• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR ILOKUSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERKAIT COVID-19 DI TELEVISI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TINDAK TUTUR ILOKUSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERKAIT COVID-19 DI TELEVISI "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penelitian semacam ini pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Trian Ramadhan Nuryadin (2020) dalam jurnalnya berjudul “Tindakan Tutur dalam Pesan Singkat (SMS) Layanan Masyarakat Otomatis oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19”. Sumber data dalam penelitian ini adalah pesan singkat (SMS) yang dikirimkan oleh tim gugus tugas Covid-19. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Icha Krisye Mardiya Yunita dan Wienike Dinar Pratiwi (2021) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Tindak Ilokusi Pada Iklan Layanan Masyarakat di Instagram KEMENKES Pada Masa Pandemi Covid-19 dan Relevansinya Sebagai Desain Bahan Ajar Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah ".

Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah pada penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian mengenai pengumuman publik tentang Covid-19 di media televisi belum cukup. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi digunakan dalam pengumuman publik terkait Covid-19 di televisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi dan fungsi tindak tutur ilokusi dalam pengumuman publik terkait Covid-19 di televisi.

Met die navorsingstitel “Tindakan Ilokusi Iklan Layanan Publik Terkait Covid-19 di Televisi (Studi Pragmatis).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil dari pengetahuan ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang tindak tutur ilokusi yang digunakan untuk diri sendiri dan masyarakat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tindak tutur ilokusi, namun untuk penelitian yang lebih luas menggunakan metode yang berbeda, serta aspek pengamatan yang berbeda. Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang tindak tutur ilokusi sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam perkuliahan.

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Pragmatik
  • Deiksis
  • Praanggapan
  • Implikatur
  • Kesantunan Berbahasa
  • Aspek Situasi Ujaran
  • Tindak Tutur
  • Jenis-jenis Tindak Tutur
  • Ilokusi

Tuturan yang digunakan dalam kerangka pragmatis, seperti yang disebutkan dalam kriteria keempat, adalah bentuk-bentuk tindak tutur. Tindak tutur merupakan unsur pragmatis yang melibatkan penutur, pendengar atau penulis dan pembaca serta apa yang dibicarakan. Selain itu, Searle berpendapat bahwa tindak tutur adalah teori yang mencoba mempelajari makna bahasa atas dasar itu.

Jika dicermati, tindak tutur locative ini sepertinya hanya memberikan makna literal seperti yang tertera pada kalimat di atas. Tindak tutur representatif, yaitu tindak tutur yang menspesifikasikan atau menjelaskan sesuatu yang ada. Tindak tutur tersebut seperti menyatakan, melaporkan, menginformasikan, menjelaskan, membela, menolak, mengadu, meminta dan lain-lain.

Tindak tutur komisif, yaitu tindak tutur yang berfungsi mendorong lawan bicara untuk melakukan sesuatu, seperti janji, nazar, kutukan, ancaman, pengajian (doa) dan lain-lain.

Penelitian yang Relevan

Sedangkan sumber data dalam penelitian yang dilakukan peneliti adalah iklan layanan masyarakat Covid-19 di media televisi. Jadi kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengambil fenomena yang sedang terjadi yaitu virus Covid-19, dan kajian penelitian tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian pragmatik tindak tutur ilokusi dalam pengumuman layanan masyarakat Covid-19. Penelitian lain yang relevan dilakukan oleh (Nuryadin, 2020) berjudul “Tindakan Ucapan pada Pesan Singkat (SMS) Layanan Masyarakat Otomatis oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19”.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada penelitian ini sumber penelitiannya adalah tindak tutur ilokusi pada pesan singkat (SMS). Sedangkan sumber penelitian yang dilakukan peneliti adalah tindak tutur ilokusi dalam iklan layanan masyarakat Covid-19 di televisi. Kemudian kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, baik fenomena yang sedang terjadi yaitu virus Covid-19 maupun dengan bantuan kajian pragmatik dengan tindak tutur ilokusi.

Penelitian ketiga lain yang relevan dilakukan oleh (Sudipa, 2021) berjudul “Speech Actions in Animated Advertisements for Covid-19 Countermeasures at Kyoto Prefecture”. Kemudian kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti, sama-sama mengambil fenomena virus Covid-19. Kajian dalam penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu kajian pragmatik dengan tindak tutur ilokusi.

Penelitian relevan keempat dilakukan oleh (Surianti et al, 2019) dengan judul “Tindakan ilokusi sebagai media penyampaian pesan sosial dalam iklan publik”. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa iklan layanan masyarakat di Kabupaten Soppeng mengungkapkan lima jenis tindak tutur ilokusi. Kemudian kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama menggunakan penelitian pragmatik dengan tindak tutur ilokusi.

Penelitian relevan kelima adalah penelitian yang dilakukan oleh (Astuti & Sauri, 2021) berjudul “Ilokusi Ilokusi dalam Iklan Publik Pencegahan Covid-19: Filsafat Bahasa J. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima iklan publik untuk pencegahan Dari Covid yang dipelajari -19, muncul empat jenis tindak tutur ilokusi, yaitu exercitives, commissives, behavioral dan expositives.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Kuntjoro menunjukkan bahwa tindak tutur penuntun berbentuk advokasi ini membuktikan bahwa dalam tuturan di atas terdapat dua aspek, yaitu aspek konteks dan aspek fungsi. Bentuk tindak tutur representasional/informatif selanjutnya yang ditemukan dalam iklan pemerintah terkait Covid-19 di televisi adalah dalam bentuk kalimat. Bentuk tindak tutur representasional/menuntut yang terdapat pada iklan pemerintah terkait Covid-19 di televisi adalah dalam kata.

Berdasarkan tindak tutur komisif, peneliti menemukan ada 2 macam tuturan yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di TV, yaitu 1) janji dan 2) ancaman. Jenis tindak tutur komisif/janji yang terdapat pada iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di TV adalah kata “nanti”. Bentuk tindak tutur direktif/perintah yang terdapat pada iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi adalah kata.

Bentuk tindak tutur direktif/meminta yang ditemukan dalam pengumuman publik terkait Covid-19 di televisi adalah kata tolong. Tindak tutur instruksi/saran yang ditemukan dalam pengumuman publik terkait Covid-19 di televisi adalah kata “merekomendasikan”. Bentuk tindak tutur instruksional/nasehat yang terdapat pada iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi terdapat pada kalimat “Kamu pulang jam berapa nak.

Berdasarkan tindak tutur ekspresif, peneliti menemukan bahwa terdapat satu jenis ungkapan yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi yaitu kata meminta maaf. Bentuk tindak tutur ekspresif/mohon maaf yang terdapat pada iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi adalah kata maaf. Penelitian tersebut dilakukan oleh (Astuti & Sauri, 2021) dengan judul “Tindakan Tutur Ilokusi dalam Iklan Layanan Masyarakat Pencegahan Covid-19: Filsafat Bahasa J.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat berhubungan dengan Covid-19 di televisi. Dalam tindak tutur perwakilan, terdapat tiga tuturan dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi, yaitu informasi, penjelasan, dan permintaan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan data 01 kode A1.1 pada tuturan penyaji laki-laki menunjukkan tindak tutur representatif berupa menceritakan ini, yang membuktikan bahwa terdapat dua aspek dalam tuturan di atas, yaitu aspek konteks dan aspek fungsional. Berdasarkan data 01 kode A1.2 pada tuturan tokoh laki-laki menunjukkan tindak tutur representatif bercerita, yang membuktikan bahwa dalam tuturan di atas terdapat dua aspek, yaitu aspek konteks dan aspek fungsi. Berdasarkan data 01 kode A2.1 pada tuturan tokoh laki-laki menunjukkan tindak tutur representatif berupa menjelaskan hal tersebut, yang membuktikan bahwa dalam tuturan di atas terdapat dua aspek, yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.

Berdasarkan data 03 kode C1.1 pada tuturan Ibu menunjukkan tindak tutur direktif berupa perintah, hal ini membuktikan bahwa terdapat dua aspek dalam tuturan di atas, yaitu aspek koherensi dan aspek fungsional. Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah ibu sebagai penutur, sedangkan Gery sebagai mitra tutur. Berdasarkan data 03, kode C1.2 pada tuturan anak menunjukkan tindak tutur direktif berupa perintah, yang membuktikan bahwa terdapat dua aspek dalam tuturan di atas, yaitu aspek koherensi dan aspek fungsional.

Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah anak sebagai penutur, sedangkan ayah sebagai mitra tutur. Berdasarkan data 03 kode C2.1 dalam pidato Presiden Jokowi Dodo menunjukkan tindak tutur direktif berbentuk perintah ini untuk membuktikan bahwa terdapat dua aspek dalam tuturan di atas, yaitu aspek konteks dan aspek fungsi. Berdasarkan data 03 kode C2.2 dalam pidato Presiden Jokowi Dodo menunjukkan tindak tutur direktif berbentuk perintah ini untuk membuktikan bahwa terdapat dua aspek dalam tuturan di atas, yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.

Berdasarkan data 03, kode C3.1 menunjukkan dalam tuturan tokoh perempuan (tokoh fiksi dalam iklan) tindak tutur direktif berupa meminta, hal ini membuktikan bahwa dalam tuturan di atas terdapat dua aspek, yaitu aspek konteks. dan aspek fungsi. Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah pelaku perempuan (tokoh fiksi dalam iklan) sebagai pembicara. Berdasarkan data 03, kode C5.1 pada tuturan Ibu menunjukkan tindak tutur penuntun berupa nasihat tentang hal tersebut untuk membuktikan bahwa dalam tuturan di atas terdapat dua aspek, yaitu aspek konteks dan aspek fungsi.

Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah ibu sebagai penutur, sedangkan anak sebagai mitra tutur. Aspek konteks dalam tuturan di atas adalah tokoh laki-laki (tokoh fiktif dalam iklan) sebagai pembicara.

Pembahasan

Fungsi tindak tutur representatif yaitu 3) menuntut yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi adalah untuk menetapkan sesuatu agar keinginan dapat tercapai. Berdasarkan tindak tutur direktif, peneliti menemukan ada 5 jenis tuturan yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di TV yaitu 1) perintah, 2) perintah, 3) mohon, 4) nasehat dan 5) nasihat. Jenis tindak tutur direktif/perintah yang terdapat pada iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di TV adalah pada kalimat “jangan lupa jaga jarak, ingat pakai masker dan jangan lupa cuci tangan” .

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ditemukan bahwa ada dua hasil analisis, yaitu bentuk tindak tutur ilokusi dan fungsi tindak tutur ilokusi. Dari hasil penelitian bentuk tindak tutur ilokusi dalam iklan publik di televisi, peneliti mengidentifikasi lima jenis tindak tutur ilokusi, yaitu 1) tindak tutur perwakilan, 2) tindak tutur komisi, 3) tindak tutur direktif, 4) ekspresif. tindak tutur dan 5) tindak tutur deklaratif. Ditemukan tindak tutur lima arah yaitu menyuruh, menyuruh, memohon, menganjurkan dan menasihati.Dalam tindak tutur ekspresif ditemukan satu tuturan yaitu meminta maaf.

Fungsi tindak tutur ilokusi dalam pengumuman publik terkait Covid-19 di televisi adalah memberikan informasi kepada masyarakat untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar masyarakat Indonesia dapat sehat dan perekonomian dapat kembali pulih. lancar.

Saran

Praanggapan dalam tindak tutur lakon “Bocah Ngapa(K) Ya” di Trans 7. file:///C:/Users/HP/Downloads/Prasepsian_dalam_Tindak_Tutur_Tayang an_Bocah_Ngap.pdf, diakses 9 Januari 2022, pukul 9 WITA).0 . Analisis Tindak Tutur Ilokusi Pada Iklan Layanan Masyarakat Instagram KEMENKES Pada Masa Pandemi Covid-19 dan Perannya Sebagai Perancangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama. Ibu : “Waktunya makan siang, tapi ingat pesanmu, jangan lupa cuci tangan.”

Bentuk Tindak Tutur Ekspresif Data 04 : Tindak Tutur Ekspresif Kode : D1.1 Permintaan Maaf Stasiun TV : TV One.

Gambar 1.1 Tindak tutur representatif/memberitahukan
Gambar 1.1 Tindak tutur representatif/memberitahukan

Gambar

Tabel                                                                                                              Halaman  Tabel
Gambar 1.1 Tindak tutur representatif/memberitahukan
Gambar 1.3 Tindak tutur representatif/memberitahukan
Gambar 3.1 Tindak tutur representatif/menuntut
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan peristiwa yang terkait dengan tindak tutur ilokusi yaitu peritiwa tutur yang mengandung daya untuk melakukan tindakan tertentu dalam hubungan nya dengan