METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa penelitan deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian kualitatif dengan ciri data deskriptif berarti bahwa data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka-angka. Penelitian ini akan mendeskripsikan tuturan dengan mengidentifikasi tindak tutur ilokusi, ada lima jenis tindak tutur ilokusi yang akan diidentifikasi diantaranya yaitu (1) tindak tutur representatif, (2) tindak tutur komisif, (3) tindak tutur direktif, (4) tindak tutur ekspresif dan (5) tindak tutur deklaratif. Objek penelitian ini merupakan tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi.
Selama proses penelitian, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, segala penggunaan tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat di media televisi berjalan apa adanya.
B. Definisi Istilah
Definisi istilah ini guna untuk memberikan batasan pengertian istilah- istilah kunci yang dipakai dalam penelitian ini, maka beberapa hal yang berhubungan penelitian ini bisa peneliti tuliskan sebagai berikut :
41
1. Pragmatik
Pragmatik adalah wujud penggunaan bahasa oleh penutur yang ditujukan kepada mitra tutur dalam situasi dan konteks tertentu dan mitra tutur mencoba menangkap maksud tuturan yang disampaikan penutur.
2. Tindak tutur
Tindak tutur adalah kegiatan menyampaikan maksud pembicara dari melalui tuturan agar diketahui pendengar/penyimak.
3. Ilokusi
Ilokusi adalah apa yang penutur hendak maksudkan dengan ujarannya, yaitu apa maksud yang terkandung di dalam ujaran yang dituturkan, atau apa fungsi dari kata-kata yang dituturkan, atau apa tujuan tertentu yang terdapat di dalam benak penutur.
Jenis-jenis ilokusi terbagi atas 5 yaitu ; 1) tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk menetapkan atau menjelaskan sesuatu apa adanya, 2) tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk mendorong pembicaraan melakukan sesuatu, 3) tindak tutur direktif adalah bentuk tuturan yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur melakukan tindakan, 4) tindak tutur ekspresif adalah yaitu tindak tutur yang berfungsi untuk mengekspresikan perasaan dan sikap dan 5) tindak tutur deklaratif adalah yaitu tindak tutur yang berfungsi untuk memantapkan sesuatu yang dinyatakan.
4. Iklan
Iklan adalah suatu bentuk penyampaian pesan yang bersifat persusasif untuk membujuk khlayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Serta dalam suatu iklan dapat memberikan layanan kepada masyarakat.
5. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat merupakan iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi persuasif atau mendidik khalayak yang bersifat sosial, agar masyarakat sebagai audince dapat bertambah pengetahuannya, bertambah kesadaran dan sikapnya, serta berubah perilakunya agar mempunyai pandangan positif dan kehidupan lebih baik.
C. Data dan Sumber Data 1. Data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah segala jenis kata dan kalimat berupa tindak tutur ilokusi yang ada dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi.
2. Sumber data
Sumber data yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sumber data mengenai tindak tutur ilokusi yang ada dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi.
43
D. Teknik Pengumpulan Data
Prastowo, (2016) di dalam bukunya yang berjudul “Memahami Metode- Metode Penilitian” mengemukakan bahwa menurut Sugiyono, (2007: 62).
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu teknik rekam, teknik simak dan teknik catat. Hal ini dilakukan karena obyek dalam penelitian ini merupakan tuturan ilokusi yang ada pada iklan layanan masyarakat di media televisi.
1. Teknik rekam
Dalam penelitian ini teknik yang pertama dilakukan adalah teknik rekam, pada teknik rekam ini peneliti melakukan rekaman video pada iklan layanan masyarakat di media televisi yang terkait dengan Covid-19. Alat yang digunakan untuk perekaman dalam penelitian ini adalah gawai.
2. Teknik simak
Setelah melakukan teknik rekam, teknik pengumpulan data selanjutnya yaitu teknik simak. Teknik simak adalah teknik yang digunakan dalam penelitian bahasa dengan cara menyimak pengguna bahasa kepada objek yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti memutar rekaman video dan menyimak tuturan ilokusi yang ada pada iklan layanan masyarakat di media televisi yang terkait dengan Covid-19.
3. Teknik catat
Teknik catat digunakan setelah peneliti menyimak rekaman video.
teknik catat dilakukan dengan cara peneliti menyalin audio pada video dalam bentuk tulisan.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat di media televisi yang terkait dengan Covid-19, maka peneliti melakukan langkah-langkah analisis data dengan cara sebagai berikut:
1. Transkipsi data, setelah mendapatkan tuturan pada iklan layanan masyarakat Covid-19 di televisi berdasar hasil rekaman video, maka selanjutnya memindahkan data tersebut dengan cara menulis atau mengetik semua hasil tuturan yang diujarkan.
2. Mengidentifikasi data berdasarkan bentuk tindak tutur ilokusi.
3. Klasifikasi data berdasarkan bentuk dan jenis tindak tutur ilokusi.
4. Tahap deskripsi, pada tahap ini, peneliti mendeskripsikan segala bentuk tindak tutur ilokusi berdasarkan hasil data kualitatif.
45 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu iklan layanan masyarakat terkait covid- 19 di televisi. Dalam iklan tersebut peneliti menemukan lima jenis tindak tutur ilokusi yaitu representatif, komisif, direktif, ekspresif dan deklaratif.
1. Wujud Tindak Tutur Representatif Data 01 : Tindak tutur representatif Kode : A1.1 Memberitahukan Stasiun TV : TVRI
Judul : Yuk pakai masker!
Presenter wanita : “Hai sudah mulai beraktivitas di luar rumah yah?”
Presenter pria : “Masih nekat tidak menggunakan masker? Mau tahu seberapa besar resiko penularan virus corona jika kita tidak menggunakan masker?”
Berdasarkan data 01 kode A1.1 pada tuturan presenter pria menunjukkan tindak tutur representatif berupa memberitahukan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah presenter televisi sebagai penutur. Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat di televisi.
Kemudian aspek fungsi dari kata mau tahu tersebut di atas adalah agar masyarakat bisa mengetahui bahwa seberapa besar resiko penularan virus corona jika tidak menggunakan masker.
Data 01 : Tindak tutur representatif Kode : A1.2 Memberitahukan Stasiun TV : TV One
Judul : Kita percaya kita pasti bisa
Pemeran pria : “Pandemi hanya akan pergi bila kita saling peduli sebab bila tidak gelombang baru datang dan pergi, berani mengingatkan orang lain untuk lindungi diri, saling jaga, mau menerima dan rela memberi. Kencangkan lagi maskermu kurangi mobilitas dan hanya untuk yang perlu, rutin olahraga dan vaksinasi lengkap demi imunitasmu kita percaya kita pasi bisa”.
Berdasarkan data 01 kode A1.2 pada tuturan pemeran pria menunjukkan tindak tutur representatif berupa memberitahukan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah pemeran pria (tokoh rekaan dalam iklan) sebagai penutur. Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat di televisi.
Kemudian aspek fungsi dari tuturan tersebut di atas adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi virus covid-19 akan berakhir jika saling peduli dengan cara selalu mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.
47
Data 01 : Tindak tutur representatif Kode : A1.3 Memberitahukan Stasiun TV : Tv One
Judul : Mudik
Pemeran wanita : “Gus Gus kamu pulang ini sudah vaksin toh? Vaksin satu, vaksin dua, vaksin booster penting loh itu”.
Pemeran pria : “Gus jangan lupa yah, nanti kalo mampir di tempat umum pakai masker, cuci tangan yang bersih yah.
Jangan lupa oleh-olehnya yah”.
Pemeran pria : “Persiapan harus mantap vaksin booster biar lengkap.
Ingat mudik aman mudik sehat”.
Berdasarkan data 01 kode A1.3 pada tuturan pemeran pria dan pemeran wanita menunjukkan tindak tutur representatif berupa memberitahukan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah pemeran pria dan pemeran wanita sebagai penutur, Sedangkan mitra tutur adalah Agus (tokoh rekaan dalam iklan). Situasi tuturan ini terjadi pada saat pemeran wanita dan pria menelfon Agus.
Kemudian aspek fungsi dari kata “Gus Gus kamu pulang ini sudah vaksin toh? Vaksin satu, vaksin dua, vaksin booster penting loh itu”,
“Gus jangan lupa yah, nanti kalo mampir di tempat umum pakai masker, cuci tangan yang bersih yah” dan Persiapan harus mantap vaksin booster biar lengkap. Ingat mudik aman mudik sehat pada tuturan tersebut adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa apabila masyarakat yang ingin mudik harus vaksinasi lengkap, gunakan masker dan cuci tangan yang bersih agar mudik aman dan sehat dari virus covid-19.
Data 01 : Tindak tutur representatif Kode : A2.1 Menjelaskan
Stasiun TV : Trans 7
Judul : Vaksinasi Covid-19 dapat pulihkan kesehatan dan bangkitkan ekonomi
Pemeran Pria : “Waktu pandemi terjadi ini, kami setiap hari itu tidak ada tamu yang hadir di restoran kami saya mempunyai karyawan sampai saat ini masih mengharapkan dibuka. Tetapi kenyataanya dibuka itu tidak ada orang asing yang belanja begitu karena bali itu harapan satu-satunya cuma industri pariwisata”.
dr. Reisa : “Mari kita taklukan pandemi Covid-19 sukseskan vaksinasi, tetap disiplin protokol kesehatan, terutama tiga M. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Kesehatan pulih ekonomi bangkit”.
Berdasarkan data 01 kode A2.1 pada tuturan pemeran pria menunjukkan tindak tutur representatif berupa menjelaskan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah pemeran pria dan dr. Reisa sebagai penutur. Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat di televisi
Kemudian aspek fungsi dari tuturan tersebut di atas adalah untuk memberitahukan dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid- 19 sangat berdampak menurunnya ekonomi industri pariwisata. Maka dari hal itu untuk membangkitkan dan memulihkan ekonomi industri pariwisata dr.
Reisa Broto Asmoro sebagai juru bicara vaksinasi Covid-19, mengajak
49
kepada masyarakat untuk vaksinasi Covid-19 dan disiplin protokol kesehatan terutama tiga M. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Data 01 : Tindak tutur representatif Kode : A3.1 Menuntut
Stasiun TV : Tv One
Judul : Tetap waspada, covid-19 masih ada
Anak laki-laki : “Pokonya tahun baru liel mau jalan-jalan”.
Anak perempuan : “Ih, nanti kalo coronanya naik lagi gimana”.
Berdasarkan data 01 kode A3.1 pada tuturan anak laki-laki dan anak perempuan menunjukkan tindak tutur representatif berupa menuntut hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah anak laki-laki sebagai penutur. Sedangkan anak perempuan sebagai mitra tutur.
Kemudian aspek fungsi dari kata pokoknya adalah untuk menetapkan sesuatu yang diinginkan agar sesuatu tersebut bisa tercapai.
2. Wujud Tindak Tutur Komisif Data 02 : Tindak tutur komisif Kode : B1.1 Berjanji
Stasiun TV : Trans 7
Judul : Dari kita untuk semua
Pengirim paket : “Halo nak, ayah dapat rezeki ini nanti ayah kirimin kuota ya?”
Berdasarkan data 02 kode B1.1 pada tuturan pengirim paket menunjukkan tindak tutur komisif berupa berjanji hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah pengirim paket sebagai penutur sedangkan seorang anak sebagai mitra tutur. Situasi tuturan ini terjadi pada saat ayah menelfon anaknya.
Kemudian aspek fungsi dari kata nanti dalam tuturan tersebut di atas adalah suatu kata perjanjian karena dalam tuturan tersebut seorang ayah berjanji kepada anaknya bahwa nanti akan mengirimkan kuota.
Data 02 : Tindak tutur komisif Kode : B2.1 Ancaman
Stasiun TV : Indosiar
Judul : Bersama melawan corona, jangan sebarkan hoax!
Presenter TV : “Para pelaku penyebar hoax seputar isu Corona ditangkap pihak kepolisian. Dan akan dihukum karena sudah meresahkan”.
Berdasarkan data 02 kode B2.1 pada tuturan presenter tv menunjukkan tindak tutur komisif berupa ancaman hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah presenter tv sebagai penutur.
Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat di televisi.
Kemudian aspek fungsi dari tuturan presenter tv tersebut di atas adalah suatu kata ancaman yang digunakan oleh presenter tv kepada para pelaku
51
penyebar hoax jika mereka menyebarkan seputar isu Corona yang tidak diketahui kredibilitasnya maka akan ditangkap oleh pihak kepolisian dan akan dihukum karena sudah meresahkan.
3. Wujud Tindak Tutur Direktif Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C1.1 Memesan
Stasiun TV : R TV
Judul : Ingat pesan ibu tiga m
Ibu : “Oh iya Ger ibu kirim barang tuh tapi jangan lupa jaga jarak”
Ibu : “Loh kamu mau kemana?”
Gery : “Aku mau pergi belanja ke minimarket Bu”
Ibu : “Ingat pakai masker”
Ibu : “Loh kamu kok di kantor”
Gery : “Aku di rumah kok Bu, kan wfh Bu”
Ibu : “Udah waktunya jam makan siang loh, tapi ingat pesan ibu jangan lupa cuci tangan”. “I love you Ger”.
Berdasarkan data 03 kode C1.1 pada tuturan Ibu menunjukkan tindak tutur direktif berupa memesan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah Ibu sebagai penutur sedangkan Gery sebagai mitra tutur. Situasi tuturan ini terjadi pada saat ibu menelfon Gery.
Kemudian aspek fungsi dari kata jangan lupa jaga jarak, ingat pakai masker dan jangan lupa cuci tangan pada tuturan Ibu di atas adalah suatu kalimat untuk menasihatkan dan memberikan pesan agar selalu menjaga protokol kesehatan.
Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C1.2 Memesan
Stasiun TV : R TV
Judul : Jangan egois
Anak : “Pah, jangan sampai bawa pulang virusnya yah”
Bapak : “Iya sayang”.
Berdasarkan data 03 kode C1.2 pada tuturan Anak menunjukkan tindak tutur direktif berupa memesan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah Anak sebagai penutur sedangkan bapak sebagai mitra tutur. Situasi tuturan ini terjadi pada saat bapak mau berangkat kerja.
Kemudian aspek fungsi dari kata Pah, jangan sampai bawa pulang virusnya yah adalah suatu kalimat pesan anak kepada bapaknya bahwa jika bapaknnya nanti sudah sampai di tempat kerjanya harus menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan, agar bapaknya nanti jika balik ke rumah tidak terkena virus covid-19 dan anaknya juga dapat terhindar dari penyebaran virus covid-19.
Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C2.1 Memerintahkan Stasiun TV : Kompas TV Judul : Kita saling jaga
53
Presiden Jokowi : “Buat warga yang harus keluar rumah untuk wajib memakai masker, semua yang keluar rumah harus pakai masker!”
Berdasarkan data 03 kode C2.1 pada tuturan presiden Jokowi Dodo menunjukkan tindak tutur direktif berupa memerintahkan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah presiden Jokowi sebagai penutur. Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat.
Kemudian aspek fungsi dari kata wajib pada tuturan presiden jokowi di atas adalah suatu kalimat perintah kepada masyarakat jika keluar rumah agar selalu memakai masker.
Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C2.2 Memerintahkan Stasiun TV : TVRI
Judul : Wajib memakai masker
Presiden Jokowi : “Bapak-ibu, saudara-saudara, saat ini semua wajib pakai masker. Kita pasti bisa menghadapi pandemi ini Indonesia pasti bisa”.
Berdasarkan data 03 kode C2.2 pada tuturan presiden Jokowi Dodo menunjukkan tindak tutur direktif berupa memerintahkan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah presiden Jokowi sebagai penutur. Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat.
Kemudian aspek fungsi dari kata wajib pada tuturan presiden Jokowi di atas adalah suatu kalimat perintah kepada masyarakat agar selalu memakai masker supaya penyebaran virus covid-19 dapat terhenti.
Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C3.1 Memohon
Stasiun TV : Net
Judul : Nikahkan masker dan vaksin
Pemeran wanita : “Mohon doa restunya Pak, Bu hari ini aku menikahkan masker dan vaksin”.
Berdasarkan data 03 kode C3.1 pada tuturan pemeran wanita (tokoh rekaan dalam iklan) menunjukkan tindak tutur direktif berupa memohon hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah pemeran wanita (tokoh rekaan dalam iklan) sebagai penutur. Sedangkan Bapak dan Ibu adalah sebagai mitra tutur.
Kemudian aspek fungsi dari kata mohon pada tuturan pemeran wanita tersebut di atas adalah untuk memohon doa restu kepada bapak dan ibunya agar masker dan vaksin bisa digunakan sebagai imunitas tubuh supaya dapat kuat dalam menghadapi virus covid-19.
55
Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C4.1 Menganjurkan Stasiun TV : TV One
Judul : Lima langkah penyebaran virus corona dr. Kuntjoro : “Anjurkan yang sakit ke dokter”
Berdasarkan data 03 kode C4.1 pada tuturan dr. Kuntjoro menunjukkan tindak tutur direktif berupa menganjurkan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah dr. Kuntjoro sebagai penutur.
Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat.
Kemudian aspek fungsi dari kata anjurkan pada tuturan dr. Kuntjoro di atas adalah suatu kata untuk menganjurkan apabila ada orang yang sakit maka dianjurkan ke dokter.
Data 03 : Tindak tutur direktif Kode : C5.1 Menasihatkan Stasiun TV : R TV
Judul : Jangan Egois
Ibu : “Pulang jam berapa nak? Kok maskernya nggak dipakai?”
Anak : “Iya, ini aku lagi makan-makan sama teman”
Ibu : “Hati-hati yah, kamu yang abai jangan sampai ibu yang menuai”.
Berdasarkan data 03 kode C5.1 pada tuturan Ibu menunjukkan tindak tutur direktif berupa menasihatkan hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah Ibu sebagai penutur sedangkan Anak sebagai mitra tutur. Situasi tuturan ini terjadi pada saat Ibu menelfon anaknya.
Kemudian aspek fungsi dari tuturan dialog Ibu di atas adalah untuk memberikan nasihat kepada anaknya agar selalu memakai masker supaya anaknya bisa terhindar dari virus covid-19 dan juga Ibunya tidak terpapar virus covid-19.
4. Wujud Tindak Tutur Ekspresif Data 04 : Tindak tutur ekspresif Kode : D1.1 Meminta maaf Stasiun TV : TV One Judul : Tidak mudik
Gery : “Bu maaf ya, lebaran kali ini kita tidak bisa pulang lagi”
Ibu : “Iya, nggak apa-apa kok yang penting kalian sehat-sehat ya disana”.
Berdasarkan data 04 kode D1.1 pada tuturan Gery menunjukkan tindak tutur ekspresif berupa meminta maaf hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah adalah Gery sebagai penutur sedangkan Ibu sebagai mitra tutur. Situasi tuturan ini terjadi pada saat Gery menelfon Ibunya.
57
Kemudian aspek fungsi dari kata maaf pada tuturan Gery di atas adalah suatu kata untuk meminta maaf karena lebaran kali ini Gery tidak bisa pulang sehingga Gery meminta maaf kepada Ibunya. Hal ini disebabkan karena pandemi Covid-19 masih meningkat maka dari itu untuk menekan penularan Covid-19 pemerintah Indonesia mengajak masyarakat untuk tidak mudik.
5. Wujud Tindak Tutur Deklaratif Data 05 : Tindak tutur deklaratif Kode : E1.1 Menamai
Stasiun TV : TVRI
Judul : Yuk pakai masker dengan baik dan benar
Pemeran pria : “Kalian tau ngga? Obat anti-covid itu udah ada sejak dulu.
Hampir gratis, ada dimana-mana dan sangat mudah digunakan. Obat itu namanya : masker”.
Berdasarkan data 05 kode E1.1 pada tuturan pemeran pria (tokoh rekaan dalam iklan) menunjukkan tindak tutur deklaratif berupa menamai hal ini membuktikan pada tuturan di atas ada dua aspek yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.
Aspek konteks pada tuturan di atas adalah pemeran pria (tokoh rekaan dalam iklan) sebagai penutur. Sedangkan mitra tutur adalah masyarakat yang menonton iklan layanan masyarakat.
Kemudian aspek fungsi dari kata obat itu namanya : masker adalah untuk menamakan suatu obat anti-covid yaitu masker.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan dua temuan pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi yaitu wujud tindak tutur ilokusi dan fungsi tindak tutur ilokusi. Adapun teori yang mendasari pada penelitian ini yaitu teori searle dan dengan menggunakan kajian pragmatik. Panggabean (n.d.
: 25) di dalam bukunya yang berjudul “Pragmatik” mengemukakan bahwa menurut Searle (1980:16), mengklasifikasikan tindak ilokusi berdasarkan berbagai jenis yaitu representatif, komisif, direktif, ekspresif dan deklaratif.
Pada penelitian ini ada 16 data yang ditemukan pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi yaitu jenis tindak tutur representatif ada 5 data yang ditemukan yaitu 3 memberitahukan, 1 menjelaskan dan 1 menuntut.
Tindak tutur komisif ada 2 data yang ditemukan yaitu 1 berjanji dan 1 ancaman.
Tindak tutur direktif ada 7 data yang ditemukan yaitu 2 memesan, 2 memerintahkan, 1 memohon, 1 menganjurkan dan 1 menasihatkan. Tindak tutur ekspresif ada 1 data yang ditemukan yaitu meminta maaf. Tindak tutur deklaratif ada 1 data yang ditemukan yaitu menamai.
Ilokusi adalah apa yang penutur hendak maksudkan dengan ujarannya, yaitu apa maksud yang terkandung di dalam ujaran yang dituturkan, atau apa fungsi dari kata-kata yang dituturkan, atau apa tujuan tertentu yang terdapat di dalam benak penutur.
Tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk menetapkan atau menjelaskan sesuatu apa adanya. Tindak tutur ini, seperti menyatakan, melaporkan, memberitahukan, menjelaskan, mempertahankan, menolak, mengeluh, menuntut dan lain-lain. Berdasarkan dari pengertian tindak