• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan desain penelitian cross-sectional.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta- Cempaka Putih dan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2020.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah usia dan riwayat PONV sebelumnya.

3.4. Definisi Operasional

Tabel 4.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur

Cara Ukur

Hasil

Ukur Skala 1 Postoperative

Nausea &

Vomiting (PONV)

Mual muntah yang terjadi pada 24-48 jam pertama setelah

tindakan operasi dan sudah

diberikan tatalaksana sebelumnya

Rekam medis

Melih at data rekam medis

 0:

Positif (+) / Ya

 1:

Negatif (-) / Tidak

Kategori nominal

3.5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah pasien yang menjalani seksio sesaria dengan anestesi spinal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta pada bulan Oktober – Desember 2020.

b. Sampel

No Variabel Definisi Alat Ukur

Cara Ukur

Hasil

Ukur Skala

2 Usia Usia saat

pasien menjalani tindakan seksio sesarea di rumah sakit

Rekam medis

Melih at data rekam medis

 18 – 24 tahun

 25 – 39 tahun

 40 – 54 tahun

 55 – 65 tahun

Kategori nominal

3 Riwayat PONV

Pasien yang pernah

mengalami PONV sebelumnya, baik operasi seksio sesarea, maupun operasi yang lain

Rekam medis

Melih at data rekam medis

- Ada riwayat PONV

 Tidak ada riwayat PONV

Kategori nominal

27

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan total sampling, dimana sampelnya adalah semua pasien yang menjalani seksio sesaria dengan anestesi spinal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta.

3.6. Kriteria Inklusi dan Eksklusi a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

 Seluruh pasien yang menjalani tindakan seksio sesaria dengan anestesi spinal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

 Pasien dengan data rekam medis yang tidak lengkap

3.7. Pengujian Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, pengujian yang dilakukan adalah uji univariat.

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan data sekunder. Data dikumpulkan dengan melihat data dari rekam medis dan status anestesi pasien.

3.9. Teknik Pengolahan Data

Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan pengisian, kebenaran data, dan relevansi data yang diperoleh.

Coding

Coding adalah pemberian kode atau klasifikasikan data untuk memudahkan pada saat memasukan data ke dalam komputer.

Entry

Entry atau memasukan data, adalah kegiatan memasukan data yang sudah dalam bentuk kode.

Cleaning

Cleaning atau pembersihan data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah dimasukan agar terhindar dari berbagai kesalahan data, ketidaklengkapan data, dan sebagainya.

3.10. Analisis Data

Analisis pada penelitian ini, dilakukan dengan analisis univariat.

29 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat etik kepada pihak universitas, dan mengajukan surat untuk melakukan penelitian di RSIJ Cempaka Putih.

Penelitian dilakukan dengan melihat rekam medis dan status anestesi pasien seksio sesarea di RSIJ dari bulan Oktober sampai Desember 2020. Didapatkan sampel sebanyak 149 pasien yang melakukan seksio sesarea di RSIJ Cempaka Putih. Untuk melakukan analisisnya, peneliti menggunakan software IBM SPSS dengan analisis deskriptif.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1. Gambaran Postoperative Nausea & Vomiting (PONV)

Tabel 4.2.1 Gambaran PONV di RSIJ Periode Oktober – Desember 2020

PONV Frekuensi Persentase

Ada 3 2.0 %

Tidak Ada 146 98.0 %

Total 149 100.0 %

Berdasarkan data di atas, dari total sampel 149 pasien, didapatkan 3 pasien (2.0%) yang mengalami kejadian Postoperative Nausea & Vomiting (PONV) pada pasien yang melakukan seksio sesarea dengan

anestesi spinal. Dan 146 pasien (98.0%) tidak ada keluhan PONV.

4.2.2. Gambaran PONV Berdasarkan Karakteristik Usia

Tabel 4.2.2 PONV Berdasarkan Karakteristik Usia

Berdasarkan tabel diatas, berdasarkan usia, pasien berada pada kelompok usia 18 – 24 tahun, yaitu terdapat 1 pasien (33.3%) dan pada kelompok usia 25 – 39 tahun (66.7%). Untuk usia termuda adalah 22 tahun, sementara yang tertua adalah 32 tahun.

4.2.3. Gambaran PONV Berdasarkan Riwayat PONV Tabel 4.2.3 Gambaran Riwayat PONV Sebelumnya

Frekuensi Persentase

Ada Riwayat PONV 0 0 %

Tidak Ada Riwayat PONV 149 100%

Total 149

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa hasil 149 pasien, tidak ada pasien yang memiliki riwayat PONV sebelumnya adalah pasien (0%). Sedangkan yang memiliki riwayat ada 149 pasien (100%).

Jumlah Persentase

18 -24 tahun 1 33.3 %

25 – 39 tahun 2 66.7 %

40 – 55 tahun 0 0%

Total 3 100%

31

4.3. Pembahasan

Pada hasil dari penelitian, berdasarkan karakteristik usia, peneliti menemukan bahwa hanya 3 pasien dari 149 pasien yang mengalami PONV. Yaitu pada kelompok usia antara 18 – 24 tahun, terdapat 1 pasien dan pada kelompok usia 25 – 39 tahun terdapat 2 orang pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Qing Yuan Goh, dkk di Departement of Womens Anaesthesia, KK Childrens Hospital di Singapura, dari 124 pasien yang melahirkan secara sesar dengan anestesi spinal, dilaporkan hanya 4 pasien (3,2%) yang mengalami PONV. (Thay dkk., 2018) Hal ini dikarenakan, setelah melakukan seksio sesarea, beberapa dokter memberikan antiemetik pada pasien seperti ondasetron dan granisetron.

Berdasarkan Consensus Guidelines fot The Management of PONV, usia yang kurang dari 50 tahun dapat meningkatkan risiko dari PONV. (Gan dkk., 2014) Ini sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Pada karakteristik usia, didapatkan pasien PONV pada kelompok usia 18 – 24 tahun 1 pasien, yaitu pada usia 22 tahun. Dan pada kelompok usia 25 – 39 tahun, didapatkan 2 orang yang mengalami PONV, yaitu pada usia 26 tahun dan 32 tahun.

4.4. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan. Keterbatasannya antaralain:

1. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu rekam medis dan status anestesi.

32 BAB V KESIMPULAN 4.3 Kesimpulan

Berasarkan hasil penelitian dan pembahasan di Bab IV, dapat disimpulkan:

1. Didapatkan bahwa pasien yang mengalami PONV sebanyak 3 pasien dari 149 pasien yang melakukan tindakan seksio sesarea pada bulan Oktober – Desember tahun 2020 di RSIJ Cempaka Putih.

2. Berdasarkan karakteristik usia, didapatkan 2 pasien mengalami PONV dan masuk kedalam kelompok usia 25 – 39 tahun, dan 1 pasien masuk kelompok usia 18 – 24 tahun.

3. Tidak ada pasien yang pernah mengalami riwayat PONV sebelumnya.

4.4 Saran

1. Pada pasien yang mengalami PONV, untuk diberikan tatalaksana berupa antiemetic.

2. Pihak RS diharapkan untuk dapat melengkapi rekam medis dan status anestesi.

3. Untuk peneliti lain, diharapkan meneliti faktor-faktor lain dari PONV dengan desain penelitian yang berbeda.

4. Dicari faktor risiko lain penyebab PONV pada pasien yang mengalami PONV

33

DAFTAR PUSTAKA

Butterworth John F, Mackey, D. C. dan Wasnick, J. D. (2013) Morgan &

Mikhail Clinical Anaesthesiology, Quarterly bulletin. Northwestern University (Evanston, Ill.). Medical.

Chen, I dkk. (2018) “Non-clinical interventions for reducing unnecessary caesarean section,” The Cochrane database of systematic reviews, 9, hal.

CD005528. doi: 10.1002/14651858.CD005528.pub3.

Ekwendi, A. S., Mewengkang, M. E. dan Wagey, F. M. M. (2016)

“Perbandingan Persalinan Seksio Sesarea Dan Pervaginam Pada Wanita Hamil Dengan Obesitas,” e-CliniC, 4(1). doi: 10.35790/ecl.4.1.2016.10951.

Gan, T. J. et al. (2014) “Consensus guidelines for the management of postoperative nausea and vomiting,” Anesthesia and Analgesia, 118(1), hal. 85–

113. doi: 10.1213/ANE.0000000000000002.

Jelting, Y. et al. (2017) “Preventing nausea and vomiting in women undergoing regional anesthesia for cesarean section: Challenges and solutions,”

Local and Regional Anesthesia, 10, hal. 83–90. doi: 10.2147/LRA.S111459.

Keat, S. et al. (2013) Anasesthesia on The Move. Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media.

Lewis, N. R. dan Fitz-Henry, J. (2001) “Anaesthesia explained,” Bmj, 322(Suppl S4), hal. 010494. doi: 10.1136/sbmj.010494.

Maita, L. et al. (2016) “Obsetri dalam Kebidanan.”

Makoko, U. M. et al. (2019) “Satisfaction with spinal anaesthesia for Caesarean section at Tembisa Hospital , South Africa : a cross- sectional study Satisfaction with spinal anaesthesia for Caesarean section at Tembisa Hospital , South Africa : a cross-sectional study.” Taylor & Francis, 6190. doi:

10.1080/20786190.2018.1531585.

Ministry of Health Republic of Indonesia (2013) “Riset Kesehatan Dasar (National Health Survey) 2013,” Ministry of Health Republic of Indonesia, (1), hal.

1–303. doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.

Nortcliffe, S. A., Shah, J. dan Buggy, D. J. (2003) “Prevention of postoperative nausea and vomiting after spinal morphine for Caesarean section:

Comparison of cyclizine, dexamethasone and placebo,” British Journal of Anaesthesia, 90(5), hal. 665–670. doi: 10.1093/bja/aeg120.

Pasko, D., Subramaniam, A. dan Tita, A. T. N. (2017) “Textbook of Caesarean Section,” The Obstetrician & Gynaecologist, 19(1), hal. 37. doi:

10.1111/tog.12359.

Pincus, E. (2019) “Regional Anesthesia: An Overview,” AORN Journal, 110(3), hal. 263–272. doi: 10.1002/aorn.12781.

Sholihah, A., Sikumbang, K. M. dan Husairi, A. (2015) “GAMBARAN ANGKA KEJADIAN Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) DI RSUD ULIN BANJARMASIN MEI-JULI 2014,” Berkala Kedokteran Unlam, 11(1), hal.

119–129.

Thay, Y. J. et al. (2018) “Pruritus and postoperative nausea and vomiting after intrathecal morphine in spinal anaesthesia for caesarean section: Prospective cohort study,” Proceedings of Singapore Healthcare, 27(4), hal. 251–255. doi:

10.1177/2010105818760340.

Tinsley, M. H. dan Barone, C. P. (2012) “and Respond to this Common Complication,” 32(3). doi: 10.1097/01.ORN.0000414183.73003.10.

Uyar, B. S. dan Dönmez, A. (2018) “Postoperative nausea and vomiting,”

Anestezi Dergisi, 26(3), hal. 120–126. doi: 10.1016/j.mpaic.2018.06.009.

Voigt, M. et al. (2013) “Prophylaxis of intra- and postoperative nausea and vomiting in patients during cesarean section in spinal anesthesia,” Medical Science Monitor, 19, hal. 993–1000. doi: 10.12659/MSM.889597.

Whitlock, E. L. dan Pardo Jr., M. C. (2018) Choice of Anesthetic Technique, Basic Anesthesia. doi: 10.1016/j.bja.2018.01.006.

35

Wiknjosastro, H. (2010) Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Lampiran 1

Lembar Penjelasan Rumah Sakit

LEMBAR PENJELASAN RUMAH SAKIT

Saya Resiana Karnina dari Universitas Muhammadiyah Jakarta akan melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Postoperative Nausea &

Vomiting (PONV) dan Faktor Risiko Pada Pasien Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Pada Bulan Oktober sampai Desember Tahun 2020”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ke Postoperative Nausea & Vomiting (PONV) dan faktor risiko yang mempengaruhinya pada pasien yang menjalani seksio sesarea dengan anestesi spinal di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih pada bulan Oktober – Desember 2020. Peneliti mengajak pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Penelitian ini membutuhkan beberapa subjek penelitian berupa rekam medis atau status anestesi pasien yang menjalani sectio caesarea dengan anestesi spinal di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih pada bulan Oktober – Desember 2020.

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui gambaran kejadian Postoperative Nausea & Vomiting (PONV) dan faktor risiko yang mempengaruhinya pada pasien yang menjalani seksio sesarea dengan anestesi spinal sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian Postoperative Nausea & Vomitng (PONV) pada pasien yang menjalani seksio sesarea dengan anestesi spinal.

Pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih bebas menentukan keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih bebas untuk mengundurkan diri atau berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau sanksi apapun.

Apabila pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih bersedia berpartisipasi, pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya akan dijelaskan oleh peneliti. Apabila terdapat informasi yang belum jelas, Pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dapat bertanya kepada peneliti.

Dokumen terkait