113

d) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

e) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

f) Peraturan Mahkamah Agung No 1 tanu 2020 Tentang Pedoman Pemidanaan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

g) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pidana Tambahan Uang Pengganti Dalam Tindak Pidana Korupsi

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer, seperti buku-buku, jurnal, hasil karya ilmiah serta pendapat para pakar hukum yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.39

3) Bahan Hukum Tertier

Yaitu data atau bahan-bahan yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum

sekunder.40 Bahan hukum tertier dalam penelitian ini meliputi kamus atau ensiklopedi yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang dibutuhkan yaitu data primer dan data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Yaitu cara untuk memperoleh data dengan mempelajari data dan menganalisa atas keseluruhan isi pustaka dengan mengkaitkan pada permasalahan yang ada. adapun pustaka yang menjadi acuan adalah buku-buku, literatur, surat kabar, catatan atau tabel, kamus, peraturan perundangan, maupun dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penulisan hukum ini.

b. Wawancara

Wawancara adalah cara yang dipergunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan.41 Dalam penelitian ini penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur yang untuk mengetahui informasi di mana peneliti memiliki panduan wawancara dan wawancara tak terstruktur di mana wawancara berjalan mengalir

40 Ibid.,

41 Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), Hal. 95.

sesuai topik atau dikatakan wawancara terbuka.42Wawancara dilakukan dengan Kurnia Ramadhana peneliti dari Indonesia Corruption Watch 6. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis data secara kualitatif, yakni dimana data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis sehingga akan diperoleh gambaran yang komperhensif, dimana nantinya data akan dipaparkan secara deskriptif, dengan harapan dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang diteliti.43