• Tidak ada hasil yang ditemukan

Output

Identifikasi perluasan subjek penerima bantuan hukum Evaluasi efektivitas implementasi bantuan hukum bagi kelompok rentan di Jawa Tengah

Analisis kesesuaian Perda No. 1 Tahun 2022 dengan UU No. 16 Tahun 2011

Outcome

Rekomendasi uji materiil dan ANEV Perda

Kontribusi terhadap penyempurnaan hukum daerah

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian hukum yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku dari orang- orang yang dapat diamati (Arikunto, 1993) . Laporan penelitian berisi kutipan data yang digunakan sebagai ilustrasi dan bukti pendukung dalam penyajian fakta. Data tersebut mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan, foto, video, rekaman suara, dokumen, serta berbagai bentuk rekaman lainnya. Dalam memahami suatu fenomena, peneliti berupaya melakukan analisis secara mendalam dengan mendekati bentuk asli dari data yang telah dikumpulkan 3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum non-doktrinal atau empiris, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai empirical legal research dan dalam bahasa Belanda disebut empirisch juridisch onderzoek, merupakan salah satu jenis penelitian hukum yang berfokus pada analisis dan kajian mengenai bagaimana hukum diterapkan dalam masyarakat. Penelitian hukum empiris mengkaji hukum sebagai perilaku nyata (actual behavior), yang mencerminkan berbagai fenomena sosial yang bersifat tidak tertulis serta dialami oleh individu dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, penelitian hukum empiris disebut juga penelitian hukum sosiologis (Muhaimin, 2020)

Secara umum, Penelitian ini diawali dengan penggunaan data sekunder sebagai sumber awal, yang kemudian dilengkapi dengan data primer atau data lapangan untuk memperoleh hasil yang lebih komprehensif. Definisi

operasional dalam penelitian ini dapat diambil dari Peraturan Perundang- undangan yang relevan sebagai dasar analisis. Selain itu, hipotesis diperlukan apabila penelitian bertujuan untuk menemukan korelasi antara berbagai gejala atau variabel yang diteliti. Karena penelitian ini mengandalkan data sekunder dan primer, metode pengumpulan data yang digunakan meliputi studi dokumen, observasi, serta wawancara. Teknik sampling juga menjadi bagian penting dalam penelitian ini untuk memastikan data yang diperoleh bersifat representatif. Selanjutnya, data yang telah dikumpulkan dapat diolah dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif (Disemadi, 2022)

3.3 Fokus Penelitian Hipotesis

Fokus penelitian ini adalah Implementasi Pemberian Bantuan Hukum kepada Kelompok Rentan Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum 3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di tiga tempat, yakni Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang beralamat di Jalan Pahlawan No. 9, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah khususnya pada bagian Biro Hukum, Pemilihan lokasi ini didasarkan pada peran strategis Biro Hukum dalam implementasi kebijakan hukum daerah, termasuk penyelenggaraan bantuan hukum bagi kelompok rentan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum. Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah berfungsi sebagai unit yang bertanggung jawab dalam perumusan

kebijakan hukum daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, serta koordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaan bantuan hukum. Oleh karena itu, lokasi ini menjadi relevan untuk mengkaji sejauh mana kebijakan yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan manfaat bagi kelompok rentan yang membutuhkan bantuan hukum.

Selanjutnya, Wawancara dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah yang beralamat Jalan Dokter Cipto No.64, Kebonagung, Kec. Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah 50232. Kementerian Hukum memiliki peran sentral dalam proses harmonisasi dan fasilitasi Peraturan Daerah. Dalam konteks penelitian ini, Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum memuat materi muatan lokal (kelompok rentan) yang dinilai tidak sepenuhnya sejalan dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Oleh karena itu, penting untuk mewawancarai pihak Kementrian Hukum guna menggali bagaimana proses harmonisasi atau verifikasi dilakukan terhadap muatan lokal yang berpotensi menimbulkan konflik norma.

Selain itu, peneliti juga akan melakukan wawancara dengan kelompok rentan yang terlibat dalam proses pembentukan Perda, atau kelompok rentan lainnya yang menjadi penerima manfaat dari kebijakan tersebut. Wawancara laksanakan di Roemah Difabel Jl. Puspowarno II, Salamanmloyo, Kec.

Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149, guna memperoleh gambaran yang lebih kontekstual mengenai efektivitas implementasi Perda

serta sejauh mana kebijakan tersebut telah memberikan dampak dan manfaat yang nyata bagi mereka.

3.5 Sumber Data

Sumber data penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh langsung dari informan yang relevan dengan objek penelitian, seperti narasumber atau pihak yang memiliki keterlibatan langsung dalam bidang yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara, dan observasi langsung. Selain itu, data sekunder diperoleh dengan mempelajari, memeriksa, membaca, dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, jurnal ilmiah, buku referensi, laporan penelitian terdahulu, serta dokumen resmi yang relevan dengan pokok bahasan penelitian.

Data sekunder juga dikumpulkan melalui analisis dokumen kebijakan, pedoman, serta Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan topik penelitian. Dengan demikian, data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari kombinasi data primer dan sekunder guna memperoleh analisis yang komprehensif dan valid sesuai dengan tujuan penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden, di mana peneliti mengajukan pertanyaan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai topik yang sedang diteliti (Siti Romdona, 2024).

Dalam teknik wawancara ini, peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berperan dalam implementasi bantuan hukum di Provinsi Jawa Tengah, khususnya yang berkaitan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum. Wawancara dilakukan dengan narasumber dari Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kementrian Hukum Provinsi Jawa Tengah, serta perwakilan kelompok rentan yang terlibat dalam proses pembentukan Peraturan Daerah. Melalui wawancara tersebut, peneliti bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai penerapan kebijakan bantuan hukum di lapangan, tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya, serta efektivitas regulasi yang telah ditetapkan. Selain itu, wawancara ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan muatan baru terkait kelompok rentan dalam Perda tersebut telah memberikan dampak nyata dan manfaat yang dirasakan oleh kelompok rentan, serta untuk menggali sejauh mana Perda tersebut telah diimplementasikan secara efektif .

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung peristiwa, gejala, atau perilaku di lapangan.

Melalui metode ini, peneliti dapat mencermati dan mendokumentasikan kejadian sebagaimana adanya, tanpa melakukan intervensi atau memengaruhi situasi yang diamati. Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga diperoleh melalui dokumentasi yakni fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan

sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam.

3.7 Validitas Data

Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif menjadi salah satu proses terpenting dalam menyajikan sebuah hasil penelitian yang bersifat deskriptif. Setelah data diperoleh, dilakukan proses validasi untuk memastikan keakuratan informasi yang dikumpulkan di lapangan. Langkah ini bertujuan untuk menilai apakah data serta metode pengumpulannya telah dilakukan secara tepat dan sesuai dengan prosedur yang benar (Muftahatus Sa’adah, 2022). Untuk menguji validitas data dari penelitian skripsi ini dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi memiliki tujuan mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai fase penelitian di lapangan

Penggunaan triangulasi bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan hanya mengandalkan satu metode penelitian.

Keunggulan metode ini adalah kemampuannya dalam meningkatkan akurasi data serta memastikan kebenaran hasil yang diinginkan. Selain itu, triangulasi juga membantu peneliti dalam memperdalam pemahaman terhadap fenomena yang diteliti serta konteks kemunculannya (Wiyanda Vera Nurfajriani, 2024).

Jenis triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber yakni proses memverifikasi data yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber informan. Teknik ini dapat meningkatkan keandalan data dengan memeriksa informasi yang didapat selama penelitian melalui berbagai

sumber atau informan. Dengan cara ini, kesimpulan yang dihasilkan berasal dari analisis data yang diperoleh dari beberapa sumber yang berbeda. Melalui triangulasi sumber, peneliti berusaha untuk membandingkan hasil wawancara dari masing-masing informan sebagai cara untuk mencari dan memastikan kebenaran informasi yang telah diperoleh (Nurfajriani et al., 2024)

3.8 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode yuridis-empiris untuk memahami implementasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum bagi kelompok rentan. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait dan studi dokumen dianalisis secara deskriptif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Teknik triangulasi digunakan untuk memastikan validitas data dengan membandingkan informasi dari berbagai sumber, seperti Biro Hukum Sekretariat Daerah, lembaga bantuan hukum, serta kelompok rentan penerima bantuan hukum. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan, mengidentifikasi kendala dalam implementasinya, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan akses keadilan bagi kelompok rentan di Jawa Tengah.

BAB IV